Kelompok Salafy, Paling Tidak, Ikutilah Jalan yang Ditempuh Jakfar Umar Thalib !!!

jakfar-umar-thalib.jpg
Seorang muslim manapun sebenarnya sedikit-banyak memiliki kadar kesalafian dalam dirinya meskipun ia tidak pernah menggembar-gemborkan pengakuan bahwa ia seorang salafi. Sebagaimana juga pengakuan kesalafian seseorang juga tidak pernah dapat menjadi jaminan bahwa ia benar-benar mengikuti jejak para al-Salaf al-Shalih, dan –menurut penulis- ini sama persis dengan pengakuan kemusliman siapapun yang terkadang lebih sering berhenti pada taraf pengakuan belaka. Jakfar Umar Thalib (eks panglima Laskar Jihad) dalam pengakuan akan kesalahannya mengatakan: “Sayapun sempat menganggap bahwa mayoritas kaum muslimin adalah Ahlul Bid’ah dan harus disikapi sebagai Ahlul Bid’ah. Maka tampaklah Dakwah Salafiyyah yang saya perjuangkan menjadi terkucil, kaku dan keras. Saya telah salah paham dengan apa yang saya pelajari dari kitab-kitab para Ulama’ tersebut di atas tentang sikap Ahlul Bid’ah. Saya sangka Ahlul Bid’ah itu ialah semua orang yang menjalankan bid’ah secara mutlak…”

——————————————————————–
Kelompok Salafy, Paling Tidak, Ikutilah Jalan yang Ditempuh Jakfar Umar Thalib !!!

Kelompok yang menamakan diri sebagai Salafy yang berorientasi ke Wahabisme selayaknya mengikuti apa yang telah ditempuh oleh Jakfar Umar Thalib. Dengan tetap memegang akidah Wahabismenya, ia lebih lunak. Dalam arti, pengkafiran (menuduh selainnya sebagai kelompok sesat karena perbuatan bid’ah, syirik dan khurafat) yang selama ini dilakukannya kini telah ditanggalkannya. Namun sayang, justru sifat terpuji semacam itulah, akhirnya Jakfar Umar Thalib dinyatakan sebagai telah keluar dari manhaj Salafy. Lantas, apakah Salafy harus selalu identik dengan ‘pengkafiran’? Jika itu yang terjadi maka jangan salahkan jika mayoritas pengikut Islam di Tanah Air yang Ahlusunah wal Jamaah (pengikut empat mazhab resmi Ahlusunah) tidak akan memberi kesempatan sedikitpun terhadap kelompok Salafy untuk bergerak. Akhirnya, kelompok minoritas yang kaku ini, untuk menutupi keminoritasnya di depan public, mereka gunakan sarana internet (site, blog, milis dsb) sebagai sarana untuk berdakwah. Dengan kepemilikan setiap anggota Salafy media dakwah di internet tadi, sehingga seakan Salafy di Indonesia -secara kuantitas- bertumbuh secara pesat dan dapat merekrut banyak orang. Padahal kenyataan di lapangan tidaklah seacam itu. Belum lagi perpecahan di tubuh Salafy sendiri -yang satu dengan lainnya saling menyesatkan- semakin mempertajam kemerosotan kualitas dan kuantitas pengikut Salafy di Indonesia.

Kalaupun para pengikut sekte Salafy tidak mau menanggalkan baju kumuh Salafisme (baca: Wahabisme) yang tidak sesuai dengan nuansa zaman -terkhusus sekarang ini- dan secara lebih khusus lagi kondisi local Nusantara, maka paling tidak lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang seperti Jakfar Umar Thalib yang cenderung lebih moderat. Tulisan di bawah ini akan sedikit-banyak menyingkapkan kepada kita tentang gerakan Salafy di Indonesia. Silahkan menyimak !?

UNIVERSITAS INDONESIA – PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI KAJIAN TIMUR TENGAH DAN ISLAM

KEKHUSUSAN KAJIAN ISLAM – JAKARTA 2006

Oleh: Muh. Ikhsan 7105090722

Dosen: DR. Muhammad Lutfi Zuhdi, MA

GERAKAN SALAFI MODERN DI INDONESIA

    Sebuah Upaya Membedah Akar Pertumbuhan dan Ide-ide Substansialnya
    Muhammad Ikhsan

Pengantar

Indonesia nampaknya memang akan selalu menjadi lahan subur lahir dan tumbuhnya berbagai gerakan Islam dengan berbagai ragamnya; baik yang “hanya sekedar” perpanjangan tangan dari gerakan yang sebelumnya telah ada, ataupun yang dapat dikategorikan sebagai gerakan yang benar-benar baru. Dan sejarah pergerakan Islam Indonesia benar-benar telah menjadi saksi mata terhadap kenyataan itu selama beberapa kurun waktu lamanya.

Dan kini, di era modern ini, mata sejarah semakin “dimanjakan” oleh kenyataan itu dengan tumbuhnya aneka gerakan Islam modern yang masing-masing menyimpan keunikannya tersendiri. Jagat pergerakan Islam Indonesia modern tidak hanya diramaikan oleh organisasi semacam Muhammadiyah dan NU, tapi disana ada pemain-pemain baru yang juga secara perlahan –namun pasti- mulai menanamkan pengaruhnya. Mulai dari yang mengandalkan perjuangan politis hingga yang lebih memilih jalur gerakan sosial-kemasyarakatan.

Salah satu gerakan Islam tersebut adalah yang menyebut diri mereka sebagai Salafi atau Salafiyah. Salah satu peristiwa fenomenal gerakan ini yang sempat “menghebohkan” adalah kelahiran Laskar Jihad yang dimotori oleh Ja’far Umar Thalib pada 6 April 2000 pasca meletusnya konflik bernuansa SARA di Ambon dan Poso.[1]

Tulisan singkat ini akan mencoba mengulas sejarah dan ide-ide penting gerakan ini, sekaligus memberikan beberapa catatan kritis yang diharapkan dapat bermanfaat tidak hanya bagi gerakan ini namun juga bagi semua gerakan Islam di Tanah Air.

Apa Itu Salafi?

Kata Salafi adalah sebuah bentuk penisbatan kepada al-Salaf. Kata al-Salaf sendiri secara bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup sebelum zaman kita.[2] Adapun makna al-Salaf secara terminologis yang dimaksud di sini adalah generasi yang dibatasi oleh sebuah penjelasan Rasulullah saw dalam haditsnya:

“Sebaik-baik manusia adalah (yang hidup) di masaku, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang mengikuti mereka…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan hadits ini, maka yang dimaksud dengan al-Salaf adalah para sahabat Nabi saw, kemudian tabi’in, lalu atba’ al-tabi’in. Karena itu, ketiga kurun ini kemudian dikenal juga dengan sebutan al-Qurun al-Mufadhdhalah (kurun-kurun yang mendapatkan keutamaan).[3] Sebagian ulama kemudian menambahkan label al-Shalih (menjadi al-Salaf al-Shalih) untuk memberikan karakter pembeda dengan pendahulu kita yang lain.[4] Sehingga seorang salafi berarti seorang yang mengaku mengikuti jalan para sahabat Nabi saw, tabi’in dan atba’ al-tabi’in dalam seluruh sisi ajaran dan pemahaman mereka.[5]

Sampai di sini nampak jelas bahwa sebenarnya tidak masalah yang berarti dengan paham Salafiyah ini, karena pada dasarnya setiap muslim akan mengakui legalitas kedudukan para sahabat Nabi saw dan dua generasi terbaik umat Islam sesudahnya itu; tabi’in dan atba’ al-tabi’in. Atau dengan kata lain seorang muslim manapun sebenarnya sedikit-banyak memiliki kadar kesalafian dalam dirinya meskipun ia tidak pernah menggembar-gemborkan pengakuan bahwa ia seorang salafi. Sebagaimana juga pengakuan kesalafian seseorang juga tidak pernah dapat menjadi jaminan bahwa ia benar-benar mengikuti jejak para al-Salaf al-Shalih, dan –menurut penulis- ini sama persis dengan pengakuan kemusliman siapapun yang terkadang lebih sering berhenti pada taraf pengakuan belaka.

‘Ala kulli hal, penggunaan istilah Salafi ini secara khusus mengarah pada kelompok gerakan Islam tertentu setelah maraknya apa yang disebut “Kebangkitan Islam di Abad 15 Hijriyah”. Terutama yang berkembang di Tanah Air, mereka memiliki beberapa ide dan karakter yang khas yang kemudian membedakannya dengan gerakan pembaruan Islam lainnya.

Sejarah Kemunculan Salafi di Indonesia

Tidak dapat dipungkiri bahwa gerakan Salafi di Indonesia banyak dipengaruhi oleh ide dan gerakan pembaruan yang dilancarkan oleh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab di kawasan Jazirah Arabia. Menurut Abu Abdirrahman al-Thalibi[6], ide pembaruan Ibn ‘Abd al-Wahhab diduga pertama kali dibawa masuk ke kawasan Nusantara oleh beberapa ulama asal Sumatera Barat pada awal abad ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di tanah air yang kemudian lebih dikenal dengan gerakan kaum Padri, yang salah satu tokoh utamanya adalah Tuanku Imam Bonjol. Gerakan ini sendiri berlangsung dalam kurun waktu 1803 hingga sekitar 1832. Tapi, Ja’far Umar Thalib mengklaim –dalam salah satu tulisannya[7]- bahwa gerakan ini sebenarnya telah mulai muncul bibitnya pada masa Sultan Aceh Iskandar Muda (1603-1637).

Disamping itu, ide pembaruan ini secara relatif juga kemudian memberikan pengaruh pada gerakan-gerakan Islam modern yang lahir kemudian, seperti Muhammadiyah, PERSIS, dan Al-Irsyad. “Kembali kepada al-Quran dan al-Sunnah” serta pemberantasan takhayul, bid’ah dan khurafat kemudian menjadi semacam isu mendasar yang diusung oleh gerakan-gerakan ini. Meskipun satu hal yang patut dicatat bahwa nampaknya gerakan-gerakan ini tidak sepenuhnya mengambil apalagi menjalankan ide-ide yang dibawa oleh gerakan purifikasi Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab. Apalagi dengan munculnya ide pembaruan lain yang datang belakangan, seperti ide liberalisasi Islam yang nyaris dapat dikatakan telah menempati posisinya di setiap gerakan tersebut.

Di tahun 80-an, -seiring dengan maraknya gerakan kembali kepada Islam di berbagai kampus di Tanah air- mungkin dapat dikatakan sebagai tonggak awal kemunculan gerakan Salafiyah modern di Indonesia. Adalah Ja’far Umar Thalib salah satu tokoh utama yang berperan dalam hal ini. Dalam salah satu tulisannya yang berjudul “Saya Merindukan Ukhuwah Imaniyah Islamiyah”, ia menceritakan kisahnya mengenal paham ini dengan mengatakan:[8]

“Ketika saya belajar agama di Pakistan antara tahun 1986 s/d 1987, saya melihat betapa kaum muslimin di dunia ini tercerai berai dalam berbagai kelompok aliran pemahaman. Saya sedih dan sedih melihat kenyataan pahit ini. Ketika saya masuk ke medan jihad fi sabilillah di Afghanistan antara tahun tahun 1987 s/d 1989, saya melihat semangat perpecahan di kalangan kaum muslimin dengan mengunggulkan pimpinan masing-masing serta menjatuhkan tokoh-tokoh lain…

Di tahun-tahun jihad fi sabilillah itu saya mulai berkenalan dengan para pemuda dari Yaman dan Surian yang kemudian mereka memperkenalkan kepada saya pemahaman Salafus Shalih Ahlus Sunnah wal Jamaah. Saya mulai kenal dari mereka seorang tokoh dakwah Salafiyah bernama Al-‘Allamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i…

Kepiluan di Afghanistan saya dapati tanda-tandanya semakin menggejala di Indonesia. Saya kembali ke Indonesia pada akhir tahun 1989, dan padajanuari 1990 saya mulai berdakwah. Perjuangan dakwah yang saya serukan adalah dakwah Salafiyah…”

Ja’far Thalib sendiri kemudian mengakui bahwa ada banyak yang berubah dari pemikirannya, termasuk diantaranya sikap dan kekagumannya pada Sayyid Quthub, salah seorang tokoh Ikhwanul Muslimin yang dahulu banyak ia lahap buku-bukunya. Perkenalannya dengan ide gerakan ini membalik kekaguman itu 180 derajat menjadi sikap kritis yang luar biasa –untuk tidak mengatakan sangat benci-.[9]

Di samping Ja’far Thalib, terdapat beberapa tokoh lain yang dapat dikatakan sebagai penggerak awal Gerakan Salafi Modern di Indonesia, seperti: Yazid Abdul Qadir Jawwaz (Bogor), Abdul Hakim Abdat (Jakarta), Muhammad Umar As-Sewed (Solo), Ahmad Fais Asifuddin (Solo), dan Abu Nida’ (Yogyakarta). Nama-nama ini bahkan kemudian tergabung dalam dewan redaksi Majalah As-Sunnah –majalah Gerakan Salafi Modern pertama di Indonesia-, sebelum kemudian mereka berpecah beberapa tahun kemudian.

Adapun tokoh-tokoh luar Indonesia yang paling berpengaruh terhadap Gerakan Salafi Modern ini –di samping Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab tentu saja- antara lain adalah:

1. Ulama-ulama Saudi Arabia secara umum.

2. Syekh Muhammad Nashir al-Din al-Albany di Yordania (w. 2001)

3. Syekh Rabi al-Madkhaly di Madinah

4. Syekh Muqbil al-Wadi’iy di Yaman (w. 2002).

Tentu ada tokoh-tokoh lain selain ketiganya, namun ketiga tokoh ini dapat dikatakan sebagai sumber inspirasi utama gerakan ini. Dan jika dikerucutkan lebih jauh, maka tokoh kedua dan ketiga secara lebih khusus banyak berperan dalam pembentukan karakter gerakan ini di Indonesia. Ide-ide yang berkembang di kalangan Salafi modern tidak jauh berputar dari arahan, ajaran dan fatwa kedua tokoh tersebut; Syekh Rabi’ al-Madkhaly dan Syekh Muqbil al-Wadi’iy. Kedua tokoh inilah yang kemudian memberikan pengaruh besar terhadap munculnya gerakan Salafi ekstrem, atau –meminjam istilah Abu Abdirrahman al-Thalibi- gerakan Salafi Yamani.[10]

Perbedaan pandangan antara pelaku gerakan Salafi modern setidaknya mulai mengerucut sejak terjadinya Perang Teluk yang melibatkan Amerika dan Irak yang dianggap telah melakukan invasi ke Kuwait. Secara khusus lagi ketika Saudi Arabia “mengundang” pasukan Amerika Serikat untuk membuka pangkalan militernya di sana. Saat itu, para ulama dan du’at di Saudi –secara umum- kemudian berbeda pandangan: antara yang pro[11] dengan kebijakan itu dan yang kontra.[12] Sampai sejauh ini sebenarnya tidak ada masalah, karena mereka umumnya masih menganggap itu sebagai masalah ijtihadiyah yang memungkinkan terjadinya perbedaan tersebut. Namun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan nampaknya ada pihak yang ingin mengail di air keruh dengan “membesar-besarkan” masalah ini. Secara khusus, beberapa sumber[13] menyebutkan bahwa pihak Menteri Dalam Negeri Saudi Arabia saat itu–yang selama ini dikenal sebagai pejabat yang tidak terlalu suka dengan gerakan dakwah yang ada- mempunyai andil dalam hal ini. Upaya inti yang dilakukan kemudian adalah mendiskreditkan mereka yang kontra sebagai khawarij, quthbiy (penganut paham Sayyid Quthb), sururi (penganut paham Muhammad Surur ibn Zain al-‘Abidin), dan yang semacamnya.

Momentum inilah yang kemudian mempertegas keberadaan dua pemahaman dalam gerakan Salafi modern –yang untuk mempermudah pembahasan oleh Abu ‘Abdirrahman al-Thalibi disebut sebagai-: Salafi Yamani dan Salafi Haraki.[14] Dan sebagaimana fenomena gerakan lainnya, kedua pemahaman inipun terimpor masuk ke Indonesia dan memiliki pendukung.

Ide-ide Penting Gerakan Salafi

Pertanyaan paling mendasar yang muncul kemudian adalah apa yang menjadi ide penting atau karakter khas gerakan ini dibanding gerakan lainnya yang disebutkan sedikit-banyak terpengaruh dengan ide purifikasi Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab di Jazirah Arabia?

Setidaknya ada beberapa ide penting dan khas gerakan Salafi Modern dengan gerakan-gerakan tersebut, yaitu:

1. Hajr Mubtadi’ (Pengisoliran terhadap pelaku bid’ah)

Sebagai sebuah gerakan purifikasi Islam, isu bid’ah tentu menjadi hal yang mendapatkan perhatian gerakan ini secara khusus. Upaya-upaya yang mereka kerahkan salah satunya terpusat pada usaha keras untuk mengkritisi dan membersihkan ragam bid’ah yang selama ini diyakini dan diamalkan oleh berbagai lapisan masyarakat Islam. Dan sebagai sebuah upaya meminimalisir kebid’ahan, para ulama Ahl al-Sunnah menyepakati sebuah mekanisme yang dikenal dengan hajr al-mubtadi’ atau pengisoliran terhadap mubtadi’. [15] Dan tentu saja, semua gerakan salafi sepakat akan hal ini.

Akan tetapi, pada prakteknya di Indonesia, masing-masing faksi –salafi Yamani dan haraki- sangat berbeda. Dalam hal ini, salafi Yamani terkesan membabi buta dalam menerapkan mekanisme ini. Fenomena yang nyata akan hal ini mereka terapkan dengan cara melemparkan tahdzir (warning) terhadap person yang bahkan mengaku mendakwahkan gerakan salafi. Puncaknya adalah ketika mereka menerbitkan “daftar nama-nama ustadz yang direkomendasikan” dalam situs mereka http://www.salafy.or.id.[16] Dalam daftar ini dicantumkan 86 nama ustadz dari Aceh sampai Papua yang mereka anggap dapat dipercaya untuk dijadikan rujukan, dan ‘uniknya’ nama-nama itu didominasi oleh murid-murid Syekh Muqbil al-Wadi’i di Yaman.

Sementara Salafi Haraki cenderung melihat mekanisme hajr al-mubtadi’ ini sebagai sesuatu yang tidak mutlak dilakukan, sebab semuanya tergantung pada maslahat dan mafsadatnya. Menurut mereka, hajr al-mubtadi’ dilakukan tidak lebih untuk memberikan efek jera kepada sang pelaku bid’ah. Namun jika itu tidak bermanfaat, maka boleh jadi metode ta’lif al-qulub-lah yang berguna.[17]

2. Sikap terhadap politik (parlemen dan pemilu).

Hal lain yang menjadi ide utama gerakan ini adalah bahwa gerakan Salafi bukanlah gerakan politik dalam arti yang bersifat praktis. Bahkan mereka memandang keterlibatan dalam semua proses politik praktis seperti pemilihan umum sebagai sebuah bid’ah dan penyimpangan. Ide ini terutama dipegangi dan disebarkan dengan gencar oleh pendukung Salafi Yamani. Muhammad As-Sewed misalnya –yang saat itu masih menjabat sebagai ketua FKAWJ mengulas kerusakan-kerusakan pemilu sebagai berikut:

a. Pemilu adalah sebuah upaya menyekutukan Allah (syirik) karena menetapkan aturan berdasarkan suara terbanyak (rakyat), padahal yang berhak untuk itu hanya Allah.

b. Apa yang disepakati suara terbanyak itulah yang dianggap sah, meskipun bertentangan dengan agama atau aturan Allah dan Rasul-Nya.

c. Pemilu adalah tuduhan tidak langsung kepada islam bahwa ia tidak mampu menciptakan masyarakat yang adil sehingga membutuhkan sistem lain.

d. Partai-partai Islam tidak punya pilihan selain mengikuti aturan yang ada, meskipun aturan itu bertentangan dengan Islam.

e. Dalam pemilu terdapat prinsip jahannamiyah, yaitu menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan-tujuan politis, dan sangat sedikit yang selamat dari itu.

f. Pemilu berpotensi besar menanamkan fanatisme jahiliah terhadap partai-partai yang ada.[18]

Berbeda dengan Salafi Haraki yang cenderung menganggap masalah ini sebagai persoalan ijtihadiyah belaka. Dalam sebuah tulisan bertajuk al-Musyarakah fi al-Intikhabat al-Barlamaniyah yang dimuat oleh situs islamtoday.com (salah satu situs yang dianggap sering menjadi rujukan mereka dikelola oleh DR. Salman ibn Fahd al-‘Audah) misalnya, dipaparkan bahwa sistem peralihan dan penyematan kekuasaan dalam Islam tidak memiliki sistem yang baku. Karena itu, tidak menutup mungkin untuk mengadopsi sistem pemilu yang ada di Barat setelah ‘memodifikasi’nya agar sesuai dengan prinsip-prinsip politik Islam. Alasan utamanya adalah karena hal itu tidak lebih dari sebuah bagian adminstratif belaka yang memungkinkan kita untuk mengadopsinya dari manapun selama mendatangkan mashlahat.[19] Maka tidak mengherankan jika salah satu ormas yang dianggap sebagai salah satu representasi faksi ini, Wahdah Islamiyah, mengeluarkan keputusan yang menginstruksikan anggotanya untuk ikut serta dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu-pemilu yang lalu.[20]

3. Sikap terhadap gerakan Islam yang lain.

Pandangan pendukung gerakan Salafi modern di Indonesia terhadap berbagai gerakan lain yang ada sepenuhnya merupakan imbas aksiomatis dari penerapan prinsip hajr al-mubtadi’ yang telah dijelaskan terdahulu. Baik Salafi Yamani maupun Haraki, sikap keduanya terhadap gerakan Islam lain sangat dipengaruhi oleh pandangan mereka dalam penerapan hajr al-mubtadi’. Sehingga tidak mengherankan dalam poin inipun mereka berbeda pandangan.

Jika Salafi Haraki cenderung ‘moderat’ dalam menyikapi gerakan lain, maka Salafi Yamani dikenal sangat ekstrim bahkan seringkali tanpa kompromi sama sekali. Fenomena sikap keras Salafi Yamani terhadap gerakan Islam lainnya dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut:

a. Sikap terhadap Ikhwanul Muslimin

Barangkali tidak berlebihan jika dikatakan Ikhwanul Muslimin nampaknya menjadi musuh utama di kalangan Salafi Yamani. Mereka bahkan seringkali memelesetkannya menjadi “Ikhwanul Muflisin”.[21] Tokoh-tokoh utama gerakan ini tidak pelak lagi menjadi sasaran utama kritik tajam yang bertubi-tubi dari kelompok ini. Di Saudi sendiri –yang menjadi asal gerakan ini-, fenomena ‘kebencian’ pada Ikhwanul Muslimin dapat dikatakan mencuat seiring bermulanya kisah Perang Teluk bagian pertama. Adalah DR. Rabi’ ibn Hadi al-Madkhali yang pertama kali menyusun berbagai buku yang secara spesifik menyerang Sayyid Quthb dan karya-karyanya. Salah satunya dalam buku yang diberi judul “Matha’in Sayyid Quthb fi Ashab al-Rasul” (Tikaman-tikaman Sayyid Quthub terhadap Para Sahabat Rasul).[22]

Sepengetahuan penulis, fenomena ini bisa dibilang baru mengingat pada masa-masa sebelumnya beberapa tokoh Ikhwan seperti Syekh Muhammad al-Ghazali dan DR. Yusuf al-Qaradhawi pernah menjadi anggota dewan pendiri Islamic University di Madinah, dan banyak tokoh Ikhwan lainnya yang diangkat menjadi dosen di berbagai universitas Saudi Arabia. Dalam berbagai penulisan ilmiah –termasuk itu tesis dan disertasi- pun karya-karya tokoh Ikhwan –termasuk Fi Zhilal al-Qur’an yang dikritik habis oleh DR. Rabi al-Madkhali- sering dijadikan rujukan. Bahkan Syekh Bin Baz –Mufti Saudi waktu itu- pernah mengirimkan surat kepada Presiden Mesir, Gamal Abdul Naser untuk mencabut keputusan hukuman mati terhadap Sayyid Quthb.[23]

Terkait dengan ini misalnya, Ja’far Umar Thalib misalnya menulis:

Di tempat Syekh Muqbil pula saya mendengar berita-berita penyimpangan tokoh-tokoh yang selama ini saya kenal sebagai da’i dan penulis yang menganu pemahaman salafus shalih. Tokoh-tokoh yang telah menyimpang itu ialah Muhammad Surur bin Zainal Abidin, Salman Al-Audah, Safar Al-Hawali, A’idl Al-Qarni, Nasir Al-Umar, Abdurrahman Abdul Khaliq. Penyimpangan mereka terletak pada semangat mereka untuk mengelu-elukan tokoh-tokoh yang telah mewariskan berbagai pemahaman sesat di kalangan ummat Islam, seperti Sayyid Qutub, Hasan Al-Banna, Muhammad Abduh, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha dan lain-lainnya. [24]

Dan jauh sebelum itu, Ja’far Umar Thalib juga melontarkan celaan yang sangat keras terhadap DR. Yusuf al-Qaradhawy –salah seorang tokoh penting Ikhwanul Muslimin masa kini- dengan menyebutnya sebagai ‘aduwullah (musuh Allah) dan Yusuf al-Qurazhi (penisbatan kepada salah satu kabilah Yahudi di Madinah, Bani Quraizhah). Meskipun kemudian ia dikritik oleh gurunya sendiri, Syekh Muqbil di Yaman, yang kemudian mengganti celaan itu dengan mengatakan: Yusuf al-Qaradha (Yusuf Sang penggunting syariat Islam).[25] Di Indonesia sendiri, sikap ini berimbas kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dianggap sebagai representasi Ikhwanul Muslimin di Indonesia.

Secara umum, ada beberapa hal yang dianggap sebagai penyimpangan oleh kalangan Salafi Yamani dalam tubuh Ikhwanul Muslimin, diantaranya:

– Bai’at yang dianggap seperti bai’at sufiyah dan kemiliteran.[26]

– Adanya marhalah (fase-fase) dalam dakwah yang menyerupai prinsip aliran Bathiniyah.[27]

– Organisasi kepartaian (tanzhim hizb).[28]

Berbeda dengan yang disebut Salafi Haraki, mereka cenderung kooperatif dalam melihat gerakan-gerakan Islam yang ada dalam bingkai “nata’awan fima ittafaqna ‘alaih, wa natanashahu fima ikhtalafna fihi.”[29] Karena itu, faksi ini cenderung lebih mudah memahami bahkan berinteraksi dengan kelompok lain, termasuk misalnya Ikhwanul Muslimin. Meskipun untuk itu kelompok inipun harus rela diberi cap “Sururi” oleh kelompok Salafi Yamani. Yayasan Al-Sofwa, misalnya, masih mengakomodir kaset-kaset ceramah beberapa tokoh PKS seperti DR.Ahzami Sami’un Jazuli.[30]

b. Sikap terhadap Sururiyah

Secara umum, Sururi atau Sururiyah adalah label yang disematkan kalangan Salafi Yamani terhadap Salafi Haraki yang dianggap ‘mencampur-adukkan’ berbagai manhaj gerakan Islam dengan manhaj salaf. Kata Sururiyah sendiri adalah penisbatan kepada Muhammad Surur bin Zainal Abidin. Tokoh ini dianggap sebagai pelopor paham yang mengadopsi dan menggabungkan ajaran Salafi dengan Ikhwanul Muslimin. Disamping Muhammad Surur, nama-nama lain yang sering dimasukkan dalam kelompok ini adalah DR. Safar ibn ‘Abdirrahman al-Hawali, DR. Salman ibn Fahd Al-‘Audah –keduanya di Saudi- dan Abdurrahman Abdul Khaliq dari Jam’iyyah Ihya’ al-Turats di Kuwait.

Dalam sebuah tulisan berjudul Membongkar Pikiran Hasan Al-Banna-Sururiyah (III) diuraikan secara rinci pengertian Sururiyah itu:[31]

“Ada sekelompok orang yang mengikuti kaidah salaf dalam perkara Asma dan Sifat Allah, iman dan taqdir. Tapi, ada salah satu prinsip mereka yang sangat fatal yaitu mengkafirkan kaum muslimin. Mereka terpengaruh oleh prinsip Ikhwanul Muslimin. Pelopor aliran ini bernama Muhammad bin Surur.

Muhammad bin Surur yang lahir di Suriah dahulunya adalah Ikhwanul Muslimin. Kemudian ia menyempal dari jamaah sesat ini dan membangun gerakannya sendiri berdasarkan pemikiran-pemikiran Sayyid Quthub (misalnya masalah demonstrasi, kudeta dan yang sejenisnya)…”[32]

Tulisan yang sama juga menyimpulkan beberapa sisi persamaan antara Sururiyah dengan Ikhwanul Muslimin, yaitu:

– Keduanya sama-sama mengkafirkan golongan lain dan pemerintah muslim.

– Keduanya satu ide dalam masalah demonstrasi, mobilisasi dan selebaran-selebaran.

– Keduanya sama dalam masalah pembinaan revolusi dalam rangka kudeta.

– Keduanya sama dalam hal tanzhim dan sistem kepemimpinan yang mengerucut (piramida).

– Keduanya sama-sama tenggelam dalam politik.[33]

Hanya saja banyak ‘tuduhan’ sebenarnya terlalu tergesa-gesa untuk tidak mengatakan membabi buta. Ada yang tidak mempunyai bukti akurat, atau termasuk persoalan yang sebenarnya termasuk kategori ijtihad dan tidak bisa disebut sebagai kesesatan (baca: bid’ah).

4. Sikap terhadap pemerintah

Secara umum, sebagaimana pemerintah yang umum diyakini Ahl al-Sunnah –yaitu ketidakbolehan khuruj atau melakukan gerakan separatisme dalam sebuah pemerintahan Islam yang sah-, Gerakan Salafi juga meyakini hal ini. Itulah sebabnya, setiap tindakan atau upaya yang dianggap ingin menggoyang pemerintahan yang sah dengan mudah diberi cap Khawarij, bughat atau yang semacamnya.[34]

Dalam tulisannya yang bertajuk “Membongkar Pemikiran Sang Begawan Teroris (I), Abu Hamzah Yusuf misalnya menulis:

“Tokoh-tokoh yang disebutkan Imam Samudra di atas (maksudnya: Salman al-Audah, Safar al-Hawali dan lain-lain –pen) tidaklah berjalan di atas manhaj Salaf. Bahkan perjalanan hidup mereka dipenuhi catatan hitam yang menunjukkan mereka jauh dari manhaj Salaf…

Tak ada hubungan antara tokoh-tokoh itu dengan para ulama Ahlus Sunnah. Bahkan semua orang tahu bahwa antara mereka berbeda dalam hal manhaj (metodologi). Tokoh-tokoh itu berideologikan Quthbiyyah, Sururiyah, dan Kharijiyah…”[35]

Dalam “Mereka Adalah Teroris” juga misalnya disebutkan:

“…Kemudian dilanjutkan tongkat estafet ini oleh para ruwaibidhah (sebutan lain untuk Khawarij -pen) masa kini semacam Dr. Safar Al-Hawali, Salman Al-Audah dan sang jagoan konyol Usamah bin Laden. Sementara Imam Samudra hanyalah salah satu bagian kecil saja dari sindikat terorisme yang ada di Indonesia. Kami katakan ini karena di atas Imam Samudra masih ada tokoh-tokoh khawarij Indonesia yang lebih senior seperti: Abdullah Sungkar alias Ustadz Abdul Halim, Abu Bakar Ba’asyir alias Ustadz Abdush Shamad.”[36]

Pernyataan ini disebabkan karena tokoh-tokoh yang dimaksud dikenal sebagai orang-orang yang gigih melontarkan kritik ‘pedas’ terhadap pemerintah Kerajaan Saudi Arabia terutama dalam kasus penempatan pangkalan militer AS di sana. Sementara dua nama terakhir dikenal sebagai orang-orang yang gigih memformalisasikan syariat Islam di Indonesia.

Sebagai konsekwensi dari prinsip ini, maka muncul kesan bahwa kaum Salafi cenderung ‘enggan’ melontarkan kritik terhadap pemerintah. Meskipun sesungguhnya manhaj al-Salaf sendiri memberikan peluang untuk itu meskipun dibatasi secara “empat mata” dengan sang penguasa.

Namun pada prakteknya kemudian, ternyata prinsip inipun sedikit banyak telah dilanggar oleh mereka sendiri. Abu ‘Abdirrahman al-Thalibi misalnya –yang menulis kritik tajam terhadap gerakan ini- menyebutkan salah satu penyimpangan Salafi Yamani: “Sikap Melawan Pemerintah”. Ia menulis:

“Dalam beberapa kasus, jelas-jelas Salafy Yamani telah melawan pemerintah yang diakui secara konsensus oleh Ummat Islam Indonesia, khususnya melalui tindakan-tindakan Laskar Jihad di masa pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Tanggal 6 April 2000, mereka mengadakan tabligh akbar di Senayan, tak lama kemudian mereka berdemo di sekitar Istana Negara dimana Abdurrahman Wahid sedang berada di dalamnya. Kenyataan yang sangat mengherankan, mereka bergerak secara massal dengan membawa senjata-senjata tajam. Belum pernah Istana Negara RI didemo oleh orang-orang bersenjata, kecuali dalam peristiwa di atas. Masih bisa dimaklumi, meskipun melanggar hukum, jika yang melakukannya adalah anggota partai komunis yang dikenal menghalalkan kekerasan, tetapi perbuatan itu justru dilakukan oleh para pemuda yang mewarisi manhaj Salafus Shalih. Masya Allah, Salafus Shalih mana yang mereka maksudkan?”[37]

Hal lain lagi adalah bahwa hingga kini mereka masih saja melancarkan kritik yang pedas terhadap Partai Keadilan Sejahtera –yang dianggap sebagai bagian dari Ikhwanul Muslimin di Indonesia-. Namun kenyataannya sekarang bahwa Partai ini telah menjadi bagian dari pemerintahan Indonesia yang sah. Beberapa anggota mereka duduk sebagai anggota parlemen, ada yang menjadi menteri dalam kabinet, bahkan mantan ketuanya, Hidayat Nur Wahid saat ini menjabat sebagai Ketua MPR-RI. Bukankah berdasarkan kaidah yang selama ini mereka gunakan, kritik pedas mereka terhadap PKS dapat dikategorikan sebagai tindakan khuruj atas pemerintah?

“Ja’far Umar Thalib Telah Meninggalkan Kita…”

Kalimat mungkin dapat dijadikan sebagai bukti fase baru perkembangan gerakan Salafi di Indonesia. Setelah sebelumnya dijelaskan bahwa dalam perjalanannya gerakan ini terbagi menjadi setidaknya 2 faksi: Yamani dan haraki, maka setidaknya sejak dewan eksekutif FKAWJ membubarkan FKAWJ dan Laskar Jihad pada pertengahan Oktober 2002, ada hembusan angin perubahan yang sangat signifikan di tubuh gerakan ini. Salafi Yamani ternyata kemudian berpecah menjadi 2 kelompok: yang pro Ja’far dan yang kontra terhadapnya.
Ja’far Umar Thalib sejak saat itu dapat dikatakan menjadi ‘bulan-bulanan’ kelompok eks Laskar Jihad yang kontra dengannya. Apalagi setelah DR.Rabi’ al-Madkhali –ulama yang dulu sering ia jadikan rujukan fatwa- justru mengeluarkan tahdzir terhadapnya. Pesantrennya di Yogyakarta pun mulai ditinggalkan oleh mereka yang dulu menjadi murid-muridnya.

Uniknya, kelompok yang kontra terhadapnya justru ‘dipimpin’ oleh Muhammad Umar As-Sewed, orang yang dulu menjadi tangan kanannya (wakil panglima) saat menjadi panglima Laskar Jihad. Ja’far Thalib-pun mulai dekat dengan orang-orang yang dulu dianggap tidak mungkin bersamanya. Arifin Ilham ‘Majlis Az-Zikra’ dan Hamzah Haz, contohnya.

Karena itu, Qomar ZA –redaktur majalah Asy-Syariah yang dulu adalah murid Ja’far Umar Thalib- menulis artikel pendek berjudul “Ja’far Umar Thalib Telah Meninggalkan Kita…”.[38] Di sana antara lain ia menulis:

“Adapun sekarang betapa jauh keadaannya dari yang dulu (Ja’far Umar Thalib, red). Jangankan majlis yang engkau tidak mau menghadirinya saat itu, bahkan sekarang majlis dzikirnya Arifin Ilham kamu hadiri, mejlis Refleksi Satu Hati dengan para pendeta dan biksu kamu hadiri (di UGM, red), majlis dalam peresmian pesantren Tawwabin yang diprakarsai oleh Habib Riziq Syihab, Abu Bakar Baa’syir Majelis Mujahidin Indonesia dan lain-lain. Kamu hadiri juga peringatan Isra’ Mi’raj sebagaimana dinukil dalam majalah Sabili dan banyak lagi…

Apakah gurumu yang sampai saat ini kamu suka menebeng di belakangnya yaitu Syekh Muqbil, semoga Allah merahmatinya, akan tetap memujimu dengan keadaanmu yang semacam ini??…

Asy-Syaikh Rabi’ berkata: “…Dan saya katakan: Dialah yang meninggalkan kalian dan meninggalkan manhaj ini (manhaj Ahlus Sunnah)…”

Ja’far sendiri belakangan nampak menyadari sikap kerasnya yang berlebihan di masa awal dakwahnya. Dan nampaknya, apa yang ia lakukan belakangan ini –meski menyebabkannya menjadi sasaran kritik bekas pendukungnya- adalah sebuah upayanya untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Dalam artikelnya, “Saya Merindukan Ukhuwwah Imaniyah Islamiyah” , ia menulis pengakuan itu dengan mengatakan:

“…Saya lupa dengan keadaan yang sesungguhnya mayoritas ummat di Indonesia yang tingkat pemahamannya amat rendah tentang Islam. Saya saat itu menganggap tingkat pemahaman ummatku sama dengan tingkat pemahaman murid-muridku. Akibatnya ketika saya menyikapi penyelewengan ummat dari As-Sunnah, saya anggap sama dengan penyelewengan orang-orang yang ada di sekitarku yang selalu saya ajari ilmu. Tentu anggapan ini adalah anggapan yang dhalim. Dengan anggapan inilah akhirnya saya ajarkan sikap keras dan tegas terhadap ummat yang menyimpang dari As-Sunnah walaupun mereka belum mendapat penyampaian ilmu Sunnah. Sayapun sempat menganggap bahwa mayoritas kaum muslimin adalah Ahlul Bid’ah dan harus disikapi sebagai Ahlul Bid’ah. Maka tampaklah Dakwah Salafiyyah yang saya perjuangkan menjadi terkucil, kaku dan keras. Saya telah salah paham dengan apa yang saya pelajari dari kitab-kitab para Ulama’ tersebut di atas tentang sikap Ahlul Bid’ah. Saya sangka Ahlul Bid’ah itu ialah semua orang yang menjalankan bid’ah secara mutlak.”[39]

Penutup

Demikianlah paparan singkat tentang gerakan Salafi modern di Indonesia. Sudah tentu masih banyak sisi gerakan ini yang belum tertuang dalam tulisan ini. Dan di bagian akhir tulisan ini, ada beberapa catatan kritis yang perlu penulis kemukakan atas gerakan ini:

1. Diperlukan kajian yang komperhensif tentang sejarah masa lalu ummat Islam, dan termasuk didalamnya sejarah generasi As-Salaf Ash-Shalih yang menjadi panutan semua gerakan Islam –tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain-. Dan khusus untuk pendukung gerakan Salafi ini, ada banyak sisi kehidupan As-Salaf yang mungkin terlupakan; seperti: kesantunan dan kearifan dalam menyikapi perbedaan yang masih mungkin untuk ditolerir, serta bersikap proporsional dan adil dalam menyikapi kesalahan atau kekeliruan pihak lain.

2. Salah satu kesalahan utama pendukung gerakan ini –khususnya Salafi Yamani- adalah ketidaktepatan dalam menyimpulkan apakah sesuatu itu dapat dikategorikan sebagai manhaj baku kalangan As-Salaf atau bukan. Dalam kasus di lapangan, seringkali karakter pribadi seorang ulama dianggap sebagai bagian dari manhaj Salafi. Padahal kita semua memahami bahwa setiap orang memiliki tabiat dasar yang nyaris berbeda. Jika Abu Bakr dikenal dengan kelembutannya, maka Umar dikenal dengan ketegasannya. Berbeda lagi dengan Abu Dzar yang keteguhan prinsipnya membuat dia lebih cocok hidup sendiri daripada terlalu banyak melakukan interaksi sosial.

Dalam kasus Salafi misalnya, sebagian pendukungnya banyak mengadopsi karakter Syekh Rabi atau Syekh Muqbil misalnya, yang memang dikenal dengan karakter pribadi yang keras. Padahal masih banyak ulama rujukan mereka yang cenderung lebih toleran dan elegan.

Akhirnya, memang tidak ada gading yang tak retak. Setiap anak Adam itu berpotensi melakukan kesalahan, namun sebaik-baik orang yang selalu terjatuh dalam kesalahan adalah yang selalu bertaubat dan menyadari kesalahannya, kata Nabi saw. Setiap gerakan sudah tentu memiliki sisi positif dan negatif. Yang terbaik pada akhirnya adalah yang mampu meminimalisir sisi negatifnya dan semakin hari memiliki perubahan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Wallahul muwaqqiq!

Cipinang Muara, pertengahan Mei 2006
——————————————————————————–

DAFTAR PUSTAKA :

1. Beberapa Kerusakan Pemilu. Muhammad Umar As-Sewed. Majalah SALAFY. Edisi XXX. Tahun 1999H.

2. Daftar Ustadz yang Terpercaya. http://www.freelists.org/archives/Salafi/12-2003/msg00017.html

3. Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, Meluruskan Sikap Keras Dai Salafi. Abu Abdirrahman Al-Thalibi. Hujjah Press. Jakarta. Cetakan kedua. Maret 2006.

4. Gerakan Salafi Radikal di Indonesia. Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Cetakan pertama. 2004.

5. Hajr al-Mubtadi’. Bakr ibn ‘Abdillah Abu Zaid. Dar Ibn al-Jauzi. Dammam. Cetakan kedua. 1417H.

6. Indonesia Bacgrounder: Why Salafism and Terrorism Mostly Don’t Mix. International Crisis Group. Asia Report no.83.13 September 2004.

7. Ja’far Umar Thalib: Sang Ustadz yang Penuh Warna. http://www.tempointeraktive.com.

8. Ja’far Umar Thalib Telah Meninggalkan Kita. Qomar ZA. Lc. http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=664.

9. Al-Khithab al-Dzahaby. Bakr ibn ‘Abdillah Abu Zaid. Maktabah al-Sunnah. Kairo. Cetakan pertama. 1418H.

10. Lisan al-‘Arab. Abu al-Fadhl Muhammad ibn Manzhur. Dar Shadir. Beirut. Cetakan pertama. 1410H.

11. Madarik al-Nazhar fi al-Siyasah baina al-Tathbiqat al-Syar’iyyah wa al-Infi’alat al-Hamasiyah. ‘Abd al-Malik ibn Ahmad Ramadhany al-Jaza’iry. Dar Sabil al-Mu’minin. Dammam. Cetakan kedua. 1418H.

12. Membongkar Pikiran Hasan al-Banna-Ikhwanul Muslimin (II). http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=336.

13. Membongkar Pikiran Hasan al-Banna-Sururiyah (III). http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=338.

14. Mereka Adalah Teroris. Luqman bin Muhammad Ba’abduh.

15. Al-Musyarakah fi al-Intikhabat al-Barlamaniyah. DR. ‘Abdullah ibn Ibrahim al-Thuraiqy. http://www.islamtoday.net/print.cfm?artid=2869 dan http://www.islamtoday.net/print.cfm?artid=2896.

16. Pasang Surut Menegakkan Syariah Islamiyah. Ja’far Umar Thalib. Majalah SALAFY. Edisi 40. Tahun 1422/2001.

17. Penjelasan Dewan Syari’ah Wahdah Islamiyah tentang Pemilihan Umum. http://www.wahdah.or.id.

18. Persaksian Tentang Yayasan Al-Sofwa. Muhammad Umar As-Sewed. http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=557.

19. Saya Merindukan Ukhuwah Imaniyah Islamiyah. Ja’far Umar Thalib. Majalah SALAFY. Edisi 5. Tahun 1426/2005.

[1] Lih. Majalah SALAFY, edisi 5 Tahun 2005, hal. 13.

[2] Lih. Lisan al-Arab, entri Sa-La-Fa.

[3] Lih. Madarik al-Nazhar, hal. 30, Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, hal. 8

[4] Ibid.

[5] Dari kata ini kita kemudian sering mendengarkan kata bentukan lainnya seperti Salafiyah (yang berarti ajaran atau paham kesalafan) atau Salafiyun/Salafiyin yang merupakan bentuk plural dari Salafi.

[6] Lih. Dakwah Salafiyah, hal. 10 dan hal.30-31.

[7] Pasang Surut Menegakkan Syari’ah Islamiyah, majalah SALAFY, hal. 2-12, edisi 40 tahun 1422/2001. Seputar masalah ini juga dapat dilihat dalam Laporan International Crisis Group bertajuk “Indonesia Backgrounder: Why Salafism and Terrorism Mostly Don’t Mix”, Asia Report no.83, 13 September 2004, hal. 5-6.

[8] Majalah SALAFY, hal. 3 (Edisi 5, Tahun 2005).

[9] Lih. Ja’far Umar Thalib: Sang Ustadz yang Penuh Warna, http://www.tempointeraktive.com

[10] Lih. Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, hal.13

[11] Yang pro dalam hal ini misalnya adalah Hai’ah Kibar al-‘Ulama (Dewan Ulama Besar) di sana yang saat itu diketuai oleh Syekh Abd al-Aziz ibn Baz.

[12] Yang kontra dalam hal ini misalnya adalah Syekh Hamud al-‘Uqla (seorang ulama senior yang selevel dengan ‘Abd al-Aziz ibn Baz), Safar ibn ‘Abd al-Rahman al-Hawali, Salman ibn Fahd al-‘Audah, dan ‘Aidh ibn ‘Abdillah al-Qarni. Tiga nama terakhir kemudian sempat di penjara, namun setelah lepasnya dari penjara ketiganya kemudian menjadi tokoh yang sering dijadikan rujukan pendapat oleh Pemerintah Saudi terutama dalam upaya meredam radikalisme alumni jihad Afghan.

[13] Informasi ini penulis dengarkan dari beberapa dosen Islamic University of Madinah, seperti DR. Shalih al-Fa’iz dan DR. Rusyud al-Rusyud.

[14] Lih. Dakwah Salafiyah, hal. 20

[15] Lih. Pembahasan lengkap tentang masalah ini dalam Hajr al-Mubtadi’, karya DR. Bakr ibn Abdillah Abu Zaid.

[16] Lih. Daftar Ustadz yang Terpercaya.

[17] Lih. Hajr al-Mubtadi’, hal.19.

[18] Lih. Beberapa Kerusakan Pemilu,Muhammad Umar As-Sewed, Majalah SALAFY, edisi XXX, hal. 8-15. Lihat juga wawancara dengan Eko Rahardjo, ketua divisi penerangan FKAWJ tanggal 10 Agustus 2004 dalam Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, hal. 121.

[19] Lih. Al-Musyarakah fi al-Intikhabat al-Barlamaniyah, DR. ‘Abdullah ibn Ibrahim al-Thuraiqy, http://www.islamtoday.net/print.cfm?artid=2869 dan http://www.islamtoday.net/print.cfm?artid=2896 . Dalam tulisan yang sama, ia menawarkan sebuah sistem pemilu Islam yang mengadopsi konsep Ahl al-Hill wa-‘Aqd yang hanya melibatkan ‘orang-orang pilihan’ dan bukan seluruh rakyat di sebuah tempat.

[20] Lih. Penjelasan Dewan Syariah Wahdah Islamiyah tentang Pemilihan Umum, http://www.wahdah.or.id.

[21] Lih. Kesaksian Tentang Yayasan Al-Sofwa, hal.2, http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=557.

[22] Buku ini diterbitkan oleh Maktabah al-Ghuraba’ di Madinah.

[23] Lih. Al-Khithab al-Dzahaby, karya DR.Bakr ibn Abdillah Abu Zaid. Buku kecil ini pada mulanya adalah surat balasan Syekh Bakr untuk DR.Rabi’ yang memintanya memberi pengantar atas bukunya yang mengkritik Sayyid Quthb secara tidak proporsional. Permintaan itu justru ditolak dan dijawab dengan surat ini. DR.Bakr Abu Zaid adalah anggota Dewan Ulama Besar Saudi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Konfrensi Fikih Internasional Rabithah Alam Islami di Mekkah.

[24] Saya Merindukan Ukhuwwah Imaniyah Islamiyah, majalah SALAFY hal.6, edisi 5 tahun ke 5.

[25] Lih. Majalah SALAFY edisi 3 tahun 1416, juga Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak hal. 34.

[26] Lih. Membongkar Pikiran Hasan al-Banna-Ikhwanul Muslimin (II), hal.3

[27] Ibid., hal.6

[28] Ibid., hal.8

[29] Uniknya prinsip ini justru diucapkan oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dengan mengadopsi dan melakukan sedikit koreksi redaksional atas prinsip Ikhwanul Muslimin: “Nata’wanu fima ittafaqna alaih wa na’dzuru ba’dhuna ba’dhan fima ikhtalafna fihi.”

[30] Lih. Persaksian tentang Yayasan Al Sofwa, http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=557.

[31] Lih. http://www.freelists.or/archives/salafy/11-2003/msg00034.html.

[32] http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=338 .

[33] Ibid., hal. 2

[34] Lih. Mereka Adalah Teroris, hal.664-702. Buku setebal 720 halaman ini ditulis oleh Luqman Ba’abduh –salah seorang murid Syekh Muqbil ibn Hadi al-Wadi’i di Indonesia- untuk membantah buku yang ditulis Imam Samudra, Aku Melawan Teroris.

[35] Membongkar Pemikiran Sang Begawan Teroris (I), http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=878.

[36] Mereka Adalah Teroris, hal.59

[37] Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak, hal.69

[38] Lih. http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=664.

[39] Majalah SALAFY, edisi 5 tahun ke 5, hal. 9-10

151 Tanggapan

  1. Ini baru berita baik, ukar untuk dipungkiri.
    Akan tetapi pasti bagi pengikut salafy tetap panas mata dan telinganya membaca artikel ini.

    terima ksih khusu buat mas sastro, yang selalu up to date membuat berita.
    abufatih – medan

  2. kenapa yang dijadikan conto musti pak ja’far?knp bukan pak jefr al bukhori, ato yang laen. kan lebih sering muncul d tv dan sering mengampaikan pesan pada pemirsa

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    KArena kajian kita di blog ini adalah berkaitan dengan Salafy (Wahaby) dan sepakterjang pelakunya, maka contoh terbaik buat para pengakut aliran Salafy -kalaupun mereka tidak mau meninggalkan bahkan terus berpegang teguh terhadap ajaran sekte tersebut- maka paling baik adalah contoh apa yang telah dilakukan oleh pak Jakfar Umar Thalib, bukan Aa’ Gym, Jefry Bukhori, atau ust-ust lainnya.

  3. Ja’far Umar Thalib mengklaim –dalam salah satu tulisannya[7]- bahwa gerakan ini sebenarnya telah mulai muncul bibitnya pada masa Sultan Aceh Iskandar Muda (1603-1637).

    Setahu saya Sultan Iskandar Muda adalah salah seorang penganut Tarekat Sattariah yang dibawa oleh Syekh Abdurrauf As Singkily (Syiah Kuala), seluruh masyarakat Aceh pada masa itu menganut pahaman tarekat (tasauf), tidak ada Istilah Syariat Islam seperti yang diberlakukan di NAD sekarang ini. Pemberlakuan Syariat Islam baru dimasa setelah Iskandar Muda atas prakarsa Syekh Nurrudin Arraniry yang anti Tarekat, justru pada masa itulah Kesultanan Aceh mengalami masa kemunduran.

    Jadi tidak ada Istilah salafi atau wahabi pada masa Kesultanan Aceh, paham Wahabi baru masuk ke aceh di awal tahun 1900-an, paham ini terus berkembang dengan berdirinya cabang muhammadiyah tahun 1935

  4. Makasih mas Abu Aceh.

    Wah kerjaan wahabi main plintir aja nih, trik lama / gaya lama main plintir.

  5. Bagus…
    Saya link ke Blog saya sebagai bahan referensi ngobrol sama temen2…

  6. aduh cape banget denger umat setiap hari ribut dan menjelek-jelekkan satu sama lain….tapi yang aku gak habis pikir, katanya kaum salafi tidak boleh melakukan kudeta atau membangkang pada pemerintahan yang sah… tapi aneh ya kok gak mau ikutan pemilu, padahal pemilu itu kan perintah pemerintah indonesia yang sah..ap itu bukan membangkang namanya.. aku jadi bingung rek….

  7. @YUSFANNIA AL KHANSA

    Itu akal-akalannya dinasti Al Saud, agar dinasti mereka tetap langgeng memegang kekuasaan di Arab !
    Agar Salaffiyun gak usah berpolitik.
    Makanya mereka (dulu banget) memaksakan Wahabbi sebagai satu-satunya aliran yang dianggap sah.

  8. Ja’far umar tholib bukan seorang salafy lagi… sudah sekian tahun dia keluar dari manhaj ahlusunnah (salafy).. sekitar pada masa setelah pembubaran laskar jihad dia terfitnah oleh dunia (tahun akhir tahun 2002).
    Wallahu musta’an.. kita berdoa kepada Alloh agar selamat dunia akherat.
    lebih lengkap ttg salafy lihat di http://www.salafy.or.id & http://www.asysyariah.com

    —————————-
    Sastro Menjawab:
    Emang ke-Salafy-an seseorang ada ditangan kalian yang menentukan?

    • ana salafy dan ana murid nya ustadz ja’far, ana salut sama tulisan mas sastro akurat dan berimbang insyaALLOH. kenyataannya memang seperti yang dipaparkan.

      buat abdulloh. ana bilang…. abdulloh abdulloh… tahu apa sih ente… cuma ikut ikutan tok kah bisanya… apa ndak punya referensi lain..? atau ndak faham omongan orang lain? belajar lagi gih biar pinter kayak mas sastro. pinter nulis dan menyusun kata kata..

  9. Halah, salafy masalah geocentris aj blom kelar, mo ikut pemilu segala 😀

  10. Sungguh kasihan, berapa orang lagi yang telah didustakan olej Jakfar Umar Thalib. Harusny check and recheck dilakukan, cari tau latar belakang Jakfar umar Tholib ini. mulai dia masuk mahad LIPIA jAKARTA.
    Tanya pada orang – orang dekatnya dulu, cari tau siapa dia. Saya sangat kasihan dengan Jakfar Umat Tholib ini bukan hanya ditinggalkan oleh teman, selimut tidurnya pun meninggalkannya karena akhlaknya yang tidak baik.
    Bertaqwalah kepada Allah dan bertobatlah kepada Allah, niscaya Allah mengampuni

  11. Sudah lebih dari 1400 tahun sejak Zaman Rasulullah Muhammad SAW beserta KEJAYAAN ILMUNYA ALLAH yaitu AL-QUR’AN Wa SUNNATURRASUUL. Berdiri tegaknya Madinatul Munawwarah merupakan Tonggak Sejarah Bahwa Telah Pernah Berdiri Tegaknya Ajaran Allah SWT melalui Utusannya yang Mulia, Muhammad SAW. Stelah wafat Rasulullah SAW, dilanjutkan oleh Para Sahabat…hingga kini Islam masih berkibar dengan segala dinamikanya. pergeseran makna Qur’an, walau Allah Jaga kemurnian HARFUN nya, Lafadz nya, namun begitu masuk ke tanah air…Indonesia, mulai tersentuh dengan tangan-tangan politik imperialis dan kapitalis serta feodalis. yang menjadi penekanan dan sangat krusial adalah masalah MAKNA yang telah lahir Ratusan MUFASSIRIN yang berusaha MEMAKNAI Al-Qur’an sebagai PEDOMAN HIDUP MANUSIA. Tangan kotor dan otak jahat manusia yang ada, selalu menjadi Duta Iblis untuk memporakporandakan dan mengaduk-aduk Makna Al-Qur’an itu sendiri. sadar atau tidak, kita masih harus banyak belajar Tata Bahasa Al-Qur’an dan hukumnya bisa dibilang WAJIB untuk seluruh Muslim, yang mengaku dirinya Ummat Muhammad SAW. Mengapa kita tidak kembali pada WARISAN RASUL MUHAMMAD SAW? yaitu akan SELAMAT kita jika memegang teguh (mempelajari dan menerapkan) sepenuhnya KITABULLAH WA SUNNATURRASUUL? yaitu Al-Qur’an Menurut Sunnah Rasul Muhammad SAW, bukan menurut siapapun di dunia ini selain Rasul Muhammad SAW.

    Tabik.
    Saf. Dzulfikar.

  12. Artikelnya bagus, banyak info yang baru saya tahu ttg Salafy.

  13. menanggapi yusfannia al khansa:

    hukum yang kita harus ikuti hanya ada 2:
    Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada hukum lain selain darinya!!!
    Termasuk hukum positif buatan manusia, karena secara tidak langsung kita tunduk terhadap aturan tersebut, ketika kita tunduk pada aturan yang dibuat oleh manusia berarti kita mengingkari rukun islam yang pertama!!!…

  14. Assalamu’alaikum

    Dari web salafy alamat pesantren salafy di Indonesia

    Pesantren/Kajian

    5. Pesantren Ihya As Sunnah, Tasikmalaya, Jawa Barat

    Alamat: Jl. Terusan Paseh – BCA No 11 Tasikmalaya

    Tel. 0265-310754

    dari detik.com
    Istri kedua Yogi (pen. Penculik Raisya) di Tangkap di Yayasan As-Sunah Tasikmalaya. Paseh, Tugu Raja, Cihideung, Tasikmalaya.

    Mungkinkan salafy selain penghujat juga penculik? mohon penjelasannya ustadz. Terima Kasih…

    ——————————–
    Sastro Menjawab:

    Kalau penghujat (menuduh syirik dan bis’ah), iya. Tapi kalau penculik, gak semua, tapi ada, seperti Taleban itu lho…khan Salafy (Wahaby) juga.

  15. ilmu itu sebelum berkata dan ber amal hati hatilah jika berbicara saudaraku tidak ada yang luput dari catatan malaikat satu kata pun, ketatatan pada pemerintah hanya dalam yang ma’ruf saja bukan pada yang menyelisihi syariat bukankah pemilu bertentagan dengan syariat ? dan salafy bukanlah firqoh ( aliran?sekte ) dalam islam tapi melainkan salafy adalh islam itu sendiri salafy bermakna mengikuti apa yang diamalkan oleh generasi awal umat ini mereka adalah generasi terbaik seperti yang nabi katakan dan mereka adalah kaum yang diridhoi oleh Alloh SWT dan Alloh ridho pada siapa saja yang mengikuti mereka (QS attaubah 100 )dan bukankah mereka para sahabat yang dijamin masuk surga, maka adalah sangat bodoh bila kita tidak mau mengikuti orang yang dijamin masuk surga padahal kita ingin masuk surga! adapun kalau ada salafy yang berbuat kesalahan tidak bisa kita mengeneralisir salafy secara umum itu adalh perindividu jika kita menyalahkan pemahaman salafy berarti kita menyalahkan pemahaman sahabat padahal mereka yang dijamin masuk surga mereka yang dibina langsung oleh nabi maka perhatikanlah wahai saudaraku

    ————————
    Sastro Menjawab:

    Jika Salafy bukan sekte, tapi Islam itu sendiri, lantas kenapa istilah itu hanya dimonopoli oleh kelompok Wahaby saja sedang kelompok (Islam) lain tidak diperkenankan mengatasnamakan dirinya sebagai Salafy? Mana bukti ungkapan anda? Apakah Islam hanya monopoli Wahaby, sedang kelompok lain yang tidak boleh mengunakan istilah itu bukan Islam?

  16. orang bodoh kalo nuduh nggak pake bukti.kalo hanya ngoceh anak kecil juga bisa.kalo pake logika,islam itu kan turun diarab,mustahil kelompok-kelompok yang ada hanya diluar arab itubenar.misal;LDII,Hasmi,HTI,atau firqoh firqoh lain.

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Anda tahu, kenapa Islam turun di Arab, karena orang Arab itu bejatnya minta ampun…Dan ternyata, kebejatan itu masih erus berlangsung pasca penurunan Islam. Terbukti banyak orang-orang munafik di sana…Lha munculnya Khawarij juga di Arab mas..
    Makanya, mana dalil yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa “Semua produk non Arab itu pasti salah, dan produk yang Arab itu pasti benar” , dengan melihat kasus Khawarij yang asli Arab dan forqoh-firqoh non Arab yang tetap berpegang tkepada ajaran Ahlusunah wal Jamaah. LHA FENOMENA WAHABY INI YA SEPERTI KHAWARIJ TADI MAS…

  17. dari semua yang ana baca, memang benar adanya. namun masih ada yang tidak suka dengan dakwah ini, karena dianggap terlalu keras dan arogan. ana salut sama mas sastro yang telah memberikan penjelasan tentang salaf yang merujuk bukunya Abu Abdirrahman Al-Thalibi. jazakallah khairan katsira.

  18. assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh mas sastro,

    ngapa udah lama tidak keluar tulisan yang baru. saya sekian lama nunggu2 sentuhan pena mas sastro.

    untuk penulisan seterusnya saya harapkan mas sastro dapat menghasilkan bahan2 yg berkaitan tuduhan/tohmahan/fitnah wahabi terhadap asya’irah dan pengikut al asya’ari dan juga kekeliruan seputar al ibanah an usulli diyanah serta hasil karya imam abul hasan asya’ari.

    juga saya harapkan mas satro dapat menyentuh kekeliruan wahabi dalam manhaj tamassuk bi zohirin nas yg mereka dokongi.

    semoga Allah s.w.t limpahi kekuatan buat mas sastro, insyaAllah.

    wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

  19. Didalam Sunnah ada kejayaan, di luar sunnah ada kebinasaan, fitnah, dan kehancuran
    Pengajian seminggu sekali itu bukan sunnah sehingga timbulah fitnah

    contoh fitnah yg timbul hasil fikir salapi ( salah pikir )
    http://swaramuslim.com/fakta/more.php?id=5701_0_16_0_M

    —————–
    Sastro Menjawab:

    Kalau fitnah itu datangnya dari SALAFY yang SALAPI gimana? Kalau tetap diikuti pasti dijamin jadi SAPI…

  20. Assalamu’alaikum wbth, saya dari malaysia, dan di sini sememangnya menghadapi masalah dengan kaum muda ini (wahabi salafi) yang sejak akhir2 ini menyerang institusi pengajin tinggi, di universitas dengan mempengaruhi para pelajar dan profesional.

    Bole diberikan kepada saya laman website yang lain untuk mengetahui kedok2 wahabi salafi yang amat membahayakan ini. Terima kasih

    Semoga Allah membantu kita semua dari bahaya wahabi salafi ini,. Aminn

  21. Ah… oknum – oknum salafi yang suka mencaci maki (kalau kritik doang gak apa – apa, tapi kalau sudah caci maki… ih.. jijik bener) itu maaf aja deh kalau gue bilang gak punya hati nurani dan sentoloyo. Ada beberapa malah yang gobloknya luar biadab… eh luar biasa.

  22. yg buat situs ini tdk mengetahu perkembangan dakwah ahlusunnah di indonesia khususnya, pak ja’far umar telah meninggalkan “salafy” sudah lama sekitar 5 tahunan (wallahu a’lam).
    antum hendaklah amanah, jangan asal lempar isu…
    ingat pertanggungjawaban di hari akhir.
    wallahu musta’an.
    referensi; lihat http://www.salafy.or.id dan http://www.asysyariah.com

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    OOO jadi kriteria kesalafyan seseorang itu ada di tangan kalian tho…Sebagaimana kriteria syirik, bid’ah, khurafat dsb mungkin plus kriteria ahli surga pun ada ditangan kalian sehingga dengan mudah menuduh orang lain sesat? Kebohongan yang nyata…

  23. Memang yang menjadi masalah, ada satu golongan yang suka mensesatkan golongan lain, jika anda tahu yang dianggap sesat bukan hanya tabligh tapi dibawah ini Listnya :
    -PKS (Ikhwanul Muslimin)
    -HT ( Hiztbut Tahrir)
    – Semua orang Islam yang menganut 4 mahzab ( Syafii, hambali, hanafi & maliki)
    -NU, Muhamadiyah
    -dll

    Siapa Dalangnya, ialah yang mengaku SALAFI /As-Sunnah (Topeng Wahabi di Indonesia) ( Salah Fikir ) kata banyak orang, Mereka seperti ingin mendirikan mahzab ke-5 diluar 4 mahzab yang sudah ada, SELAIN mereka dikatakan SEMUANYA SESAT….!!!!!

    Siapa yang sesat kalau begitu………………????????????

    • ini komentar nya Abu Jihad ngga mikir lagi ya..
      ngga baik saudaraku…mengatakan sesat2 itu..

      buat Saudara Sastro…Salut..
      Teruskan..!!!
      Ingatkan tuch saudara2 kita yang selalu mencaci maki saudara semuslim sendiri, eh malah org kafir yg disanjung2.
      Astaghfirullah…
      Lebih baik kita buktikan kerja dakwah kita untuk ummat, apa yg telah kita berikan buat ummat ini..?
      jangan hanya sibuk dg Bid’ah Bid’ah & Bid’ah..
      tapi Bukti nyata kerja untuk ummat ngga ada..
      Wallahu’alam

  24. kalau ja far umar bukan salafy lagi, kenapa di ikuti,,,tanya kenapa????

  25. Salut utk tulisan Sdr. Muh Ihsan di atas… Cukup jelas dan rinci… Terimakasih.

    Salah satu adik kandung saya, juga beberapa tetangga saya, “terperangkap” dalam kelompok Salafy Yamani…
    mohon doanya semoga mereka bisa kembali menjadi Ahlus Sunnah, tidak terjebak dalam ekstrimitas dalam ber-Islam.

    Wallahu muwaffiq ila aqwamith thariq.

    Nb: Saya beberapa kali kunjungi situs salafy.or.id, juga asysyariah.com, saat membaca tulisan2 di sana terasa sekali ada “api yang membara”, kok sepertinya jauh dari misi Islam sebagai rahmatan lil alamin. wallahu a’lam.

  26. dulu ja’far umar thalib kalah debat dengan ulama kita ahlussunnah tapi tetep ngeyel, alhamdulillah sekarang dia tobat.
    angin apa yang bikin dia gitu ya ?
    mungkin angin mas sastro yah.
    MasyaAllah mas sastro.

  27. Maaf, tentang Ja’far Umar Thalib, ……
    Saya, sebagai yang termasuk generasi awal pada dekade mula dakwah Ja’far dan pernah melihat dari dekat keluarganya walau singkat, akhirnya sampai kepada kesimpulan bahwa beliau tidak dapat dan bukan standar dari apa itu salafy dari banyak dimensi, karena itu beliau tidak dapat dijadikan sebagai rujukan tentang salafy karena cacatnya; cukupkan menghujat beliau sekedar nasihat kepada ummat, semoga Allah menununjukinya.
    Benarlah perkataan, “Katakanlah, ‘Ikutilah Allah dan Rasul.” “Apabila perkataanku bertentangan dengan laki-laki ini (Rasulullah saw) maka lemparkanlah perkataanku pada dinding”, demikian berkata Imam Syafi’i rahimahullah. Dan sesungguhnya kebenaran itupun telah disepakati. Milik Allah-lah Dien ini dan Ia menjaganya. Siapa berani menentang Allah dan Rasul-Nya? Ataukah perselisihan yang menghantar kepada neraka yang kalian inginkan?
    Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Rabb-kalian dengan sebenar-benar taqwa.

  28. Bagus Mas, mudah-mudahan temen-temen yang awam bisa berpikir jernih supaya nggak ikut-ikutan mereka…

  29. untuk mbah sastro tolong dong sebutin buku buku yang mesti aku jadiin referensi dalam belajar ahlussunnah yang lengkap ( pengarang & penerbitnya) biar ga bingung trus skalian kemana nyarinya,atau kalo mau ngobrol ke mastro nomernya berapa ?

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Ahlusunah wal Jamaah jika dilihat dari fikih, ada empat mazhab: Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hambaliyah. Sedang dari sisi teology (Kalam) maka ada tiga: As’ariyah, Maturidiyah dan Thahawiyah. Anda mau mempelajari yang mana? Jika anda tentukan nanti akan saya seutkan buku yang berkaitan dengan mazhab2 tersebut, baik untuk pemula, pertengahan dan tingkat tinggi. Anda nanti bisa pesan di beberapa toko perwakilan penerbit-2 Beirut-Lebanon yang ada di beberapa kota di Indonesia.

    Kalau mau ngobrol sama saya atau kru lainnya, silahkan hubungi salafyindonesia@yahoo.com

  30. saya sempat ke Ambon dengan jemaah tabligh, bertemu dengan seorang dari kepulauan sekitar ambon yang ikut jihad Ambon bersama laskar jihad, ia diperintahkan langsung dari panglima laskar jihad -jakfar umar- untuk memancung kepala orang-orang dari jemaah tabligh yang ia temui…. Alhamdulillah kepala saya masih ada -masih menyatu dengan badan- namun laskar jihadlah yang dibubarkan..

    Pengalaman lain yang saya alami disana dengan salafi laskar jihad adalah, mereka tidak mau menjawab salam saya, meludah dengan kebencian didepan saya, bermuka garang, tidak mau diajak berdialog satu lawan satu, maunya menguasai masjid secara ramai2 datang dari kebon cengkeh lalu memberikan pengajian yang menghujat kami, mengatakan kami orang jahil tapi ketika ditanya dengan bahasa Arab ia tidak bisa menjawab, ikut jihad tapi kelihatan dari air mukanya mental mereka belum siap terutama mahasiswa dari yogyakarta.

    Kepada Saudaraku jakfar umar & laskar jihad yang ada disana saya tidak merasa sakit hati, saya maafkan kalau ada salah, saya tidak mau membantu kerja setan, saya cuma ingin kita semua selamat dengan Petunjuk dan Bantuan Nya.

  31. yg madzabnya syafii aja yg komplit tuk awam,pertengahan,tinggi + kitab2 rujukan tentang hadits

  32. Assalamua’laikum semunya, ana brsyukur sekali dengan adanya website ini. jujur saja ana sebelumnya uda kunjungi bebrapa website salafi(wahabi) disana. terasa sekali ashabiyahnya, merasa dirinya yg paling benar, semuanya dianggap bid’ah. cacian makian ttg org aswaja yg dianngap ahlul bid’ah, bahasannya hampir tdk mengenal kompromi. benar2 ajarannya tidak rahmatan lil ‘alamin

    wallahu’alam

  33. mbah kok gak dijawab sih permohonan saya akan kitab kitab madzab syafii ? kan ga tiap hari saya buka web ini jadi kan lebih murah kalo saya baca buku2 nya yang menurut mbah baik dari
    madzab syafii

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Wah saya masih cucu kok dipangil mbah sich? Untuk buku2 itu silahkan tanya ke para ulama sekitar anda…

  34. alangkah baiknya website ini dihiasi dengan kalimat yg halus & penuh hikmah bukan kata2 cacian yg kotor kalo emang menurut antum semua itu benar…..bukankah itu semua ciri2 ahli bid’ah, insyaAlloh salafy mengambil ilmu langsung dari sumber mata air yg murni dan tidak terkontaminasi syubhat & hawa nafsu, jikalau ada dakwah salafy yg kasar n kaku yg salah bukan salafy tapi oknum yg belum memahami dakwah salafy. Dan juga dalam mengambil suatu hadits pendapat ulama janganlah partial karena semuanya saling berkolerasi. Kenyataan yg ada dakwah ini berkembang walau lambat tapi rotasinya kuat sehingga membuat panas yg tidak sepaham dengan salafy….jika antum masih ada syubhat mengapa tidak masuk ke dimensi jaman nabi muhammad shallahu ‘Alaihi wa sallam & para sahabat dengan mengambil air mata yg suci bersih, mana dakwah yg prioritas, bagaimana cara berdakwah dan bagaimana memahami suatu ayat dengan pemahaman para sahabat yg diridhoi

  35. maaf pak kan saya ga minta bukunya tapi minta daftar buku yg mesti saya baca & belinya dimana (yg bermadzab syafii) mulai untuk pemula sampai lanjutan trus sekalian buku buku standar tentang hadits

    ———————–
    Sastro menjawab:

    O maaf mas…Kalau tentang hadis, ya anda pakai yang standart dipakai Ahlusunah saja, Bukhari & Muslim…Kalau fikihnya, sekalian saja anda langsung beli yang lengkap dan orisinal karya Imam Syafi’i, kitab al-Um. Kalau akidahnya, anda bisa mulai dari kitab Aqidatul Awam aja

  36. Pemilunya Haram…. Kok pemerintah hasil pemilunya wajib ditaati? Anehkan???

    Jangan-Jangan BABI HARAM, tapi SOP BABI jadi halal…? Wagh gawat nih…

    Kaum di luar ‘salafy’ sebaiknya nggak usah membalas cacimaki dan serangan ‘salafy’.
    Kalau mau membalas… gampang… MENANGIN AJA PEMILU ntar mereka-mereka wajib taat kepada kalian… Nah, kalo udah taat mau diapain juga boleh…. he..he..

  37. Subhanallah, akhirnya pejuang ahlussunah bertambah lagi…
    jng gentar, ayo mas sastro kita berjuang bersama. kembangkan truz dakwah murni ahlussunah. klo bisa bikin web sendiri dong mas jng d blog ini aja. sukses…

  38. assalamu’alaikum mas sastro… wah menarik juga diskusi ini ya. saya tidak berilmu dalam hal ini, cuman tahu sedikit tentang konstitusi masyarakat. teori sich.

    saya ingin sedikit urun rembug tentang ciri komunikasi kekerasan: pertama, menyalahkan (blame). Kedua menstigma dengan imej buruk ke orang/kelompok lain. ketiga subyektivisme (mungkin jg disebut superego).

    nyang saya lihat nich…komunikasi kekerasan dijadikan instrumen membangun konstitusi masyarakat Muslim. (Semoga ini fakta yang minor). Resonansinya ya terbentuklah masyarakat Muslim yang gerah terus, tidak nyaman, saling curiga, dan disintegratif. Sayangnya sampean juga termasuk yang menggunakan komunikasi kekerasan.

    Semangat sampean, semoga aja, ingin meninggikan ukhuwah imaniyah Islam (salah sebutane disepuro) tapi muatan wacana, dalam komunikasi sampean, selalu penuh dengan teks-teks kekerasan. Tidak beda dengan nyang lainnya. Kalau boleh menyarankan. Sampean mulai dulu dengan dekonstruksi makna Wahabisme, Taimiyahisme, Ghazalisme, kuningisme (kitab kuning maksudnya)…dari waduk sampean. Selanjutnya, rekonstruksi dengan wacana kesilaman berbasis kitab, hadits, dan nalar (nalar Islam biasanya sifatnya kontekstual kan).

    Level mendekonstruksi tentu saja hanya bisa dicapai jika ada kondisi nihil dari komunikasi kekerasan. Wong Nabi Allah saja sudah menekankan hal ini kan. Apalagi dalam Qur’an juga banyak menyebutkan tentang cara pengayaan wacana yang santun tetapi berkomitmen keislaman (sampean sing lebih apal).

    Sik penting kita juga ati2 dalam berwacana…wong RosulAllah ngendiko “sembilan dari yang membuat masuk neraka adalah lidah”. Pesan ini sungguh luar biasa dalam kajian wacana yang ditemukan baru abad 20.

    Kapan2 kita ketemu lah, Insya4JJI. Berwacana dengan indah gaya nabi, kan gitu. …cuman sekarang aku lagi ada di tempat jauh dari sampean, di tempat nyang cari masjid aja jauuuhhh….di dekat Carribean Sea…hehe.

    Wassalam

  39. Kepada MAS-MAS semua, klo komentar jangan seenaknya sendiri, semua ucapan/pernyataan di akhirat akan dimintai pertanggung jawabannya….

  40. mas sastro, alhamdulillah ga gentar di caci maki oleh pro wahabi di statement pertama, top deh..

    yang masih menggantung di benak saya, bukannya muhammad bin abdul wahab itu bermazhab hambali? hambali bukannya ahlussunnah waljamaah? kalau alawiyin (habaib) di indonesia sudah pasti salafiyah yang sebenarnya kan? saya merujuk kitab riyadush shalihin dan fiqh irsyadul anam tarjamah rukun iman usman bin yahya, bagaimana kitab tersebut di atas menurut mas sastro? apa ada rujukan kitab lain untuk saya sebagai pemula khususnya fiqih dan tauhid?
    mengenai serangan serangan wahabiyin terhadap maulid, tawassul, ratib, dan cinta rasul, bagaimana menjawabnya?

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Imam Ahmad bin Hanbal adalah Ahlsunah, tapi siapa bilang Muhammad bin Abdul Wahab Hanbali? Terbukti dalam kitab karya kakaknya, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab al-hambaly, dalam menegur Muhammad bin Abdul Wahab atas akidah dan penyimpangannya dari mazhab Ahlusunah terkhusus Hanbali yang kemudian kitab itu diberi judul “as-Showa’iq al-Ilahiyah fir Raddi al-Wahhabiyah”. Kitab ini diharamkan di Saudi, tetapi beberapa kali dicetak di Pakistan, Turkia dan Lebanon. Kalau dia (Muhammad bin Abdul Wahab) masih Hanbali tulen kenapa kakaknya yang ulama Hambali tulen menegurnya?

    Silahkan pakai kitab itu gak papa, bagus. Untuk akidah pemula, ya “akidatul awam” itu bagus juga.

    Untuk jawaban terhadap Wahaby masalah-masalah di atas, nanti pelan-pelan menyusul mas…kita perlu proses penelitian dulu, biar perfect hasilnya. Mohon doanya…

  41. satu lagi mas..
    kok saya buka http://www.asysyariah.com/
    kayanya cenderung wahabi ya??

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Iya sich…lha wong tokoh ulama Wahaby seperti Bin Baz rujukannya…

  42. subhanaLlah…seprtx banyak istilah rancu yg dpakai. salafy??? bukankah salafy (salafus shalih ) dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah adalah merupakan satu kesatuan. salafy itu adalah Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau Ahlus Sunnah. bila satu pemahaman selalu dinisbatkan pd seseorang maka pasti akan banyak terjadi kerancuan. bila salafy it dinisbatkan dan di identikkan pada nama-nama ust yg membawanya maka niscaya akan kabur dari sisi ilmu islam (Al Qur’an dan As Sunnah) yg dibawa oleh generasi salafus shalih yg tlah dijamin oleh Allah. ana sbg org yg awam merasa bingung dengan istilah2 yg dpakai. sbaiknya gunakan istilah2 yg adil tanpa menghukumi manhaj salaf scr umum. sekali lagi, bagaimanapun itu utamakan adab dan akhlaq untuk saling nasehat-menasehati. janji Allah untuk memenangkan islam pasti terwujud dengan atau tanpa campur tangan kita. Allah Maha tahu hati-hati kita. Syukran atas informasix

    —————————–

    Sastro Menjawab:

    Oh kalaulah kaum Wahaby tidak menyatut dan menyabot nama Salafy dan Ahlusunah maka blog semacam ini tentu tidak perlu ada…

  43. Kebenaran mutlaq hanya satu “Islam”. Bentuknya berupa satu titik tapi memiliki spektrum medan magnit yang sangat luas yang bernuansa sifat ketundukan pada Rabb. Rumput adalah makhluk muslim, begitu juga matahari dan planet2, karena mereka tunduk pada Allah tanpa pernah bertanya atau mempertanyakan keharusan mereka untuk tunduk. Namun karena mereka makhluq tak berakal tidak ada kuwajiban sebagaimana manusia diwajibkan untuk mencari kebenaran, menelusuri lorong2 kebenaran sampai pada titik kebenaran mutlaq. Modal utamanya adalah KEJUJURAN dan KRENDAHAN hati.
    Alquran adal al Haq baik secara statistik (100% semua madzhab tidak mempertentangkan isinya). Tetapi hadits adalah sekumpulan deskripsi yang menjelaskan tentang tabiat dan contoh2 Nabi SAW. Kebenaran AlQuran mutlak tapi kebenaran interpretasinya adalah relatip. Sedang Hadits kebenarannya perlu dipertanyakan sampai ada kepastian bahwa itu benar. Dan kepastian itu benar pun masih perlu dipertanyakan lagi sampai benar2 benar. Demikian juga perkataan ulama dan para sahabat (karena meraka tidak maksum dan tidak sepenuhnya memiliki sifat2 Nabi SAW). Hadis yang secara alur-periwayatan sahih belum tentu sahih apa bila deskripsi (matan) tidak sesuai dengan Alquran. Hadis yang secara alur-periwayatan lemah belum tentu tidak sahih apa bila deskripsi (matan) sesuai dengan Alquran. Untk itu kita sebaiknya mengembangkan sikap bahwa, mungkin saja apa yang disampaikan sahabat kita itu lebih benar dari yang saya pahami, tanpa mempedulikan apakan mereka salafy, ichwanul mslimin, jamah islamiyan, persis, muahammadiyah atau NU. Toh Nabi SAW diutus kebumi dengan prioritas memperbaiki akhlaq dan bukan mendidik umatnya untuk pandai berdebat. Dalam logika fiqih yang hitam putih ketika perjanjian hudaibiyah disepakati posisi Nabi SAW sangat dapat dipersalahkan bahkan oleh sahabat Umar ra. Menurut logika akhlaq pun kebijakan Nabi SAW sperti menunjukkan lemahnya sikap seorang Muslim sehingga membuat para sahabat uring2an kecuali sedikit sahabat yang memahami logika Irfan. Dan Nabi SAW adalah seorang IRFAN sejati yang mengetahui semua kemungkinan karena beliau selalu dibimbing oleh Wahyu. Fenomena perjanjian hudaibiyah memperlihatkan kecanggiahan Nabi SAW sebagai politikus ulung (itu diakui oleh pemikir2 barat modern ang objektip dalam mengkaji Islam seperti Karen Amstrong).
    Jadi menurut hemat saya sebaiknyakedepankan akhlaq dalam setiap tulisan mapun sanggahan baik dari pihak manapun. Saya khawatir Surga nanti justru dipenuhi oleh oarang2 non muslim yang karena ulah kita yang terus bertengkar mereka menjadi enggan mempelajari Islam dan mencari jalannya sendiri dan Allah mengampuni mereka karena dianggap sebagai orang yang tak pernah tersentuh kebenaran Isalam, sebab nuansa kebenaran dan keindahan Isalam memang tidak pernah mereka rasakan.
    Wassalam,
    Thohiri

  44. Abi dan keluarga ana ber manhaj salafy dan ana ber thariqat sufi bisa bayangin deh keaadaan ana ( makanan sehari-hari di bid’ah kan dan di syirk kan ) ….. tapi atas pertolongan Allah alhamdulillah akhirnya kami saling menghormati dan ana berkata kpd abi ‘ abi jika nanda salah biarlah nanda menerima resiko itu karena nanda haqqul yaqin dengan yang nanda amalkan, namun bila nanda yang benar insya Allah nanda adalah deposito abi kelak karena nanda akan menjadi anak yang berbakti dan berdo’a untuk keselamatan abi di dunia, kubur hingga akhirat

  45. Salam kenal mas Sastro Assalamu alaikum wr. wb.

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Waalaikumsalam wr wb…salam kenal juga mas…

  46. Assalaamu’alaikum
    saya kirim email ke salafyindonesia@yahoo.com kok tidak bisa ya ?
    adakah alamat email lainnya?
    email saya aldyn07@yahoo.co.id

    ———————————-

    Sastro Menjawab:

    Kenapa gak bisa? Kok aneh?

  47. assalamu’alaikum wr.wb

    kenapa semua orang pade ribut ye,menurut saya yang orang awam kalau dah ga ketemu kite semua kembali ke alqur’an dan hadits ( sunnah rassul ) dan yang dijanjikan oleh allah untuk masuk surga adalah golongan orang-orang yang selalu menjalankan perintahnya dan menjauhkan diri dari larangannya.insya allah ,allah akan memberikan surganya untuk kita semua.amin ya rabbal alamin

    dan untuk muhammadiyah,Nu,dll adalah sebuah organisasi /wadah/tempat bukannya sebuah aliran.

    dimana dalam keorganisasian itu sendiri untuk berdakwah mungkin cara mereka saja yang berbeda dan masyarakat tinggal memilih mana yang lebih sesuai dengan al qur’an dan hadits nabi

    mungkin dengan adanya organisasi itu sendiri umat muslim di indonesia bisa lebih kuat bila dia berdiri sendiri mereka tidak akan mempunyai kekuatan untuk melawan musuh-musuh umat muslim,terima ksih

    bersatulah umat islam,musuh kita sedang melihat kita dan menertawakan kita

    wassalamualaikum wr.wb

    ——————————-

    Sastro Menjawab:

    Tapi kita juga harus sadar mas…bahwa ada musuh dalam selimut (internal), selain musuh eksternal.

  48. ass,salam sejahtera bagi ikhwan akhwat,muslim yg satu adalah saudara bagi yg lain,sudikah antum makan bangkai saudara antum? dgn mencaci,menghujat? khoirunnas anfa ufum linnas,bukan begitu? sampaikan dakwah dgn bijak. dakwah salafiyah dakwah bijak penuh hikmah

  49. insya allah salafy bisa berubah jadi firqah yg dakwahnya diterima seluruh umat islam

    ———————-

    Sastro Menjawab:

    Insya-Allah, dengan syarat merobah cara dakwahnya tentunya….

  50. Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh
    Buat Mas Sastro..nampaknya anda kadung sentimen sama salafi..menurut ana boleh-boleh aja asal kalo melaknat salafiyyin jangan main pukul rata begitu..masih banyak orang-orang salafi yang layak kita jadikan panutan, sholeh, sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata. Apalagi sebagian salafiyyin sendiri ada yang kurang terlalu suka disebut salafi, alasannya, katanya pakai nama salafi terkesan sok suci dari kesalahan, karena mereka paham benar bahwa yang ma’sum dari kesalahan hanya Baginda Rasulullah alahis sholatu wassalam. Coba simak salah satu ulama yang oleh syi’ah disebut wahhabi, syekh Uthaimin rahimahulloh: “..dewasa ini kita melihat banyak kelompok-kelompok dalam islam bermunculan…ikhwaniyyun, salafiyyin,..singkirkan semua kelompok-kelompok itu dan arahkan langkah kalian kedepan, yaitu meneladani salafus-saleh (para sahabat dan tabi’in). Bayangin mas, kalo saja beliau tidak mengklaim diri sebagai salafy (dalam arti partai, atau kelompok), kok bisa-bisanya anda menyematkan kepada beliau gelar “wahhabi” yang sumber penamaannya berasal dari kalangan syi’ah rafidoh (tukang ngafirin Abubakar, Umar dan sahabat lainnya) dan sebagian kuburiyyin dari kalangan tarekat (sebagian mereka ada yang menghalalkan berdo’a dan sujud kepada selain Allah). Yah..barangkali segitu dulu..sebentar lagi saya mau kirim artikel dengan judul : (Menelusuri Nasab Para Raja Dinasti Fatimiyyah Mesir..Keturunan Fatimah ra atau Yahudi)..sekedar tau aja, merekalah yang pertama kali mengadakan tradisi maulid nabi (buat mencari dukungan rakyat, dihari maulid mereka seringkali bagi-bagi makanan) diabad ketuju hijriah .wallohu ‘alam

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Sentimen sama Salafy? Salafy yang mana? Generalisir (pukul rata)? Apakah mungkin kami sentimen pada diri sendiri? Kalau sama Wahaby yang garis keras yang suka mengkafirkan sesama muslim itu, kenapa memang, toch bukan kami saja yang “eneg” ama mereka? Apalagi mereka suka membid’ahkan dan mensyirikkan tanpa dalil yang kuat. Di sini kita buktiin bahwa dalil mereka lemah…
    Siapa bilang sebutan pertamakali kata Wahaby dari Syiah? Wah nt terlalu rendah tingkat intelektualmu…baca yang banyak dan jangan terlalu fanatik membela wahabisme dan berlebihan membenci Syiah. Orang pertama yang emberi gelar Wahabi adalah kakak Muhamad bin Abdul Wahab sendiri, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab yang menulis sebuah surat panjang yang lantas dibukukan. Surat itu diberi judul “as-Showariqul Ilahiyah ‘alal Wahhabiyah”. Tahu artinya kan? Kalau gak tahu begini; “Petir Ilahi atas Wahabisme”. Paham sekarang? Tentu buku itu gak akan anda dapati di Saudi karena haramnya melebihi Babi…anda cari di Pakistan, turkia dan Lebanon…baru akan anda jumpai.
    Masalah maulid Nabi, nanti ada gilirannya.

  51. Assalamualaikum wrwb

    Semoga Allah SWT senantiasa menguatkan keteguhan hati dan iman Mas Al Jawad menghadapi keluarga besar antum.

    Untuk Kang Sastro saya masih terus menunggu artikel teranyar dan berdiri disamping antum menghadapi mereka.
    Mas satro semoga Allah SAW memejangkan umur antum dan di beri kesehatan serta di jauhkan dari fitnah dunia dan akhirat.

    Salam kenal untuk Mas Al Jawad dari saya yang faqir ini
    Abah

  52. !. harus di bedakan mana sekedar wadah dakwah mana aliran
    2. harus dibedakan mana aliran pemahaman yang tidak dibikin2 dan mana yang jadi alat memeperlemah dan menghancurkan potensi-potensi umat.
    3. Gunakan retorika “jaga persatuan”, “toleransi” “saling menghargai” pada fungsi semestinya, jika sesuatu itu perlu diluruskan karena ada unsur-unsur destruktif pada umat ya lain sikap dan caranya

  53. Astaghfirulloh…tidak ada jalan lain kah???selain mencaci, mencela.merasa benar dan menyalahkan yang lain…kembalikan semua pada Al-Quran dan Sunnah Rosululloh. contohlah dan ikuti nabi Muhammad S.A.W jika ingin selamat….kenapa sich kita sibuk untuk menyalahkan orang lain…sibukkan diri apakah kita sudah sesuai dengan apa yang menjadi pedoman kita Al-Quran dan Sunnah??? Kapan Umat islam ini bersatu, jika seperti ini terussss???? lihatlah musuh-musuh kita diluar sana, Kafir harbi tertawa terbahak-terbahak menyaksikan orang-orang islam terpecah, saling mencaci, memukul, tendang sana, tendang sini…..malu dong???
    “orang-orang yang telah mengucapkan syahadat, bersakdi bahwa tidak ada tuhan selain Alloh, dan Muhammad adalah utusan Alloh..so, mereka adalah saudara kita…yang patut kita bela.
    Baca Surat Al-Mu’minun 1-10,
    “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”
    “yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya”
    “dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna”….dst
    tidakkah kalian ingin menjadi orang yang beruntung….maka tinggalkanlah perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, saling mencaci mengolok…padahal kalian adalah saudara…saudara…musuh kalian adalah orang-orang kafir…dan jangan dengan mudahnya mengkafirkan orang lain…karena yang lebih tahu hanyalah Alloh…only Alloh….
    Wahai…saudaraku janganlah kalian berpecah belah…ayo sama-sama bergandengan tangan,agar perjuangan ini kokoh dalam meghadapai musuh-musuh Alloh.
    PERSATUAN ITU LEBIH UTAMA…APAPUN GOLONGANNYA, APAPUN PARTAINYA..ISLAM TETAP NO SATU…ISLAM ADALAH JIWA KITA…ALLOHU AKBAR…
    MET BERSATU SAUDARAKU…JANGAN BERPECAH BELAH…INGATLAH LIDI SATU LIDI TAKKAN MAMPU UNTUK MEMBERSIHKAN KOTORAN, TAPI JIKA DIIKAT JADI SATU, MUDAH UNTUK MEMBERSIHKAN KOTORAN ITU…
    MAKA JADI ISLAM SEBAGAI PENGIKAT KITA….oKAY

  54. Assalamu’alaikum…

    Beberapa tahun yang lalu saya sempat berbincang dengan ustadz Mahyuddin hafidhahullah ta’ala. Saya sempat menimbang-nimbang cukup lama. Tetapi setelah saya teliti lebih jauh, ternyata hujjah itu berada di kaum yg mas anto sebut salafy atau wahabisme. Maka senantiasa saya mengingat kejadian itu serta berdo’a semoga Allah meneguhkan saya dalam mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman para ulama shalihin.

    wassalam,
    komarudin bin sayuti

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Silahkan kembali mengecek kebenaran mereka kembali dengan menyodorkan artikel2 di blog ini, apakah mereka mampu menjawab dengan baik atau hanya sekedar emosi saja?

  55. Assalamualaikum wrwb
    Mas..perbincangan mengenai hakikat nasab raja dinasti fatimiyah, saya akan menjadikan: albidayah wan nihayah (Imam Ibnu Katsir) sebagai rujukan tunggal, tapi sebelumnya saya perlu tahu dulu, apakah mas sastro mau menerima referensi saya itu?. Ibnu Katsir bukan wahhabi lho?.

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Dinasti Fathimiyah? Apa hubungannya secara langsung dengan artikel di atas?
    Memang Ibnu Katsir bukan Wahaby karena Wahaby baru dilahirkan setelah Muhamad bin Abdul Wahab, sedang zaman Ibnu Katsir Muhammad bin Abdul Wahab jauh beleum lahir. Akan tetapi Ibnu Katsir murid setia Ibnu Taimiyah yang pendapatnya banyak terwarnai dengan warna pemikiran gurunya.

  56. Alhamdulillah salam kenal balik abah syukran do’anya eh iya abah situs ini mudah2an mendapat pancaran cahaya-Nya(Nur a’la Nur) biar yang baca situs ini mendapat pencerahan dan hidayah, andai saja semua yang baca disini di anugerahi Kasyaf dari Allah pasti tahu ya abah …mana yang haq dan mana yang batil dan yang selamat atau yang binasa di kubur sana … afwan

  57. 1.komentar amilah semestinya ditujukkan pada kaum wahaby, karena selama inilah mereka yang sukapnya bisa memecah belah umat. bukan ditujukkan pada apa yang dilakukan sastro cs. 2.Janganlah bersikap kayak orang kafir sekarang, saat lemah, terpojokkan lalu mengusung tema persatuan, toleransi, tapi ketika kuat menghabisi yang lain dengan cara licik dan keji.
    3. Sejauh ini apa yang dipaparkan sastro cs masih dalam koridor ilmiah dan intelektual. Justru aneh, mana mencela, mencaci, menyalahkan? Kalau memenang dia salah, bantah semua argumennya, buktikan smua “dalil” dan informasi sastro lemah,

  58. menanggapi komentar tentang syekh njuruddin raniry dan aceh, maka tarekat dan syariat itu padu. Tidak boleh dittinggalkan. Syekh Nuruddin adalah ahli tarekat, dan juga ahli syariat

  59. Ada cerita.
    Suatu kali Imam Abu Hanifah sedang duduk-duduk di halaman teras mesjid. Sambil membaca dan mutholaah Kitab. Tiba-tiba ada 3 orang dari kalangan orang yang suka MENYESAT-NYESATKAN dan MENGKAFIR-KAFIRKAN pihak lain. Diantara mereka bertanya, “Hei Abu Haniifah, kami ingin bertanya kepadamu. Sekiranya dapat menjawab selamatlah engkau. Tapi jika tidak berarti engkau celaka”. Sambil mengusap-ngusap pedang yang dibawanya.
    Seperti halnya manusia seperti kita, Imam Abu Haniifah pun merasa takut dan gemetar. ” Baik, Apa pertanyaan kalian. Sehingga membuat ancaman kepadaku. Jawab Imam Abu Haniifah.
    “Ada orang yang Berzina, Minum Arak dan telah membunuh. Kemudian Mereka Mati . Apa mereka KAFIR ? Demikian salah pertanyaan dari salah satu orang dari mereka.
    Imam Abu Haniifah pun kembali bertanya.
    “Dari kalangan manakah mereka?”Apa mereka seorang majusi?’
    “Bukan” Jawabnya
    “Apa mereka Yahudi”? Tanya Imam Abu Hanifah
    “Bukan Pula”.
    “Ataukah seorang Nasrani”
    “Tidak”, Jawabnya
    “Lantas dari manakah mereka”?
    Imam Abu Haniifah kembali bertanya.
    Salah satu dari mereka menjawab,
    “Mereka adalah dari golongan Muslim”.
    Imam Abu Haniifah kemudian berkata,”
    “Kalian telah mengetahui, bahwa orang yang mati tersebut adalah MUSLIM bukan KAFIR..
    Rasa Malu menyelimuti mereka. Akhirnya mereka pergi meninggalkan Imam Abu Haniifah.

    Hak Penyampaian dan Khobar ada pada : @ Muhammad Rachmat
    tidak diperkenankan menyampaikannya kembali tanpa izin

  60. […] Sisi lain Ja’far Umar Tholib Kelompok Salafy, Paling Tidak, Ikutilah Jalan yang Ditempuh Jakfar Umar Thalib !!! […]

  61. Afwan, hati2lah antum dalam berkomentar . belum tentu komentar antum itu benar, yang jelas sudah ada fatwa dari Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali bahwa Ja’far Umar Thalib lah yang telah meninggalkan Man’haj Ahlussunnah wal Jamaah, jadi bagaimanapun tidak dapat diikuti. kecuali antum orang yang tidak mau mengikuti fatwa dari ulama yang benar benar jauh lebih shaleh dari antum………
    Afwan, kalo bisa antum jangan menyebarkan berita dusta seperti itu. kecuali antum memang orang yang tidak takut dengan dosa…….
    antum bilang tadi yang namanya “Wahabi” itu suka menjelek2kan orang, kalo antum menjelek-jelekkan Salafi dengan Wahabi berarti antum menelan ludah sendiri donk……..??????????

    ————————————

    Sastro Menjawab:

    OOO jadi dua Syeikh Wahaby itu ya yang punya otoritas untuk menentukan bahwa fulan masih di jalan Ahlusunah dan fulan telah keluar dari Ahlusunah??? Otoritas dari mana itu ya, dari saku sendiri? Trus apa ulama lain selain Wahaby bukan Ahlusunah, atau harus minta legalitas dari dua orang itu? Sejak kapan Wahaby memiliki legalitas keahlisunahan?
    Bukan nelan ludah sendiri mas…itu biar kaum Wahaby tahu diri, gimana sich kalau dijelek-jeekin orang, enak gak? Kalau tahu gak enak, makanya jangan jelek-jelekin orang…Kalau gak mau dipukul dan dihajar ya jangan meludahi muka orang, itu ibarat yang cocok buat Wahaby.

  62. untuk orang muslim idolakan Nabi Muhammad Salallahu’alaihiwasalam dan ikuti jalannya dan suri tauladannya, tidak ada yang melebihi kemuliaannya, LAIN TIDAK!

  63. bismillah

    pesnibatan nama wahaby kepada dakwah tauhid syaikh Muhammad bin ‘abdul wahhab tidaklah tepat karena nama beliau rahimahullah adalh Muhammad maka jika dinisbatan kepada beliau seharusnya lebih tepatnya jadi Muhammadiyah, sedangkan nama bapak beliau ‘abdul wahhab yang ketika dinisbatkn kepadany sharusnya mjd ‘abdul wahabiyyah. Wallohu ‘alam

    jazaakumuLLoh…, hadakumulloh

    ————————

    Sastro Menjawab:

    Walau ini sudah dijawab, namun begitulah kenyataannya…Wahaby diambil dari nama ayahnya, untuk menghindari hal yang lebih buruk, penghinaan terhadap nama yang mirip nama Rasul.

  64. Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

    Blog ini menjadi referensi investigasi ana, dalam memahami hakekat salaf. Sebagaimana blog-blog lain yang berseberangan dengan blog ini. Apa yang diuraikan di blog ini membuat ana justru tertarik untuk mengunjungi blog-blog yang mendapat kritik di sini. Uraian di sini menarik, tetapi kita tidak perlu menjadi antipati terhadap kelompok yang dikritik. karena sekarang ini menjadi tidak jelas mana yang benar. maka marilah kita cermati setiap artikel disetiap blog dengan baik. Karena yang benar pasti akan semakin nampak kebenarannya. Dan yang disamarkan akan kelihatan juga setelah wawasan kita semakin bertambah.
    Terima kasih artikel yang memuat tentang Ja’far Umar Thalib. Ana sangat ingin tahu kabar tentang Beliau dan blog ini mengutip tentang artikel di majalah Asy Syari’ah. Akan ana cari majalah tersebut. Beliau dulu menjadi panutan salafy di Indonesia. Tentunya kita ingin tahu secara jelas, mengapa beliau kini dianggap telah meninggalkan pengikutnya.
    Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

  65. Assalamu’alaikum

    Sostro,
    Anda seharusnya belajar ilmu dien dengan hati ihklas dan bertoubat pd Allah tehadap tulisan/tuduhan anda yg menyimpang terhadap pemahaman ahlus sunnah (salafus sholeh)

    Barokallahufik
    Abdullah

    ——————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Apakah Ahlusunah mesti harus sesuai dengan pemahaman Wahaby, sehingga jika tidak sesuai maka tergolong menyimpang dari Ahlusunah? Sejak kapan Wahaby tergolong Ahlusunah, apalagi menjadi tolok ukur kebenaran pemahaman Ahlusunah wal Jamaah? Dari Anggapan salah inilah akhirnya orang seperti Jakfar Umar Thalib dianggap telah menyimpang dari Ahlusunah. Ya, dia telah menyimpang dari doktrin dan kebiasaan Wahaby dalam masalah hoby pengkafiran kelompok lain. Namun apakah keyakinan (akidah) dia sudah keluar dari Wahaby? Perlu dicek lagi. Makanya kami beri judul tulisan itu dengan judul di atas. Karena boleh jadi dia masih meyakini ajaran Wahabismenya.

  66. wah wah yang ini juga , cuman menduga duga , ketahuilah mengapa ustad jafar umar Thalib di anggap menyelisihi Assunnah. Beliau memimpin laskar untuk berjihad ke ambon kan ? lalu siapakah Amir negeri ini dan siapa yang berhak ? apakah boleh seseorang memimpin laskar lalu berjihad, sedangkan beliau bukan pemimpin yg ditunjuk oleh semua umat Islam, juga bukan amir yang memiliki wilayah atau adakah perintah dari Amir negeri ini ?. siapakah ulil Amri negeri ini ? sepertinya kita mesti banyak belajar ilmu tentang jihad. jd ga asal berjihad. ok?

    ———————————-

    Sastro Menjawab:

    Anda mengatakan “beliau bukan pemimpin yg ditunjuk oleh semua umat Islam”, lantas, Pernahkah anda lihat dalam sejarah Islam ada seorang pemimpin dipilih dan disetujui oleh segenap kau muslimin? Mustahil akan dapat anda dapati pak…Apalagi yang bermazhab Wahaby, yang bukan Ahlusunah. Ya pasti bakal ditolak oleh mayoritas mas…

  67. bagus..bagus… Mas Sastro!!! tapi akan lebih baik lagi klo Mas Sastro menampilkan berbagai macam bid’ah yang boleh dan yang tidak boleh, supaya lebih jelas gituuuu….

    —————————

    Sastro Menjawab:
    Bener mas, tetapi menungu momen dan urutan kajiannya dulu, baru kita bikin artikel khusus tentang itu…kita akan lanjutkan dulu kajian tentang tabarruk yang masih tersisa tiga kali penguploadan lagi…

  68. nah kan , anda menukil dan membaca hanya sepotong sepotong hehehehe…bukankah kita bicara tentang jihad ambon yang berada dalam wilayah indonesia ?….benar , bukan pemimpin yang ditunjuk oleh semua umat islam di indonesia saat itu, YANG berwenang membentuk dan memimpin laskar berjihad, SEMENTARA AMIR NEGERI INI MASIH ADA..apa hak nya mendahului Amir negeri ini ?. anda mengatakan bahwa “wahhabi” itu madzhab? semua orang juga tau bahwah syaikh Muhammad bin Abdul Wahab itu bermadzhab HAMBALI hehehehehe aneh , makanya lihat tulisan2 beliau , bagaimana beliau mengambil perkataan Imam2 hadits ,Imam2 madzhab dan para ulama ahlussunnah wal jamaah yang telah ada.

    ——————————-

    Sastro Menjawab:
    Ada pertentangan? Memang Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan dan dibesarkan di kalangan mazhab Hambali. Ayah dan kakaknya adalah ulama mazhab Hambali. Namun setelah itu dia menyimpang dari mazhab Hambali. Makanya jika anda baca buku karya kakaknya itu niscaya anda akan tahu bahwa kakaknya menasehatinya karena salah dalam memahami ajaran Ahmad bin Hambal. Jadilah ajaran Muhammad bin Abdul Wahab (Wahabisme) sebagai “sekte sempalan” dalam mazhab Imam Ahmad bin Hambal. Paham mas? Makanya baca buku Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab dan pahami kesesatan ajaran muhammad bin Abdul Wahhab dari ajaran Imam Ahmad bin Hambal!

  69. assalamu alaikum
    afwan semuanya. kita semua bersaudara, adat ketimuran memang beda dengan di arab sono. makanya kalau diarab udah biasa memmanggil dengan sebutan yang menurut kita kok gak enak didengar. seharusnya semuanya memahami medan dakwah yang dihadapai sehingga bahasanya sesuai dengan kondisi masyarakat.
    untuk mas sastro bagus, tapi terhadap ustazd2 yang diakui umat islam mbok agak melunak bahasanya jangan sama bahasannya dengan orang yang mencaci antum.
    pokoknya dimanapun kita berada yang penting ‘apa yang telah kau berikan untuk kemajuan dakwah islam”
    matur nuwun
    wassalamu alaikum

  70. Allohu Akbar,
    Qul Jaa’ Al Haq Wa Zahaqol Bathil…
    Teruskan Mas Sastro Semoga Alloh Merahmatimu

  71. Untuk masalah ustad jafar umar tholib , bat anggap selesai . sukron 🙂

  72. ass.
    Saya sebagai orang islam, hanya ingin sedikit memberi saran. Dan, sebelumnya saya ucapkan Jazakalloh Khoiran Katsiran.
    Begini mas sastro yang dirahmati ALLOh SWT, saya sih sebenarnya salut atas penjelasan yg diungkapkan mas satro. Tp yg saya khawtirkan adalah dampak yg ditimbulkan dari penjelasan yg hampir2 mengajak untuk membenci sesama saudara kita (islam). Kan, segala kebenaran hanya milik Alloh SWT. Maka dari itu, kenapa kita2 yg merasa sbg umat Rosululloh SAW mencaci maki sesama saudara2 kita. Biarlah Alloh Azza wa jalla kelak yg menentukan mana yg benar.Selama kita mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah,tanpa menuduh org lain kafir insya alloh kita termasuk org2 yg dirahmati alloh. Dan juga, bukankah Rosululloh saw tidak mengajarkan kita berbuat “ghuluw”(berlebih-lebihan) hanya kpd seorang ulama. Sebab, baik menurut ulama itu, tetapi belum tentu baik oleh ulama yang lain. Sebagai contoh, perbedaan mazab / firqoh. Selama hal itu didasarkan pd Quran / Sunnah yg dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya.
    Lalu jika melihat pd diri kita sendiri, coba tanyakan pada diri kita masing2 beberapa hal berikut :
    1. Seberapa dalamkah pengetahuan kita dlm mmpelajari islam?
    2. Apakah kita patut menyelisihi ulama2, yg mana “insyaalloh” mereka lbh ikhlas dalam ber amar ma’ruf nahi munkar di jalan ALLOH Azza wa jalla?
    3. Rosululloh saw dalam menyebarkan agama islam tidak mengajarkan untuk bermazab, dan beliau menyatakan untuk kmbali kpd Quran dan Sunnah. Lalu, siapakh kita yg skrg ini berani2 menyatakan bahwa kita2 ini lebih benar??

    Demikian, ulasan ringkas saya yg miskin akan ilmu ini. Dan tidak ada maksud memojokkan salah satu pihak ahlussunnah atau salafi.
    Jazzakalloh Khoiran Katsir.

    ——————————————–

    Sastro Menjawab:

    Secara umum kami setuju dengan anda…sebenarnya kita tidak akan mempermasalahkan semua kelompok manapun dalam Islam, tetapi sayang, metode dan cara kelompok Salafy (Wahaby) yang sembrono, arogan dan merasa benar sendiri (dengan meremehkan kelompok lain) itu yang membikin kita gregetan. Kalaupun mereka berdakwah dengan cara yang baik, kami kira tidak akan ada reaksi yang kontraproduktif buat mereka. Namun kenyataannya lain. DEMI ALLAH, jika mereka sepakat untuk merobah sistem dan metode dakwah mereka yang membid’ahkan dan mensyirikkan secara sembrono kaum muslimin maka kami akan menutup blog-blog dan dakwah seperti ini. Itu kalau mereka mau berubah, walau saya gak yakin ini bisa terjadi karena sudah menjadi substansi ajaran wahabisme, apalagi yang garis keras.

    Saya hanya menggarisbawahi ungkapan anda yang ketiga, disitu anda menyatakan: “Rosululloh saw dalam menyebarkan agama islam tidak mengajarkan untuk bermazab, dan beliau menyatakan untuk kmbali kpd Quran dan Sunnah. Lalu, siapakh kita yg skrg ini berani2 menyatakan bahwa kita2 ini lebih benar??”. Memang kata mazhab tidak ada, tetapi mengikuti orang yang dianggap alim, apa itu juga tidak diajarkan oleh Rasul? Bukankah Allah berfirman: “fasa’luu ahladz Dzikri in kuntum laa ta’lamuun” (tanyalah kepada pakar/yang memiliki keilmuan jika kalian tidak mengetahuinya). Jika kita belum sampai derajat Ijtihad karena banyak sarana ijtihad (yang mencakup berbagai disiplin ilmu, bukan hanya bahasa Arab doang…) belum kita kuasai bahkan belum kita pelajari, maka ap tugas kita, mengikuti yang lebih menguasai (mujtahid) bukan? Lha, mengikuti orang alim yang sudah sampai derajat ijtihad (bukan kyai-kyai keroco) itu apa bukan disebut bermazhab? Toch seperti Wahaby sendiri yang ‘KONON’ tiodak bermazhab masih sering berargumen dengan fatwa-fatwa seperti Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahhab…hingga Bin Baz dan para ulama Wahaby lainnya. Apa itu tidak bermazhab? Jika itu disebut tidak bermazhab maka benar orang yang menyatakan bahwa Wahaby adalah “MAZHAB YANG TIDAK (MENGHARAMKAN) BERMAZHAB”.

    Siapa bilang sewaktu berijtihad harus benar? Apakah Ibnu Taimiyah sewaktu nulis Majmu’ah al-Fatawa harus benar, sehingga semua pendapatnya dibela mati-matian oleh kaum Wahaby, padahal dia tidak maksum (kata anda, selain nabi gak maksum)? Kalau merasa benar dalam berijtihad itu merupakan keharusan, karena bagaimana jika ia tidak yakin behwa fatwanya itu benar lantas mau diberitahukan kepada orang untuk diamalkan? Yang tidak boleh adalah, merasa paling benar sendiri dengan tidak menganggap pendapat (ijtihad) pihak lain…dan fenomena ini bisa kita dapati di sekte Wahaby. Gak percaya? Silahkan anda buka kembali blog dan situs mereka, dan perhatikan juga renungkan lagi!!!

  73. ass, mbah sastro, you are the best, saatnya mbah sastro tunjukkan bahwa agama kita adalah ‘islam’, bukan ‘salafy’, panutan kita adalah rasulullah muhammad bin abdullah, sahabat, tabi’in, tabiut tabi’in, bukan sekedar ‘syeikhnya fulan yang mengaku salafy’

  74. “KALIAN ADALAH ORANG2 BODOH TAPI BICARA AGAMA TANPA ILMU. MENDINGAN KALIAN BELAJAR AGAMA YANG DARI SUMBERNYA YAITU AL QUR’AN DAN SUNNAH. NUDUH2 ORANG WAHABI SESAT. EMANG KALIAN SIAPA. KALIAN TU HISBI TAU DAN HISBI ITU ADALAH ALIRAN SESAT YANG KELUAR DARI AKIDAH AHLUSSUNNAH. NGAKU – NGAKU SALAFY INDONESIA LAGI. DAN DI ANTARA TANDA2 HARI KIAMAT ADALAH MUNCULNYA ORANG – ORANG SEPERTI KALIAN BODOH !!. MEMANG ORANG YANG KEMBALI KEPADA AL QUR’AN DAN SUNNAH AKAN DI BENCI OLEH MANUSIA, KARENA MAYORITAS MANUSIA ITU MENTURUTKAN HAWA NAFSU. “HEI HISBI!! KALAU MAU NULIS BERITA TU TABAYUN DULU JANGAN ASAL NULIS DAN BERFIKIR PAKE DENGKUL. MURAHAN. SUNGGUH BODOH ORANG2 YAN PERCAYA DENGAN TULISAN KALIAN. PADAHAL YANG NULIS PARA JUHALA(ORANG2 BODOH) YANG SOK TAU. SUDAH BODOH SOK TAU LAGI. ITU KALAU DALAM BAHASA ARAB DI NAMAKAN JAHIL MUROKKAB. KASIHAN. DAH LAH KALIAN BELAJAR LAGI AJA DARIPADA BIKIN FITNAH DI DUNIA INI. MUAK BACA SITUS KALIAN TAU!!!!. MAHASISWA YOGYA YANG MENDAPAT HIDAYAH KENAL DAKWAH SALAFY.

    ————————————————————

    Sastro Menjawab:
    Masih mahasiswa kok sudah sok pinter sich mas…? Mahasiswa s1 atau s2 atau s3 sich kamu? Kita pernah seperti kamu mas…(makan bangku kuliah).

  75. TEMAN-TEMAN SALAFYYIN KETAHUILAH BAHWASANNYA SAYA, (SI EMBAH SASTRO) ADALAH ANJING-ANJINGNYA KAUM KAFIR DARI PIHAK NASHARA DAN YAHUDI YANG DIBAYAR MURAH UNTUK MEMECAH BELAH DAN MEMBUAT BINGUNG SERTA KEKACAUAN TENTANG MANHAJ SALAF.
    JADI MOHON APA YANG SAYA (EMBAH SASTRO) KATAKAN JANGAN DIGUBRIS. DAN BAGI YANG PUNYA KEMAMPUAN HACKING TOLONG BLOG SAYA (MBAH SASTRO) INI DI HANCURKAN SAJA. AGAR SAYA BISA TOBAT

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Kebohongan apa lagi yang dilakukan oleh beberapa pengikut Wahaby ini..?
    Apakah mungkin kita akan memberi tahu orang yang keras kepala dan sok benar sendiri seperti yang menulis komentar di atas…
    pakai ID yang berbeda-beda tapi IP-IDnya yang menjawab bahwa ia adalah satu orang…
    Cukup Allah dan Rasul-Nya saja yang akan menjadi saksi perbuatan mereka yang ilmu kosong tapi banyak mulut…

  76. saya menantang debat siapa saja yang menulis blog fitnah dan dusta ini

    ——————————————–

    Sastro Menjawab:

    Menantang debat? Apa bisa anda berdebat secara ilmiah lha wong anda suka bohong dan gak bisa nahan emosi begitu? Ngaca dulu mas…yang suka dusta saya atau anda?
    Khan anda yang selama ini memakai ID Sastro atau lainnya…
    Debat dengan orang keras kepala, suka bohong dan suka mengumbar hawa nafsu terkhusus emosional yang gak teratur seperti anda akan buang waktu, tenaga dan umur…Saran saya, coba anda latihan menjawab artikel kami dengan baik, kalau sudah bisa, nanti baru kita jumpa…ok?

  77. KETAHUILAH BAHWASANNYA SAYA, (SI EMBAH SASTRO) ADALAH ANJING-ANJINGNYA KAUM KAFIR DARI PIHAK NASHARA DAN YAHUDI YANG DIBAYAR MURAH UNTUK MEMECAH BELAH DAN MEMBUAT BINGUNG SERTA KEKACAUAN TENTANG MANHAJ SALAF.
    JADI MOHON APA YANG SAYA (EMBAH SASTRO) KATAKAN JANGAN DIGUBRIS. DAN BAGI YANG PUNYA KEMAMPUAN HACKING TOLONG BLOG SAYA (MBAH SASTRO) INI DI HANCURKAN SAJA. AGAR SAYA BISA TOBAT

  78. smoga allah merahmati kita semua,

    Yang ane binggungi kok pada keras semua ya !! Klo kritik org ma pakae bahasa yg baik to , kita juga kan orang muslim .
    dari semua aliran pasti akan menggangap klompoknya yang paling baik . tanya aja yang ikut klo ra percoyo….!!!!

    saudaraku sastro .

    yang ane harapkan kita bisa duduk bersama lagi mencari mana yang salah dan yang benar menurut Al_quran & hadist , ingat yang hal yang mudah kita inggat dan paling berat jangan mudah marah …!!!!!

    ingat surah al-ashr dong klo kita orang muslim

    yang lalu biar lah berlalu hanya Allah yang maha tahu
    tetaplah kita selalu bertaubat kepadanya

    ya to to ….

    wassalam ..

  79. satro alkadzab……..
    pake nama lainlah….
    dari namanya ketahuan kareakter yang suka caci-caci….
    mas sastro yang tegar ya….
    banyak yang dukung kok…

  80. Para sedulur ( saudara2 ) jangan pada ribut lah, bukankah kita semua ini adlah saudara muslim. akidah kita sama, Rob kita sama , dst-dst. marilah kita akur/ guyub-rukun, damai/ tentrem pastilah kita jadi orang yg beriman yg beruntung
    Coba kita renungi surat Al-Mu’minun ayat 1-5
    1. Sungguh beruntung orang-orang yang beriman
    2. yaitu orang yg khusu dalan shalatnya
    3. dan orang2 yg menjauhkan diri dari (perbutan/perkataan ) yg tdk berguna
    4. dan orang2 yang menunaikan zakat
    5 dan orang2 yg menjaga kemaluannya.

    Marilah saudara2ku kita tanggalakan perbedaan/kilafiyah sempit, dan jadikan Islam sbg rahmatan lill’alamin…marilah kita mohon kpd Allah pertolongan dari perpecahan umat…

    (QS.Al Baqoroh 2:45-46 )
    Jadikan sabar dan shalat sbg penolonhmu, dan sesungguhnya yang demikian amat berat, kecuali bagi orang2 yg khusu (shalatnya ), yaitu orang2 yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabnya, dan bahwa mereka kembali kepadaNYA.

    Kang Bawor – Purwokerto

  81. Alhamdulillah

    Paling tidak blog ini memberi pencerahan pada Q yang Awam ini tentang Salafy(wahaby)

    Memang Itu fakta kok mereka suka mengkafirkan, Mengatakan sesat Yang Lain dari mereka, membid’ahkan sa udele dewe

    Di sisi lain Mereka sendiri tidak konsisten terhadap apa yang mereka katakan, apa yang merka selalu Koar Koar kan..

    Ketoke Paling Nyunah Dewe Paling Mirif salafus sholeh…
    Mirip dari mananya…

    Ada Ustad salafy(wahaby) e….Buka Toko Ampe malem seakan akan tidak yakin bahwa yang ngatur rezeki tuh ALLOH, ga di larang siiiih buka toko ampe malem…,Tapi UStad Yooo harusnya ngasih contoh gimana Qonaah, Gimana yakin ma Alloh…klo cuma ngomong yooo gampang Koyo Q le bodho iki.Ngatain saudaranya “Penyembah berhala”, padahal ada “berhala” dalam hatinya…..Ngatain Saudaranya berbuat bid’ah padahal Bid’ah dalam keseharianya….., Masjid deket dari toko nya Ustad dan karyawannya kok sering masbuk sholatnya ya….Apa yang terjadi
    Apakah mereka belum tau dalilnya “Sholat di Awal waktu”
    Apakah mereka belum menemukan dalilnya keutamaan menunggu waktu sholat
    Apakah Tidak mereka dapatkan dalam kitab-kitab yang mereka kaji tentang “Utamanya Shaaf yang pertama”

    Apakah hanya kelakuan bid’ngah nya orang NU,MU,PERSIS,MA,JT,HTI,IM,Mujahidin, yang mereka tau..

    CApeeee…deeeh

    Pengikut salafush sholeh yang mana, siapa?????……

    alih alih sesama mereka saling mentahzir…
    Ustad Abdul Qadir Jawwas Itu turosty hati hati terhadap diya
    Ustad Abu Nida Itu Surury Awas…..dengan perkataanya
    Ustad Afifi Abdul Wadud Itu Temennya sama saja dengan diya
    Ustad RIdwan Hamidi Tuh AS sohwah ex MAsyumii Awas Berbahaya…!!!!
    Ja’far Umar Thalib telah keluar dari barisan kita………
    Eseh akeh meneh…..

    PEngidola Para sahabat kok ga memberi conto yang baik sama santri santrinya (baca: Pion – pionnya) koyo aq iki…he he he he….

    Ah…wes lah ga meneh meneh ikut kajian mendeng njogrog neng Omah neng ngarep “TiVi”
    Liat A’A Jimin Ceramah…..
    Liat Ustad Tukul kasih tausiyah….

    Q baru gelem melo ceramahe de’nen nek ustad ustade teko
    Nang omah q nggowo gula kopi…..tapi sarate gulo kopine sing akeh (sekarung) + di panggul dewe ga nyuruh orang…mirip miripi sayidina Umar gitu lohhh………
    Ga usah di Tahzir, Di domei, itu syirik itu bidngah,itu jahil, itu dolalah….pesti q melo Mereka….(mergo ahlake sih)

    Pernahkah ustad ustade + santri santrinya(baca Pion pionnya), dilempar kotoran, di ludahi, dilempar batu, di caci, diremehkan,….pernah ga ya…nek pernah berarti q salah…he…he…he..

    Nyatanya yang paling sering terlihat khalayak Mereka Salafy(wahaby) melempar kotoran(kata kata kotor kotoran bukan yak..?), Meludahi, mbuang muka, mencaci, meremehkan, “melempar batu”……Apakah ini sunah ya…..baru denger……

    Wes yak curhate

    Kanggo Mas Sastro Nuwun Mugi mugi ALLOH SWT mbalesi
    Kesaean Engkang katah neng dunia dan Akhirat, Husnul khotimah..teguh membawa kalimah “LAAILAHAILLAALLOH MUHAMADURROSULULLAH”

    mugi mugi alloh kumpulkan umat muslim dunia akhirat,

    Duh Alloh tolonglah umat muhammad, Muliakan umat muhammad, Tinggikan Umat muhammad, sebagai mana Engkau tolong, bantu,muliakan, tinggikan, para sahabat nabi kami muhammad SAW….

  82. Mohon pencerahan:

    1. Apa tolak ukur bahwa yang dikatakan Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab di dalam buku karyanya itu lebih benar ketimbang apa yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
    2. Jika istilah ” Wahaby” disnisbahkan kepada pemahaman yang tidak benar ( menurut Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab ) dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, apakah ini tidak mencela diri Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab sendiri karena penisbatan tersebut menggunakan nama bapaknya yang bisa menjadi penghinaan menggunakan nama bapaknya? mengapa beliau tidak menggunakan istilah lainnya agar tidak menggunakan nama bapaknya karena jika menggunakan nama bapaknya tentunya beliau juga terkena dampak sebagai saudara kandung karena sama-sama “….bin Abdul Wahab”

    ———————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Jika anda membaca buku karya Syeikh Sulaiman itu maka anda akan tahu bagaimana argumentasi beliau dalam menyudutkan pandangan adiknya. Saran saya, baca buku kedua kakak beradik itu, baru anda bisa membedakan argumentasi mana yang kuat. Dan perlu diketahui bahwa, buku Syeikh Sulaiman itu menyebabkan banyak pengikut adiknya menjadi taubat. Dan ini yang ditakutkan oleh para pemuka Wahaby…Jadi kekuatan argumentasinya yang menjadi tolok ukur kebenaran, bukan karena lebih tua (kakak).

    Masalah yang kedua sudah sering saya utarakan dalam jawaban saya. Di sini bukan karena syeikh Sulaiman rugi atau tidak. Namun beliau dihadapkan pada dilema antara nama ayah atau nama adiknya yang bernama Muhammad, mirip seperti nama Rasul. Dan toch sebuah mazhab atau sekte dinisbahkan kepada ayah itu sudah menjadi biasa khan? Apakah Hambaliyah nama Imam Ahmad? Kenapa gak disebut Ahmadiyah saja?

  83. Kalau Hambaliyah penisbahannya terhadap sebuah madzhab adalah penisbahan kepada sesuatu yang baik, bagaimana dengan penisbahan ” wahabisme ” dari Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab kepada adiknya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab? mohon pencerahannya karena ini menyangkut suatu keburukan yang ingin disandarkan kepada seseorang namun penisbahan nama sebutan untuk keburukan tersebut menggunakan nama orang tua ( bapak ) sendiri? buat saya pribadi hal ini penting karena setinggi apa tingkat “urgensi”nya menggunakan penisbahan nama tersebut sehingga “terpaksa” harus menggunakan nama bapak sendiri. Apa sudah tidak ada istilah lain yang bisa beliau gunakan? Setidaknya alasan itu kita butuhkan untuk sedikit mengenal Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahab sebagai pencetus istilah wahaby.

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Jika anda ingin mengetahui alasan secara detail dan gamblang, maka itu hanya ada di benak Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab sendiri…namun kita tahu itu dari judul buku dan isi bukunya yang selalu menyebut-nyebut kata Wahhabiyah, bukan Muhammadiyah atau sebutan lainnya. Dan hal inilah yang tidak bisa dijawab oleh kelompok Wahaby….bahwa pencetusnya adalah kakaknya sendiri, bukan kelompok non muslim anti Islam yang tergolong orientalis (naudzubillah minhum).

  84. setelah membaca artikel2 anda lebih lanjut, ternyata saya tahu siapa sebenarnya anda!
    anda menyarankan muslim agar seperti jakfar thalib.
    anda memusuhi pejuang2 muslim yang bergerak di lini dakwah wal jihad.
    mungkin tidak lain ANDALAH PERPANJANGAN ZIONIS ITU SENDIRI YANG MERACUNI OTAK PEMBACA BLOG!
    sungguh sangat senang bagi saya jika diberi kesempatan Allah untuk menggorok leher anda jika anda tidak segera bertaubat.
    jalan taubat masih panjang bung!

    —————————————–

    Sastro Menjawab:
    Tahu siapa saya? Jangan sok tahu lah…anda bukan Tuhan! Pakai gaya sok yakin lagi…anda khan kira-kira saja, gak punya bukti nyata…asal tuduh doang…ASBUN!
    Saya hanya menyaranbkan bahwa kaum Salafy bertindaklah seperti Jakfar itu, jangan suka membid’ahkan dengan seenak udelnya….tanpa dalil yang kuat. Toch mereka (kami) punya dalil yang gak bisa kalian bantah khan?
    memusuhi orang yang berjihad? Mana tulisan kami yang menyatakan hal itu? Jangan ngarang bung….
    Anda mengatkan: “sangat senang bagi saya jika diberi kesempatan Allah untuk menggorok leher anda” —> sebagai bukti akan penghalalan darah kaum muslimin. Kita bisa bayangkan kalau orang2 Wahaby macam si Alfa Sina ini berkuasa di Indonesia, tangannya akan berlumuran darah kaum muslimin seperti tangan panutannya, Muhammad bin Abdul Wahhab yang tidak segan-segan membantai kaum muslimin yang tidak mengikutinya…waspadalah kaum muslimin!

  85. ternyata sastro licik dan licik,hanya tulisan yang sesuai hawa nafsunya saja yang ditampilkan.mana tulisan ane yang kemaren dikemanain???
    gak bisa jawab ya..???
    gimana jawab tulisan KH.Mahrus ali?? yang singkat gitu saja tidak bisa.
    oleh karena itu bagi Ikhwah jangan ada yang terpancing untuk menanggapi si sastro,apa lagi kalau Asatidzah Salafiyin tidak pantes.

    ————————————————————

    Sastro Menjawab:
    Mas, mana anda sebutkan pernah cantumkan tulisan KH Mahrus Ali, anda cuman komentar bahasa Sunda yang tidak saya pahami sedikitpun gitu, karena saya Jawa Asli…makanya saya buang saja di tong spam…mau lihat salah satu jenis ungkapan anda? Ini saya kasih contoh dari komentar anda yang saya taruh di tong spam:
    saha nungomong hayang ngjitak nu ngaku salafy???
    kuaing pekprek gera huluna,dasar dil-gidil eling heunteu?eeh,komentar dewek mana hiji deui?
    make dihapus,sugan hayang di kepret maneh mah.
    hey udai adi gidil-gidil jangan ngelantur atuh!!
    sok lah rek naon deui

    Buktikan bahwa para pengikut sekte Wahaby bisa menjawab artikel kami…coba dech…jawabnya jangan pakai bahasa Sunda lagi, ini bukan blog bahasa daerah. Kalau gak bisa bahasa Indonesia bilang donk…
    Ngomong apa anda itu…?

    Jika ada satu orang NU seperti KH Mahrus Ali yang menolak Tahlil karena keterbatasan ilmu beliau, maka kenapa anda menjadikannya sebagai dalil? Bukankah sebaik-baik dalil adalah al-Quran dan hadis? Lagi pula, berapa banyak ulama NU yang lebih pandai dari KH Mahrus Ali dapat menetapkan pembolehan Tahlil…Itu kalau saya diperbolehkan menjawab mewakili orang NU, karena saya bukan ikut ORMAS manapun, termasuk ORMAS NU. Walaupun beberapa teman saya aktif di sana, sebagaimana saya juga puinya teman di ORMAS2 Islam lainnya.

    Suatu saat, akan kita bahas tentang legalitas Tahlil, tentu setelah penayangan beberapa artikel yang lebih penting dan lebih mendasar ketimbang tahlil.

  86. Di yogya ada Kajian dari SalaFy yang bahas tentang MELURUS KAN SEJARAh Muhammad Bin Abdul wahab (lho…)
    mungkin ini akibat beratnya terjangan dan tulisan yang membuktikan bahwa Muhammad Bin Abdul wahab memang sesat….(afwan ana tidak tega menyampaikan situsnya dimana…Tapi Bukunya sudah ada kok)

    Dalam perjalanan salafy yang saya ikuti
    salafy hanya berbicara dan berdakwah di masjid. mereka bilang tauhid adalah yang atama. ITU BENAR. Tapi kata-kata mereka seakan-akan mengatakan yang yang lain tidak MENGUTAMAKAN tauhid. Mereka malah gosipin/menyalahkan saudara sesama Muslim yang lain yang nyata-nyata sudah memberikan yang lebih kepada umat ini….

    Semua yang ada dalam kajian salafy benar.
    kecuali hal- hal

    1. CARA DAKWAH MENGATAKAN ORANGLAIN (ORANG ISLAM SENDIRI) SESAT, BID’AH DHALALAH. ini sangat berbahaya bagi orang awam yang baru kenal agama karena mereka tidak memilki filter dan akan memakan ini bulat-bulat, hasilnya adalah orang-orang yang merasa bahwa ia paling benar, dan orang -orang yang menjadi pemandang sinis pada YANG BUKAN SALAFY
    , bagi yang telah terlanjur dekat dengan salah satu pemahaman akan merasa dihina (bukankah Antum yang marah ke Blog ini karena Antum sudah terlanjur dekat dengan salafy, Cobalah gunakan akal fikiran Anugrah Allah swt, bagaimana perasaan saudaramu muslimyang lain ketika mereka mendengar HUJATAN-HUJATAN itu. (Marah KAN)

    OK bila Antum itu mengatakan Itu bukan Hujatan, tapi suatu cara berdakwah, supaya tidak semua orang mengikuti jalan Salaf. Sekarang pertanyaannya ADAKAH CARA BERDAKWAH RASUL YANG MEMBICARAKAN ORANG KAUM MUNAFIK MUSLIM PADa Jaman itu…Saya cuma Minta Dalil dan Hadisnya….Bukan jawaban LOGIKA kalo Ada tong Tulis di Blog ini…

    2.SUKA BUAT BUKU RAPOR MERAH SESEORANG. (ADAKAH NABI MEMBUAT KITAB RAPOR MERAH SEORANG KAFIR ATAU MUNAFIK SEKALIPUN DI JAMANNYA ) DENGAN BENAR-BENAR MENELANJANGI ORANG ITU? Bukankah Membicarakan orang lain(sesama muslim) sama seperti memangkan BANGKAI saudara sendiri..

    3. SalafY hanya membaca dan menagmbil rujukan dan pembahasan dari buku kalangan sendiri…dan Ustadz dari kalangan Sendiri. Melalui kata-kata KALO BELAJAR HARUS DARI ORANG YANG BERILMU, mempunyai kesan kalau Antum harus belajar dari Ya cuma ustadz Salfy, Yang lain Bid’ah Dhalalah, Harooomm..bukunya juga…Ini menyebabkan Pengikut salafy menjadi keras HATINYA dan terlanjur tidak MAu membaca Buku dari kalangan Ulama Lain. ( Ingat kasus penyelewangan perartian RiyadushShalihin Versi Salafy)
    saudaraku Sesama Salafy yang Kucintai, Selama 2 hal di atas Bisa Antum hindari maka Jurang-jurang Perpecahan dan Kebencian dari Umat Muslim akan semakin jauh..

    Marilah berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan,
    berikanlah yang pengabdian NYATA pada umat ini..
    Utamakan persatuan Umat, INGAT FITNAH DAJJAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN UMAT SEDANG KITA ALAMI SEKARANG, RAPAT SHAFMU SAUDARAKU,
    FITNAH DAJJAL ITU SANGAT RAPI SAUDARAKU, BISA SAJA yang kita Anggap benar itu adalah HASIL dari FITNAH DAJJAL yang tujuannya MEMECAH BELAH UMAT

    Semoga Allah SWT Memberi Kita semua Hidayah
    Wallahualam

  87. Semoga mas SASTRO dalam lindungan Allah SWT, saya pernah dengar kisah ja’far umar thalib (JUT) membubarkan laskar jihad selain dari kesepakatan perdamaian, salah satunya adalah karena beliau akhirnya menyadari bahwa caranya yang keras thd kelompok islam lain yg di yakininya sbg cara yg benar, ternyata telah menyebabkan dirinya telah diperalat oleh suatu kekuatan untuk berperang di ambon, yang mana perang di ambon itu telah di design oleh pihak tertentu dan pihak yg sama itulah kemudian memberikan senjata yang sama kepada keduabelah pihak yang berperang disana. Selain itu JUT sadar benar bahwa dalam keadaan perang seperti itu ternyata kelompok2 islam lain yang selama ini di anggap sbg ahlul bid’ah ternyata malah memegang andil penting dalam perang tersebut dan pertolongan2 Allah terjadi juga terhadap kelompok2 yg sebelumnya disikapinya sbg ahlul bid,ah tsb. Dan terbukti bahwa dalam keadaan tersebut beliau melihat bahwa saling menyayangi sesama muslim adalah yang sikap yang paling utama untuk datangnya pertolongan allah sehingga tampak jelas bagi beliau bhw allah memberikan visualisasi yg nyata kepadanya bahwa keyakinannya menjadikan kelompok islam lain sebagai ahlul bid’ah sebagai sikap yang paling penting selama ini adalah kepahaman yang salah dan tidak sesuai dengan perjuangan Rasulallah.
    ALHAMDULILLAH orang seperti mas Sastro inilah yang harus didukung untuk kesatuan umat.
    Wallahualam bisawab.

  88. ass wr wb. sebelumya sy mau menyatakan dahulu bahwa Rasulullah beserta sahabat2nya ,satupun tdk ada yg “RIDHO dgn toghud.aplagi melakukan persekutuan dan membela-bela mereka. adpun keheranan saya kenapa dewasa ini banyak sekali madzab2 yg mengaku ahlussunah tapi “melapangkan dada terhadap kekafiran yg Nyata yg dilakukan manusia2 di jaman ini. misalnya dgn mendukung toghud2 dan bahkan rela dan bersedia menjadi anshorut tawagid nya. smntr al-qur’an wa sunah ada ditengah2 mrk. astaugfirullah.

    —————————————-

    Sastro Menjawab:

    Jika kaum Wahaby mau mengaca diri….
    Kenapa dulu orang seperti Bin Baz dan para mufti Wahaby lainnya diam seribu bahasa ketika Saudi merengek meminta tolong kepada ‘Raja Kekafiran’ (USA) dan berlindung di bawah ketiaknya ketika Saddam mengancam mengebom Saudi? Apakah itu bukan berarti menjadi ‘hamba’ Super Toghut (USA)? Anda tahu, berapa dana yang dikeluarkan Saudi untuk membiayai semua perbekalan bala tentara Maha Toghut itu? Apa Para Mufti Wahhaby itu gak melihat?…O ya lupa aku, kebanyakan mufti itu khan ‘buta’ (hati dan kepala), termasuk Ibn Baz….?

  89. mas sastro, sy selalu menemukan posting2 anda di bbrp situs ISLAM.dan semua posting2 anda sy perhatikan byk menghujat madzab wahaby. perhatikan kata2ku : WAHABY yg salah ataukah ANDA tertutup basiroh nya dan tdk bs memahami fatwa2 Syekh Muhamad Abdul Wahab????? fitnah2 dan tudingan2 anda terhadap Syekh sdh terlalu kotor..sy perhatikan komentar2 anda tdk didasari dgn keikhlasan tapi anda dasari motif dendam kesumat. cpt bertaubatlah sebelum terlambat..dan jgn bicara dien atas dasar akal dan nafsu. tp bicaralah dgn DALIL. ya AL-DALIL dari AL-QUR’AN WA SUNAH. trm kasih.

    ————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Wah, sepertinya anda terlalu cinta buta terhadap Syeikh anda itu…mas, dia bukan Nabi sehingga harus dibela mati-matian. Nabi kita bernama Muhammad bin Abdillah, bukan Muhammad bin Abdul Wahhab.
    Silahkan anda cek lagi artikel2 kami, apakah ada yang tidak bersumber? Silahkan lihat sumber-sumbernya, apakah bukan dari kitab standart? Apakah tidak ada ungkapan Rasul dan Salaf Saleh di situ?
    Sekarang giliran anda….bertobatlah dari membela mati-matian Ibnu Abdul Wahhab itu…bereganglah kepada al-Quran dan Sunnah! Jauhilah dari pengkafiran Ahlul Qiblah yang dilarang dalam Sunnah Muhammad bin Abdullah sebagai Rasul, bukan Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai pembid’ah dan pengkafir! Istaghfir Rabbak ya akhi…!

  90. mas sastro, tolong bwtin artikel ttg kessatan wahabi dan disertai scan kitab2 ulama2 kita
    seperti di:
    http://www.abu-syafiq.blogspot.com/

    tapi dgn bahasa indnsia
    jazakalla

  91. maap mas sastro, kacung saya alfa sina dah salah ngomong, maklum mas dia masih mengantongi kartu pengobatan alias sakit jiwa, pokoknya dirumah nanti kupingnya bakal saya jewer, oya sekalian mau saya mandiin supaya pikirannya waras lagi

  92. “TEMAN-TEMAN SALAFYYIN KETAHUILAH BAHWASANNYA SAYA, (SI EMBAH SASTRO) ADALAH ANJING-ANJINGNYA KAUM KAFIR DARI PIHAK NASHARA DAN YAHUDI YANG DIBAYAR MURAH UNTUK MEMECAH BELAH DAN MEMBUAT BINGUNG SERTA KEKACAUAN TENTANG MANHAJ SALAF”
    Buat Sastro, ucapan apa ini?Tau ga klo ucapan kekafiran ini bisa membuat anda masuk neraka dan merugi selamanya.
    agama itu bukan untuk becanda, ato dibuat remeh seperti ini. terus terang mendengar sesorang keluar dari agama islam ini selalu membuat hati saya bergetar, sedih, kok bisa orang begitu tega meninggalkan ajaran Nabi. Apalagi buat main2x kaya begini. Nabi sampe mati dalam kemiskinan untuk membebaskan umat manusia ini dari neraka, sementara umatnya memperlakukan agamanya seperti “Sampah”.
    Hidup ini sebentar mas, dunia ini murah dan kecil di bandung akhirat. Kebencian itu ga akan membawa seseorang ke Jannah.
    Semoga Allah memberi Hidayah kepada ku dan dirimu,

    ————————————————

    Sastro Menjawab:

    Kalau kita berakal sehat dan masih waras maka kita MUSTAHIL menulis yang menjelek2kan diri sendiri…Mas, itu sebagai bukti bahwa betapa kaum Wahaby telah berbuat kebohongan terhadap diri saya, bahkan saudara Abu Salafy (pemilik blog itu)….Bukan pertama kali kami dibilang anjing, babi, iblis, kafir, setan, dan titel2 keji lainnya….Ini juga sebagai bukti bahwa kaum Wahaby telah kehabisan akal untuk menjawab artikel2 kami sehingga mereka menggunakan cara2 yang gak sehat lagi…

  93. Ha…ha…
    sekali lagi….
    Two Thumbs up untuk Bang Sastro…
    Karena menurut saya Pada intinya Bang Sastro ini Mau Umat Islam Bersatu. selama mereka yang menjalankan Islam Secara Kaffah sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah ya Sah-sah aja karena kita semua tetap punya satu tujuan.. ALLAHU Tujuan Kita
    Rasulullah Tauladan Kita
    AlQuran Kitab Suci Kita…, Mereka juga Masih Saudara kita dan Harus Kita Ber-Ruhama Bainahum…
    Tapi Saya Juga Mau nanya nih Sama Bang Sanstro, Bagai Mana menanggapi Mereka Yang merasa diri dan golongannya Paling Benar dan paling Islam…
    Apalagi sampai Tidak mau menerima kebenaran yang datang dari orang lain dan Melecehkannya…?

    Sekali Lagi Ungkapkan kebenaran-kebenaran itu walau mereka yang “menggonggong” tau dan ga jadi “menggonggong” lagi
    hm… atau gonggongannya bakal jadi lebih keras lagi kali yah….#$^%$
    Yah What everlah
    Terusmaju Pantang mundur
    Wow Keren…
    Wallahu’alam

  94. Mustahi orang yang menisbatkan manhjnya dengan salafy namun akhlaknya jauh dari salafi ( salafuna sholih )diantaranya : keras terhadap orang muslim namun cenderung lembek terhadap selainnya.Nahnu du’at wa lasna qudhot ( mari berdakwah /fastabiqul khairoot jangan suka memvonis.

    ————————————————-

    Sastro Menjawab:

    Itulah yang terjadi pada kaum Wahaby dari semenjak awal kemunculannya….berbuat kasar terhadap sesama muslim, tetapi bersayang2an dengan kolonial Inggris dan USA yang keduanya adalah anjing penjaga Zionis Israel.

  95. Kalo saya ngambil jalan tengah aja, ndak usah kita saling mencaci maki dan menjelek jelekkan sesama muslim. Kita adalah saudara, mana yang baik kita ambil yang tidak baik kita mari kita perbaiki dengan selalu berpegang kepada al quran dan sunnah nabi yang shahih. Perbedaan itu biasa sebagai manusia, tapi kita juga diberi fikiran untuk mencerna mana yang lebih mendekati kebenaran sesuai petunjuk dari Rasululloh. Jangan perbedaan itu yang kita runcingkan serta terlalu fanatik terhadap satu ulama dengan mengesampingkan ulama yang lain juga kayaknya kurang pas. Akhir kata, kita umat yang satu jangan tercerai berai karena urusan yang sepele dan seharusnya kita tetap menghormati para ulama yang telah mencurahkan tenaga dan fikirannya untuk tetap langgengnya agama alloh di muka bumi ini

    Peace

  96. assalamu alaikum den sastro…

    kalo niat antum menjelek-jelekkan wahabi dan salafy hanya karena agar orang tau gimana rasanya dijelek-jelekkan, menurut saya, antum ga ada bedanya dengan mereka. jadi tak perlulah caci maki. dan Rasul tak pernah mencaci maki apalagi sesama muslim.

    manurut saya berislam dengan alquran dan sunnah sesuai pemahaman sahabat, tabi’in, tabiut tabiin. mereka itulah yang disebut generasi salaf. wahabi dll, hanya orang2 yang coba mengikuti mereka. jadi jika terjadi kekeliruan pada mereka maka jangan menisbatkan pada salafi. karena salafi adalah orang-orang yang berusaha bermanhaj sesuai dengan manhajnya generasi salaf. dan generasi salaf tak pernah mencaci maki. wallahua’lam bishshowab

    ————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Bukan hanya itu pak…tapi juga menjawab isu-isu yang mereka hembuskan ke dalam barisan kaum muslimin yang ternyata gak berdasar. Dan masih banyak lagi, termasuk membuka kedok apa dan siapa Wahaby sebenarnya…siapa penyokong di balik berdirinya sekte tersebut yang menjadi duri dalam daging tubuh kaum muslimin itu…
    Golongan Salaf (Wahaby) tidak pernah mencaci? Lihat aja situs2 dan blog2 mereka, plus tingkah laku mereka terhadap kaum muslimin lainnya….

  97. lier euy….

    mo sharing aza…berbagi pengalman..

    an prnah nanya, ustadz…apa yang hrs dilkukan bangsa palestina trhdp zionis israel…?
    jwbnnya….
    1. pertma hrs bersbar
    2, HIJRAH…
    krn bngsa palestina tidk punya kmampuan untk mlawan Zionis…..!!
    katnya jwbn ini sm dengn jwbn Syaikhnya di Yaman sono….
    dlm hati.. he..he… trus kalo hijrah ke libanon or mesir n israel nyerang libanon n mesir kudu hijrah lagi donk… terus n terus… klo slurh dunia di jajah sm israel umat islam hijrah kemane ye…?
    kebayang aza..ketika belanda n jepang ngejajh bngsa qte, klo qte hijrah nieh qte blm tentu bisa ky bgini….?!?!?!??! he..he.. cape dech….
    peace 4 all..

  98. Assalamu alaikum.
    mas sastro,
    qodarrallahu…
    saya bertemu blog anda.
    mas, setelah sy baca beberapa artikel antum.sungguh…kedengkian yang sangat akan da’wah tauhid…kebencian terhadap ulama sunnah,dan menghinaan terhadap ahlul ilmi. inna lillahi wa inna ilaihi rojiun..bahkan blog ini sepi dari ilmu yang sahih sesuai dengan pemahaman salaful ummah.hati2 hati…saudaraku..dengan ancaman Rasululloh, dimana beliau bersabda
    “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, Rasul-Nya kalian memperolok-olok? Jangan kalian cari Alasan, kalian telah kafir setelah iman kalian” (At Taubah: 65-66) [Hasan, HR Ibnu Abi Hatim dan Ath Thabari dan dihasankan oleh Asy Syaikh Muqbil dalam Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul, 108]
    Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz menjelaskan masalah ini, katanya: “Yang benar dalam masalah ini adalah dirinci masalahnya. Kalau mengolok-olok ilmu syariat atau orang yang berilmu karena ilmunya maka yang demikian merupakan kemurtadan, tidak ada keraguan dalam masalah itu karena itu adalah perbuatan merendahkan dan meremehkan sesuatu yang Allah besarkan dan mengandung penghinaan dan pendustaan terhadapnya. Adapun mengolok-olok orang yang berilmu dari sisi lain seperti pakaian atau ambisinya terhadap dunia atau kebiasaannya yang tidak sesuai dengan kebiasaan manusia yang tidak ada hubungannya dengan syariat atau sebab yang serupa dengan itu maka yang semacam ini tidak sampai murtad karena perbuatannya ini tidak kembali kepada agama tapi kembali kepada perkara lain.” (footnote Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz terhadap Fathul Majid hal. 526)
    Abul Qasim Al Ashbahani mengatakan: “Ahlus Sunnah dari kalangan Salaf mengatakan bahwa jika seseorang mencacat As Sunnah maka semestinya ia dituduh pada keislamannya.” (Al Hujjah fii Bayanil Mahajjah, 2/428, Ta’dhimus Sunnah hal. 29).
    Al Imam Al Barbahari mengatakan: “Jika kamu dengar seseorang mencacat As Sunnah atau menolak As Sunnah atau mencari selain As Sunnah, maka tuduhlah dia pada keislamannya dan jangan kamu ragu bahwa dia adalah pengikut hawa nafsu, ahli bid’ah.” (Syarhus Sunnah, 51, Ta’dhimus Sunah, 29)
    mungkin cukup saya nukilkan beberapa ucapan ulama rabbani.sbg peringatan kepada saudara sastro. dan bertaubatlah.karena banyak dari risalah yg saudara tulis sungguh penuh dengan talbis dan kerusakan.Allah berfirman,”Dan janganlah kalian mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan bagi mereka azab yang pedih. (QS An Nahl: 116-117)
    Rasulullah bersabda “Demi Allah, putusnya lisanku ini lebih aku sukai daripada aku berbicara tanpa ilmu.” (Adabul Muftii wal Mustaftii karya Al Hafizh ibnush Sholaah halaman 78, dan lihatlah I’laamul Muwaqqi’iin karya Ibnul Qoyyim 2/165)
    dan jg sedikit saya beri catatan atas ucapan2 dari mas sastro dalam menjawab comment dari pembaca blog ini sungguh tidak menampakkan sebagai pelajar syar’i dan terkesan emosi. bukankan wajar apabila saudara menulis risalah dan dlm risalah antum terdapat kesalahan dan diluruskan oleh orang lain? Imam malik berkata “setiap orang boleh diambil dan dibantah pendapatnya kecuali Rasulullah”‘. dan kalaupun ada yg menghujat, diasana terlihat kemuliaan seseorang dan berbesar hati menerima kritik. dan bisa menjelaskan secara ilmiah.bukan malah terkesan emosi.
    mungkin cukup sekian yg bs saya sampaikan.
    akhi, afwan jiddan apabila ada kata2 yg kurang pantas.saya hanyalah seorang hamba yang fakir dan dhaif.l
    mudah2an Allah memberikan hidayah kepada saya dan antum.
    wassalamu alaikum

    ———————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Waalaikum salam wr wb
    Terimakasih banyak atas masukannya….

    Mas, apakah setiap mengkritisi itu berarti kurang ajar? Apakah gelar kurang ajar itu hanya diberikan untuk orang tertentu saja dan bebas buat orang lain?

    Jika saya mengkritisi dan membuka hakekat Wahabisme apakah berarti saya anti Tauhid sedang kita semua tahu muslim wajib bertauhid? Apakah anda memiliki dalil yang sahih (aqli dan naqli) bahwa Wahabisme adalah representasi murni dari ajaran Tauhid itu sendiri sehingga memeranginya berarti memerangi Tauhid? Sepertinya hingga saat ini belum ada jawaban yang memuaskan dari pihak pengikut Wahabisme terhadap beberapa artikel kami di blog sederhana ini…

    Apakah anda akan mengatakan kurang ajar kepada orang yang mengkritisi Muhammad bin Abdul Wahhab dan Ibnu Taimiyah sedang mereka berdua dengan seenaknya mengejek, meyesatkan, mengkafirkan dan bahkan membunuh para ulama Ahlusunnah, apakah mereka berdua memiliki ‘surat sakti’ untuk tidak mendapat gelar “kurang ajar” terhadap para ulama?

    Trus, apakah komentar para pengikut Wahaby yang ‘kurang ajar’ dan ‘tidak mengarah pada artikel yang dikomentari’ harus dipuji dan diberi penghargaan ilmiah padahal agama kita tidak mengajarkan “Jika ditempeleng pipi kiri maka kasih pipi kanan” tapi mengajarkan “kamaa tadiinu tudaan” (Sebagaimana mereka perbuat maka selayaknya dibalas setimpal).

    Silahkan anda renungkan hal tersebut dan anda ingatkan saudara-saudara anda sesama Wahaby untuk mengamalkannya…

  99. terimakasih juga atas masukannya
    sedikit ingin sy komentari comment anda, insyaAllah bermanfaat buat saya dan anda.
    harus dipahami..perbedaan kritik dan hujatan…..saya, anda dan semua pembaca blog ini pasti bisa membedakan mana kritik dan mana hujatan.
    saya jg bingung…ni blog namanya salafyindonesia, tp wallahi semua isinya sangat bertentangan dengan Manhaj salaf Hal ini seperti dikatakan di dalam sya’ir: “Setiap orang mengaku punya hubungan dengan Laila akan tetapi Laila tidak mengakuinya” dari segi aqidah, ibadah, dan bahkan banyak ucapan2 yg Subhanalloh..yg rasa2nya tidak mungkin bisa keluar dari lisan seorang muslim.
    Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. al-Hujurat:12)
    Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yaitu, “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia tidak suka (untuk diungkapkan).” (HR. Muslim)
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
    “Siapa yang berkata tentang seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak terjadi (tidak dia perbuat), maka Allah subhanahu wata’ala akan mengurungnya di dalam lumpur keringat ahli neraka, sehingga dia menarik diri dari ucapannya (melakukan sesuatu yang dapat membebaskannya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan al-Hakim, disetujui oleh adz-Dzahabi, lihat Silsilah ash-Shahihah no. 437)
    adapun yg anda tanyakan dalil naql dan aql bahwa ” Wahabisme adalah representasi murni dari ajaran Tauhid itu sendiri sehingga memeranginya berarti memerangi Tauhid?”
    1. bahwa syaikh Ibnu Abdul wahab tidak hidup dizaman dimana alquran turun.dan beliau bukan termasuk yang disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam “Sebaik-baik manusia adalah (generasi) pada zamanku, kemudian setelah mereka, kemudian generasi berikutnya.” (HR. Al-Bukhari dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu) maka bagaimana mungkin sy bisa berikan hujjah secara naql, dan beliau tidak lebih melainkan sebagai seorang mujaddid
    2.dan telah ma’ruf dalam kitab2 siroh akan perjuangan beliau memberantas syirik, khurofat, bid’ah di tanah hijaz yg didukung oleh Dinasti Suud. yg mengakibatkan kedengkian dari pihak turki utsmani dan para penyembah kubur serta kaum thoriqot shufiyah.-wallahu’alam-, ditambah lg dg kitab2 yg beliau karang seperti kitabuttauhid, kasyfusubuhat dll,dan beliau bermadzhab hambali.
    dan saya ingin bertanya, seperti yg anda katakan bahwa Syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Ibnu Abdul wahab banyak mencela dan bahkan membunuh ulama ahlussunah?tolong sebutkan siapa saja nama2 ulama yg dicela dan dibunuh trsbt?dan dari kitab mana anda tahu?barangkali nanti bisa saya bantu utk jelaskan!!!
    dan saya teringat ucapan imam syafii ketika dahulu, org2 munafiq menuduh Imam Syafi’i dengan rafidhah. Beliau lalu membantah mereka dengan mengatakan, “Jika rafidah (berarti) mencintai keluarga Muhammad. Maka hendaknya jin dan manusia menyaksikan bahwa sesungguhnya aku adalah rafidhah.”
    Maka,seperti kata seorang penyair “Jika pengikut Ahmad adalah wahabi. Maka aku berikrar bahwa sesungguhnya aku wahabi.”
    Orang-orang bodoh itu tidak mengetahui bahwa kata wahabi adalah nisbat kepada Al-Wahhaab (yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari Nama-nama Allah yang paling baik (Asma’ul Husna) yang memberikan kepadanya tauhid dan menjanjikannya masuk Surga.
    diakhir pembahasan ini ingin saya kritik ucapan anda,”agama kita tidak mengajarkan “Jika ditempeleng pipi kiri maka kasih pipi kanan” tapi mengajarkan “kamaa tadiinu tudaan” (Sebagaimana mereka perbuat maka selayaknya dibalas setimpal).” yakni kenapa tidak diteruskan kaedah tersebut agar lebih sempurna?kenapa???setahu saya kaidah tersebut “Sebagaimana mereka perbuat maka selayaknya dibalas setimpal, akan tetapi apabila memaafkan, adalah lebih baik!”!!!dan memang seharusnya seperti itu.
    Hadis riwayat Aisyah رضي الله عنها ia berkata:Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya (hr muslim)
    wallahu alam.
    mudah2an bermanfaat buat saya dan anda.
    dan skali lg saya minta maaf kalo ada 1 atau 2 org yg mngaku salafi tapi terkesan keras..yg sebenarnya tidak keras mungkin Tegas! seperti imam ahmad ketika ditanya mengapa beliau selalu berda;wah menentang ahlu bida, beliau menjawab ” apabila semua manusia diam, lalu siapa yang akan menyampaikan kebenaran?”
    jadi salafiyin adalah satu2nya firqoh yg paling sayang kepada umat ini, yg selalu mengingatkan dari Syirik, khurofat, bi’dah…….walhamdulillah

    ———————————————————

    Sastro Menjawab:

    Anda mengatakan: “ni blog namanya salafyindonesia, tp wallahi semua isinya sangat bertentangan dengan Manhaj salaf”…Dalam beberapa artikel saya (seperti Tabarruk dengan kuburan nabi, contohnya), setelah menjelaskan bahwa ada beberapa Sahabat Rasul yang tergolong Salaf SAleh melakukan tabarruk maka saya bertanya, beranikah kaum Wahaby yang ngakunya Salafy (bermanhaj Salaf) mensyirikkan atau mendi’ahkan Salaf Saleh tadi? Gak ada satupun yang mau menjawab pertanyaan saya…mana bukti bahwa bahwa mereka bermanhaj Salaf?

    Anda menukil Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya (hr muslim)”. Tapi anda juga lupa bahwa Allah juga memliki sifat al-Jabbar (keras), mutakabbir (sombong) atau dzun Tiqom (pembalas) dan sifat-sifat lain yang menunjukkan sifat Jalaliyah (kegagahan). Karena itu semua Allah menciptakan neraka. Memang Allah Maha Pengampun namun ada syarat-syaratnya untuk menerima ampunan Allah. Allah juga Maha Pemurka tapi ada syarat-syaratnya orang akan kena murka Allah. Lha ini yang anda lupakan…maka, jika anda pahami ini, anda akan memahami dengan baik hadis Rasul di atas tadi.

    Anda juga mengatakan: “salafiyin adalah satu2nya firqoh yg paling sayang kepada umat ini, yg selalu mengingatkan dari Syirik, khurofat, bi’dah”…silahkan tanya para ulama Ahlusunnah (non sekte Wahaby), adakah mereka mendukung dan menyokong umat pelaku Syirik, khurofat, bi’dah? Dari mana anda “mengaku” bahwa Salafioyuun (baca: Wahhabiyyuun) adalah SATU-SATUnya yang paling sayang dengan MENGINGATKAN umat dari bahaya Syirik, Khurafat, Bid’ah? Selain anda juga harus/wajib membuktikan bahwa apa yang dianggap Wahaby sebagai Syirik itu memang benar syirik, dan dianggap Bid’ah itu sebagai benar-benar bid’ah…dst. Jika tidak maka anda tergolong Ahli Bid’ah, bid’ah dalam suka membdi’ahkan dan mensyirikkan.

  100. dan saya ingin bertanya, seperti yg anda katakan bahwa Syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Ibnu Abdul wahab banyak mencela dan bahkan membunuh ulama ahlussunah?tolong sebutkan siapa saja nama2 ulama yg dicela dan dibunuh trsbt?dan dari kitab mana anda tahu?barangkali nanti bisa saya bantu utk jelaskan!!!
    dan saya teringat ucapan imam syafii ketika dahulu, org2 munafiq menuduh Imam Syafi’i dengan rafidhah. Beliau lalu membantah mereka dengan mengatakan, “Jika rafidah (berarti) mencintai keluarga Muhammad. Maka hendaknya jin dan manusia menyaksikan bahwa sesungguhnya aku adalah rafidhah.”
    Maka,seperti kata seorang penyair “Jika pengikut Ahmad bin Hanbal adalah wahabi. Maka aku berikrar bahwa sesungguhnya aku wahabi.”
    Orang-orang bodoh itu tidak mengetahui bahwa kata wahabi adalah nisbat kepada Al-Wahhaab (yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari Nama-nama Allah yang paling baik (Asma’ul Husna) yang memberikan kepadanya tauhid dan menjanjikannya masuk Surga.
    diakhir pembahasan ini ingin saya kritik ucapan anda,”agama kita tidak mengajarkan “Jika ditempeleng pipi kiri maka kasih pipi kanan” tapi mengajarkan “kamaa tadiinu tudaan” (Sebagaimana mereka perbuat maka selayaknya dibalas setimpal).” yakni kenapa anda potong2 kaedah itu seenak perut anda???kenapa? bukankah kaedah yg benar adalah “Sebagaimana mereka perbuat maka selayaknya dibalas setimpal, tetapi bila memaafkan adalah lebih baik”…..atau anda tidak mengetahui kaedah itu secara lengkap????
    Demikian kritikan ilmiah yg bisa sy sampaikan…sy memohon rahmat dan Hidayah dari Allah jalla wa ala,yg maha lembut, sy mohon maaf kl memang ada 1 org atau dua org ikhwan salafi yg menurut kawan2 terlalu keras dalam berdawah…tapi tentunya tidak menjadikan ajaran salafiyyun adalah keras…tapi lebih tepat kalo dikatakan tegas. Nabi salallohu alaihi wa salam, dengan sabdanya:
    Mereka adalah orang-orang yang memperbaiki sunnah-sunnah Rasulullah n yang telah dirusak oleh manusia. [HR. Tirmidzi (5/10), Ahmad (4/73), Thabrani di Mu’jamul Kabir 17/16]
    Saya teringat pada sebuah ucapan imam ahmad ketika ditanya muridnya mengapa beliau keras sekali dalam menentang syirik dan bid’ah….beliau menjawab ” apabila semua manusia diam, lalu siapa yg akan menyampaikan kebenaran?”Maka satu-satunya firqah yg sangat sayang sekali pada umat ini adalah salafiyah, yg tidak jemu2 selalu mengingatkan dari syirik, bid’ah, kelompok2 sesat…_Walhamdulillah_
    Semoga Allah menjaga kita semua…wallahulmuwafiq

    ——————————————————-

    Sastro Menjawab:

    Apakah anda akan menerima buku yang ditulis oleh seorang yang hidup sezaman dengan ekspansi Wahabisme di Jazirah Arabiyah seperti Syeikh Zaini Dahlan mufti besar Makkah yang bermazhab Syafi’i?

    Wahaby dinisbahkan kepada salah satu Asma’ Allah? Ah itu khan untuk nggirangin hati saja…terbukti banyak pengikut Wahaby yang gak sepakat bahkan sakit hati dibilang Wahhaby….bahkan cari-cari alasan untuk lari dari sebutan Wahhaby, sebagian alasannya adalah itu nama/julukan yang diberikan oleh para orientalis dan musuh Muhammad bin Abdul Wahhab….

    Anda mengatakan: “bila memaafkan adalah lebih baik”, memang benar, tapi apakah memaafkan itu bersifat mutlak…lantas kenapa Rasul melaknat Khawarij, kenapa beliau gak memaafkan saja? Kenapa Abu Bakar membunuh orang yang dibilang gak bayar Zakat, kenapa gak dimaafkan saja?…begitu juga dengan Wahaby yang pendirinya adalah orang Najd itu, tahu atau ingat khan tentang hadis NAbi tentang kelompok yang bakal muncul di Najd….?

    Anda mengatakan: “Demikian kritikan ilmiah yg bisa sy sampaikan”, apa definisi dan tolok ukur keilmiahan versi anda?

    Anda menukil ungkapan: “ucapan imam ahmad ketika ditanya muridnya mengapa beliau keras sekali dalam menentang syirik dan bid’ah”, jelas sekali akan kewajiban ulama -bahkan orang awam sekalipun, apalgi ulama- untuk memerangi segala macam Syirik dan Bid’ah…namun yang menjadi masalah adalah; Apakah yang dibilang Syirik dan Bid’ah oleh kaum sekte Wahaby itu memang benar-benar Syirik dan Bid’ah sebagaimana yang mereka dakwahkan? Ini yang belum terbukti….

  101. mungkin anda blm ngerti,setiap yg didefinisikan “sahabat” (lihat definisi yg terbaik dlm kitab fathul Barii karangan Al hafidz”) adalah salafushsholih.seperti yg Allah firmankan “bertanyalah pada org yg mengerti apabla engkau tidak mengetahui”
    adapun tentang tulisan anda tentang sahabat radhiallohu anhum…tolong berikan refensi2nya (dari kitab mn anda kutip) yg memuaskan, maaf tp kl anda mengambil dr kitab asli (bhs arab tolong beritahu saya cetakan mana?+ tahun berapa?”karena tidak mungkin sahabat radhiallohu anhum menyembah2 kubur nabi alaihi salatuwas salam, dan tidak2 mungkin atsar sahabat yg “shahih” bertentangan dengan sebagian besar hadis shohih yg menerangkan akan haramnya bertabaruk kekuburan. seperti yg dilakukan oleh2 org sufi bodoh. tidak mungkin sy sebutkan 1 per 1 hadisnya disini akan tetapi mungkin cukup 1 atau 2 hadis shohih, yakni Imam Muslim Rahimauhullah meriwayatkan dari hadits Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk memagari kuburan, duduk-duduk di atasnya dan membuat bangunan di atasnya
    Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.
    “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani karena mereka menjadikan kuburan-kuburan para nabi mereka sebagai masjid-masjid”. [Disepakati keshahihannya : Al-Bukhari dalam Al-Janaiz (1330), Muslim dalam Al-Masajid (529)]Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan, dari Jundab bin Abdullah Al-Bajali, bahwa ia berkata, Lima hari sebelum Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal, aku mendengar beliau bersabda.
    “Artinya : Sesungguhnya aku telah meminta kepada Allah agar aku mempunyai khalil di antara kalian, karena Allah telah menjadikan aku sebagai khalil(Nya) sebagaimana Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai khalil(Nya). Seandainya aku (dibolehkan) mengambil seorang khalil dari umatku, tentu aku menjadikan Abu Bakar sebagai khalil(ku). Ingatlah sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kuburan-kuburan para nabi dan orang-orang shalih mereka sebagai masjid-masjid. Ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan sebagai masjid-masjid, sesungguhnya aku melarang kalian melakukan itu”. [Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Masajid 532]
    lalu tentang bantahan saudara ttg hadis “Allah maha lembut….”, sebenarnya anda ini gk ngerti, atau gmn?wong yg sy membawakan dalil itu dalam perkara bahwa berda’wah hrs dengan hikmah krn nabi
    “Artinya : Mudahkanlah, janganlah mempersulit dan membikin manusia lari (dari kebenaran) dan saling membantulah (dalam melaksanakan tugas) dan jangan berselisih” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim] karena yg baca blog anda itukan ada yg awam, jahil, munafiq, alim dll, nah gak bs disama ratakan. Allah berfirman ” adakah sama orang yg berilmu dan tidak berilmu?
    lalu anda katakan “silahkan tanya para ulama Ahlusunnah (non sekte Wahaby),” tolong dirinci siapa saja mereka?nurcolis majid?atau siapa saja?mungkin sy bisa jelaskan?
    dan tolong dijawab pertanyaan sy “bahwa Syaikhul islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Ibnu Abdul wahab banyak mencela dan bahkan membunuh ulama ahlussunah?tolong sebutkan siapa saja nama2 ulama yg dicela dan dibunuh trsbt?dan dari kitab mana anda tahu?’ …
    mudah2an bermanfaat.
    sy mohon maaf apabila ada salah kata.

    —————————————————————

    Sastro Menjawab:

    Anda terlalu bernafsu mas…jangan keburu emosi. Jika anda memang benar mencari kebenaran maka hadis-hadis yang anda nukil di atas sudah pernah kita singgung di artikel2 kami…baca lagi dech…!?

    Kalau saya sebutkan buku karya Syeikhul Islam Zaini Dahlan Mufti besar mazhab Syafi’i di Makkah pasti anda akan menolak dan menuduhnya pembohong…kalau saya ambil dari buku para ulama Ahlusunnah dari mazhab selain Syafi’i seperti Maliki, Hambali, Hanafi maka akan tetap anda dustakan…trus anda mau buku dari pengikut WAhhaby sendiri? YA gak obyektif mas…pasti mereka akan menutup-nutupi bangkai yang ada…tapi sepandai-pandai menutupi bangkai pasti kebusukannya nanti akan tercium juga…itu sunnatullah mas….innal bathila kaana zahuuqo

  102. Ini kisah nyata: Mas aku punya teman akrab saat masih sekolah kalau ketemu sholat di masjid selalu ngajak jamaah. Tapi beberapa tahun kemudian aku ketemu dia sudah ikut salafy dan ternyata ketika jalan bareng untuk sholat dhuhur dia sudah ninggalin aku tanpa ngajak berjamaah seperti yang dulu dilakukannya. Waktu itu aku nggak mudeng kenapa? pasti ada samting rong. Tapi nggak apa2. Nah dari situ aku coba menggali info lebih lanjut. Oooh .. ternyata memang aku ditinggalkan (secara halus dikafirkan krn termasuk ahli bid’ah). Namun aku belum cukup ilmu untuk protes dia apa yang salah dengan diriku.

    Dan lagi ada yang berdakwah mendatangi rumah ortuku (kebetulan yg ngurus masjid komplek perumahan) dan nampaknya bermaksud mengambil alih masjid untuk kepentingan mereka. Apa model seperti ini dilakukan juga oleh salafy? Ya maaf aja di atas langit masih ada langit. Karena yang datang yg keroco jadi sangat mudah diusir oleh ortu karena ilmunya terlalu rendah.

    Mohon pencerahannya metode2 yang biasa dipraktekkan dilapangan dan ciri2nya sehingga kita bisa mengantisipasi sebelumnya.

    Salam kenal, Keep moving

    ———————————————————

    Sastro Menjawab:

    Ciri2 zahir Wahaby sich banyak mas….yach yang jelas ya itu, suka obral pembid’ahan, pensyirikkan dan pengkhurafatan tanpa dalil yang kuat…kalaupun pakai ayat mereka selalunya menggunakan ayat2 yang diturunkan buat orang kafir untuk diterapkan kepada kaum muslimin. Ciri lain yang gak terlalu prinsip tetapi bisa jadi pedoman mengenal zahir mereka; celana cingkrang kayak kebanjiran, janggut berkibar kesana-kemari…dst.

    Kalau berdiskusi dengan mereka, jangan hanya menggunakan ayat al-Quran saja karena selain mereka akan berputar-putar ke ayat-ayat yang gak ada sangkut pautnya, mereka juga akan dengan mudah menafsirkan semaunya sendirinya untuk menguatkan ajarannya. Makanya, selain al-Quran, juga hadis-hadis Nabi…karena Hadis itu penjelas dan penguat (penopang) pemahaman ayat. Dan perhatikan cara argumentasi mereka yang sering ngalor ngidul gak pakai logika yang jelas dan metodologi yang benar sehingga seringnya dapat kita jumpai paradoks (pertentangan) dalam berargumen. Itu metode ringkasnya.

    Untuk itu. Blog murah meriah (gratisan) dan sederhana ini -juga blog2 yang lain- kita luncurkan untuk sedikit membantu ikhwan muslim dalam berhadapan dengan mereka, plus untuk penguatan akidah Islam sesuai dengan ajaran Rasul dan Salaf Saleh yang benar, bukan sesuai dengan ajaran Wahabisme.

  103. asslkum
    wah kayak nya seru!
    begini ya teman 2. gue itu awam dakam masalh agama,tapi gue mau ngasih masukan nih buat kalian yang menghujat ja’far umar tholib.
    saya mau tanya pada kalian ? ketika terjadi pada kerusuhan ambon, pa kontribusi kalian terhadap masyarakat muslim di sana?
    apa jangan -jangan kalian malah membela komplotan kaum nashara.hahaaha
    dari gelagat pembicarannya nya kalian itu sebagai pecundang?
    la wong teman sesama muslim yang sengsara diambon aja kalian g mau bantu(padahal itukan d dalm negeri) ee senengane komentar!!!!!!!!!!
    enak banget ya nuduh orang seprti ja’far umar ya.]
    lihat dulu kepala kalian!!!!
    isi nya paling cuma makan minum
    hehehe bbm naik tuh!!
    jangan bawa pedang ya ??? bawa aja sendok !! hehehehe

  104. Antum mengatakan mereka yang wahabi(?) menebar kebencian, lah antum sendiri apa? Bukan hanya kebencian yang antum tebarkan tapi juga kedustaan. Berhentilah menebar syubhat ini akhy. Apakah ilmu yang antum pelajari hanya untuk memecah belah manhaj ini? sangat disayangkan sekali. Mereka yang antum cela adalah mereka yang teguh pada sunnah, sementara antum disibukkan dengan mencela para ahlussunah, padahal antum sendiri (katanya) menempatkan diri antum sebagai ahlussunah. Jangan membuat bingung umat akhiy. Perangilah kesyirikan, bid’ah kalau antum merasa memiliki ilmunya salafussaleh ya ajaklah ummat ini pada ilmu. jangan malah sibuk menebar syubhat dan memerangi mereka yang juga berdakwah diatas manhaj ini.

    Sungguh, yang ada di blog ini sangat jauh dari manhaj salaf sesungguhnya.

    ————————————————————-

    Sastro Menjawab:

    Katakan kepada kaum sekte Wahhby; Reaksi tidak akan pernah muncul tanpa ada Aksi….dan katakan kepada mereka; buktikan bahwa yang kalian sebut syirik memang benar syirik, dan yang kalian vonis sesat itu memang sesat, dan yang kalian nyatakan bid’ah itu memang bid’ah…karena tidak ada pengikut sejati Muhammad SAW yang tidak membenci kesesatan, syirik dan bid’ah! Dan katakan kepada pengikut sekte Wahaby, jangan merasa memonopoli kebenaran karena ia akan terjerumus ke dalam jurang kesesatan….

  105. Assalamualaikum wr wb

    Kawan kawan, ada yang bisa memfasilitasi debat terbuka antara Mas Sastro dengan ustadz ustadz assunnah, misalnya ust Abdul hakim utawa Ust Yazid, biar jelas argument mana yang bisa di ikuti…

  106. Antum bilang salafy memonopoli kebenaran, lah antum sendiri merasa benar sendiri kan?. Antum juga merasa salafy sendiri kan? Orang-orang yang antum bilang wahaby itu antum katakan bukan ahlussunah, kalau kata2 antum dibalikan ke antum, apa cap salafi/ ahlussunah juga harus bersumber dari antum. Emang antum itu siapa?Antum merasa lebih sok tahu, ana yakin seyakin yakinnya ilmu antum gak ada seujung kukunya syaikh abdul wahab yang antum cela mati-matian.

    Antum bilang gak ada Reaksi tanpa Aksi, sedangkan para salafi yang antum kata-katai itu memerangi kesyirikan dan bid’ah kalo antum merasa terkena imbas dakwah mereka berarti antum termasuk orang yang emang layak untuk diperangi itu.

    Pakai topeng apapun wajah antum tetap terlihat, bersembunyi dikolong langit manapun ekor dan tanduk antum terlihat. Percuma antum bersembunyi dibalik kata2 ilmiah nyatanya kedustaan tok.

    Begitulah tipuan para orang-orang syiah! menghalalkan segala macam cara.

    ———————————————————

    Sastro Menjawab:

    Wah sampean kok bodoh banget tho mas….? Mana pernah saya merasa sok paling Salafy…?
    Saya katakan; semua kelompok Ahlusunnah wal Jamaah dari empat mazhab memiliki muatan ajaran Salaf Saleh (Salafy) makanya mereka juga bisa disebut Salafy….dan dikarenakan Wahaby “tercipta baru” maka dia adalah hasil inovasi (Bid’ah) Muhammad bin Abul Wahhab. Tapi anehnya, justru pengikut Wahaby inilah yang ngaku2 Salafy dan yang lain gak boleh memiliki gelar itu…

    Wah, kalau mau banyak2 ilmu…Iblis itu lebih alim dari Muhammad bin Abdul Wahhab mas…terbukti dia mampu mengelincirkan Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi dari ajaran Rasul, kenapa sampean gak ikut Iblis aja…oh tapi anda sudah ikutan muridnya, itu sudah cukup lah 😛

    Salafy memerangi syirik dan Bid’ah? Buktikan dulu mas…

    Syiah lagi….nanti apa lagi ya? Rembugan dulu dong sebelum nuduh….biar kompak antar Salafy, gak ganti2 tuduhan, malu2in ketahuan boongnya….

  107. Assalamualaikum wr wb

    Kawan kawan, ada yang bisa memfasilitasi debat terbuka antara Mas Sastro dengan ustadz ustadz assunnah, misalnya ust Abdul hakim utawa Ust Yazid, biar jelas argument mana yang bisa di ikuti…

  108. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

    @firdaus: Nama kita sama akh.
    @semua: Subhanallah akhi. Bukankah kita disuruh untuk meninggalkan perdebatan oleh Rasulullah.

    Ikuti itu jalan Rasulullah, bukan jalan siapa2 yang lain.

    ——————————————————————

    Sastro Menjawab:
    Benarkah Rasul melarang kita berdebat? Tetapi Allah malah memerintahkannya, tapi dengan jalan yang baik….wa jaadilhum billati hiya ahsan Mungkinkah perintah Rasul bertentangan dengan perintah Allah?

  109. kami tidak hanya mempelajari buku2 mazhab wahabi ( yg anda bilang gak objektif itu loh) seperti yg anda katakan.!!! kami pelajari kitab2 ibnu hajar as syaffii (apakah dia wahabi menurut anda?, An nawawi as syafiii yg banyak memiliki karya ilmiah yg luar biasa (apakah dia jg wahabi menurut anda?) baihaqi assyafii; dan dari mazhab yg lain jg telalu byk kl sy sebutkan disini…dan sy bingung…gak habis pikir anda2 ngaku2 salaf tp koq menghina Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah…fa inna lillahi wa inna illaihi rojiun..lalu bagaimana dg murid2 syeikhul islam ibnu taimiyah seperti adzahabi, ibnu katsir, ibnul qoyyim dll yg mereka ini adalah org2 yg getol sekali membela syaikhul islam ibnu taimiyah..tp anehnya koq dibeberapa artikel jahil ini, anda malah menukilkan ucapan dari takhrij addzahabi?????aaaneh…kan addzahabi jg murid yg slalu membela ibnu taimiyah (mgkn anda blm pernah baca kitab2 addzahabi yg seperit mizan i’itdal, siyar, dlll pernah gak??beliau sayang sekali kpd Ibnu taimiyah) makanya anda jgn cuma nukil sana nukil sini, tamatin dl baca kitab2nya….ya!!!
    “Sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah yg lebih mengetahui tentang siapa yg tersesat dari jalan Nya dan Dia-lah yg lebih mengetahui orang2yg mendapat petunjuk ( an Nahl 125)”
    “Siapa yang berkata tentang seorang mukmin dengan sesuatu yang tidak terjadi (tidak dia perbuat), maka Allah subhanahu wata’ala akan mengurungnya di dalam lumpur keringat ahli neraka, sehingga dia menarik diri dari ucapannya (melakukan sesuatu yang dapat membebaskannya).” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan al-Hakim, disetujui oleh adz-Dzahabi, lihat Silsilah ash-Shahihah no. 437)
    dan mudah2an Allah menghancurkan kedua tangan orang yg menulis celaan, hinaan, makian dan cacian terhadap syeikhul islam ibnu taimiyah,
    hanya Allah tempat mengadu…..

    ——————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Mas, anda belajar atau mendapat talqinan (doktrin) dari ustadz anda…beda lho mas antara belajar dengan doktrin?!

  110. mas sastro yang terhormat.
    anda mengunakan nama salafy indonesia,tapi tulisan anda, omongan anda sama sekali tidak mencerminkan kalau anda seorang salafiyyin, saya orang yang sedikit sekali ilmunya, bahkan minim sekali tentang salafi. tapi kok ada orang yang lebih tidak tau tentang salafi memaki maki salafi? coba jawab siapa orang itu? tidak lain itu, anda sendiri. saran saya sebelum anda menulis belajar dulu ya

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Mbak yang yang terhormat.
    Ungkapan anda itu bisa dibenarkan tatkala anda identikkan (selaraskan) antara Salafy dengan Wahhaby. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mana bukti bahwa Salafy Wahhaby saja yang berhak memberi gelar dirinya sebagai Salafy, adakah dalil Quran maupun Hadis yang menjelaskan bahwa istilah Salafy hanya boleh dimonopoli oleh kelompok Wahhaby?

  111. Mas, bukan cuma antum aja yang membenci ahlussunnah, tapi orang2 syiah juga sama ganasnya, bahkan mereka berani mengkafirkan para sahabat, antum sebaiknya gabung aja ama orang2 JIL dan Syiah mereka juga sangat benci dengan salafi. manhaj salaf adalah manhaj sebagian besar penduduk mekah dan madinah, dari sanalah islam lahir, dan di sana pulalah pada akhir zaman ilmu akan kembali kepada mereka, dan itu sudah di kabarkan oleh rosululloh, kalo penduduk mekah dan madinah sudah antum anggap sesat, apalagi antum.

    ———————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Nampaknya anda kurang peka lingkungan mas…apa hanya JIL dan Syiah yang membenci Salafy? Coba dech anda cek lagi, pasti anda salah!!!!

  112. nurulaeni, di/pada Juni 6th, 2008 pada 3:14 Dikatakan:
    mas sastro yang terhormat.
    anda mengunakan nama salafy indonesia,tapi tulisan anda, omongan anda sama sekali tidak mencerminkan kalau anda seorang salafiyyin, saya orang yang sedikit sekali ilmunya, bahkan minim sekali tentang salafi
    ==>
    Nun 1000 ya mba…klo mba nurulaeni merasa masih dikit ilmunya ya marilah sama sama belajar, klo bagus menurut mba ambil, klo tidak ya tinggalkan jauh jauh OK.Piss men

  113. tulisan yang aneh 🙂

    ——————————-

    Sastro Menjawab:
    Komentar yang aneh 🙂

  114. yaa ikhwan
    klo mau bljar agama dengerin aja ceramah di 756 am
    (jabodetabek) atau di http://www.islam download.net

  115. Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Mas sastro yang InsyaAllah di rahmati ALLAH SUBHANAHUU WA TA’ALA.
    renungkanlah,
    kalau memang mas sastro tuh ahlussunnah dan blog mas itu bagus. cantumkanlah qola Allah dan qola Rasull. (seperti blog http://www.salafy.or.id)
    Ada dalil-dalilnya. ada tulisan arabnya. kalo mo bantah orang pake dalil. jangan pake royu.
    dan bersikap bijaklah kalau membantah komentar. jangan penuh emosi. justru itulah yang menjatuhkan kredibilitas blog ini.
    SAYA KATAKAN: BLOG INI, BORO-BORO MENIMBULKAN SYUBUHAT DI HATI SESEORANG. MENIMBULKAN KEPERCAYAAN AJA BANYAK YANG OGAH.
    “BUKTIKAN STAF ANDA MEMANG FAHAM AGAMA SECARA BAIK DAN BENAR SESUAI APA YANG DI FAHAMI PARA SAHABAT. JANGAN CUMA PAKE QILA WAQOLA”

    —————————————————

    Sastro Menjawab:
    Lihat dulu apa topik bahasanya baru anda tanya; mana qola Allah dan mana Qola Rasul…kalau mau bahas sejarah Salafy di Indonesia apa harus ‘memaksakan teks’ qola Allah dan Qola Rasul? Wah ditaruh dimana metodology penulisan kaum Wahaby jika semua dipaksakan dengan teks agama? Masa mau nulis tentang kronologi tragedi ambon dan keluarnya Jakfar UT harus pakai teks…itu namanya “pemerkosaan teks” mas…:P

  116. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

    @Sastro : “Mungkinkah perintah Rasul bertentangan dengan perintah Allah?” Kalau ini pertanyaan retoris, ya sudah, antum sendiri tahu jawabannya.

    @Satsro lagi : “wa jaadilhum billati hiya ahsan” Nah antum sendiri tahu. Bukannya obrolan disini, sudah melampaui syarat disebut “ahsan”? Piye to mas?

    Saya cuma ngingetin lo ya. 😀

    ———————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Makasih atas pengingatannya mas…Awalnya semacam itu mas tetapi kita juga tahu bahwa agama kita tidak mengajarkan sewaktu ditampar pipi kanan maka kasih pipi kiri…

    kalau saya masih belum bisa meniru Rasul..yach paling gak niru khalifah Umar bin Khatab dulu lah, yang keras dan tegas…:D

  117. Sigit Kesmas Unmul Samarinda, di/pada Juni 12th, 2008 pada 3:14 Dikatakan:

    Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
    Mas sastro yang InsyaAllah di rahmati ALLAH SUBHANAHUU WA TA’ALA.
    renungkanlah,
    kalau memang mas sastro tuh ahlussunnah dan blog mas itu bagus. cantumkanlah qola Allah dan qola Rasull. (seperti blog http://www.salafy.or.id)
    Ada dalil-dalilnya. ada tulisan arabnya. kalo mo bantah orang pake dalil. jangan pake royu.

    http://www.salafy.or.id salapi paling error, klo di yogya di al hasanah..males ah …..deket KFC ntar klo di serbu FPI ikut kena…ha ha he he

  118. Mas Sastro….. Nt emang dahsyatttt……..

    Habisi terus Mas antek2 Wahaby.
    Mas Sastro bilang kalo anak bandel itu ya di jewer….. Wahaby bukan lagi pantes di jewer Mas….. Kalo kata anak, dia itu alcoholic, Mabuk dengan Mr. Wahhab, pantesnya di pasung 😉

  119. Assalamu’alaikum
    wah bingung juga nih rame banget, ust.sastro terima kasih atas pencerahannya semoga ALLAH berkenan dan Ridho dgn langkah anda ini Insya Allah. Tp maaf ustad tolong akhlaknya dijaga karena Rasulullah diutus utk menyempurnakan akhlak saya yakin ustad pasti mengerti… walau dengan orang kafir sekalipun kita tetap dimintai pertanggung jawaban atas nya.
    “Kesempurnaan Hanya Milik ALLAH Kekurangan Milik Kita Manusia” Semoga semua mendapat Barokah dan diridhoi ALLAH. Insya Allah.
    Pepatah wayang “Aku ini tak ada daya dan upaya melainkan semua perbuatanku adalah atas kehendak dalangku” tp…..
    wassalam

  120. Em…baru ngaji nih…em..kok bisa nuduh wahabi sih…em…gini…logikanya kalo syaikh Utsaimin itu generasi lebih dahulu dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab…kok Syaikh Utsaimin dituduh wahabi juga…aneh deh…gimana seh…mosok yang lebih tua ikut2tan generasi yang lebih muda…coba jelaskan dunk..mksh

    ———————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Logikanya? Katanya gak boleh pakai logika?
    Logikanya sama dengan, kenapa dalam al-Quran Nabi Ibrahim disebut muslim, padahal muslim adalah pemeluk Islam, ajaran Rasulullah SAW khan? Padahal Ibrahim lebih dahulu dari Rasul….Coba anda pikir sisi kesamaannya!?

  121. Assalamualaikum mas sastro..
    sampeyan cocok sama namanya, ahli tulis menulis, kalau sampeyan masih muda, mudah mudahan Alloh panjangkan umur dan senantiasa terilhami dengan Ilmu Alloh menjadi insan kamil yang di ridloi…..
    Doakau menyertaimu ngger….! tetap yakin dan istiqomah demi izzul islam walmuslimin…
    Wis yo dik
    Wassalamualaikum…..
    Buat Wahabiyyan (Salafiyyan), banyaklah merenungkan makna “Ihdinasshirothol mustaqiim”, Mudah – mudahan Alloh mengampuni syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
    dan juga diri saya yang lebih banyak kesalahannya, sebagaimana Syair I’tirofnya Abu Nawas biarlah Alloh yang menjustifikasi kita itu seperti apa…….
    Keringetan deh…

  122. “Apakah engkau tidak perhatikan orangorang yang mengambil hawa nafsu menjadi Tuhan, lalu dia dibiarkan sesat oleh Allah berdasarkan ilmu-Nya.” (Al Jasiyah: 23)

    salam buat mas sastro maju terus pantang mundur

  123. Maju terus mas Sastro………apa yang anda sampaikan prihal salafy benar sekali adanya……salafy itu hanya ngomong aja ikutin sunah tapi kenyataannya meleset……………………

Tinggalkan Balasan ke Pangeran Seda Krapyak Batalkan balasan