Dari Muhammad bin Abdul Wahab hingga Kerajaan Arab Saudi

Kerajaan Inggris membantu Wahabisme dengan uang, senjata dan keterampilan, sehingga kekuasaan Ibnu Saud menyebar ke seluruh jazirah Arab yang pada masa itu berada dalam kekhalifahan Usmaniyah dengan tujuan melemahkan khilafah itu. Jadi yang menggembosi kekuasaan daulah dan kekhalifahan Usmani adalah kelompok yang terkenal dengan sebutan Wahaby yang sekarang ini mengaku sebagai kelompok Salafy. Orang bisa membacanya dalam buku Hempher, ‘Confession of a British Spy’.


———————————–

 

-Dari Muhammad bin Abdul Wahab

hingga Kerajaan Saudi Arabia-



Pada tahun 1800 seluruh Jazirah Arab telah dikuasai. Dan keamiran pun berubah menjadi kerajaan Saudi Arabia. Untuk kesekian kalinya kita dibuat kagum sekaligus benci. Dua sikap psikologis itu beradu. Kita kagum karena lagi-lagi mayoritas muslim dapat menjaga persatuan dalam menghadapi imperialis Inggris yang berusaha menguasai berbagai wilayah-wilayah Arab. Kita juga benci karena lagi-lagi Salafisme (Wahabisme edisi hard cover) memperagakan ‘teologi horor’ dengan mengusung jargon jihad, membajak kata ‘Ahlussunnah wal Jamaah’. Mazhab ‘kaca mata kuda’ –karena tidak melihat dan menganggap kelompok lain- ini didirikan Muhammad bin Abdul Wahab dari keluarga klan Tamim yang menganut mazhab Hanbali. Ia lahir di desa Huraimilah, Najd, yang kini bagian dari Saudi Arabia, tahun 1111 H [1700 M] masehi, dan meninggal di Dar’iyyah pada tahun 1206 H [1792 M.]. Ia sangat terpengaruh oleh tulisan-tulisan seorang ulama besar bermazhab Hanbali bernama Ibnu Taimiyah yang hidup di abad ke 4 M.. Untuk menimba ilmu, ia juga mengembara dan belajar di Makkah, Madinah, Baghdad dan Bashrah [Irak], Damaskus {Syria], Iran, Afghanistan dan India. Di Baghdad ia mengawini seorang wanita kaya. Ia mengajar di Bashrah selama 4 tahun. Ketika pulang ke kampung halamannya ia menulis buku yang kemudian menjadi rujukan kaum pengikutnya, “Kitabut’Tauhid“. Para pengikutnya menamakan diri mereka dengan sebutan kaum Al-Muwahhidun (para pengesa Tuhan). Seakan hanya kelompok itulah yang pengesa Allah secara murni tanpa terpolusi dengan kesyirikan. Sedang kelompok-kelompok lain yang tak sepaham mereka anggap sebagai kelompok pelaku syirik, bid’ah dan khurafat yang sesat.

 

Kemudian Muhammad bin Abdul Wahab pindah ke Uyaynah. Dalam khotbah-khotbah Jumat di Uyaynah, ia terang-terangan mengkafirkan semua kaum Muslimin yang dianggapnya melakukan bid’ah [inovasi], dan mengajak kaum Muslimin agar kembali menjalankan agama seperti di zaman Nabi. Di kota itu ia mulai menggagas dan meletakkan teologi ultra-puritannya. Ia mengutuk berbagai tradisi dan akidah kaum Muslimin, menolak berbagai tafsir Al-Qur’ân yang dianggapnya mengandung bid’ah atau inovasi. Mula-mula ia menyerang mazhab Syiah (di luar Ahlusunah), lalu kaum Sufi, kemudian ia mulai melanjutkan penyerangan terhadap kaum Ahlusunah secara keseluruhan dengan cara yang brutal. Dengan mengecap mereka dengan berbagai julukan buruk seperti Quburiyuun (pemuja kubur) dikarenakan mereka semua sepakat bahwa kuburan para nabi, rasul dan para kekasih Ilahi (Waliyullah) harus dihormati sesuai ajaran pendahulu (Salaf) yang sesuai dengan ajaran Rasul, para Sahabat setia beliau, juga para Tabi’in dan Tabi’ Tabi’in.

Tatkala masyarakat mulai merasa seperti duduk di atas bara, Muhammad bin Abdul Wahab diusir oleh penguasa [amir] setempat pada tahun 1774. Ia lalu pindah ke Al-Dar’iyyah, sebuah oase ibu kota keamiran Muhammad bin Sa’ud, masih di Najd Tahun 1744. Di situlah Muhammad bin Abdul Wahab mendapat angin segar dalam menyebarkan ajaran sesatnya. Ia dihidupi, diayomi dan dilindungi langsung oleh sang Amir Dar’iyah, Muhammad bin Saud. Akhirnya Amir Muhammad bin Saud dan Muhammad bin ‘Abdul Wahab saling membaiat dan saling memberi dukungan untuk mendirikan negara teokratik dan mazhab Muhammad bin Abdul Wahab pun dinyatakan sebagai mazhab resmi wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Dan Muhammad bin ‘Abdul Wahab akhirnya diangkat menjadi qadhi (hakim agama) wilayah kekuasaan Ibnu Saud. Hubungan keduanya semakin dekat setelah Ibnu Saud berhasil mengawini salah seorang putri Muhammad bin ‘Abdul Wahab.


Penaklukan dan pembantaian pun dilakukan, terutama terhadap kabilah-kabilah dan kelompok Ahlusunah yang menolak mazhab mereka (Wahaby), hingga terbentuklah sebuah emirat lalu diubah menjadi monarki dengan nama keluarga, Saudi Arabia, sejak tahun 1932 hingga kini.

 
Pada bulan April tahun 1801, mereka membantai kaum Syi’ah di kota Karbala’ (salah satu kota suci kaum Syiah di Irak). Seorang penulis Wahabi menuliskan: “Pengikut Ibnu Saud mengepung dan kemudian menyerbu kota itu. Mereka membunuh hampir semua orang yang ada di pasar dan di rumah-rumah. Harta rampasan [ghanimah] tak terhitung Mereka hanya datang pagi dan pergi tengah hari, mengambil semua milik mereka. Hampir dua ribu orang dibunuh di kota Karbala”.

Muhammad Finati, seorang muallaf Italia yang ikut dalam pasukan Khalifah daulah Usmaniyyah yang mengalahkan kaum Wahabi menulis : “Sebagian dari kami yang jatuh hidup-hidup ke tangan musuh yang kejam dan fanatik itu, dipotong-potong kaki dan tangan mereka secara semena-mena dan dibiarkan dalam keadaan demikian. Sebagian dari mereka, aku saksikan sendiri dengan mata kepala tatkala kami sedang mundur. Mereka yang teraniaya ini hanya memohon agar kami berbelas kasih untuk segera mengakhiri hidup mereka”.

Kabilah-kabilah yang tidak mau mengikuti mazhab mereka dianggap kafir, ‘yang halal darahnya’. Dengan demikian mereka (Wahaby) tidak dinamakan perampok dan kriminal lagi, tapi kaum ‘mujahid’ yang secara teologis dibenarkan membunuh kaum ‘kafir’ termasuk wanita dan anak-anak, merampok harta dan memperkosa istri dan putri-putri mereka yang dianggap sah sebagai ghanimah (rampasan perang). Hanya sedikit yang dapat melarikan diri.


Setelah lebih dari 100 tahun kemudian, kekejaman itu masih juga dilakukan. Tatkala memasuki kota Tha’if tahun 1924, mereka menjarahnya selama tiga hari. Para qadhi dan ulama diseret dari rumah-rumah mereka, kemudian dibantai dan ratusan yang lain dibunuh

Kerajaan Inggris membantu Wahabisme dengan uang, senjata dan keterampilan, sehingga kekuasaan Ibnu Saud menyebar ke seluruh jazirah Arab yang pada masa itu berada dalam kekhalifahan Usmaniyah dengan tujuan melemahkan khilafah itu. Jadi yang menggembosi kekuasaan daulah dan kekhalifahan Usmani adalah kelompok yang terkenal dengan sebutan Wahaby yang sekarang ini mengaku sebagai kelompok Salafy. Orang bisa membacanya dalam buku Hempher, ‘Confession of a British Spy’. Hampher seorang orientalis yang menjalin persahabatan dengan Ibnu Abdul Wahab. Tahun 1800 seluruh Jazirah Arab telah dikuasai dan keamiran berubah menjadi kerajaan Saudi Arabia.


Umumnya kaum intelektual dan ulama Ahlusunah – penganut 4 mazhab ‘resmi’ Hanafi, Syafi’i, Maliki dan Hanbali– menganggap kaum Wahhabi, termasuk pendirinya, sebagai orang-orang yang berpikir sangat linier, literer sambil menolak metafoar [Majaz], sangat denotatif dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadis. Mereka menganggap mazhab selainnya (Wahaby) sebagai sesat dan menyesatkan dengan berpatokan pada hadis: “Kullu bid’ah dhalaalah wa kullu dhalaalah fî n-naar”. (semua inovasi itu sesat dan semua yang sesat itu masuk neraka). Kata “bid’ah” yang mereka tuduhkan hanyalah kata pelembut, untuk ‘kafir’, dan menganggap berziarah ke kubur termasuk kubur Nabi, tawassul, baca qunut, talqin, tahlil, istighatsah, berzikir berjamaah, membaca maulid diba’ ataupun burdah yang berupa puji-pujian pada Nabi yang biasa dilakukan kaum Muslimin adalah sebagai bid’ah, dan pelakunya akan masuk neraka, alias kafir. Dari sinilah akhirnya kaum Wahaby yang mengaku sebagai pengikut Salafy ini layak diberi gelar “Kelompok Takfir” (jama’ah takfiriyah), kelompok yang suka mengkafirkan golongan lain yang tidak sepakat dengan ajarannya.

 
Oleh karena itu, tempat-tempat bersejarah Islam seperti rumah tempat lahir Nabi, rumah Ummul Mu’minin Khadijah tempat tinggal Nabi dan banyak tempat-tempat bersejarah lain yang masuk wilayah kerajaan Arab Saudi kini telah dihancurkan. Kalau tidak mendapat protes dari segenap kaum Muslimin sedunia niscaya kuburan Nabi pun sudah diratakan dengan tanah, sebagaimana yang terjadi di makam para sahabat dan syuhada’ Uhud di Baqi’ (Madinah) dan para keluarga Rasul di Ma’la (Makkah).


Di Indonesia, misalnya, kaum Nahdhiyyin (NU) ‘kebingungan’, karena kaum Wahabi ‘membajak’ atribut Ahlussunnah Wal Jamaah, padahal istilah ini yang biasa dipakai oleh penganut keempat mazhab Sunnah; mazhab Syafi’i, Hanbali, Hanafi dan Maliki. Akhir-akhir ini mereka ikut-ikutan memakai jubah dan serban seperti yang dikenakan kaum Nahdhiyin. Walau demikian, sangat mudah untuk melihat tanda-tanda zahir dari kelompok tersebut. Mereka suka mesyirikkan dan membid’ahkan kelompok muslim lainnya. Dari sisi penampilan pun mereka mempunyai ciri khas sendiri. Selain suka mencukur rambut kepala, mereka juga berlomba dalam masalah panjang-panjangan jenggot dan tinggi-tinggian celana bahkan bisa sampai ke pertengahan betis.


Belakangan ini kita sering mendengar berita tentang eskalasi kekerasan di Saudi Arabia, termasuk penghancuran pipa minyak yang dilakukan oleh kaum fundamentalis Wahhabi, yang disebut-sebut sebagai tempat kelahiran Al-Qaeda. Bin Laden sang ketua al-Qaedah adalah seorang Wahabi tulen kelahiran Arab Saudi. Ia dibesarkan dan dijadikan anak angkat oleh CIA – USA. Konon anak angkat itu kini telah menjadi anak durhaka terhadap ibu angkatnya, USA. Bidan yang melahirkan wahabisme adalah kekuatan Imperialis Inggris, dan kini menjadi ‘kartu as’ pemerintahan biadab USA untuk menciptakan perpecahan dalam tubuh umat Islam. Nampaknya, skenario keji ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirkan bagi USA dan kekuatan anti Islam lainnya ketika isu-isu tentang ancaman perang saudara di Irak menjadi headline seluruh media Barat yang diikuti secara ‘latah’ oleh media-media Indonesia. Jadi antara Inggris (pembonceng Zionis di Tim-Teng), keluarga Saud, Wahabisme dan USA (sekutu Inggris dan Israel) adalah mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya tidak terlalu mengherankan jika Wahaby selalu menghamba terhadap kerajaan Saudi. Dan sementara keluarga Saudi selalu  bertekuk lutut di hadapan USA saudara kembar Inggris (penyokong kekuasaan keluarga Saud) dalam banyak masalah, termasuk memberi dukungan secara sembunyi-sembunyi terhadap Zionisme Internasional dan turut membenci negara-negara yang anti Israel. Hal itu karena Israel mendapat dukungan penuh dari USA dan Inggris.

 

Wallahu A’lam

66 Tanggapan

  1. saya jadi agak bingung,sebenarnya mana yang benar.kebetulan saya mempunyai teman-teman salfy.Kampus saya juga masjid nya dikuasai oleh orang-orang salafy.contoh dalam masalah isbal,setelah saya melihat hadis-hadis yang mencela isbal ternyata akal saya menerima hal itu dalam artian bahwa itu memang benar. tapi mengapa bapak mengatakan bahwa mereka berlomba untuk meninggikan celana bahkan sampai tengah betis! bukankah nabi juga melarang/mencela isbal.
    saya mohon tanggapann.Kebetulan saya sedang mencari kebenaran,ingin sekali saya mengatahui betul2 ajatan islam . tapi yg sesuai dgan tuntnan nabi muhammad SAW.do’akan yaaaaa!

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Salam kenal…
    Memang gak semua hadis yang dipakai oleh kaum Wahaby itu salah…karena mereka juga berpegangan terhadap kitab-kitab standart yang dimiliki Ahlusunah. Namun seringnya kendala mereka adalah:

    1. Terlalu tekstual dalam memahami hadis. Dengan arti, mereka terlalu ekstrim dalam berpegangan terhadap zahir (tekstual) hadis.
    2. Terlalu kaku dalam menerapkan hadis itu di alam realita, imbas dari poin pertama tadi.
    3. Tidak melihat teks hadis lain yang terkadang bertentangan dengan hadis yang mereka pegangi. Padahal dua-duanya sama-sama sahih, sedang mereka tidak tahu kaidahnya sewaktu terjadi kemungkinan-kemungkinan pertentangan hadis sahih dengan berbagai macam bentuk pertentangannya.
    4. Terlampau berpegangan terhadap doktrin pelopor Salafy gadungan Ibnu Taimiyah dan atau pendiri Wahabisme, Muhammad bin Abdul Wahab yang tidak jarang dengan mudah berpegangan kepada hadis-hadis lemah dan sebaliknya mudah menvonis lemah hadis awan kelompoknya.

    Melalui tulisan-tulisan di blog ini nanti akan dapati keempat poin di atas. Anda dapat terapkan poin-poin tadi dalam makalah-makalah yang ada di blog ini.

    Termasuk masalah memakai celana di atas mata kaki, itu kasusnya sama seperti adanya hadis pelarangan membuat masjid di sisi kuburan -lihat kembali makalah kami-, memang itu ada dasarnya dan ada hadisnya, namun kaum Wahaby -kembali lagi ke empat poin di atas- mempunyai kendala-kendala dalam metode memahaminya sehingga jika metodenya salah maka hasil hukum dari hadis tadi pun akhirnya salah pula. Ingat bukan hadisnya salah, tapi metode analisanya yang salah sehingga pengambilan hukumnya pun saah pula.

    Anda bisa lihat akidah kaum Khawarij yang menyatakan bahwa “pelaku dosa adalah maksiat kepada Allah”. Dan pelaku maksiat mendapat murka Allah yang juga murka manusia beriman. Setiap murka Allah meniscayakan kekafiran dan harus diperangi. ini semua ada dalil hadisnya lho…cuman bagaimana kita menerapkannya? Dari keyakinan-keyakinan yang bersumber dari ayat dan hadis tadi akhirnya kelompok seperti Khawarij -lihat kembali sejarah mereka- melakukan perbuatan sewenang-wenang terhadap saudaranya sesama muslim, dengan alasan merekatelah kafir dengan melakukan dosa -walaupun dosa biasa- dan layak dibunuh sedang hartanya menjadi rampasan perang yang boleh dibagi-bagi.

    Jadi saran saya adalah; “anda tidak perlu pusing. Pelajarilah semua kelompok Islam, cuman sewaktu anda belajar berisfatlah kritis dan aktif menilai metode setiap kelompok yang ada. Itu adalah perjuangan, niscaya anda akan mendapatkan yang anda inginkan…tidak ada kebenaran mutlak dalam sebah kelompok, oleh karenanya, jauhi pengkafiran kelompok lain”. Jika anda putus asa dengan perbedaan yang ada, maka anda harus ingat, agama mana yang tidak ada perbedaan pendaat? Ateis dan anggota sesama sekte pun terkadang terjadi perbedaan yang cukup parah…inilah makna perjuangan dalam hidup. Lalui saja apa yang ada dengan berani. Kebenaran sejati akan anda lihat nanti, stelah kita dimasukkan ke tanah. Cuman tuhgas kita sekarang hanyalah mencari dan mencari….insyaAllah, Allah akan meridhoi segala usaha kita.
    Wassalam

  2. Artikel di atas hanyalah hoax… mari kita
    Mana referensi tulisan anda? mana letak keilmiahan tulisan anda?
    Allohumma…

    ———————-
    Sastro MEnjawab:

    Kalaupun artikel di atas tadi anda katakan semacam itu, lantas bagaimana engan artikel-artikel kita lain yang mengkritisi keyakinan Ibnu Taimiyah dan Ibnu Abdul Wahab dengan Wahabismenya dengan dalil-dalil yang ada? Apa juga hoax juga? Silahkan jawab jika anda mampu menjawabnya…jangan cuma ngomong doang…tukang becak yang SD gak lulus pun bisa melakukan semacam itu. Buang jauh-jauh etika Wahabisme anda yang ke-arab-arab itu, bukan arab yang terpelajar tapi arab badui yang gak punya sopan santun…

    Ya, hak anda untuk menyakan referensinya. Namun anda harus ketahui bahwa tulisan itu masih baru gambaran umum dari sejarah yang belum lama terjadi, belum nyampe 200 tahun khan? Dan kalau nanti -siap untuk diluncurkan, tunggu saja- saya tunjukkan data-datanya apakah mungkin anda akan menerimanya, karena penulisnya bukan dari kelompok Wahaby?

  3. Memang banyak yang ikutan salafi itu masih polos, Lalu diisi dg mazhab wahabi…akhirnya memahami islam tidak tuntas.
    semangat untuk berislam dan mencari Tuhan ada, tapi sayang banyak informasi keliru!
    terutama kebencian pd syiah!
    itu yang harus diluruskan, thdp saudara kita yang baru kenal islam yang kebetulan aktif di salafi

    ——————-
    Sastro Menjawab:

    Kami tidak paham, apa maksud dari kata polos yang anda ungkapkan itu. Yang jelas, maksud dari peluncuran blog ini adalah untuk mengembalikan pemahaman yang kurang tepat terhadap ajaran Salaf Saleh dalam tubuh Ahlusunah wal Jamaah yang selama ini dirusak oleh kaum Wahaby dengan mengaku-ngaku sebagai kelompok Salafy dan pengikut Ahlusunah wal Jamaah…

  4. Asalamu’alaikum Mas Sastro

    Tulisan anda diatas didapat dari mana, buku, internet, atau dari kitap lama anda? mohon di tampilkan asal tulisan anda secara ilmiah. kitap apa? majalah apa? nama pengarangnya siapa? biar bisa dicross cek kebenaran tulisan anda.

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Itu adalah bukti sejarah yang belum lama terjadi…walau belum tuntas betul, dalam arti masih banyak yang ingin saya tuliskan dengan berbagai referensi yang ada namun secara global anda bisa baca buku2 karya Zaini Dahlan ulama Makkah sebelum berdirinya Saudi Arabia, atau buku Tarikh aali Saud, kitab tebal yang dicekal oleh pemerintah Saudi dan masih banyak lagi…Sekali lagi, ini hanya gambaran umum tentang beberapa tulisan / artikel yang sedang saya siapkan. Sumbernya macam-macam, terkhusus buku-buku dan tulisan ulama pengikut Ahlusunah dari empat mazhab.

  5. Ulama ahlussunnah menjawab tentang wahabi :

    Pengertian Wahabi

    semoga bermanfaat dan sebagai pencerahan

    ———————————
    Sastro Menjawab:

    Maaf sebelumnya karena saya telah menghapus komentar anda yang semacam ini dikarenakan anda menulisnya berulang-ulang kali…kami gak punya banyak waktu untuk menjawab komentar yang sama persis…insyaAllah saya akan mengunjungi blog tersebut. Tpi, oh ya, tolong jangan di dellete kalau saya ngasih komentar…karena rata2 situs atau blog Wahaby (Salafy gadungan) gak pernah ada komentarnya, atau kalau ada komentar yang dimuat hanya yang sepemikiran saja…terbukti, sewaktu saya mengenalkan Blog kami ini di situs2 dan blog2 Wahaby, gak pernah ditayangkan…entahlah kenapa penyebabnya, mungkin mereka gak punya keberanian untuk membela kebenaran yang mereka yakini. Mungkin itu prasangka kami saja ya…mudah-mudahan salah. Jika mereka merasa apa yang mereka sampaikan benar, kenapa mereka selalu mengedit dan atau menghilangkan komentar yang tidak sepaham? Cobalah saran saya ini anda sampaikan kepada mereka…saya yakin anda punya akses ke mereka. Bilang sama mereka; “Berani karena benar, takut karena salah”!

  6. Assalamu’alaikum Mas Sastro, tambah komentar satu lagi ya…………

    Satria-satria AS-WA-JA artinya apa Mas ?

    (kalo boleh menebak) sama gak dengan Satria-satria NU….? cuma tebakan lho? syukur klo benar………..

    Sebab saya dulu pernah tahu tentang AS-WA-JA dari NU

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Makanya, saran saya, banyak baca buku, dari kelompok dan dari siapapun, jangan hanya terkungkung pada buku2 karya kaum Wahaby saja, nanti anda menjadi katak dalam tempurung…karena kalau anda hanya menanti dari mereka maka intelektual anda akan mati…karena mereka kurang produktif.
    Mas…jangan diartikan bahwa Ahlusunah itu hanya mazhab Syafi’i saja, itu karena di Indonesia saja yang mayoritas Ahlusunah-nya bermazhab Syafi’i….kalau di negara lain, ada yang Hanafi, Maliki dan Hambali.
    Dan ingat…Pengikut Syafi’i gak musti ikut ormas NU…itu cuman di Indonesia saja, dan terbukti di Indonesia pun gak semua pengikut imam Syafi’i ikut, lihat di luar jawa…banyak yang gak ikut NU. Jadi terlalu sempit pemahaman anda jika mengidentikkan semua itu…
    DAn perlu saya tekankan…NU, Muhammadiyah, Persis atau ormas apapun adalah saudara sesama muslim yang harus dihormati, bukan untuk dicela…mencela itu adalah perbuatan kaum Wahaby saja, persis seperti watak para ulamanya yang di Arab Saudi…suka mencaci dan menghina.
    Satria maksudnya…kami (orang Ahlusunah) merasa benar dan berani berdiskusi terbuka dengan kaum Wahaby yang sok Benar tapi takut berdiskusi…terbukti, rata2 situs dan blog mereka tidak berani menayangkan secara bebas kritik dan saran selain dari kelompok Wahaby sendiri…Paham?

  7. Heheehe… mas sastro iki iso bae.. tapi emang benar seh…. kebenaran kalau hanya mendaku ya hasilnya persis WAHABI/SALAFY/JAMMAAH TAKFIRIYAH. pengecut….. nggak berani diskusi… yang lebih menjijikkan lagi adalah WAHABI/SALAFY/I ini pura pura sebagai Ahlu Sunnah. Gile emang Wahabi ini.

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Ya bisa tho…la wong kenyataannya gitu kok mas…

  8. Mas Sastro,…

    Orang-orang yang mas sastro sebut sebagai Wahaby, atau Salafy palsu bukankah mereka juga muslim ??? kenapa Mas Sastro sendiri menjelek-jelekan mereka ??

    Kata Mas Sastro kita nggak boleh menjelek-jelekkan mereka ? Gimana sich Mas Sastro ini kok nggak konsisten.

    Mas Sastro,..
    Kenapa kok mas sastro mengartikan Bid’ah dengan Inovasi ??? Lihat tulisan mas satro sendiri diatas.
    Bid’ah jelas bukan Inovasi. Bid’ah itu dalam urusan dien/agama sedangkan perkara duniawi seperti internet, jelas itu bukan bid’ah.

    Bid’ah itu adalah menambah-nambahi suatu perkara ibadah yang tidak ada contohnya pada Zaman Nabi Sholllolohu alaihi wa salam dan tidak dicontohkan pula oleh Jumhur Sahabat Nabi.

    Imam Malik berkata (kurang-lebih) : “Barangsiapa yang mengadakan hal-hal baru dalam urusan agama, maka dia telah menuduh Muhammad SAW berkhianat kepada Risalah Alloh SWT, Kemudian dibawakan Surat Al Maidah tentang kesempurnaan Islam. Maka apa-apa yang tidak menjadi Agama pada Zaman itu, tidak akan pernah menjadi agama pada Zaman sekarang.

    Lalu Bid’ah seperti apa yang Mas Sastro pahami ??

    ————————————
    Sastro Menjawab:

    Memang mereka adalah saudara kami seagama, namun karena mereka melakukan kesalahan yang fatal dalam hidup bersosial keberagamaan maka kami mengaggap cara ‘jewer daun telinga’ harus sgera dilakukan…sewaktu serang ibu menjewer telinga anaknya bukan berarti membenci si anak, tapi justru sebagai tanda sayang kepada anaknya agar tidak nakal lagi. Metode ini juga yang kami lakukan buat saudara muslim kami dari kelompok Wahaby yang nakal banget itu…pakai mengatasnamakan ajarannya mengikuti Salaf Saleh lagi. Apa gak nakal jika mereka meakukan kebohongan atas nama Salaf Saleh? Mau kita cek, lihat kembali artikel-artikel kami…
    Masalah bid’ah dan inovasi, apa bedanya? Sebagaimana bid’ah terdapat makna bahasanya yang sama dengan inovasi, bid’ahpun dalam istilah juga tidak jauh dari itu, cuman disisipi kata “dalam agama”. Jadi bid’ah adalah mengada-ada (menginovasi) hal-hal yang tidak ada dalam agama tapi diadakan. Itu khan? Jadi gak ada bedanya antara Bid’ah dengan inovasi. Lagian mas, kalau kita artikan dengan padanan bahasa Indonesianya, orang yang gak tahu apa itu bid’ah akan paham sewaktu kita sebut kata inovasi, bidah adalah inovasi dalam agama. Sekarang yang jadi masalah adalah, Apakah yang diaku oleh kaum Salafy palsu yang sebenarnya Wahaby sebagai Bid’ah memang benar bid’ah? Oleh karena baca lagi artikel-artikel kami…!

  9. saya sangat tidak senang dengan kelompok salafy yang mudah menyesatkan orang, tapi saya juga tidak senang dengan tulisan di web ini yang juga tidak kalah kasarnya menjelek-jelekkan kelompok salafy. kalau ada ekstrem utara selalu reaksinya ekstrim selatan. cobalah bersikap bijak jangan ekstrim.

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Tidak semua anak nakal itu harus diberitahu dengan mulut dan ungkapan lemah lembut mas…terkadang kita harus memberi pelajaran anak yang nakalnya sudah multi dengan ungkapan pedas atau bahkan dengan tangan, yang jelas itu semua agar dia sadar akan kenakalannya…bukankah itu juga yang kadang dilakukan seorang ibu yang sangat mencintai anaknya?

  10. Kenapa dari tadi sosial keberagamaan saja yang diotak-atik orang anti salaf ini! bukan tauhid dan bid’ah!, kelihatan banget mereka tidak ingin dipisahkan dengan kebid’ahan dan kesesatan yang telah nyata, pdahal Anas Bin Malik berkata : “Sungguh aku lihat bahwa hari ini telah jauh dari yang aku lihat pada masa Rosululloh”

    ————————————–
    Sastro Menjawab:

    Sekali lagi, buktikan bahwa tuduhan kaum Wahaby yang menyatakan syirik dan bid’ah itu memang benar-benar syirik dan bid’ah? Jika anda dan ustadz anda mampu menawab artikel-artikel kami yang memuat tentang ajaran-ajaran yang dituduhkan syirik dan bid’ah…
    Anas bin Malik adalah sahabat yang hidup di zaman kehidupan para sahabat dan tabi’in. Jika anda berdalih dengan ungkapan beliau tadi -yang anda juga tidak menyebutkan sumbernya- maka berarti otomatis anda telah menyatakan bahwa zaman Anas bin Malik (zaman sahabat dan tabi’in) telah jauh dari dari apa yang telah Anas bin Malik lihat pada zaman Rasulullah. Apakah dengan itu berarti anda menyatakan bahwa para sahabat dan tabi’in telah melakukan bid’ah dan syirik? Mana bukti bahwa anda akan mengikuti sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in yang sebagai Salaf Saleh?

  11. coba antum semuanya membaca sejarah Hakekat dakwah Syaikh Wahab terhadap Khekhilafahan Utsmani

    ———————————–
    SAstro Menjawab:

    Kalau rujukannya adalah buku-buku karya kalangan Wahaby sendiri ya repot mas…khan mereka semua sepakat pengen menghindari kenyataan sejarah yang selama ini telah terjadi, akhirnya gak obyektif donk? Mereka ingin nyari “pembenaran sejarah”, bukan “kebenaran sejarah”…Saran kami, baca buku-buku yang ditulis oleh orang yang tidak memiliki tendensi apapun, termasuk pembelaan atas Saudi dan Wahabisme

  12. Mohon bagi yang Pro dan Kontra bersabar dalam masalah-masalah baik muamalah maupun akidah.
    Setiap anak Adam dapat berbuat salah,dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat.
    Saya mohon kepada Allah semoga kita semua mendapat bimbingan-Nya dan ridha-Nya, melindungi kita dari kesesatan, Dia Maha Mendengar segala sesuatu,Dia Maha Dekat.

    ——————————–
    Sastro Menjawab:

    Iya betul mas…tapi khan gak dengan duduk-duduk tok, tapi dengan usaha mencari kebenaran.

  13. apalagi buku-buku rival Syaikh wahab…. sama juga ga objektif…..
    karena punya sifat hasad dan benci kepada keberhasilan Syaikh Wahab para mereka yang iri berusaha menentangnya. walaupun yang beliau bawa benar-benar ajaran dari Rasululloh Sholallohu ‘alayhi wasalam.

    Seobjektif-objektif musuh pasti…. tetap ga objektif.

    Kalo mencoba mengkritik dan meneliti kesalahan suatu pemahaman/orientasi/madzab seseorang pelajari dulu dan tentukan itu salah atau benar menurut Alqur’an-Assunnah dengan metode para Shahabat-Tabiin-Tabiut_tabi’in

    ———————————-
    Sastro Menjawab:

    Subhanallah, jiwa fanatik anda terhadap Muhammad bin Abdul Wahab telah membutakan hati anda sehingga kesalahan yang dilakukan olehnya pun anda tetap berusaha mencari pembenarannya. Ya akhi, anda tahu secara pasti dari mana bahwa rival Muhammad bin Abdul Wahab hasud (dengki) terhadapnya, padahal hasud adalah kerjaan hati. Apakah anda sudah mengetahui hati orang? Itu yang pertama. Kedua, Anda baca lagi sejarah kehidupan Muhammad bin Abdul Wahab niscaya anda dapati bahwa Abahnya dan saudaranya Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab berkali-kali menasehatinya namun tetap gak dihiraukan. Sampai akhirnya saudara tuanya menulis risalah yang akhirnya dibukukan dengan judul “Petir Ilahi untuk mengkritisi pemikiran Wahabi” (as-Showa’iq al-Ilahiyah fi ar-Raddi alal Wahabiyah). Ketiga, terbukti bahwa Ibnu Abdul Wahab telah bersekongkol dengan keluarga Saud yang didukung kolonial Inggris untuk menaklukkan wilayah-wilayah muslim lainnya. Dengan kedok agama siapapun yang menolak akidah Ibnu Wahhab akan dibasmi. Akhirnya tangan keluarga Saud dan Muhammad bin Abdul Wahhab pun berlumuran darah kaum muslimin. Apakah kenyataan semacam pun akan anda cari pembenarannya? Silahkan anda terus mencari pembenarannya, kami di blog ini akan selalu mencari kebenaran aslinya…
    Mengenai kritisi, silahkan telaah kembali artikel-artikel kritik doktrin Wahaby yang kami tulis, anda akan jumpai bahwa semua artikel kritik ajaran Wahaby dilengkapi dengan dalil al-Quran, as-sunnah dan Salaf saleh

  14. Jamannya sahabat Anas bin Malik saja banyak terjadi penyimpangan, apalagi jaman setelahnya termasuk jaman ibnu taikmiyah dan muhammad bin abdul wahab. Yang sy heran kenapa sih wahaby itu kesannya lebih mencintai ibnu taikmiyah dan muhammad bin abdul wahab daripada Rasulullah dan ahlulbaytnya yang suci yang memang diperintahkan oleh Allah SWT ?

  15. Pak Ustadz

    Tulisan Pak ustadz berupa sejarah ya..?
    Kalo saya boleh tahu, referensinya dari mana, ada di buku apa, kalo ada saya mau beli tuh…

    Dan tolong Pak Ustadz beberkan kesalahan Wahaby point per point, kemudian bantah dengan Hujah-hujjah dari kita.

    Ini penting Pak Ustadz buat saya> Saya akan bantai mereka dengan Hujah-hujjah kita. Abis setiap diskusi dengan mereka, saya lihat Hujjah mereka kuat-kuat. Saya ngak bisa berkutik. Jadi tolong saya pak Ustadz ya..

    ——————————–
    SAstro Menjawab:

    Selain sebagian rujukan sudah disebut maka sekarang tugas andalah yang mencarinya…
    Siapa yang anda maksud dengan “Kita”? Ahlusunah atau Wahaby? Kalau Ahlusunah, maka anda print Out salag satu artikel yang ada dan berikan kepada salah satu ustadz Wahaby yang paling top, dijamin dia gak bisa jawab…tapi kalau yang anda maksud dengan kita adalah wahaby…ya tanya aja ama si Jawas itu! Mereka dalilnya gak kuat. Mereka gak lebih seperti macan ompong.

    Makasih sebelunya

  16. Pak Ustadz

    Tentu yang saya maksud dengan ‘KITA’ adalah Pak Ustadz, Kyai-kyai/Ulama yang sepemahaman dengan Pak Ustadz dan saya yang sedang mencari kebenaran

    Dan setahu saya, ‘si jawas’ yang pak Ustadz maksud cuma menulis beberapa Buku saja. Malah cuma masalah Dzikir dan do’a. Saya lihat ngak jauh beda lah. Saya sudah beli buku itu. Dan juga tulisannya yang lain berkisar Bimbingan pernikahan.

    Yang saya lihat dari web site2 yang mereka kelola, Hujah-hujjahnya bagus-bagus dan ilmiyah. Nah pak Ustadz coba bantah hujjah mereka dengan hujjah pak ustadz.

    Nantinya hujah2 dari Pak Ustadz akan saya jadikan modal jika mereka mengajak berdebat. Karena di masjid sekitar saya banyak orang mereka Pak.

    Kan ngak mungkin saya bantah dengan cara yang lain kalau bukan dengan cara ini. Ngak mungkin lah saya ajak mereka bertengkar, malu. Mending dengan bertukar pendapat dengan hujah-hujjah.

    Yang saya bikin kelimpungan juga, mereka pasang wajah sopan. Dan jika mereka menyampaikan sesuatu mereka beberkan Hujjahnya padahal dalam beberapa hal ada yang saya ngak setuju. Tapi karena saya orang awam saya tidak bisa membantah mereka. Lalu Apa yang saya perbuat kalo begitu?
    Diam?. sementara beberapa jama’ah mulai mengikuti apa yang mereka sampaikan lantaran terkagum-kagum dengan hujah2 mereka.

    Mereka berbicara seputar; tidak bolehnya mengartikan LAILA HAILLOLLOH dengan tidak ada tuhan selain Alloh. Tidak boleh mengartikan Tangan Alloh dengan kekuasaan. Bahwa Alloh itu bukan ada di mana-mana. Bahwa sifat 20 alloh tidak ada dan lain sebaginya.

    Makanya Pak Ustadz saya sangat memerlukan hujah-hujjah yang pak ustadz punya. Seputar itu saja dulu.

    Terimakasih sebelumnya pak Ustadz

    ———————————
    Sastro Menjawab:

    Memang mas…mereka selalu ingin menguasai masjid-masjid yang ada di manapun, termasuk di Tanah Air. Mereka berangapan bahwa dengan mengusai masjid-masjid maka akan dapat dengan mudah mempengaruhi kaum muslimin lain karena masjid adalah sentral peribadatan kaum muslimin, minim pada saat jumatan.
    Perbedaan mencolok antara Ahlusunah wal Jamaah dengan kelompok Wahaby adalah mereka terlampau tekstual dalam memahami teks agama. Jika tangan Allah mereka artikan sebagai benar-benar tangan berarti mereka telah terjerumus ke dalam penyamaan Allah dengan makhluknya dan padahal Allah berbeda dengan makhluk apapun (laisa kamislihi syai’ / tiada yang dapat menyamaiNya). Jika mereka menyamakan Allah yang memiliki anggota badan (tangan, kaki, badan dsb) dan duduk di singgasana bak raja, lantas apakah penyamaan ini bukan sebagai bukti bahwa mereka telah menyekutukan Allah dengan akidah Tajsim mereka? Jika Allah ada di langit berarti Allah tidak ada di Bumi? Padahal dalam al-Quran disebutkan bahwa “Dia-lah yang di langit Tuhan dan begitu juga (sewaktu) di bumi” dan “Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Meliputi (muhith)”. Jika mereka mengatakan bahwa hanya ilmu saja yang meliputi maka jawablah ilmu Tuhan bukan Tuhan itu sendiri. Seperti ilmu anda bukan esensi diri anda sendiri. Jika hanya ilmu Allah saja yang meliputi maka berarti ayat “Innallaha ‘ala kulli syai’in muhith” (sesungguhnya Allah atas segala sesuatu MAha Meliputi) redaksinya harus diganti dengan “Inna ilmallaha bikulli syai’in muhith” (Sesunguhnya ilmu Allah atas segala sesuatu MAha Meliputi). Dan ini sebagai bukti bahwa mereka gak konsisten dengan manhaj (metode) mereka. Dalam masalah organ tubuh Allah mereka tekstual namun dalam masalah lingkupan Allah lantas mereka mentakwilnya dengan ilmu Allah…mana bukti ejelasan manhaj mereka?
    MAsalah arti “Laa Ilaha Illallah” secara leterlek berarti “Tidak ada tuhan melainkan Allah”, tentu penulisan tuhan harys dengan huruf kecil. Itu jika kita lihat dari sisi bahasanya, dan gak menjadi soal. karena teks bahasa arabnya pun telah menunjukkan hal tersebut. Buat orang yang baru paham bahasa Arab pun paham bahwa arti leterleknya semacam itu. Jika mereka mempermasalahkan bahwa “tuhan” hanya Allah maka jawablah, memang secara realita “Tuhan” adalah Allah, namun yang dituhankan apakah cuman Allah? Jelas jawabnya tidak. Oleh karenanya, dalam bahasa Indonesia dalam penulisannya dibedakan antara yang benar-benar “Tuhan” (dengan T besar) dan yang dianggap “tuhan” (dengan t kecil). Itu kalau kita bicara dari sisi sementologi (ilmu bahasa). Namun jika kita bahas dari sisi akidah maka kata “laa ilaha illallah” yang berarti tuhan, maka penuhanan berarti penghambaan (ma’bud), penciptaan (khalik), eksistensi independen (wujud mustaqil) dsb maka kata “laa ilaha illallah” yang berarti kata “Tiada tuhan melainkan Allah” berkonsekuensi “Tiada yang disembah melainkan Allah”, “Tiada yang pencipta melainkan Allah”, “Tiada yang memiliki eksistensi independen melainkan Allah” dst.
    Atas dasar apa bahwa sifat 20 bagi Allah itu tidak ada? PAdahal dalam ayat dan riwayat telah disebutkan. Saya beri contoh, kata “Qodrah” (Kemampuan / mampu) bahwa Allah MAha berkehendak dalam ayat disebutkan “Innalllaha ‘ala kulli syai’in qodiir” (Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Maha Mampu). Lantas dari sini jelaslah, mana bukti bahwa akidah kaum Wahaby itu berlandaskan al-Quran, as-Sunnah dan Salafg Saleh…
    Ini jawaban singkat kami saja, insyaAllah pada kesempatan lain akan kita bahas secara lebih detail berkaitan dengan akidah-akidah Ahlusunah wal Jamaah berkaitan dengan ketuhanan, namun setelah membahas tuduhan-tuduhan picik berkaitan kematian secara umum (kuburan, mayit, tawassul, tabarruk..dsb).
    Ya, kami setuju bahwa anda tidak boleh berantem dengan mereka, jagalah ukhuwah karena bagaimanapun mereka adalah saudara sesama muslim. Jika mereka mengkafirkan anda maka jangan biarkan saja biar masyarakat yang akan menilai mereka…kecuali mereka telah memakai cara makar yang gak sehat. Ajak mereka diskusi yang baik…walau kami pribadi gak yakin mereka mau untuk itu, karena melihat pengalaman kami selama ini, setiap diajak diskusi mereka sealu mudah emosi. Entahlah, kelihatannya ajaran mereka lebih bersifat doktrinal ketimbang argumentatif. Tapi gak ada salahnya anda coba lagi…siapa tahu mereka berubah dengan lisan anda. insyaAllah.

  17. Yup, saya setuju denagn anda salafy

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Makasih akh..

  18. Ana terpesona dengan situs ini lalu ana bertekad untuk tidak akan membukanya lagi. semoga Allah membuka pintu hati ku dan hati mu supaya menerima kebenaran yang datangnya dari Allah.

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Anda harus konsekuen dengan tekad anda tersebut. Dan kalau bisa jangan anda sendiri, bilang sama yang laen ya untuk tidak membuka blog ini..

  19. kalo memang wahaby merasa paling bener silahkan datang ke NU dan protes ke mereka karena telah menyebarkan islam yg salah yg penuh dgn bid’ah dan syirik. Dan jauh dari amalan keseharian Nabi SAW.

    Kira kira ulama wahaby di Jakarta berani gak ??

  20. Apa yang dikatakan mas Sastro memang benar dan begitulah kenyataannya. saya pun pernah melakukan riset akan sejarah dan andil Inggeris dalam pembentukan sekte Wahhabi, dan saya rasa semua yang menganalisa politik pasti akan tahu siapa yang menyuplai dana dan senjata kepada kerajaan Saudi sehingga dapat menguasai tanah Hijaz.
    Oleh karena itu, barang siapa yang memang mencari kebenaran namun ia tertipu oleh ajaran Wahhabi, maka ia harus segera mengecek kembali kebenaran ajaran yang akan dianutnya itu.sebelum doktrin Wahhabi membutakannya.

  21. Masing-masing dari kalian terkagum-kagum, bangga, muji asal budaya dari luar (orang lain), terobsesi dengan budaya/falsafah/doktrin/dogma dari: Timur Tengah; Arab, Israel; Roma; Amerika; dll. Kalian itu someone else wanna be..

    Orang-orang besar menjadi bangsa besar adalah orang yang kagum akan sejarah dan asal asli ras dan bangsa dirinya (menghargai, mempelajari, mempertahankan, juga mengembangkan)

    Bukan seperti kalian dan berjuta-juta massa bodoh lainnya yang menjelek-jelekan sejarah/filsafat/doktrin/dogma asal asli nenek moyang sendiri dan mengagumkan sejarah/filsafat/doktrin/dogma nenek moyang orang lain..

    Iya, iya.. Saya tahu bahwa nenek moyang kalian adalah Sampah!; Tidak Berbudaya, Tidak Beradab! Yang memberi peradaban pada nenek moyang kalian itu adalah orang-orang dari timur tengah, bangsa timur tengah!

    Salam buat nenek moyang kalian yang katro!

  22. hmmmmmmmm hmmmmmmmmm

    Hati-hati klo anda membeli buku-buku klasik yang memakai referensi penerbitan orang wahabi mereka tidak jujur dan memotong bagian-bagian yang mereka anggap tidak sesuai dengan keinginan mereka dan memakai bagian-bagian yang sesuai dengan keinginan mereka bukan suatu cara-cara yang objektif dalam khazanah keilmuan yang baik dan bukan rahasian umum seperti buku ruhul ma’ani yang membuang bagian tentang bab istighosah dan masih banyak yang lainnya (bukan rahasia umum)

  23. Bahayaaaaaaaaaa! jangan sampai indonesia seperti saudi. (Waliyadzu billah) yakin klo mereka berkuasa “di Indonesia” yang di bantai pertama adalah ulama ahlussunah.semakin banyak mereka mengatakan bid’ah semakin semangat kita menghidupkan sunnah.Allahu Akbar!!!! mereka takut kalo kedok busuk ibnu saud & imam katro(abdullah bin wahab tea)yang ga berbakti pada ayahnya seorang ulama dan mengatakan ayahnya kafir terbongkar dengan adanya maulid, situs2 syuhada, zikir berjamaah,dll mereka telah berkhianat kepada Rosulullah.(semoga Allah membuka mata hati umat islam yang terlanjur gabung dalam manhaj sontoloyo ini)

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Dan jangan lupa, kuburan para wali songo dan para wali-wali Allah lainnya juga akan digusur habis…

  24. woalah… kok, mau beragama/berkeyakinan aja pada repot…
    islam itu rahmat bagi segenap alam… wong, waktu penaklukkan Mekkah aja, Nabi SAW tidak memaksakan Islam sebagai sesuatu keyakinan yang harus dianut kaum kafir Quraisy (sebagai orang-orang yang “kalah” perang), meskipun akhirnya mereka semua menganut Islam, konteksnya adalah pada kemurniaan bukan paksaan (Tidak ada paksaan dalam beragama, dan kita tidak bertanggung jawab atas apa-apa yang mereka kerjakan). Dan yang terpenting: semua orang islam tahu, kalau bapaknya Ali bin Abi Thalib alias Oomnya Rasul Allah SAW yaitu Abu Thalib adalah seorang non Islam, tapi Rasul tetap menghormati, bahkan mendapat perlindungan darinya, artinya apa? soal keyakinan, hidayah adalah hak mutlak, preogratif Allah SWT, bahkan Nabi Allah SAW tidak bisa mengubah keyakinan pamandanya Abu Thalib menjadi penganut Islam/atau setidaknya seseorang yang mengucapkan syahadat sebelum wafatnya. Untuk hal yang sangat-sangat penting seperti hal diatas saja, Nabi Allah SAW bersikap pada kemanusaiaannya, bagaimanakah dengan kita? apalagi sampai-sampai mengkafirkan orang lain/penganut Islam dengan sudut pandang berbeda? Tentulah jauh panggang dari api. Karena apa? TIDAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA, DAN KITA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA-APA YG MEREKA KERJAKAN! Cobalah pikirkan, apakah kalau kita semua kafir, kuasa Allah akan berkurang? Atau rapor Nabi Allah SAW “MERAH”, dan tidak bisa masuk syurga? Sekali lagi, keyakinan adalah hak individu (hak asasi manusia seutuhnya, Tuhan pun menjamin itu! tho, pertanggung-jawaban ada pada individu masing-masing!) Adapun dengan perbedaan, ingatlah bagaimana Nabi Allah SAW menyikapi perbedaan pandangan di antara para shabatnya. Dibutuhkan keluasan hati, kebijaksanaan, dan penghormatan atas perbedaan itu sendiri. Semoga kita jadi lebih bijak, oh ya, Islam itu bukan label, dia adalah rahmat bagi segenap karena ia adalah jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Allah ridhoi, berkahi, rahmati… PEACE ‘n LOVE

  25. he..he..he bicara soal Muhammad Abdul wahab, banyak orang yang secara setengah memahami maksud tulisannya. Inti pentauhidan sejak jaman nabi adam sampai kepada Rusullah Muhammad SAW adalah menegakkan kalimat LAA ILAA HAILALLAH. pengkultusan yang berlebihan terhadap Rasul dapat menggelincirkan kita sebagaimana yahudi terhadap Uzair dan Nasrani terhadap Isa, Rusulullah Muhammad SAW bukan anak Allah, beliau hanyalah utusan Allah yang meluruskan segalah bentuk penyimpangan akidah tauhid. Jangan tertipu dengan ritual yang dibuat oleh ulama (katanya) mutakhirin sebagai sunah. Mari kembali berpegang pada Alqur’an dan Alhadits agar tak adalagi berbalah diantara kita, Ziarah kubur tidak dilarang tapi mengkhususkan diri untuk ziarah kubur pada hari2 tertentu adakah contohnya dari rasul, Tawasul tidak dilarang tapi tawasul kepada orang yang sudah mati adakah tuntunannya dari Rasulullah,Merayakan maulid (hari lahir Rasulullah Muhammad SAW dengan berpuasa) tidak dilarang tapi merayakan maulid nabi seperti yang ada sekarang adakah contoh dari Rasul atau dari sahabat, mri kita renungkan, semoga Allah meridhoi kita dalam mencari kebenaran.

  26. Website nya lucu bikin ketawa…ha..ha…ha…..orang tolol bikin tulisan….

    ——————
    Sastro Menjawab:

    Sudah gak percaya sama kaca ya mas? Mana ada orang pinter ngaku pinter kalau bukan orang tolol? he he he

  27. ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

    Kita sudah ga sadar kalo web blog ini menjerumuskan umat Islam pada perpecahan, diskusi virtual kaya gini emang modern (dari akar kata “madhoron”). madhorotnya lebih gede ketimbang manfaatnya.
    Niat awal untuk meluruskan faham Wahaby mengalami distorsi – tanpa sadar kita digiring untuk – membenci Arab Saudy. Padahal Baginda Rasulullah SAW menyuruh kita mencintai Arab karena 3 hal, (1) Rasulullah SAW sendiri dari bangsa Arab, (2) Al-Qur’an diturunkan dng bahasa Arab, (3) Ahli surga kelak menggunakan bahasa Arab.

    Lebih baik kita kembali pada “guru” kita masing-masing. Tanpa ilmu dan referensi yang sahih, buku bukanlah “guru” yang baik (terutama buku terjemahan bhs indonesia kitab-kitab “salaf”). Benar bila ada yg berstatement kiai/ulama/”guru” hanyalah manusia biasa yg tak luput dari salah. Namun sadarkah kita bahwa penerjemah kitab salaf (dlm bhs indonesia) juga manusia biasa yang mungkin tdk obyektif. Bahkan Al-Qur’an pun diterjemahkan oleh zionist, yg tentu saja disesuaikan dng kepentingan mereka.

    Tidak ada manusia sempurna di zaman ini sebagaimana sempurnanya Baginda Rasulullah SAW, hanya saja kita juga perlu berusaha mencari manusia/”guru” yang mendekati sempurna.

    epilog:
    seseorang dikatakan pandai apabila ia terus mencari ilmu, namun ketika dia merasa pandai maka saat itulah ia bodoh.

    WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    ————————
    Sastro Menjawab:

    Waalaikum salam

    Mas, nampaknya justru anda yang terjerumus ke dalam jahiliyah arabisasi…walaupun Islam turun di Arab namun tidak serta merta semua yang ada di Arab pasti Islami. Kita semua tahu kenapa salah satu hikmah Islam turun di Arab, karena bangsa Arab sangat kuat rasialisnya. Makanya diutuslah Rasul yang dari bangsa Arab, namun di utus untuk semua bangsa, dari yang hitam seperti Bilal, yang putih seperti Suhaib Rumi, yang merah seperti Salman Farisi dan Arab yang coklat seperti Ammar Yasir. Jadi Islam tidak melihat suku dan bangsa. Walau Arab tapi kalau gak Islami, ya harus ditendang mas…Apakah Rasul dan Khalifaurrasyidin yang empat itu mengajarkan sistem kerajaan -yang turun menurun- seperti yang dicontohkan Arab Saudi? Mana bukti bahwa kerajaan Saudi Islami?

    Ya, benar bahwa buku bukan guru yang pasti benar. Tetapi yang ngarang buku (manusia) juga pasti benar. Buku hanya sekedar sarana menumpahkan pikiran manusia yang menulisnya. Jika penulisnya orang baik maka buah pikirannya yang dituangkan di buku juga insya-Allah akan baik. Tetapi jika pengarangnya pembohong maka bukunyapun tidak jauh dari pengarangnya. Kalau itu dimutlakkkan…maka kita hanya layak untuk mempelajari al-Quran saja yang pengrangnya kita semua tahu. Tapi yang lain, khan belum jelas juga mas…? Bagaimana pendapat anda tentang buku-buku karya Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab, jika anda konsisten dengan pendapat anda? MAsalah penerjemahan, itu tergantung pribadinya, tidak semua gak obyektif mas, jangan digeneralisasikan…

    Memang, tidak akan pernah ada orang yang sesemurna Rasulullah. Namun hal itu bukan berarti menafikan kita mendapat orang baik yang dapat dipercaya…jika itu anda generalisasikan maka anda akan terjerumus ke dalam pemikiran ‘Phosmo Modern’ (meragukan segala sesuatu), perwujudan dari skeptisisme.

    Kami setuju dengan epilog anda…

    Wassalam

  28. Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Terimakasih tanggapan & masukan dari kang Sastro, saya ga nyangka kalo tulisan saya -yg saya anggap netral- ternyata sampeyan taggapi dengan sikap APOLOGI.

    Sebenarnya saya cuman gregetan mengapa umat Islam mudah sekali terpecah hanya karena provokasi yang sebenarnya kita semua sudah tahu jalan tengahnya (bukankah kita adlh “umatan wasathon”). Dulu umat Islam diributkan dng masalah do’a qunut sholat subuh, mengapa sekarang terkesan tenggelam (apa sudah banyak yg ga sholat subuh ya ?). Eee… lah koq sekarang kita diributkan dng masalah ziarah qubur, tawasul hingga arabisasi.

    Saran saya, lebih baik kita adakan diskusi langsung dengan semua komponen umat Islam (apapun madzhab/ manhaj-nya). Pembicaraan langsug dari hati ke hati kayaknya lebih bermanfaat ketimbang diskusi “virtual” yg berpotensi menjadi saling mencurigai.

    epilog :
    terimakasih en sorry

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  29. wali songo dan para wali-wali Allah lainnya juga akan digusur habis…
    ===============================================
    Apakah benar walisongo itu memang benar2 Wali Allah?? Apakah ada keterangan yang shahih dari al Qur’an dan As Sunnah yang secara khusus menyatakan bahwa wali songo itu adalah wali Allah??
    Adakah satu kitab yg bersanad dan shohih sampai kepada jamannya wali songo, yang berkisah tentang riwayat hidup mereka??
    Boleh tau gak, siapa sajakah ‘ulama (ahli hadits atau ahli tafsir atau ahli fiqih) yang menjadi guru wali songo tersebut??
    Kitab2 apa sajakah yang telah ditulis oleh wali songo yang menjelaskan tentang Islam kepada masyarakat Indonesia, baik itu dalam masalah Aqidah, Muamalah, Tafsir, Hadits dll?? Adakah kitab2 mereka itu banyak yang dipakai kaum muslim di Indonesia atau bahkan di dunia sebagai rujukan dalam memahami Islam secara benar??

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Pertanyaan pertama anda sama persis dengan pembuktian bahwa apakah Muhammad bin Abdul Wahab ulama Islam? Jika tolok ukur ulama adalah pandai berdalil dengan al-Quran dan hadis dan banyak mengarang kitab, maka orientalis pun mampu melakukannya….Snouck Horgoronye juga hapal al-Quran dan ribuan hadis mas…apakah dia ulama Islam ataukah ngelamak (Jawa: kurang ajar) terhadap Islam?
    Untuk masalah wali songo silahkan anda baca buku-buku seperti karya Azhumardi Azra dan semisalnya.

  30. Azhumardi Azra === Bukankah di itu seorang akrivis JIL??

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Apakah setiap yang gak sesuai pemikirannya dengan kaum Salafy pasti JIL? Apa tolok ukur seseorang menjadi angota JIL? Aneh anda ini…

  31. Buat pak Riyanto kalo tak da walisongo mungkin anda atau saya atau bahkan kita tdk akan beragama islam, karena mereka-lah yang menyebarkan agam islam di Indonesia terutama di Jawa. Mungkin kita saat ini memeluk agama Hindu kalau tdk ada mereka. Dan tanpa metode mereka saya yakin tdk akan bayak yg mau masuk islam sehingga umat islam bisa begitu banyak di sini. Merekalah yg ujung tombak penyebaran islam.

    Orang zaman walisongo sesduah al Qur’an ya jelas nggak ada di Qur’an dan Hadits dong, anak TK pun saya kira tahu. Sama ketika anda mencari ibnu Taimiyah atau muhammad bin abdul wahab di al Quran jelas ga ada. Lucu liat pertanyaannya

  32. mas Riyanto, saya hanya mengingatkan, jangan sampai anda jadai seperti kacang lupa kulitnya …..
    Baca sejarah perkembangan Islam di Indonesia, khususnya jawa. Kerajaan Demak, Pajang, mataram, Cirebon…. walau mereka mungkin berbeda madzab atau berbeda pemahaman dengan anda, tetapi anda harus melek (melihat) fakta bahwa atas peran para wali songo itulah Islam berkembang di negeri ini. ini fakta bung….jangan coba lari dari kenyataan!!!!

  33. Kapan kita akan bersatuya? Kapan Kita tidak saling menyesatkan, kapan kita akan menghormati asing pendapat?jangan kita mudah mengecap saudara kita kafir, syirk, dan bidah. Apakah kita yakin ibadah kita akan diterima oleh Allah sedangkan kita tida melihatnya?Kapan keangkuhan pemahaman akan hilang?Ingatlah mukmin itu bersaudara..!Sunni dan Syiah itu masih saudara…!ingat itu kalau tidak orang kafir akan mudah menjatuhkan Islam, mari kita saling menghormati perbedaan?bukankah kita masih menggunakan sumber yang sama?cuma cara pemahaman yang berbeda? Kami merindukan kekuatan Islam seperti Zaman Turki Usmani Dahulu..Jangan saling menyalahkan, karena yang benar itu hanya Dialah yang tahu…Kita serahkan semua kepadanya dengan Bermohon dengan petunjukkNya…! semoga kita mendapat petunjuk…Amin

  34. ncontek tulisan salah satu kometator diatas
    islam itu rahmat bagi semua alam ……….memang bener islam rahmat bagi semua alam , kalau udah tahu rahmat ya diambil jangan dibiarkan, wong goblog ae yang gak mau dikasih rahmat….ingat islam bukan hanya defensif tapi juga expansiv…

  35. mbuh ra ruh

    sopo wae sing marai umat Islam iki crah lan bubrah aku ora melu-melu

  36. mas sastro
    sy jd binung neeh, kok bs nyasar kesini
    but.. ahlu sunah itu artinya apa to!!!

  37. Memang yang menjadi masalah, ada satu golongan yang suka mensesatkan golongan lain, jika anda tahu yang dianggap sesat bukan hanya tabligh tapi dibawah ini Listnya :
    -PKS (Ikhwanul Muslimin)
    -HT ( Hiztbut Tahrir)
    – Semua orang Islam yang menganut 4 mahzab ( Syafii, hambali, hanafi & maliki)
    -NU, Muhamadiyah
    -dll

    Siapa Dalangnya, ialah yang mengaku (WAHABI BERKEDOK) SALAFI /As-Sunnah
    ( Salah Fikir ) SELAIN mereka dikatakan SEMUANYA SESAT….!!!!!

    Siapa yang sesat kalau begitu………………????????????

    Alhamdulillah Ustdz.Jafar Umar T, sudah keluar dari bayang2 yahudi, Kerajaan Saudi,
    Setan USA.

    WAHAI WAHABI/SALAFY kenapa kalian mengkafirkan umat islam selain kalian, mengapa tidak
    mencela SETAN AMERIKA……

    Saya Kasihan sama, Para Salafy Indonesia yang bodoh2 dimanfaatkan agen2 yahudi
    MENGHALALKAN DARAH SESAMA MUSLIM SATU TANAH AIR INDONESIA LAGI……..

  38. Lha..wong pake referensi bukunya Ahmad Zaini Dahlan dan pengakuan seorang orientalis (fiktif) Mr.Hempher, mas Sastro berusaha menelanjangi buah pemikiran Syaikh Abdullah ibnu Wahhab, yaa …nggak nyucuk cak…wis mambuh ..basiii….ketinggalan kereta, gak bermutu

    Wong pemikiran beliau itu semuanya berdasarkan Al Quran dan Sunnah kok malah dicelah (kalo tidak mengatakan sesat). Coba deh pelajari kitab-2 beliau
    dengan hati yang jernih, tidak dengan tendensi kebencian, insyaAllah akan ditemui kebenarannya.Tapi kalau bener2 ikhlas memandang sebagai sesama muslim kalau tidak ya …terserah lo deh

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Kalau mau mencari dari buku-buku karya Utsaimin, bin Baz, Alli Syeikh ya gak mungkin lha wong mereka dihidupi dan dikenyangkan oleh uang panas kerajaan Saudi. Coba mereka-mereka berani gak mengeluarkan fatwa tegas dan keras buat anak-anak amir Saudi yang suka maen cewek dan berjudi di Las Vegas itu? Mustahil mas…
    Syeikh Zaini Dahlan adalah Imam Besar Makkah pada zaman itu, zaman penghancuran Jazirah Arabiyah oleh kelompok klan Saud yang membonceng Muhammad bin Abdul Wahab. o ya, anda cari buku “as-Showa’iq al-ilahiyah” karya Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab niscaya anda akan tahu sekilas tentang kegilaan Muhammad bin Abdul Wahab sehingga ditegor oleh kakaknya dalam buku tersebut.

  39. Membantah tuduhan dusta & Pembelaan atas negeri Saudi

    – Mana buktinya?
    – Kenapa tidak dicantumkan sumbernya?
    – Apakah sastro hidup dizaman itu?
    – Mana bukti sastro mengutip tulisan dari sebuah buku?
    – Kenapa tulisannya tidak ada rujukannya?
    – Apakah sastro langsung tahu sejarah itu?
    – Berarti benar bahwa sastro itu hanya membual?
    – Apakah ini hanya sebuah cerita dongeng yang anda buat untuk diceritakan kepada anak-anak anda sebelum tidur agar mereka senantiasa membenci “wahabi”?

    Mungkin itu adalah sedikit pertanyaan yang timbul dipikiran saya setelah membaca tulisan tersebut. Ini bukan yang pertama kalinya saya membaca tulisan ini, tapi mungkin sudah yang kedua atau lebih. Bahkan saya sendiri sudah berulang kali membaca bantahannya.

    Pertanyaan diatas membuktikan tulisan yang telah saya baca itu tidak dapat dipercaya karna tidak mempunyai dalil (bukti). Sebagaimana ucapan seorang penyair:

    Jika para pendakwa tidak menopang dalilnya dengan teks dalil
    Maka dia berada di atas selemah-lemahnya dalil

    Maka tugas saya adalah meluruskan ucapan-ucapan dusta mereka dengan dalil-dalil yang dapat dipertanggung-jawabkan. Insya Allah

    Sebelum saya membahas tentang inti permasalahan, saya ingin dahulu bertanya kepada al Akh Zein tentang apa yang telah dituliskannya.

    Akh Zein, apakah anda pernah mendengar firman Allah ini:
    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu (Al-Hujurat : 6)

    Dan juga firmanNya:
    Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Al-Israa : 36)

    Jika sudah Alhamdulillah, berarti anda dapat mempertanggung jawabkan tulisan-tulisan anda (walaupun hanya copy-paste) dihadapan Allah nanti. Jika belum, maka amatilah ayat tersebut agar anda nanti tidak menyesal saat dimintai pertanggung-jawaban tentang apa yang anda tulis ini.

    Yang saya ingin tahu, dimana mereka mendapatkan ucapan-ucapan dusta itu yang mengatakan bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Amir Muhammad ibn Saud dan para pengikutnya telah banyak membunuh wanita dan anak-anak, memperkosa istri-istri, dan putri-putri. Demi Allah ini adalah tuduhan dusta yang besar!

    “Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mu’minin dan mu’minat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. (An-Nur 11-12)

    Sikap Inggris terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
    Beberapa sosok syetan berwujud manusia dari orang-orang eropa berfikir tentang akibat yang akan menimpa mereka, jika Dakwah Muhammad bin Abdil Wahhab yang didukung pemerintahan Suud pertama memperluas pengaruhnya. Mereka melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah Suud akan mengancam kepentingan mereka di kawasan timur secara umum. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali menghancurkan pemerintahan ini. Mereka pun menempuh berbagai daya dan upaya di dalam menghancurkan dakwah salafiyah ini, diantaranya adalah :

    Pertama, penebaran publik opini di tengah negeri Islam melawan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab. Maka bangkitlah para penganut bidah dan khurofat memerangi dakwah Syaikh. Mereka adalah golongan mayoritas di saat itu, yang mana faham quburiyun, khurofiyun, bidah dan syirik telah mendarah daging di dalam hati mereka, bahkan parahnya kesultanan Ustmaniyah generasi akhir adalah termasuk pemerintahan yang mendukung kesyirikan dan kebidahan ini. Ini semua terjadi setelah Inggris dan Perancis menyebarkan fatwa yang mereka ambil dari Ulama suu (jahat) yang menfatwakah bahwa apa yang didakwahkan oleh Syaikh al-Imam adalah rusak. (Lihat : ad-Daulat al-Utsmaniyah, DR. Jamal Abdul Hadi, hal. 94 sebagaimana di dalam ad-Daulah al-Utsmaniyah awamilin Nuhudl wa Asbaabis Suquuth karya DR. Ali Muhammad ash-Sholabi. (terj, Bangkit dan Runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah))

    Kedua, Mereka menebarkan fitnah antara gerakan Syaikh al-Imam dengan pemimpin kesultanan Utsmaniyah. Orang-orang Inggris dan Perancis menebarkan racun ke dalam fikiran Sultan Mahmud II, bahwa gerakan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bertujuan untuk memerdekakan Jazirah Arab dan memisahkan diri dari kesultanan. Sultan pun merespon dan berupaya memberangus gerakan Syaikh, padahal seharusnya beliau meragukan nasehat dari kaum kuffar ini, meneliti dan melakukan investigasi terhadap berita ini. (idem: hal,. 95.)

    Sesungguhnya para pengikut Dakwah Salafiyah tidak pernah menuntut khilafah sama sekali dan tidak pernah menyatakan penentangan bahwa dirinya tidak tunduk kepada kesultanan. Namun sesungguhnya, perselisihan itu hanyalah ada dalam dua hal yang asasi, yaitu : Pertama, permintaan para pengikut gerakan salafi tentang adanya keharusan untuk komitmen para jamaah haji dalam berpegang teguh dengan manhaj Islam dan mencabut semua yang keluar dari manhaj Islam. Kedua, adanya perasaan pemerintah Utsmaniyah yang merasa tidak berdaya di hadapan kekuasaan gerakan Wahhabi atas kota-kota suci yang berada di Hijaz. Sebab mereka tahu bahwa ketidakmampuan mereka ini berarti penurunan wibawa dan posisi mereka secara politik. (Lihat : Qiroah Jadidah fit Tarikh al-Utsmani, hal. 183, sebagaimana di dalam ad-Daulah al-Utsmaniyah awamilin Nuhudl wa Asbaabis Suquuth karya DR. Ali Muhammad ash-Sholabi. (terj, Bangkit dan Runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah))

    Sesungguhnya, Inggris dan Perancis mulai dari awal telah membenci gerakan Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab, terlebih setelah pemerintah Alu Suud beserta orang-orang Qowashim mampu melakukan serangan telak terhadap Armada Inggris pada tahun 1806 M. sehingga perairan Teluk berada di bawah kekuasaannya. (Idem, hal. 158). Sesungguhnya asas-asas Islam yang murni menjadi pondasi dasar pemerintahan Suud pertama, dan tujuan utama didirikannya negeri (saudi) ini adalah untuk melawan kejahatan orang-orang asing di kawasan itu. (Idem, hal. 158)

    Berikutnya yang menunjukkan bahwa tuduhan mereka terhadap dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah tuduhan dusta belaka, adalah : Tatkala Ibrahim bin Muhammad Ali Basya (gubernur Mesir) berhasil menghancurkan Diriyah dan menghukum pancung pangeran Abdullah bin Suud, Inggris mengutus Kapten George Forester Sadleer untuk memberikan ucapan selamat kepada Ibrahim Pasya dan mengajukan kerjasama antara kekuasaan darat Ibrahim Pasya dengan kekuatan laut armada Inggris dalam rangka menghadapi Qowasim yang merupakan pengikut dakwah Muhammad bin Abdil Wahhab.(Lihat : Dalil al-Khalij at-Tarikhi, J.J. Lurimer (2/1009-1010). Dan Huruub Muhammad Ali ala asy-Syaam, DR. Ayidl ar-Ruqi, hal. 112.)

    Sungguh, sangat jauh panggang dari api apabila dikatakan bahwa dakwah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab adalah dakwah boneka atau antek-antek Inggris. Padahal dengan menyebarnya dakwah mubarokah ini ke pelosok dunia lain, melahirkan para pejuang-pejuang Islam. Di India, Syaikh Ahmad Irfaan dan para pengikutnya adalah gerakan yang pertama kali membongkar kebobrokan Mirza Ghulam Ahmad Qadiyaniyah yang semua orang tahu bahwa Qodiyaniyah (Ahmadiyah) ini adalah kepanjangan tangan dari kolonial Inggris. Mereka juga memekikkan jihad memerangi kolonial Inggris saat itu di negeri mereka. (Lihat : Al-Alam al-Aroobi fit Tarikh al-Hadits dan Aqidatus Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab wa Atsaruha fil Alam al-Islamiy karya Dr. Sholih al-Abud.)

    Di Indonesia, tercatat ada Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Nan Renceh, Tuanku Nan Gapuk dan selainnya yang memerangi bidah, khurofat dan maksiat kaum adat sehingga meletus perang Paderi, dan mereka semua ini adalah para pejuang Islam yang memerangi kolonialisme Belanda. (Lihat : Pusaka Indonesia Riwajat Hidup Orang-Orang Besar Tanah Air). Belum lagi di Mesir, Sudan, Afrika dan belahan negeri lainnya, yang mana mereka semua adalah para pejuang Islam yang membenci kolonialisme kaum kafir eropa. Wallahu mustaan

    Tentu ini akan kembali kepada diri kita masing-masing, bagaimana kita bisa menerima nasehat orang lain dan lebih mengutamakan megambil informasi dari seseorang yang mempunyai bukti yang lebih kuat. Kita memohon kepada Allah untuk menunjukan kepada kita yang haq itu haq dan yang bathil itu bathil. Dan membukakan hati kita agar tidak terjerumus kepada kebathilan dan dapat menerima yang haq tersebut.Amin

    ————————
    Sastro Menjawab:

    Mau bukti? Baca buku tebal karya Ustadz Nashir yang berjudul “Tarikh Aali as-Saud” yang diharamkan di Saudi. Bagaimana Saudi bersekongkol dengan kolonial Inggris untuk menjatuhkan Daulah Usmani yang Ahlusunah? Bagaimana pembagian kekayaan jazirah Arab antara klan Saud dengan Inggris? Bagaimana prilaku para raja dan amir Saudi yang doyan ganti-ganti perempuan hingga jumlah anaknya tak terhingga, main judi di Las Vegas, minum minuman keras dan sebagainya…kalau mau apa yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahab, baca pengakuan buku pengakuan Mr hampher, seorang orientalis yang selama ini menjadi sahabat karibnya. Buku karya Syeikh Zaini Dahlan (mufti Ahlusunah/Syafi’i di Makkah pada zaman Muhammad bin Abdul Wahab) yang menjelaskan bagaimana Muhammad bin Abdul Wahab dengan bantuan klan Saud membantai kaum muslimin yang tidak suka thdp dakwahnya. Dan yang terakhir, pengakuan Prof ad-Dakhil yang sudah saya singgung di tulisan blog ini…masih banyak lagi mas..

  40. buat pengikut wahaby yang selalu mengadalkan hujah-hujah menurut pemikiran dangkal dan suka potong gunting ayat ,ibarat berenang di lautan ilmu kalian hanya berenang diperairan yang dangkal tapi sudah belagak paling tau lautan.”belajar berenang dulu dan menyelam biar tau didalam laut itu ada bermacam-macam yang selama ini kalian tidak tahu …

  41. Hati-hati mas Sastro, terjebak jadi pemecah ukhuwwah.
    Argumentasi jangan emosional dong, biar nggak bias nangkepnya..Gemes sich boleh sama salafi tapi dalam hal ini kan berarti berdebat dengan ilmu dan hikmah. Biar nuansa ilmiahnya ada nggak sekedar “gemes-gemesan” gitu hehe…
    Artinya objektivitas bila memang ada penyelewengan/penyimpangan di tubuh kelompok ASWAJA ya..dikritik juga dong. Tentunya juga dengan landasan ilmu dan hikmah bukan bersandar pada semangat ashobiyah. Ayo mas Sastro kamu pasti bisa!!

  42. Wacana anda benar-benar tidak ilmiah, anda menyitir dari bukunya orang orientalis (inggris).Siapa satria-satria AWJ? Semoga Allah memberi petunjuk kepada anda.

  43. ASSALAMU’ALAIKUM

    KEPADA SAUDARA SASTRO SAYA MOHON KIRIM DATA -DATA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB SELENGKAP-LENGKAPNYA KEPADA ANA DAN JIKA ANTUM BERSEDIA MENGIRIMKANNYA ANA SANGAT BERTERIMA KASIH KEPADA ANTUM. TERIMA KASIH.

    —————————————

    Sastro Menjawab:

    Bagaimana mengirimnya dengan bentuk apa? Kami memiliki keterbatasan dalam banyak hal…kalaulah kami memiliki buku-buku yang anda perlukan tentang Muhammad bin Abdul Wahhab -termasuk karya-karyanya- itupun hanya satu buah setiap edisi dan judul buku, tidak lebih. Kalau setiap buku kami memiliki dua saja, maka akan kami wakafkan ke lembaga-lembaga yang ada, untuk penelitian lebih dalam. Jadi maaf jika kami tidak dapat memenuhi keinginan anda.

  44. Mudah-mudahan bagi siapa saja yang ikut mengisi tulisan di blog mas sastro ini akan mendapatkan pahala sesuai dengan niatnya…
    jika niatnya menjelekan wahabi tapi tidak didasari ilmu…. maka bersiaplah dengan balasan-Nya.
    jika niatnya membela wahabi tapi tidak dengan ilmu.. maka itupun akan ada ganjaran-Nya.
    jika niatnya hanya main-main maka itupun akan ada balasan-Nya.
    jika niatnya ikhlas semata ingin mencurahkan ilmu demi kebenaran semata.. maka semoga Allah akan membalasnya.
    jika niatnya ingin mempertahankan pendapatnya ttg wahabi yang jelek, walaupun tidak dilandasi dengan ilmu….itupun akan ada balasan-Nya.
    terima kasih

  45. subhanalloh.. darimana antum mengatakan bahwa usamah bin laden adalah salafy (wahabi)??? tidakkah antum membaca fatwa2 ulama salafy ttg orang tersebut…??
    kemudian.. jangan antum hanya melihat hasil tapi lihatlah sebab keluarnya larangan hal2 yang antum sebutkan diatas….
    jikalau ingin lebih ilmiah.. bantahlah dalil2 yang mereka kemukakan dengan ilmu, tentunya hal itu akan lebih mendidik … jangan jadikan diri antum sebagai bagian dari fitnah atau lebih buruk lagi sebagai sumber fitnah… sikapilah sesuai petunjuk nabi tentang fitnah2 yang terjadi…
    wahai saudaraku … jadilah antum sebagai seorang muslim yang jujur, karena hal tersebut akan lebih membawa kemaslahatan bagi umat ini dan diri antum sendiri…
    afwan … bukan ana menggurui antum yg “cerdas” dalam analisa… tapi agama tidak cukup hanya dengan itu…

    Gunakan ilmu antum untuk sebagai jalan untuk membawa kepada surganya Alloh… bukankah itu yg kita smua inginkan..

    ———————————————-

    Sastro Menjawab:

    Saya kira anda juga tahu bahwa pengikut Salafy itu bermacam2 khan? Walau begitu, mereka satu dalam pengkafiran kelompok lain….ada yang mencukupkan diri dengan mengkafirkan pakai lisan saja, seperti yang kita temui di banyak tempat termasuk Indonesia, ada juga yang sudah mulai pakai fisik -selain juga tetap pakai mulut- ya itu seperti al-Qaedah. Jika para kelompok Salafy (Wahaby) sudah memiliki kekuatan, apakah tidak mungkin mereka akan menghancurkan kuburan para Wali Sanga -umpamanya- dengan paksa, berdasarkan ajaran mereka dimana membangun kuburan adalah syrik dan harus dibasmi semampu mungkin?

    Jika anda mempelajari sejarah berdirinya al-Qaedah (yang kemudian berkoalisi dengan Taleban di Afghan), misi-misi dan perbuatan-perbuatan (teror yang mengorbankan kaum muslimin non Wahaby) yang dilakukannya maka akan anda dapati bahwa ia lebih banyak ke misi penegakkan Tauhid (versi Wahaby). Sayangnya, coreng al-Qaedah adalah; ia dibesarkan oleh CIA. Namun kini ia menjadi anak durhaka buat ayah angkatnya. Misi al-Qaedah ini mendapat dukungan dari beberapa mufti Wahaby Saudi.

    Jelas, tidak semua Wahaby menyetujuinya…lihat saja sendiri, gak usah jauhjauh, di Indonesia sendiri, bagaimana antar kaum Salafy Wahaby sendiri saling gontok-gontokan (lihat beberapa artikel yang telah kami tampilkan di blog ini) merebutkan status quo gelar Salafy…sesama Wahaby gak usah saling mendahului, toch sama saja khan?

    Mbak, ada dua pertanyaan yang dapat menjadi landasan rasa penasaran anda nantinya dalam meneliti masalah al-Qaedah:
    1- Kenapa al-Qaedah selalu muncul di tempat yang setelah USA muncul? Ada permainan apa antara al-Qaedah dengan USA? Lihat saja di Afghan dan Irak…
    2- Kenapa al-Qaedah tidak melawan dan meneror Israel yang jelas2 memusuhi kaum msulimin, kok malah seringnya meneror kaum muslimin sendiri? Kenapa dia gak bercokol di Palestina dan langsung menghadapi Israeil, kok yang menghadapi Israel malah banyak dari Ikhwanul Muslimin dan Syiah?

    Ada apa dibalik kelompok pengkafiran ini?

  46. sepanjang yg ana baca tidak satupun ulama salafy yg menghalalkan pemberontakan semacam yg dilakukan al-qaedah. knapa antum bisa mengatakan mereka salafy?? Dalam masalah ini antum tidak bisa menisbatkan sesuatu kedalam sesuatu dengan hanya menggunakan dugaan…
    seperti halnya ja’far umar thalib.. kita tidak bisa menisbatkan apa2 yg dilakukan oleh ja’far mulai pada saat dia ter’hajr’ sampai saat skrg ini, kepada salafy …
    cobalah antum telaah lagi..

    ———————————————

    Sastro Menjawab:

    Saya membaca dari arah komentar-komentar anda mbak…
    Mbak, pertama: kelompok Salafy (Wahaby) sendiri pecah…semuanya ngaku Salafy murni. Jangan anda termasuk yang mengaku-ngaku Saafy murni dan tidak mengangap yang lain…(termasuk Jakfar Umar Thalib yang keluar dari garis Salafy anda)
    Kedua: Bacaan anda diperbanyak mbak, agar membuka wawasan anda. Al-Qaedah bukan memberonta, tapi menteror. Pemberontakan itu tujuannya jelas dan kepada siapa dia memberontak juga jelas. Tapi teror itu lebih buruk, karena korbannya bukan hanya yang ingin dituju, bahkan kaum muslimin sendiri. Tentu kaum muslimin non Wahaby.
    Ketiga: Lihat fatwa Ibn Jabriin -di situsnya- tentang diperbolehkannya mengebom tempat-tempat ibadah dan masjid-masjid orang Syiah. Apakah lantas anda juga akan menyatakan Ibnu Jabrin itu bukan Salafy saya? Jika anda mengakuinya apa itu bukan bukti bahwa ulama kalian masih banyak yang menyimpan pengkafiran secara fisik dan memendamnya di saat tidak ada kekuatan? Jika anda kekuatan apa tidak mungkin kalian akan mengikuti cara mereka di Indonesia?

    Anda mengatakan Syiah kafir? Lho ini salah satu bukti pengkafiran kaum Wahaby, padahal selain banyak ulama Ahlusunnah yang menyatakan bahwa Syiah masih muslim, juga kalau kafir lantas kenapa pemerintah Saudi mengizinkan mereka melakukan haji di kota suci Makkah dan berziarah di Madinah? Bukankah dua kota itu dilarang dimasuki orang kafir seperti Syiah? Mana konsistensi kalian wahai Wahaby? Kenapa pertanyaan ini yang selalu dapat kita ulang2 dalam berdiskusi dengan sekte Wahaby?

  47. (Harus diposting)

    Mas2, sampean iki (to Mr. Sastro).

    Belajar itu dari awal, dari a sampe z. Saya yakin anda itu ga belajar sungguh2 ato memang ilmunya masih belum nyampe.

    Klo belajar itu mbok ya harus dengan hati yang ikhlas, tidak nyari perbedaan. Tapi nyari yang sama, sumber yang sama, yaitu Qur’an dan Hadist.

    Saya ini seorang insinyur yg jg br mulai belajar agama, tp Insya Alloh saya tahu klo Salaf itu punya dasar Qur’an dan Hadist yang jelas, bukan seperti yang anda tuduhkan itu.

    Semoga Alloh terus menumbuhkan semangat anda belajar tentang agama. Amin

    ———————————————————————

    Sastro Menjawab:
    Lho katanya dan ngakunya insinyur (bukan insinyur agama khan?) dan baru belajar agama….kok dah sok pinter tentang agama mas? Tahu dari mana WAhaby berpegangan dengan al-Quran dan hadis yang sahih, dari keinsinyuran anda?

  48. Saya seorang salafi ingin menanggapi tentang wahabi , kalau maksud wahabi adalah dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab ,maka terima kasih karena nama Wahab adalah nama Allah yg artinya Maha Pemberi. Jadi Wahabi artinya para pengikut ajaran agama yg diturunkan oleh Maha Pemberi. Kenapa bukan Muhammadi saja2 ya ? Jangan2 takut ngasih nama ini karena bisa2 artinya pengikut ajaran Nabi Muhammad. Jangan marah yaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh!

    —————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Mas, kalau kau Wahaby bangga dengan nama itu karena salah satu nama Allah, lantas kenapa kebanyakan mereka tidak suka disebut Wahaby dengan berusaha menghilangkan penamaan itu terhadap diri mereka, apa mereka gak suka nama Allah?

    Kalau ajaran setiap figur harus langsung diberikan dengan namanya, maka harusnya bukan mazhab Hambaliyah donk, tetapi mazhab Ahmadiyah, bukan Hanafiyah tetapi Nukmaniyah, bukan Syafi’iyah tetapi Muhammadiyah…dst. Jadi dalil para ulama Wahaby (termasuk Bin Baz) dalam usaha penghilangan kesan buruk sebutan Wahaby adalah sia-sia.

    Kesimpulannya, Wahaby ternyata gak konsist dengan anggapan mereka.

    Jadi WAHABY tetap WAHABY yang suka MENGKAFIRKAN (jama’ah takfiri).

  49. ASS.ana pro sama ust.sastro bagi mereka\wahaby yang penting beda dengan ahlusunnah waljamaah khususnya madzhab imam syafii dan sok kearab araban ana belajar ilmu tauhid nanti diakherat umat muhammad dikumpulkan.hanya ada satu dari 73firqoh yang benar yaitu ahlussunnah waljamah.jadi yang rusak itu aqidahnya bukan amaliyahnya.nanti pada menyesal sambil berteriak yaa alloh.coba antum2 wahaby\murid2nya ibnu taimiyah belajar lagi ilmu tauhid kepada ahlinya.jangan belajarnya hanya ke aliran\madzhab wahabi aja dong.coba ngaji lagi juga kepada ulama ahlussunah waljamaah\pesantren2 jangan lewat buku terjemahan.wassalam. wallohu a^lam bissowab.

  50. Ya ALLAH.. Berikanlah kepada kami semua muslim di Indonesia ini ilmu yang bermanfaat dan tunjukkan kepada kami jalan yang benar. Sungguh kami mencintai ahlul ilmi dan umara’ negeri Indonesia ini. Dan demi ALLAH kami tidaklah mengkafirkan pemilik kalimat al haq, laa ilaaha illallah.

    Sungguh site ini dibangun di atas kesalahan, kedengkian, dan kesombongan yang jelas di mata orang-orang yang dirahmati ALLAH.

    Tetaplah kokoh wahai Salafiyyun Ahlussunnah wal Jama’ah, sungguh kalian berada di atas agama yang terang benderang. Sungguh ummat Muslim Indonesia butuh akan kalian. Berlemah lembutlah dalam dakwah kepada Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam..

    Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada RasuluLLAH Shallallahu alaihi wassallam, kepada shahabat2nya Ridhwanallahu ajmain, kepada ahlul bait, shahabat Ali Radhiallahu anhu, serta ulama ahli hadits dan yang mengikuti mereka dengan benar hingga di zaman ketika kaum kuffar terbunuh semuanya menjelang hari kiyamat.

    Amiin.

  51. Meskipun ada buku putih tentang Salafy Wahabi saya tidak akan membacanya karena saya pernah jadi korban pengikut Salafy Wahabi bila Tuan Sastro ingin membaca silahkan kalau saya sih tak akan membacanya ini alamatnya http://muslim.or.id/manhaj-salaf/buku-putih-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahab-1.html

    ——————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Gak papa mas….tulisan itu hanya sekedar apologia saja. Cukup buku karya kakak kandung Muhammad bin Abdul Wahhab (Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab) saja sudah mampu menjawab semua tulisan pembalaan kaum Wahhaby terhadap imamnya.

  52. Mas Sastro, Wahaby yang nimbrung di Blog ini selalu meminta dalil pada ruang/forum yang telah anda jelaskan di ruang/forum yang lain, nyata bahwa mereka selalu melihat masalah atau perkara itu sempit sekali, mereka tidak pernah membuka ruang2 yang lain dalam blog ini, membaca dengan teliti dan menjawab secara langsung dan terbuka dengan dalil2 yang mereka miliki sesuai dengan ruang dan subject yang disediakan.
    Mereka dalam ruangan/forum selalu berharap ada celah yang dapat di manfaatkan untuk merubah image/pandangan pembaca pada blog ini dengan mengungkapkan atau bertanya pada hal2 yang menurut saya remeh.
    Saya juga heran mereka selalu berpikir dan beranggapan bahwa diantara pembaca itu tidak ada yang pernah membaca buku panduannya Wahaby (“Kitabut’Tauhid) atau website mereka.
    Kalo saya Mas…. membaca di blog ini dari ujung ke ujung sangat Ingin sekali dan selalu menunggu (karena sampe sekarang tidak ada sama sekali)argument mereka yang berbobot dalam setiap ruangan di blog ini supaya jelas juga kan…. kalo memang Wahaby itu tidak mau dibilang Borok dan koreng didalam tubuh Islam.
    Respond mereka/Wahaby seperti terbaca di atas ini (sebagai contoh) benar2 pembodohan diri sendiri, mereka betul2 membuka aib kebodohannya dan tanpa malu2 merespond dengan isi pertanyaan dan pernyataan yang sangat minim walaupun puaaaannnjang tapi kosong isinya karena referensinya memihak, sehingga betul2 menjadi bulan2an anda Mas Sastro.
    Sehingga makin banyak mereka merespond mangkin gatel borok dan koreng itu minta di garuk, jadi yahh….making berdarah-darah lah mereka.
    Saya juga pernah Mas…. merespon beberapa pernyataan mereka (wahaby) di website nya (kadang2 pertanyaanya saya ambil dari Blog ini Juga Mas ;)) dan salah satunya website yang tersebut di atas, tapi tidak pernah muncul tuh….. pertanyaan saya apalagi jawabannya.

  53. Sebenarnya kunci mudah saja:
    1. Tidak boleh saling mengkafirkan
    2. Tidak boleh menggunakan kekerasan
    3. Menghargai pendapat orang lain
    4.Tidak boleh memaksakan kehendak
    5. Selalu eling (ingat kepada Tuhan) dan waspada (atas nafsu duniawi)
    6. Saling ingat mengingatkan dijalan kebenaran
    Semoga kita semua selamet di dunia dan akherat
    Ya Tuhanku sesungguhnya hamba tak pantas atas surgamu tapi tak kuat atas siksamu. Ampunilah hamba dari segala dosa

  54. wahabi emang perusuh…ya iya lah soalnya bikinan orang inggris untuk menghancurkan islam dari dalem….pasti ada yang ngga seneng sama tulisan ini en marah2 mulu kaya gurunya (oom wahab).

  55. mas sastro…jangankan kuburan wali songo, rumah rasulullah aja di gusur buat tempat parkir (baca koran,tanggalnya sy lupa).emang di arab sono ga ada lagi tanah buat parkir….pokonya wahabi yang punya surga sendiri yang laen masuk neraka….hu…pede…

  56. tuk pengikut wahabi semoga Allah tidak marah karena kalian bertindak seperti Allah…eh maksud say a ituloh pake celana cingkrang yang mereka menafsirkan hadist nabi ” kaki Allah masuk ke neraka,…bla…bla…trus neraka bilang cukup2″.ahhhhh pokonya memfitnah Allah sama dengan mahluknya….payah pikiran muridnya wahabi….sama kaya pikiran ponakanku umur 6 tahun.

  57. untuk “rasa sayang” anda kaya ki joko bodo…awas macem2 saya santet,…..wa…ha…ha…ha…..en salam buat pozzzmo keturunan bangsa sodomi…..he..he…he..untuk lu’lu yang baru masuk islam…dan mas riyanto yeng keturunan pki..( lha kaga tau terima kasih sama walisongo yang nyebarin islam di indonesia)….hidup andeswa

  58. bismiilah.
    Saya sudah banyak membaca referensi tentang Wahhabi dan kakak saya pernah juga kerja di lingkungan istana arab saudi, memang kerajaan saudi telah dikuasai paham wahhabi yang cenderung justru menghancurkan nilai – nilai luhur islam atas nama puritanisme tolol dan dangkal yg mereka lakukan. Ibnu abdul wahhab bagi saya hanyalah bajingan yang berkedok islam, dia menguasai arab dengan darah sesama muslim dan berkawan dengan inggris sama halnya dengan saudi yang sekarang berkawan denganamerika

  59. Lha iyo mas saya ini tambah sedih hati…….emang sih kalau bergaul dengan teman yang mengaku pengikut salafi (wahabi) yang ada cuman bid’ah dan kafir…di luar itu ndak ada yang benar…..ya saya akui didalam pemahaman wahabi itu tidak semua salah ada juga benarnya. Lah di luar mereka pemahaman saudara muslim yang lain ya tidak semuanya salah tho. ada juga benarnya. Artinya semua golongan itu ya salah dan juga benar….yang mutlak benar itu hanya Allah, Rasul dan Islam itu sendiri…..Ayolaha sama-sama angkat ini Islam kembali Jaya…Islam yang jaya bukan Sunii, Syiah, Wahabi, NU, Muhamadiyah, Persis, Al Irsyad dll. Islam-Islam….hanya Islam ndak ada embel…embel….Biar Sunii, Syiah, Wahabi, NU, Muhamadiyah, Persis, Al Irsyad dll. pokoknya ngakune Islam saudara sudah. Satu sakit yang lain ikut merasakan sakit…..

  60. Saya pertama menyampaikan terima kasih atas penjelasan dan informasi ini. Sebagai orang Islam yang lahir dan besar di Indonesia saya memang cenderung ‘pas’ untuk menjalankan ibadah agama Islam seperti yang dijalankan kaum Nahdiyin. Bahwa Kebenaran tidak bisa diteriakkan tanpa keterbukaan dan kerendah hatian. Dan saya tidak pernah melihat itu dari para penganut aliran Wahabi di Indonesia. Bila saya perhatikan wajah-wajah mereka cenderung menampakkan kekerasan, bukan kelembutan. Hal yang sebaliknya terjadi pada orang-orang yang umumnya berwajah sejuk manakala mereka memiliki ilmu agama yang tinggi.
    Kedua saya juga berterima kasih atas sekilas informasi sejarah berdirinya Kerajaan Islam Arab Saudi sebagaimana ditulis di atas. Karena sudah lama hati saya bertanya-tanya bagaimana Monarchi Arab Saudi bisa berdiri…? Setahu saya dari yang saya baca pada masa Rasululloh Muhammad SAW beliau tidak pernah mengangkat diri menjadi raja, meskipun beliau memiliki jazirah kekuasaan yang cukup luas pada masa itu (bahkan kepada pengikutnya beliaupun memanggil sahabat). Setelah Rasul wafat bentuk pemerintahan-pun berupa ke-Khalifahan.
    Sekalilagi terima kasih atas pencerahan-nya semoga ilmu dan amal baik penulis memperoleh pahala dari Allah SWT. Semoga kita selalu dianugerahi ke-Rendah Hatian agar bisa senantiasa me-refleksikan apa yang menjadi kehendak Allah SWT dengan arif dan bijak sebgaimana yang Rasululloh SAW contohkan

Tinggalkan Balasan ke Cak Oto Batalkan balasan