Siapa Pencetus Julukan ‘Wahhaby’?

Pertama kali pribadi yang menyebut ajaran sekte sempalan yang diajarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab dengan sebutan Wahhaby adalah saudara tua sekandungnya, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab yang selalu mencoba meluruskan pemahaman adiknya yang salah-kaprah tentang Islam dan ajaran Salaf Saleh. Sebuah surat (risalah) panjang beliau tulis untuk adiknya yang kemudian dibukukan (baca: dicetak)…

——————————————————————-

    Siapa Pencetus Gelar/Julukan ‘Wahhaby’?

Saya terkejut dan merasa kegelian dengan cara argumentasi beberapa teman Wahaby dalam membela sekte karya Muhammad bin Abdul Wahab itu, terkhusus dalam masalah pengistilahan kata Wahabi-y, Wahhabi-y atau Wahabisme buat kaum yang selama ini mengatasnamakan dirinya sebagai Salafi-y. Sebagian ‘pura-pura’ merasa bangga dengan sebutan Wahhaby tadi, dengan alasan bahwa karena kata itu diambil dari salah satu nama Allah (al-Wahhab = Maha Pemberi anugerah). Padahal semua tahu bahwa Wahhaby bukan diambil dari nama mulia nan agung itu, melainkan dari Ibn Abdul Wahhab, nama orang biasa yang hidup di dataran jazirah Arab yang kering nan tandus. Dari sini jelas sekali bahwa Wahhaby dari nama Allah sangat tidak beralasan dan cenderung dibuat-buat. Berbeda dengan kaum Wahhaby lain yang tanpa basa-basi dan jelas-tegas menolak penisbatan kata Wahhaby kepada mereka, tanpa pura-pura merasa bangga. Sayangnya, lagi-lagi mereka terjerumus ke dalam kesesatan cara berpikir (versi mereka) yang selama ini mereka sendiri mengakui bahwa hal itu sesat, berargumen dengan bersandar pada pendapat para orientalis yang kafir. (Lihat blog: http://abusalma.wordpress.com/2007/11/07/siapa-pencetus-pertama-istilah-wahhabi/, karya Jalal Abu Alrub) Coba jika ternyata yang anti Wahhaby menulis artikel yang bersandar kepada buku-buku dan karya tulis yang ditulis oleh kaum Orientalis, pasti mereka akan menyatakan bahwa itu adalah kesesatan dan tidak dapat dipercaya. Jangankan dalam kasus semacam itu, dalam kasus kritisi fatwa si Utsaimin tentang “Bumi sebagai Pusat Tata Surya” yang terdapat dalam blog Wahaby lain, teman-teman yang tidak setuju dengan fatwa tersebut dianggap sebagai “bodoh tentang ajaran Islam” atau “Taklid Buta kepada Ilmuwan Barat yang Kafir”. Apakah dalam penamaan istilah Wahhaby pemilik blog itu tidak takild pada ucapan para orientalis yang kafir? Saya hanya menukil saja ayat yang berbunyi: “Kabura Maqtan ‘Indallahi an Taquluu ma laa Taf’aluun” (Murka besar Allah sewaktu kalian berbicara namun tidak kalian kerjakan). Apa yang dilakukan penulis dalam masalah pencetus julukan Wahaby tadi (yang menuduh kaum Orientalis) tidak lebih hanya pelaksanaan istilah “Maling teriak maling”, pencuri (Wahaby) yang menuduh dan meneriaki pencuri lain (orientalis) untuk usaha pembersihan diri.

Pertama kali pribadi yang menyebut ajaran sekte sempalan yang diajarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab dengan sebutan Wahhaby adalah saudara tua sekandungnya, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab yang selalu mencoba meluruskan pemahaman adiknya yang salah-kaprah tentang Islam dan ajaran Salaf Saleh. Sebuah surat (risalah) panjang beliau tulis untuk adiknya yang kemudian dibukukan (baca: dicetak) dengan judul:

“الصواعق الإلهية في مذهب الوهابية”
(Petir-petir Ilahi pada Mazhab al-Wahabiyah)

    Kitab tersebut beberapa kali di cetak di Turkia, Pakistan dan beberapa negara lain, terakhir dicetak beberapa percetakan di Beirut-Lebanon. Tentu, kitab semacam ini tidak akan pernah kita temukan di toko-toko buku di Arab Saudi yang mazhab resminya adalah Wahhabiyah, karena akan merusak status quonya.

    Dari sini jelas sekali bahwa penamaan sekte sempalan ajaran Muhammad bin Abdul Wahab sebagai “Wahaby” bukan pihak di luar Islam atau di luar mazhab Hambali, tetapi dari saudara tua Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. Di awal-awal risalah tersebut Syeikh Sulaiman menyatakan alasannya kenapa menyebutnya dengan ‘Wahhabiyah’ dan bukan ‘Muhammadiyah’? Beliau memaparkan bahwa, memang secara kaidah harusnya menyebutnya dengan ‘Muhamadiyah’ yang dinisbahkan kepada Muhammad bin Abdul Wahab, bukan Wahhabiyah. Akan tetapi, beliau khawatir jika ajaran sesat adiknya itu diberi nama ‘Muhamadiyah’ -yang berarti senama dengan nama Rasululah yang sakral itu- dan jika ajaran itu menyebar dan tentu akan mendapat tantangan sehingga ajaran itu menjadi bahan cemooh dari banyak pihak, maka beliau khawatir nama Muhamadiyah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertangungjawab. Atas dasar itu, beliau merelakan penamaan ‘Wahhaby’ (yang beliau juga bin Abdul Wahhab) sebagai nama sekte sempalan ajaran adiknya, dinisbahkan kepada ayahandanya. Setelah dicetuskan istilah tersebut oleh Syeikh Sulaiman, para ulama lainpun mengikuti pengistilahan tersebut. Maka dari itu, setelah itu bermunculanlah beberapa kitab dan risalah yang ditulis oleh banyak ulama dari manca negara-negara Tim-Teng yang mengkritisi sekte sempalan Muhammad bin Abdul Wahab yang dikenal dengan Wahhaby tersebut. Sejak saat itu, sekte sempalan itu disebut WAHHABI. Jadi apa yang dilakukan Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab dengan memberikan julukan “Wahhaby” untuk sekte karya adiknya itu dikarenakan beliau melaksanakan kaidah “Taqdimul Qobih ‘alal Aqbah” (mendahulukan yang jelek dari yang lebih jelek). Bagaimana tidak, karena penisbatan kepada ayahnya untuk sekte itu merupakan suatu yang jelek (buruk), namun di sisi lain, jika dinamakan dengan nama adiknya maka ia merasa khawatir nama yang mirip dengan nama Rasulullah itu kelak akan dijadikan bahan ejekan orang. Dia berpikir, daripada nama Rasulullah dijadikan bahan cemoohan maka lebih baik nama ayahnya saja yang dijadikan nama sekte adiknya tersebut, karena setiap sekte harus dinamai dan umumnya penamaan setiap sekte dinisbahkan kepada pendirinya. Atas dasar itulah akhirnya beliau menamainya dengan “Wahabisme”.

    Adapun letak kesesatan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab versi kakaknya, Sulaiman bin Abdul Wahab, adalah terletak pada pengkafiran (Takfir) sekte tersebut terhadap kelompok muslim lain di luar sektenya. Dalam risalah karya Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab hal itu telah disinggung. Di sini, kita akan nukilkan -dari kitab lain yang juga menyingung tentang- penggalan diskusi antara Muhammad bin Abdul Wahab dengan kakaknya, Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab, seorang yang lebih alim dari berbagai bidang ilmu keagamaan (terkhusus masalah mazhab Hambali) dibanding adiknya. Syeikh Sulaiman pernah bertanya kepada Muhammad bin Abdul Wahab dengan pertanyaan:
    “Berkata saudara yang lebih besar dan lebih alim, Sulaiman bin Abdul Wahab, kepada saudaranya (adiknya): “Wahai Muhammad bin Abdul Wahab, ada berapa rukun Islam itu?” Ia menjawab: “Ada lima.” Lantas Sulaiman berkata: “Engkau telah menjadikannya enam. Yang keenam adalah; barangsiapa yang tidak mengikutimu maka ia bukan muslim. Ini adalah rukun Islam keenam menurutmu”.” (Lihat kitab ad-Da’awi al-Munawi’in li Da’wah as-Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab, I’dad: Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdul Lathif, Darul Wathan li an-Nasyr as-Saudiyah, cetakan pertama, tahun 1412)

    Sekarang yang menjadi problem buat kaum Wahhaby dan mereka harus segera mereka menjawabnya adalah:
    1- Masihkah kalian akan mengaku dan bangga bahwa Wahhaby berasal dari salah satu nama Allah, Al-Wahhab? Tidak ada bukti otentik atas kebanggan tersebut kecuali karena untuk menutupi rasa malu saja.
    2- Masihkah kalian menganggap bahwa Wahhaby adalah julukan yang diberikan oleh kaum non-muslim untuk pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab?
    3- Masihkah kalian berargumen dengan argumen para orientalis dalam menetapkan tuduhan kalian, sedang kalian melupakan tokoh mazhab Hambali Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab, sudara tua Muhammad bin Abdul Wahhab?
    4- Kenapa kalian berargumen dengan buku-buku karya orientalis padahal jika itu dilakukan oleh orang lain (selain kelompok kalian) maka dengan serta merta kalian akan mengatakan itu merupakan kesesatan? Mana konsistensi kalian terhadap pendapat dan ucapan kalian sendiri?
    5- Masihkah kalian menginkari akan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab tentang pengkafiran terhadap kelompok lain, padahal banyak bukti yang membuktikan hal tersebut? Dalam tulisan yang akan datang akan sebutkan sedikit demi sedikit pengkafiran tersebut.

    [Sastro H]

67 Tanggapan

  1. coba, tolong, yang dituduh salafy wahaby, ayo bangkit bantah bukti yang di ungkap sastro ini. Marilah buktikan tunjukkan kalau sastro ini bukti2nya lemah dan salah. Jangan takut-takut, ayo “golongan yang selamat” bantah bukti sastro ini.ayo “pencontoh para sahabat” , mari tunjukkan kesalahan sastro…

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Monggo, kami tunggu, kalau mampu…Buktikan kalau kalian ikut sahabat Rasul!!!!!

  2. ko ga ada al-Qur’annya, o iya, ttg tabarruk itu harus dibatasi hanya kepada Rasulullah saw. masih hidup saja.. n ga pernah ada hadits shohih yang menyatakan ada shahabat yang tabarruk ke Abu Bakar R.a padahal beliau shabat paling mulia.

    kalau setiap hal bisa dijadikan tabarruk berarti membiarkan kesyirikan orang yang bertabarruk kpda Gurunya, ustadnya, pohon, batu, jimat dengan alasan yang sama. “Tabarruk”.
    ini adalah saddudzariah.mencegah kejelekan yang lebih buruk.
    walaupun ada hadits keutamaan masjid nabawi bukan berarti disunahkan bertabarruk dengannya. marilah ketika kita beramal jgn menganggap sstu itu “ada apa-apanya”(barakahny), tapi kita berbuat karena mengikuti sunnah dan ajaran Rasulullah.
    jaga aqidah kita dari kesesatan, jangan karena tabaruk niat anda jadi tidak ikhlas karena Allah, tapi berubah karena benda mati. ingat hadits ” barang siapa yang beramal tanpa landasan dari urusan kami maka amalannya tertolak” jadi cek dulu apakah dalil yang anda berikan benar2 shahih..

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Mas, anda perhatikan:
    1- Anda komentar di tempat yang salah. Ini tentang julukan Wahabi, eh komentar anda tentang tabarruk
    2- Anda baca dari awal donk, khan ada ayatnya…
    3- Tulisan kami tentang tabarruk kami belum selesai, masih bersambung. Nanti, di akhir-akhir pembahasan, anda akan menyesal dengan apa yang anda ungkapkan sekarang. Terbukti para sahabat dan tabi’in yang semanya adalah Salaf Saleh bertabarruk kepada Rasul, pasca Rasul wafat. Dan ada sahabat yang bertabarruk kepada sahabat lain (Ibnu Abbas). Semua kembali kepada riwayat.Tunggu saja.

  3. Assalamualaikum wrwb.

    Kang yang CUTE, sepertinya ente kebakaran jenggot. hehe…
    Dari awal blog ini di buat blom ada yg bisa membantah tulisan kang sastro ini. Karena emang sumber yg di ambil banyak yg menjadi buku buku referensi utama para wahabi dan akhirnya dalil dari wahabi di perbandingkan dgn dalil para imam ASAWAJA terdahulu dan hasilnya berbanding terbalik kang.
    Sekte wahabi itu cuman fatamorgana aja ngikuti kaum salaf tapi gerak gerik tingkah laku dan pribadi mereka sendiri jauh dari para salafus shalihin.

    Ente kalo berdebat dan berdalil ama kang sastro mending sekalian bawa murobi yg kelas kakap,kalo cuman murobi kelas teri mah malu maluin kelompok ente aja.

    Akhir kata semoga Kang Sastro CS di beri ilmu yang berkah dan umur yang panjang tuk berdakwah membela truly ASWAJA.

    Salam
    Abah

  4. ass,ktmu lg neh……
    TUK SMUA PEMBCA BLOG INI YG LHT KOMENTR ANA!!!!!
    TOLONG TUK SMUANYA SJ YG HORMAT PD SYAIKH ABDUL WAHAB,BNTAHAN TNTANG WAHABI TELAH AD CD KJIANYA,SILAHKAN HUB TASJILAT AL ILMI JGJ,DIAMBIL DR DAUROH DI SOLO OLEH BBRPA USTD AHLUSSUNNAH…DIANTRA BNTHN TRSBUT ADLH BKU SYAIK SULAIMN TRSBT TRNYATA BKU PLSU YG DINSBTKAN KPD BLIAU,DAN SYAKH SULAIMAN PD AWALNYA MMNG MNENTANG DKWAH ADIKNYA,NMUM KRNA IJI ALLOH DAN HIDAYH-NYA AKHIRNYA BELIAU MAU MMBNTU ADIKNYA HINGGA AKHIR HAYATNYA…DAN G MNGKIN SYAIKH SULAIMAN MMBERI NMA WAHABY KRNA WAHAB ADLH NMA BPKNYA SNDRI,AP MNGKIN BLIAU MNCELA NSABNYA SNDRI???DAN DLM KTAB PALSU TRSBT BNYK KISAH2 YANG PLSU TANPA SANAD YG JELAS…MMANG MSUH YG GNCAR SAAT INI DR KALANGAN SUFI&SYIAH,KRNA 2 KLOMPOK SEMPLAN TRSBUT MMPUNYAI KSAMAAN DLM HOBY NYMBAH KBUR2…DAN HTI2 TRHDAP CORONG2 SYUBHAT MREKA…MLLUI MJLAH AL KISAH..SMOGA KANG SSTRO DAN KITA MNDPT HDYAH DR ALLOH.AMIN

    ————————-

    Sastro Menjawab:

    Bener neh kalau Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab di akhir hayatnya membela Muhammad bin Abdul Wahab, adiknya? Ada bukti atau pembelaan tak berdasar yang hanya atas dasar fanatisme golongan aja? Lihat postingan kami selanjutnya…anda akan menyesal dengan tulisan komentar anda ini.

  5. ALLOHU AKBAR….YG HAQ SELALU MNDAPAT CELAAN DR YG BTIL,YG HAQ SESUAI SUNNATULLOH SELALU SDKIT…JDLAH YANG ASING…

  6. Mas sastro aku MUHAMMAD IBN ABDUL WAHHAB (pendiri aliran)sudah gak sanggup lagi,aku ngerasa salah,maafin aku ya mas,juga tolong sampaikan kepada umat islam Indonesia khususnya,agar meninggalkan ajaran WAHABIKU yang SESAT ini.sebenarnya aku ini iseng2 aja biar keren gitu!,bikin ajaran baru!(aduh jadi malu nih ketahuan salahku!!!!!)

    —————————–

    Sastro Menjawab:

    Mas, minta tolong, kasih komentar dengan tidak mengatasnamakan orang itu…pakai nama dan ungkapan lain yang lebih pantas. Berbohong walau dengan tujuan gurau hendaknya dijauhi…maaf.

  7. Anda atau Kakaknya syaikh andakatapun benar tudingan anda -tidak bisa membukkan bahwa penisbatan terhadap Bapaknya Syaikh itu dibenarkan secara bahasa.

    Masa Iyya kakaknya sendiri menisbatkan ajaran syaikh Muhammad kepada -yang dianggapnya sesat kepada bapaknya sendiri? Sungguh sangat durhaka.Mbok ya kalau nulis dipikir dulu napa.

    Di buku mana yang ditulis oleh syaikh muhammad yang mengatakan kalau yang tidak mengikuti beliau bukan Muslim? Hat datangkan. Kalau sekedar nuduh, sufi – sufi zindik itu dah biasa. Ga aneh.

    —————————–

    SAstro Menjawab:

    Lho gak nyambung khan? Kami bukan dalam rangka membenarkan secara taklid buta ungkapan Sulaiman bin Abdulwahab. TApi kami dalam rangka menetapkan bahwa bukan orang orientalis yang menyebut Wahaby sebagai Wahaby, tapi kakaknya Muhammad bin Abdul Wahab sendiri orang pertama yang nyebut pengikut adiknya yang taklid buta itu dengan Wahaby..paham?

    Adapun dia rela mengatasnamakan hal itu, sebagaimana di awal-awal buku itu, walaupun keduanya (nisbah ke nama Muhammad yang senama dengan Nabi dan Bin Abdul Wahhab sang ayah) sama-sama berat, tapi Sulaiman lebih berat nama Muhammad jika dibuat bahan cemoohan, akhirnya ia itsar (berkorban) dengan mengorbankan nama ayahnya ketimbang nama Nabinya yang ditiru menjadi nama adiknya.

    Anda pernah baca buku Syeikh Sulaiman itu, pasti belum khan? Karena di Saudi buku itu haram kelas berat, melebihi daging babi kali…makanya cari dan baca buku itu, disamping buku-buku lainnya yang nanti akan kita nukil.

  8. Biasa aja dong…. Nant MUI ngumpulin para wahabiyyun untuk di nasehati dan taubat bareng

  9. Konyolnya juga tulisan anda ini, menilai kebenaran dengan omongan Syaikh Sulaiman, Siapa kakaknya itu, Mabi? Apa karena beliau itu kakaknya berarti lebih benar dari adiknya?

    Kalau cara berfikirnya spt itu Nabi Ibrahim itu engga benar dong, karena bapaknya selalu nasehati Beliau untuk tidak mencela tuhan – tuhan sesembahan mereka.

    Juga Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam karena ditentang oleh paman – pamannya sendiri.

    Mana ada orang Islam yang benar, membantah kebatilan -seandainya memang batil – dengan cara batil juga? Syaikh Sulaiman ridha nama ayahnya dipakai untuk ajaran yang dianggapnya sesat? Selain sudah bersikap durhaka – kalau ini memang benar – tapi saya yakin ini juga adalah bentuk tuduhan dusta kepada syaikh Sulaiman.Mana sikap adilmu wahai kaum muslimin?

    —————————–

    Sastro Menjawab:

    Saya juga bisa bilang; Konyol juga komentar anda, tetap mengingkari kesalahan setelah datang kejelasan. Apakah Muhammad bin Abdul Wahhab itu nabi sehingga bebas dari salah dan dosa dan anda habis-habisan membelanya, setelah ada kejelasan?

    Ini contoh kesalahan yang sering Wahaby lakukan dalam berdiskusi, mencontohkan orang muslim dengan orang kafir/musyrik seakan nisbah (hubungan) antar keduanya sama. Apa sama antara Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahab yang muslim dan ulama mazhab Hanafi yang tidak setuju dengan ajaran adiknya dengan bapak nabi Ibrahim atau paman Nabi Muhammad yang kafir? Perbedaan ini sesnsial sekali sehingga disaat menyamakannya -walau dalam contoh- berarti akan meniscayakan berbagai kesalahn berpikir dan hasil yang tidak sesuai. Lihat hasil yang ambigu ini (pertanyaan Urwah); “Mana ada orang Islam yang benar, membantah kebatilan -seandainya memang batil – dengan cara batil juga?”. Ini akibat menyamakan orang muslim dengan orang kafir, dalam mencontohkan di atas.

    Syeikh Sulaiman harus memberi nama kepada ajaran adiknya itu. Nyebutnya apa? dia gak mau pakai kata Muhammad, karena nama itu mengingatkannya pada Rasulullah. Sebenarnya dia gak mau pakai nama ayahnya, tapi dari pada nama Muhammad, maka dia terpaksa menggunakan nama itu. Gimana mau diganti dengan “Urwawuyah” (pengikut Urwah) apa? Kami yakin syeikh Sulaiman akan setuju banget…

    Dusta atas nama Syeikh Sulaiman? Kalau memang yang kami katakan ini dusta maka kenapa buku Syeikh Sulaiman itu tidak ada di toko-toko Arab Saudi, apalagi diajarkan di pusat-pusat endidikan Wahaby Saudi? Bahkan diharamkan untuk membacanya, gak percaya? Nanti saya sebutkan beritanya, menyusul.

  10. Subhanallah, Sastro benar. dari mana lagi bisa membantah kecuali klo hatinya penuh nafsu yang rendah maka jawaban pasti akan ketemu tapi juga pasti akan kelihatan bahwa jawabannya tanpa Nur..sastro sambangi aku yo tapi umahe gek mbangun durung rampung, biasa sibuk

  11. salafussholeh, istilah yang keren dan mengahirat.. sayangnya istilah itu di “korupsi” oleh pengikut wahhaby. Iyaa saya setuju buat teman-teman cute untuk sesegera mungkin membantahnya… 🙂

  12. Ha ha, kebenaran agama ini bukan dari orang – orangnya, tapi dari Al-Qur’an dan sunnah berdasarkan pemahaman para shahabat radhiallahu anhum. Saya ambil contoh tentang Nabi Ibrahim dan ayahnya hanya untuk menunjukan kpd anda bahwa hujjah ‘penentangan kakaknya Syaikh Muhammad’ bukanlah hujjah untuk menunjukan kebenaran klaim anda.

    Yang saya maksudkan adalah dibuku apa syaikh Muhammad menulis bahwa yang tidak mengikuti beliau bukan Muslim? Kalau bukunya tulisan orang lain sih bejubel, termasuk tulisan anda ini yang tanpa bukti.

    yang lebih keji dan kotor juga banyak sprt kebiasaan sufi – sufi zindik spt dibawah ini :
    ———————————-
    Di antaranya adalah yang diucapkan salah satu tokoh mereka yang dikenal dengan nama Muhammad bin Fairuz Al-Hanbali (meninggal 1216 H) dalam rekomendasinya terhadap kitab Ash-Shawa’iq war Ru’ud, sebuah kitab yang penuh dengan tuduhan dan kedustaan terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu, karya seorang tokoh Sufi yang bernama Abdullah bin Dawud Az-Zubairi (meninggal 1225 H). Dalam rekomendasinya itu, Ibnu Fairuz berkata:

    “…Bahkan mungkin saja Asy-Syaikh (yakni ayah Asy-Syaikh Muhammad yang bernama Abdul Wahhab, pent.) pernah lalai untuk menggauli ibunya (yakni ibu Muhammad bin Abdul Wahhab, pent.) sehingga dia didahului oleh setan untuk menggauli isterinya. Jadi pada hakekatnya setanlah ayah dari anak yang durhaka ini.”10

    Sebuah ucapan kotor yang penuh kekejian dan kedustaan terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu bahkan terhadap ayah dan ibunya.Mereka juga menuduh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu dengan berbagai tuduhan dusta, di antaranya:

    Tuduhan bahwasanya beliau mengklaim An-Nubuwwah (yakni mengaku sebagai nabi), sebagaimana disebutkan dalam kitab Mishbahul Anam karya Ahmad Abdullah Al-Haddad Ba’alawi (hal. 5-6). Dan dinyatakan pula oleh Ahmad Zaini Dahlan (meninggal 1304 H) dalam sebuah makalah kecilnya yang berjudul Ad-Durar As-Saniyyah fir Raddi ‘alal Wahhabiyyah (hal. 46): “…yang nampak dari kondisi Muhammad bin Abdul Wahhab, bahwasanya dia adalah seorang yang mengklaim An-Nubuwwah. Hanya saja dia tidak mampu untuk menampakkan klaimnya tersebut secara terang-terangan.”

    Pernyataan semacam ini dia tegaskan juga dalam kitabnya yang lain yang berjudul Khulashatul Kalam, hal. 228-261.

    Buku-buku Ahmad Zaini Dahlan ini, adalah buku-buku yang sarat dengan kedustaan dan tuduhan-tuduhan batil terhadap dakwah dan pribadi Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullahu. Buku-buku itu, dalam kurun 60 tahun terakhir ini, sering menjadi referensi kaum Sufi di berbagai belahan bumi, termasuk di Indonesia, dalam menebarkan kedustaan terhadap dakwah tauhid yang mulia itu. Bahkan sebagian buku-buku tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

    Lebih parah lagi, buku-buku karya kaum Sufi ini dimanfaatkan kaum kafir dan para orientalis sebagai referensi bagi mereka dalam menebarkan kedustaan terhadap dakwah mulia tersebut dan menjauhkan umat Islam darinya. Di antara mereka adalah seorang orientalis berkebangsaan Denmark bernama Caresten Nie Bury dalam bukunya (Travel Through Arabia and Other Countries In The East) namun dia tidak berhasil memasuki Najd. Sehingga ketika menulis tentang sejarah Najd, dia banyak menukil dan menyandarkan karyanya pada berita-berita yang beredar di Jazirah Arabia yang telah dipenuhi banyak kedustaan oleh para tokoh Sufi di sana11. ………………………………………….
    http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=335

    Komentar — Begitulah sufi -sufi zindik. Ga aneh. Di negeri ini yang suka mengerjain istri orang juga ada. Ada yang ketangkap basah sedang ngemong istri orang, ketika wanitanya bertanya apa ini ga dosa pak Kyai, dijawab dengan enteng : Tenang nanti kita tobat”

    Ada juga yang kawin semalam di hotel tanpa wali, ada yang blusukan ke disko – disko (dalam rangka dakwah) dsb – dsb.

    Dan anda Mas Sastro, selamat berjuang membela ASWAJA model anda.

  13. akh abdurrahman, akh urwah,gimana si, jawaban “golongan yang selamat kok gitu”, lemah, tidak ilmiah, bahasanya mencaci lagi. Ayo cari lagi, tapi kalau nggak ada ya jangan di bikin2 la. malu-maluin. Ayo ” golongan yang selamat”, ayo” pengikut para sahabat”, ayo ” pejuang2 sunnah”, bantah sastro. Sastro kan tidak hafal quran saya kira, tidak hafal hadis, tidak tinggal dekat masjidil haram. Tanyakan pada sastro “Mana dalilnya, mana hadisnya, mana pendapat para sahabat kalau julukan wahaby itu dari kakaknya?” O ia, Ya nggak ada, wahaby belum ada jaman sahabat ya. Tapi kan “pengikut sahabat”harus selalu tanya “mana dalilnya?” Jadi tanya aja, begitu nggak? … Tapi ngomong2, bisa nggak membuktikan kalau kakaknya Wahab kemudian membantu adiknya? Kalau nggak benar dosa lo? Tapi ini juga bukan persoalan penting, mau kakaknya Wahab setuju atau tidak, mau kasih julukan atau tidak, yang penting Wahaby sendiri benar tidak?

  14. mbah sastro menulis:
    “Adapun letak kesesatan ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab versi kakaknya, Sulaiman bin Abdul Wahab, adalah terletak pada pengkafiran (Takfir) sekte tersebut terhadap kelompok muslim lain di luar sektenya.
    kemudian mbah sasto juga menukil dalog :
    Lantas Sulaiman berkata: “Engkau telah menjadikannya enam. Yang keenam adalah; barangsiapa yang tidak mengikutimu maka ia bukan muslim. Ini adalah rukun Islam keenam menurutmu”.”

    mbah sastro,semoga Allooh memberikan hidayah kpd kita,saya mau tanya nih,…apa mbah sudah merujuk ke Kitab2 susunan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab untuk cross chek,apakah benar:
    1.Syaikh Muhammad bin Abdul wahab mengkafirkan yang diluar kelompoknya.
    2.syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengajak untuk taqlid/mengikutinya sebagai satu keharusan,sampai2 syaikh Sulaiman,katanya,menjadikan hal ini sbg rukun Islam ke 6 baginya.
    kalo mbah sudah dapat rujukannya di kitab apa,halaman berapa,biar saya lihat juga.
    Biar tambah ilmiyah gitu,ok
    terimaksih mbah sastro atas perhatiannya

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Weleh-weleh…baru masuk kepala tiga dah dibilang mbah…
    Untuk rujukan dialog itu sudah jelas mas…
    Adapun untuk “Pengkafiran Muhammad bin Abdul Wahab” nanti akan kita tampilkan…menyusul, plus rujukannya dari buku-buku dia.

  15. Mas sastro, gini aja deh kalian2x ini yg anti wahaby coba klo berani serang dan bantai habis si sesat wahaby, sehingga jelas akan tampak yang akan eksis adalah yang menang/alhaq, dan yang kalah/batil.

    Salafy anggap sesat mas sastro cs adalah SESAT
    Mas Sastro cs anggap wahaby SESAT.

    Ayoooo… peranglah kalian, buktikan siapa yg akan ditolong oleh Allah.

    ——————————–

    Sastro Menjawab:
    Logika berpikir anda terlampau amat sederhana mas…

  16. Wahai kalian salafyoon, kalianlah firqah najiyah. Mas Sastro cs telah sesat wlupun sebetulnya ga berbahaya. Oleh kareni itu saya sebagai muslim menyarankan “Halal darahnya mas sastro laknatullah”.

    ——————————-

    Sastro Menjawab:

    Salah satu bukti kecil dari pengkafiran dan penghalalan darah kaum muslim oleh KAUM WAHABY…

  17. alhamdulilah, situs ini terbit utk menyelamatkan islam di indonesia
    saya tidak bisa membayangkan jika misi wahabi di indonesia melalui kajian2 (yg banyak merebut masjid ASWAJA), penerbitan buku2 sesat (dg subsidi arab saudi dan AS tentu), pendirian ma’had2 sesat dan melalui website2 wahabi, ini sukses dan mereka bisa menguasaai indonesia. NAUDZUBILLAHI MIN DZALIK

    sukses selalu buat mas sastro!!
    (ini ngatawi al zastrouw bukan?)

  18. ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    sastro menjawab:
    …Tapi kami dalam rangka menetapkan bahwa bukan orang orientalis yang menyebut Wahaby sebagai Wahaby, tapi kakaknya Muhammad bin Abdul Wahab sendiri orang pertama yang nyebut pengikut adiknya yang taklid buta itu dengan Wahaby..paham?

    >>> koq kayaknya mas sastro ga terima kalo orientalis dituduh sebagai pencetus julukan “wahaby”.
    >>> koq kayaknya ada nada pembelaan terhadap orientalis.
    >>> koq jadi membuka topeng sendiri

    ikhtitam :
    a’udzubillahi minasy-syaithoonirrojiim, bismillahirrahmaanirrahiim
    “Wa qul jaa’al haqqo wa zahaqol baathila, innal baathila kaana zahuuqo”

    WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    ———————————

    Sastro Menjawab:
    Logika berpikir anda kok lucu sih, cah semarang…
    Mempertanyakan, apakah pencetus istilah Wahaby pertama adalah Orisentalis atau Syeikh Sulaiman dan menetapkan bahwa itu adalah Syeikh Sulaiman sendiri kok malah dibilang mbela Orientalis…lucu kamu.
    Dah baca buku Syeikh Sulaiman belom? O lupa saya, kamu khan Wahaby jadi HARAM donk baca buku Syeikh Sulaiman…ya khan?

  19. TO. ABDUROHMAN
    “ALLOHU AKBAR…YANG HAQ SELALU MENDAPAT CELAAN DARI YANG BATIL, YANG HAQ SESUAI SUNATULLAH SELALU SEDIKIT..JADILAH YANG ASING…”

    Maaf pak Abdurohman, mohon jangan menggunakan kalimat di atas lagi. Nanti disalahgunakan oleh pihak lain. Misalnya Al-Qiyadah, jumlahnya jauh lebih sedikit loch dari jama’ah yang dibahas article ini. Apalagi kelompoknya Lia Aden—Salamullah, Cuma kurang dari 50 orang. Mereka lebih sedikit, lebih ghuroba (asing), lebih aneh, lebih nyentrik, dan lebih……..

    Saya khawatir, mereka malah makin yakin merasa yang lebih haq dari kita dan menganggap kita yang batil dan sesat. Jadi berabe khan….

    Saran saya, jangan menanggapi sesuatu itu terlalu berlebihan, kroscek dan introspeksi dulu aja masing-masing. Kalo sudah yakin article ini benar, maka perbaiki diri kita, jika salah, maka nasehati dengan dalil dan bukti yang nyata.

    Semoga Allah memberkahi dan mengampuni kita semua.

  20. NB:
    “Saya khawatir, mereka malah makin yakin merasa yang lebih haq dari kita dan menganggap kita yang batil dan sesat. Jadi berabe khan….”

    Maksud dari kata “Mereka” disini adalah kelompok Al-qiyadah dan Salamullah.

    Maaf,ya mas Sastro, takut salah persepsi nih. Sukses terus yo…

  21. Jama’ah yang suka mengkafir – kafirkan orang ya kolompok ente tro. dasar maling teriak maling. Buktinya di link disitus ini kelompok asyariah wal maturidiah yang ngaku ahlu sunnah wal jama’ah dan suka mengkafirkan orang

    Inilah dia blog jama’ah takfir yang sesungguhnya.

    Kutip:

    “BLOG INI KHAS UNTUK WAHHABI YANG INGIN MASUK ISLAM….

    Lihat selengkapnya dan buktikan sendiri ….

    http://www.abu-syafiq.blogspot.com/

    —————————————-

    Sastro Menjawab:
    Gak terima khan kalian dikafirkan, kalau gak mau dikafirkan makanya jangan ngafirin orang lain…tuch lihat blog-blog kalian yang suka menyesatkan IM, JT, MD, NU, PERSIS dsb…
    Apa yang ditulis Abu Syafiq itu adalah RE-AKSI atas AKSI yang kalian lancarkan…tanpa ada AKSI maka RE-AKSI tidak akan pernah ada. tahu gak?

  22. Kutip:

    Allah Berfirman: ” Barangsiapa yang buta di dunia ini maka dia juga akan buta di akhirat kelak dengan memilih jalan yang sesat” Al-Isra’ ayat 72

    Ga cukup dengan tuduhan tuduhan dusta, bahkan berani juga berdusta atas nama Allah aja wa jalla.

    Kasihan Ibnu Ummi Maktum radhiallhu anhu yang buta….

    Ini jama’ah apa sih? Iblis kali.

    ——————————

    Sastro Menjawab:
    Kalau BIN BAZ dan beberapa khatib yang di Masjdil Haram dan Masjid Nabawi yang Wahaby dan buta itu gimana?

  23. waang memang pakak, panduto, utak di lancirik. Emang ente tamat pendidikan dimana? Ngambil gelar DR Sejarah Islam dimana? Trus dapat gelar professor mengenai sejarah Islam dari mana? Kok cuman karangan buku orang lain yg ente jadikan rujukan. Emangnya buku tsb yang nulis dijamin betul apa? Udah kenal dekat belum sama yg nulis? tahu persis nggak kehidupan si penulis? Juga ente, ada nggak jaminan kalau ente seorang ahlussunnah? kalau ada, mana buktinya? O ya, ngomong2 ente udah pernah ke beirut, turkia atau pakistan yg ente kata nerbitin buku tsb belon? Ente ini mbok ya jangan ngawur. Mosok orang yg ngga’ ente kenal & nggak tau asal usulnya trus ngarang buku, ente jadiin hujjah. bangun mas…

    ————————–
    Sastro Menjawab:
    Kalau gak bisa jawab, tolong jangan komentar. Nanti akhirnya tersingkap siapa anda…Cek dan cari buku di Saudi niscaya akan anda dapati. Bisa bahasa Arab gak, atau cuman ikut-ikutan doang?

  24. mas, boleh nanya ngga’? ente mulai sholat kapan sih? tamatan sekolah mana? udah dpt gelar DR di bidang sejarah Islam belum? Kalau udah, dimana? kalau belum, koq ente ngerasa kayak orang yg paling bener sih? emangnya ente betul terjamin seorang salafy? kalau iya, siapa ulama rujukan ente? atau ente wahidatul wujud ya? guoblok…

    ————————-

    Sastro Menjawab:

    Beginilah cara kaum Wahaby kalau sudah kepepet dalam berargumen…

  25. ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    komentar saudara urwah tertanggal 13 nop 2007, dijawab mas sastro begini :
    …Tapi kami dalam rangka menetapkan bahwa bukan orang orientalis yang menyebut Wahaby sebagai Wahaby, tapi kakaknya Muhammad bin Abdul Wahab sendiri orang pertama yang nyebut pengikut adiknya yang taklid buta itu dengan Wahaby..paham?

    >>> koq jadi mas sastro ikut sewot kalo orientalis yg dituduh memberi julukan “wahaby”
    >>> koq jadi ga terima gitu kalo orientalis disudutkan
    >>> koq malah membuka kedok sendiri ya…

    ikhtitam :
    a’udzubillahi minasy syaithoonirrajiim, bismillahirrahmanirrahiim.
    Wa qul jaa’al haqqo wa zahaqol baathila, innal baathila kaana zahuuqo

    WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    —————————

    Sastro Menjawab:

    Apa itu berarti kami membela Orientalis, lucu otak anda ini dalam berpikir…error dikit.

  26. Dalam blog ini saya menulis,

    Belum pada tahu ya….
    Belum pada tahu ya….
    Belum pada tahu ya….
    Belum pada tahu ya….

    Islamkan lebih dulu lahir dari yang lain itu …………

  27. Afwan, kalo antum benar2 ahlussunnah tolong kasih kajian yang berilmu sedikit. jangan isinya menjelek2kan ulama yang belum tentu antum lebih baik dari dia, belum tentu antum terbebas dari bid’ah yang banyak antum lakukan&jangan pernah menyampaikan berita dusta.kecuali antum ga tau hukum dari dusta itu……
    Jazakallahu Khair…..

  28. Alhamdulillah .. Subhanalloh ..
    ALLOH selalu mendampingi hambanya yang berpijak pada kebenaran
    Jazakallohu Khoiron Katsiron akh Urwah .. 🙂
    Semoga para salafiyyin selalu dalam lindungan ALLAH dan dihindarkan dari fitnah2x dan syubhat2x … aminn ..

  29. Assalamualaikum,

    Sudah2, ngapain sastro di openi. wong dari tulisannya aja tidak ada unsur dakwahnya, cuman mencaci maki aja , itu aja kok di tanggapi.

    Untuk saudara2ku, serahkan saja urusan sastro ini sama Allah.

    Tinggalkanlah orang2 bodoh.

  30. Saya tidak membenci sesama Muslim apalagi ikhwan Salafy..
    CUMA SAYANG…. SEkali gaya dakwahnya yang kurang menyejukkan hati. Terutama bagi yang sedikit berbeda pendapat dalam hal ubudiyah maupun muamalah…DLL

    SEGALA YANG TIDAK ADA CONTOH DARI ROSUL ADALAH BID”AH
    SEGALA BID”AH ADALAH SESAT
    SEGALA SESAT AKAN MASUK NERAKA.

    Hadist itu yang seolah-olah menjadi BENDERA UTAMA untuk menjadi SELAMAT DUNIA AKHIRAT… sayapun juga setuju Hadist tetaplah sebuah hadist,

    CUMA… APAKAH KAPLING SYURGA HANYA UNTUK ORANG SALAFY..??
    BENARKAH SALAFY TERLEPAS DARI BID”AH?
    TERLEPAS DARI PERPECAHAN…??
    MANHAJ YANG PALING SELAMAT DAN PASTI MASUK SYURGA..??

    BAGAIMANA NASIB PARA WALISONGO YANG TELAH “MENEBAR BID’AH”
    DI PERSADA NUSANTARA (JAWA KHUSUSNYA) DENGAN SEGALA CARA (YANG DIANGGAP BID’AH ITU) UNTUK MNYEBARKAN AGAMA ISLAM..?? BAGAIMANA NASIB PARA PEDAGANG DARI GUJARAT INDIA YANG BANYAK BERJASA MENYEBARKAN ISLAM DI NUSANTARA..??
    KEMANA SAJA WAHAI PARA KAUM SALAFY WAKTU ITU??
    APA YANG TELAH KALIAN SUMBANGKAN DEMI KEMAJUAN ISLAM DI NUSANTARA INI..?? KESEJUKANKAH YANG KALIAN HEMBUSKAN DALAM NAFAS2 ISLAM DI BUMI PERTIWI INI??

    SUDAHKAH KAU PELUK PARA NEGARA2 ISLAM DALAM KEDAMAIAN..??
    BERMESRAANKAH KALIAN DENGAN PALESTINA YANG DIBAWAH TINDASAN ISRAEL..?? KAU BANTUKAH PERJUANGAN PARA GERILYAWAN MUSLIM YANG DALAM KETIDAKBERDAYAAN..??

    BERTERUSLAH BERMESRAAN DENGAN AMERIKA WAHAI ARABIA DAN KRONI2 NYA..

    OH.. ISLAM, MAU DIBAWA KEMANA…??
    JANGAN KAU PECAH BELAH MUSLIM DI INDONESIA DENGAN JARGON2 YANG KAU DAPATKAN DARI SEBERANG SANA..??

    CUKUPLAH DI INDONESIA DAMAI DENGAN ADANYA MUHAMMDIYAH, NU, PERSIS, IKWANUL MUSLIMIN, DLL… YANG TIDAK SECARA FRONTAL MUDAH MENGHAKIMI SESAMA MUSLIM DENGAN EMBEL-EMBEL “SESAT” ATAU “BID’AH”.

    BERDAKWAHLAH KALIAN DI TIMOR LESTE, KOREA, ATAU NEGARA2 ATEIS BIAR MEREKA MAU MASUK ISLAM / PALING TIDAK MENGENAL ISLAM..

    KALAUPUN TERPAKSA TIDAK MAU… COBALAH MEMBUAT NEGARA SENDIRI “REPUBLIK SALAFY’ ATAU “KERAJAAN SALAFY” KALAU TIDAK ADA RASA MALU YAH.. TINGGAL LAH DI NEGERI MANHAJ-MU.

    KARENA PALING TIDAK KAU TELAH MEREMEHKAN NKRI INI..
    COBA DIKAJI SECARA AQLI & NAQLI?? KARENA ADA BEBERAPA IHWAN SALAFY YANG MENGANGGAP “SESAT” / “BID’AH” MENGADAKAN ACARA 17 AGUSTUS 1945. SAMPAI2 DIMINTAI SUMBANGAN UNTUK ACARA 17SAN SAJA TIDAK MAU KASIH KARENA MENDUKUNG ACARA BID’AH ADALH SESAT… APALAGI MENGHADIRINYA..

    PANTASKAH KAUM INI HIDUP DI BUMI PERTIWI INI..??
    NAUDZU BILLAHI MIN DZALIK..

    AFWAN KATSIR KALO REKAN2 IKWAN SALAFY TERSINGGUNG..
    KARENA DIKAU TERLEBIH MENYINGGUNG PERASAAN UMMAT MUSLIM.
    SEMOGA ALLAH MEMBERI AMPUNAN KEPADA KITA.. AMIEN

    AL-FAQIR

  31. Assalamu’alayku warohmatullaah wa barokaatuh
    Ini merupakan tuduhan dusta terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, karena beliau pernah mengatakan: “Kalau kami tidak (berani) mengkafirkan orang yang beribadah kepada berhala yang ada di kubah (kuburan/ makam) Abdul Qadir Jaelani dan yang ada di kuburan Ahmad Al-Badawi dan sejenisnya, dikarenakan kejahilan mereka dan tidak adanya orang yang mengingatkannya. Bagaimana mungkin kami berani mengkafirkan orang yang tidak melakukan kesyirikan atau seorang muslim yang tidak berhijrah ke tempat kami…?! Maha suci Engkau ya Allah, sungguh ini merupakan kedustaan yang besar.” (Muhammad bin Abdul Wahhab Mushlihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi, hal. 203)

    —————————-

    Sastro Menjawab:

    Mas, kira-kira apa maksud kata ini; “berhala yang ada di kubah (kuburan/ makam) Abdul Qadir Jaelani “, apakah yang berziarah, bertawassul dan mengambil berkah ke makam Syeikh itu berarti sama dengan orang musyrik sehingga sdisebut berhala? Apakah ini bukan pengkafiran (menuduh musyrik)?

    Kami akan sebutkan bukti lain dari apa yang telah dia nyatakan di buku yang lain…dan prilaku dia selama ini telah mejadi sebaik-baik bukti atas perlakuan bejatnya, membantai kaum muslimn di Hijaz…lihat buku yang dikarang oleh Zaini Dahlan (Imamul Haramain, Mufti besar mazhab Syafi’i yang hidup di zaman Ibnu Abdul Wahhab).

  32. Hua…hahahahahahaha……WAHABI kebakaran jenggot….Mas Satro Assalamualikum Wr. Wb. Saya selalu setia mendukung anda Mas….Orang wahabi masih terjangkiti penyakit nafsu Amarah pa Nafsu Hewani sih….makanya ikut pengajian Tasawuf aja tuh WAHAI..ABI. Wahdatul Wujud ? daripada anda menyatakan tuhan duduk, Aqidah apaan nih…Yah yg merasa DR, Prof dgn berlandaskan itu dinding pemisah anda dgn Allah tambah jauh tuh.

    Mas Sastro….monggo di lanjut, Assalamualikum Wr, Wb.

  33. Sastro Menjawab:

    Weleh-weleh…baru masuk kepala tiga dah dibilang mbah…
    Untuk rujukan dialog itu sudah jelas mas…
    Adapun untuk “Pengkafiran Muhammad bin Abdul Wahab” nanti akan kita tampilkan…menyusul, plus rujukannya dari buku-buku dia.

    Mas sastro ,sayang banget gak langsung jawab padahal satu hal yang gampang untuk mengetikkan judul buku dan halaman sekaligus, kalo memang benar syaikh Muhammad BIn Abdul Wahab seperti yang anta tuduhkan,smoga jawaban anta bukan sekedar jawaban diplomatis(yang kenyataannya belum pernah ngerujuk ke kitab2 beliau)
    Mas Sastro,…saya tunggu janji kamu ….
    Alloh Ta’ala sebagai saksinya begitu juga pembaca dan pengunjung blog mas sastro menjadi saksi….
    Satu saja jangan banyak-banyak nukilan dari syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang ada dalam kitab2 beliau,
    (karena saya juga sudah cape beberapa kali bolak-balik baca buku2 beliau,tidak menemukan apa yang dituduhkan kepada beliau).

    ————————————
    Sastro Menjawab:
    Saya gak mau nanggung-nanggung cuman nulisin judul buku doang…saya ingin yang perfect dengan menulis artikel ataupun coretan sehingga bisa dibaca banyak orang, gak cuman sekedar menjawab di komentar yang sering kali ditanyakan kembali oleh banyak orang Wahaby.
    Insya-Allah dalam waktu dekat akan muncul tulisan itu. Tenang, kita sudah kumpulin dan corat-coret buku Ibn Abdul Wahhab itu. Sabar itu disayang Allah.
    Tentang Sulaiman bin Abdul Wahab apakah anda gak ada tanggapan?

  34. bagi saudara-saudara yang ingin mengetahui lebih lanjut kesesatan wahabi,kunjungi situs http://www.majelisrasulullah.org. insya Allah disana akan didapatkan pencerahan dan dapat diketahui cara-cara kotor wahaby dalam menyesatkan umat.antara lain melalui pemelintiran-pemelintiran ucapan ulama salafussaleh yang asli, bukan salafussaleh gadungan. Allahu Akbar…

  35. Saya nggak komentar bung. Tolong ente jawab pertanyaan 24 & 25 tersebut. Perlu ente ketahui, saya tidak pernah takut tersingkap siapa saya. Kalau ente sudah tahu data2 saya, APA MAUNYA ente? Saya tunggu dimanapun ente mau. ente ini BANCI (komentar cuman di internet). Satu nasehat buat ente yang banci, taubatlah kalian semua. SAYA TUNGGU KEDATANGAN ENTE KAPANPUN.

  36. Saya mau ambil artikel-2 ini . Tapi apakah isinya bisa dipertanggung jawabkan? sebab administrator terkesan malu atau takut atau takut menyebut identitasnya.
    padahal di situs wahabi mereka tidak gentar mencantumkan pesantren ,tempat pengajian dan lain lain.

    Atau takut diajak debat..?

  37. ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

    mas sastro yang saya hormati,
    seorang orientalis (dia ngaku dibelakang hari, walaupun kami mengetahui sejak awal) datang di pesantren kami bermaksud menjadi muallaf, ia mengaku seorang mouri (pastor) termuda di Indonesia, ia mengaku juga pernah mendapat beasiswa untuk belajar di vatikan, namanya Alloysiuss Richard Peter Borough, kelahiran Cibereum.
    “guru” kami mengetahui maksud kedatangannya sejak awal, namun karena kebijakan seorang “ahlus sunnah wal jama’aah” terpancar, maka beliau (guru kami) tetap menerimanya sebagai santri dengan maksud : apapun motifasinya sbg mu’alaf (klo baik niatnya, semoga Allah Subhanahu Tabaroka Wa TA’ala meningkatkan imannya, klo jelek niatnya, semoga Allah Azza Wajalla tetap mencurahkan hidayah padanya), selanjutnya dia diberi “laqob”/gelar Muhammad Hidayat.

    sorry mas sudah maghrib, kisah sepak terjang si Hidayat itu di pesantren kami, insya-Allah akan saya lanjutkan.

    >>> niat mas sastro dlm “bertobat” perlu diluruskan lagi
    >>> ilmu dan amal mas sastro perlu diinstall ulang.

    ———————————————–

    Sastro Menjawab:

    Trus apa hubungannya dengan Sulaiman bin Abdul Wahab pencetus julukan Wahhaby? Bisa jawab gak tulisan di atas atau masih ngotot bahwa gelar Wahhaby diberikan oleh Orientalis…untuk sekedar nutupin rasa malu!?

    WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

  38. setahu aku, yang menjuluki wahaby adalah kalangan yang membenci ajaran atau faham yang dikembangkan oleh Syek Muhammad bin abdul wahab.

    ————————–

    Sastro Menjawab:
    Pengetahuan anda memiliki bukti kebenaran gak, dalilnya?

  39. BERAGAM TUJUAN DALAM MENIMBA ILMU
    Ibnu Mas’ud radliyallahu’anhu” berkata :
    “Janganlah kalian mempelajari ilmu karena tiga hal :
    1. dalam rangka debat kusir dengan orang2 bodoh,
    2. untuk mendebat para ulama,
    3. memalingkan wajah2 manusia ke arah kalian.
    carilah apa yang ada disisi Allah -azza wa jalla- dengan
    ucapan dan perbuatan kalian. Karena, sesungguhnya itulah
    yang kekal abadi,
    sedangkan yang selain itu akan hilang dan pergi”
    (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1/45)

    Waki’ rahimahullah berkata :
    “Tidaklah kita hidup melainkan dalam suatu tutupan. Andaikata tutupan tersebut disingkap, niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yang besar,
    yakni kejujuran niat”

    Al-Hafizh Adz-Dzahabi rahimahullah berkata :
    ” Menuntut ilmu yang merupakan perkara yang wajib dan sunnah yang sangat ditekankan, namun terkadang menjadi sesuatu yang tercela pada sebagian orang.
    seperti halnya seseorang yang menimba ilmu agar dapat berjalan bersama (disetarakan,pent) dengan para ulama,
    atau supaya dapat mendebat kusir orang-orang yang bodoh,
    atau untuk memlingkan mata manusia ke arahnya,
    atau supaya diagungkan dan dikedepankan,
    atau dalam rangka meraih dunia, harta, kedudukan dan jabatan tinggi.
    Ini semua merupakan salah satu dari tiga golongan manusia yang api neraka dinyalakan (sebagai alasan, pen)
    bagi mereka”* (An-Nubads fi Adabi Thlabil ‘Ilmi, hal.10-11

    * HR. Muslim no.1907 dari Abu Hurairah radliyallahu’anhu

    cukup sudah perdebatan ini.
    tidak ada manfaat.
    para salafiyyun g usah ditanggapi.
    sibukkanlah dengan menuntut ilmu.
    amalkan sesuai kemampuan.
    dakwahkan dengan melihat manfaat dan mafsadat.

    wallahu ‘alam

  40. klo baca artikel ini jadi geli deh, SUDAH BASI TAU…
    lihat aja bantahan ILMIAH di http://www.asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=337
    kalau mau lebih lengkap lagi tentang bantahan ilmiahnya beli aja majalahnya di http://al-ilmu.com/magazines/detail.php?id=26
    yang HAQ pasti akhirnya MENANG dan yg BATIL pasti KALAH
    Allahu Akbar.

  41. kaum wahabi ciri khas nya terlalu bangga dengan gelar sarjana agama terutama tamatan mesir atau arab saudi, LC, MA, DR se akan2 kalau udah dapat gelar tsb se olah2 udah di jamin masuk sorga…

    padahal?! jauh panggang dari api …

    Satu hal harus kalian sadari, kalau ukuran lama di arab, onta berapa lama di arab?, kalau ukuran fasih berbahasa arab, yahudi lebih fasih lagi, kalau ukuran jenggot? wah para rocker lebih keren janggotnya .

    Kalian udah diperalat oleh orang2 arab yang bodoh agama yang di belakangnya adalah orang2 yahudi dan nasrani, mereka iri dengan Islam yang sangat lengkap sejarahnya, berupaya menghancurkan simbol2 sejarah Islam,

    Sadarlah kaum yang hanya membanggakan “zahir” alias syariat agama tapi kering “hakikat”,
    sadarlah hai kaum yang telah memusuhi kaum sufi padahal di dada merekalah tersimpan “rahasia Ilahi”.
    Sadarlah wahai kaum yang sok sufi tapi sebenarnya kalian jauh sekali dari kehidupan sufi, sufi itu melihat Tuhan sedangkan kalian?!? bagi kalian Tuhan itu “maha Gaib” dan kalian tidak terima kalau tuhan itu “maha Nyata”.
    kalau orang menyebut Tuhan maha nyata, lantas kalian berikan dalil tentang ciptaannya, kalian bilang bukti nyata itu adanya gunung, laut dsb, taukah kalian bahwa itu bukan Tuhan? itu hanyalah ciptaan Tuhan?
    kalau belum ketemu Tuhan di dunia ini pasti tidak akan ketemu di akhirat walau beribadah 1000tahun (ssst… jangan bilang aku zindiq ya…)

    Segera ber taubat,
    wahai anda yang mengaku bertauhid tapi tidak pernah bertemu dengan yang di tauhidkan.
    mengaku pengikut ulama salaf tapi justru menolak ajaran2 ulama salaf.

    Saran t mas sastro, perlu juga di angkat disini tentang pahlawan nasional dari padang imam bonjol yang ternyata seorang ulama wahabi, membunuh ribuan orang tarekat, orang syiah dan para ulama di sumatera utara dan sumatera barat (saya baca di majalah tempo edisi bulan oktober)

  42. – waduh, maaf mas (abu atjeh) kalau mau berpuisi jangan disini, tanggapin aja majalah yang penuh risalah ilmiah itu dengan tanggapan yang ilmiah pulah. kok malah ngelantur sana sini, apa gak malu sama para pembaca……

    – maaf mas abu atjeh, sastro dan csnya, penulisan gelar itu bukanlah mereka sendiri yg menulisnya, itu hanyalah sbuah tulisan biasa saja yng mana tdk ada hubungannya dg ilmu dien ini, emang klo ditulis, org, tersebut bisa masuk surga menurut pemahaman antum apa…. lucu sekali.

    – sudahlah bantah aja secara ILMIAH isi majalah itu jika antum kepanasan mendengar kata wahaby, soalnya kalau ana baca artikel ini jauh sekali dari ilmiah.

  43. Mohon maaf sebelumnya saya ingin ikut menyampaikan uneg-uneg di forum ini :
    Hak yang paling hakiki adalah hak manusia berhubungan dengan Tuhannya. Dan Tuhan telah mengutus Rasul/Walinya untuk mengenalkaNYA kepada hambaNYA karena TUHAN tidak turun ke dunia untuk mengenalkan DIRINYA. Pengenalan DIRINYA yang MAHA GHAIB yang MUTLAK adanya adalah dengan RASA bukan dengan akal/logika…. Apabila hamba sudah mengenalNYA maka akan selalu berusaha dengan sungguh –sungguh menjalankan perintahNYA dan menjauhi laraganNYA. Baginya, melihat bagaimana TUHAN MELIHAT, barbicara bagaimana TUHAN BERFIRMAN. Namun karena nafsu yang sangat besar sering menutup RASA kita dalam mengenalNYA. Maka kita sadari bahwa kita adalah makhuk yang sangat lemah dan tidak ada kemampuan dan kekuatan selain ygn diberikan oleh TUHAN. Marilah kita sesama muslim dalam berdiskusi dalam forum ini janganlah saling mengejek/mencela sesama kita. diskusi dengan kata-kata yang lemah lembut dan menyejukkan. Kalau ada perbedaan itu adalah rahmat dan kita sebisanya menyikapi dengan bijaksana. Janganlah sampai setan laknatullah tertawa gembira dan bersorak sorai melihat kita saling mencela/mengejek dengan menuruti emosi/hawa nafsu kita. Mudah-mudahan kita bisa meneladani sabda Rasululah setelah usai perang Badar yg begitu dahsyat : “Ini baru perang kecil, perang besar telah menunggu kita, yaitu PERANG MELAWAN HAWA NAFSU.” Dan saya rasakan sendiri benar2 berat perang melawan hawa nafsu itu. YA ALLOH AKU MOHON KEKUATAN KEPADAMU UNTUK BISA MELAWAN/MENGENDALIKAN HAWA NAFSUKU hingga saudara2ku selamat dari ucapan dan perbuatanku. Mohon selalu petunjukMU agar selalu bisa bermanfaat.
    Mudah2an ini bermanfaat, marilah kita lanjutkan diskusi ini dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih. Semoga ALLOH selalu memberikan yang terbaik kepada kita semua. Amiin.

  44. Ikutan ya,Doa saya pada Allah SWT semoga kita sesama muslim di Bumi Indonesia ini kita ga saling perang kaya di Di Timur tengah, kalo sampai gitu berarti itu kita yang udah bodoh,dan Allah juga menurunkan wahyu atau Alquran atau islam itu JELAS bukan untuk menjadi dasar perkelahian antar umat Islam…tapi sebagai Pedoman hidup ya yang damai sejahterah dan aman dunia akhirat dong pastinya…..
    jadi menurut saya, saya yakin yang Penting Buat Allah itu bukan Aliran Atau Sekte2 apapun dalam ISLAM , tapi ya manusia jadi Muslim yang bertaqwa aja..
    karena…At-Taubah ayat 100, itu bukan perintah untuk menjadi SALAFY tapi perintah untuk mengikuti Rasulullah dan Sahabat (muhajirin dan anshor). Kalau hal itu perintah menjadi SALAFY tentunya ayatnya akan dinyatakan secara tegas dan jelas semisal “Isyhaduu biannaa muslimuun” (Saksikanlah kami adalah muslim).
    Tapi kita kan nggak pernah menemukan perintah “SAKSIKANLAH BAHWA KAMI SALAFY”. Lalu dilanjutkan WA LAA TAMUUTUNNA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN.
    Bukanya saya mau anti pada kaum yg merasa Salaf disini, tapi postingan dari temen yg tidak sepaham dgn kaum Wahabi ada benernay juga kok…jadi masalah urusan Syurga ya kita serahkan sama2 ke Allah aja ya.. ga usah kita saling perang kaya orang2 di Timur Tengah …kecuali kalo udah jelas berbuat dosa yg mencolok yang vanyak tertera di Alquran dan Hadist2 yg umum…

    wassalam..

  45. Alhaqqu min-robbik[a] falaa takuu-nanna minal-mumtariin.

    Saudara2ku, yang jelas datangnya dari Tuhan. Bila sudah datang kebenaran, maka terimalah kebenaran itu. Ini adalah kebenaran dan kejelasan. Maka bagi pengikutnya, hendaklah kembali ke jalan taubat. Semoga Alloh memberikan hidayah-Nya kepada para pengikutnya. Amiin.

  46. agus, di/pada Nopember 28th, 2007 pada 3:14 Dikatakan:

    setahu aku, yang menjuluki wahaby adalah kalangan yang membenci ajaran atau faham yang dikembangkan oleh Syek Muhammad bin abdul wahab.

    ————————–

    Sastro Menjawab:
    Pengetahuan anda memiliki bukti kebenaran gak, dalilnya?

    mas sastro, Pengetahuan mas agus memiliki bukti kesalahan gak, dalilnya?

    Sastro Menjawab:
    He he he….apa yang diomongkan mas Agus bener, cuman saya ingin tahu saja apa beliaunya punya bukti lain?
    Benar, julukan Wahaby adalah dari orang yang gak suka terhadap sekte sempalan dari ajaran dan metode (manhaj) Imam Ahmad bin Hambal yang didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Dan pertama orang yang memberikan julukan itu adalah kakaknya sendiri. Baca lagi dua postingan terakhir tentang Syeikh Sulaiman itu…

  47. assalamu’alaikum…
    akhi, abu abdillah,
    tidaklah kita, ahlussunnah, kecuali sekedar menegakkan hujjah.
    agar tidak seenaknya kebatilan ahli bid’ah itu menyebar kepada kaum muslimin secara leluasa,
    agar kaum muslimin yang masih dikaruniai akal yang jernih dan hanya dengan pertolongan Allah semata (hidayah-Nya), mereka (kaum muslimin) bisa membuktikan siapa yang sesat, ahli bid’ah dan siapa yang benar-benar ahlus sunnah wal jama’ah (as salaf ash sholih).
    agar al Haq itu tetap akan berperang vs al batil, sampai al Haq menang atas al batil yaitu bersatunya kaum muslimin menjelang kiamat kelak di bawah cahaya al Haq…
    namun begitu, nasehat antum itu baik untuk memperingatkan kaum salaf agar tidak terjebak dalam kata-kata kotor, menjelek-jelekkan (debat kusir) tanpa hujjah yang jelas dari al Qur’an dan as Sunnah menurut pemahaman generasi as salaf ash shalih (sahabat, thabi’in, thabi’ut thabi’in).
    “inna rabbaka huwa a’lamu biman dhalla ‘an sabilihi wa huwa a’lamu bil muhtadin” (QS. Al Qalam:8).
    wallahu a’lam.

  48. Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

    Mas Sastro ana melihat temen-teman salafy disini mengimpor permasalahan atau kebencian kerajaan Saudi terhadap Ikhwan dibawa ke sini,

    Mengapa terkesan Salafy benci sekali dengan Ikhwan?
    Atau memang terkait dengan manhaj Ikhwan yang dianggap akan merongrong kerajaan Saudi?

    Mohon tanggapan. Afwan..
    Wassalamualikumj Warohmatullahi wabarokatuh.

    ———————————–

    Sastro Menjawab:
    Alaikum salam wr wb

    Wah, itu jawabannya bisa panjang mas…tapi saya berusaha meringkasnya.
    Jika anda tahu sejarah munculnya kerajaan Arab Saudi dan Wahabisme sebagai satu-satunya gerakan yang berbaju agama saling berkoalisi maka akan kita dapati bahwa satu sama lain saling menjaga kepentingan masing-masing. Wahabisme perlu terhadap Klan Saud dalam rangka dukungan dana penyebaran sekte dan menjaga dari serangan mazhab-mazhab muslim terhadap sekte tersebut. Karajaan Saudi juga butuh terhadap Wahabisme untuk menyokong posisi dan meneruskan status quonya dengan menghimbau para ulama Wahaby untuk selalu mengeluarkan berbabai fatwa anti penggalangan dan pengkoordinasian umat menjadi satu kelompok. Karena kelompok tersebut akan bisa menjadi solid dan berubah menjadi kekuatan yang mungkin dapat merongrong kelangsungan kerajaan klan Saud.

    Makanya, akhirnya, semua jenis organisasi massa dan semisalnya diharamkan oleh para ulama Wahaby (terkhusus yang di Saudi). Apalagi Ikhwan Muslimin yang jika kita melihat sebab musababnya berdiri, untuk menegakkan kembali kekhilafahan Islam yang menjadi sumber pamor Islam yang dulu pernah jaya di masa daulah Usmani. Sementara, dari kelompok sempalan Islam yang turut menyokong runtuhnya daulah Islam Usmani adalah kelompok Wahabisme yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Klan Saud menjadikan Wahabisme untuk menguatkan kedudukannya di Jazirah Arab dan ingin pisah dari kekuasaan daulah Usmani. Karena Ikhwanul Muslimin ingin mengembalikan kekuasaan semacam itu maka jangan heran jika para ulama Wahaby selalu mengkafirkan kelompok-kelompok yang diangap Hizbi (organisatoris) seperti Ikhwan Muslimin, Hizbut Tahrir, Jamaah Tabligh …dsb.

    Jadi singkatnya, semua itu sebenarnya bersifat politis. Namun lagi-lagi ulama Wahaby bermain dengan agama sehinga itu terkesan agamis. Jadi politis dikemas dan disulap menjadi agamis, oleh para ulama Wahaby. Apakah ini bukan tergolong Bid’ah yang jelas…yang konon misi berdirinya Wahabisme adalah memerangi bid’ah? Ini salah satu bukti ketidak konsekuensian mereka terhadap ajaran mereka sendiri.
    Itu saja mas ringkasnya. Kurang lebihnya minta maaf.

    Wassalam wr wb

  49. @Fairuz

    klo baca artikel ini jadi geli deh, SUDAH BASI TAU…
    lihat aja bantahan ILMIAH di http://www.asysyariah.com/syariah.php?

    Sekedar Info buat ente bahwa tulisan Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc yang ente link itu, telah dibantah oleh Abu Salafi, dan sampai sekarang ustad Ruwaifi belum membantah balik.

    karenanya ente perlu melihat dan membaca bantahan Abu Salafy yang ilmiah ini:

    1, Bantahan Abu Salafy atas artikel “Siapakah Wahabi” MENGAPA MEREKA ENGGAN DISEBUT WAHABI -1-

    Mengapa Mereka Enggan Disebut Wahhâbi?

    2, Bantahan Abu Salafy atas artikel “Siapakah Wahabi” MENGAPA MEREKA ENGGAN DISEBUT WAHABI -2-

    Sekte Wahhabiyah Di Mata Ulama Ahlusunnah

    buat Mas Sastro Maju terus pantang mundur, membeber kedok sekte takfiri ini, alias neo khowarij.

    Allahu yanshurukum Insya Allah. Amin

    Rahmat. s

  50. adakah tulisan dibawah ini pada kitab-kitab karya Muhammad bin Abdul Wahhab ?

    jika tidak ada maka antum sudah berkata dusta dan menyesatkan

    ——-
    “Berkata saudara yang lebih besar dan lebih alim, Sulaiman bin Abdul Wahab, kepada saudaranya (adiknya): “Wahai Muhammad bin Abdul Wahab, ada berapa rukun Islam itu?” Ia menjawab: “Ada lima.” Lantas Sulaiman berkata: “Engkau telah menjadikannya enam. Yang keenam adalah; barangsiapa yang tidak mengikutimu maka ia bukan muslim. Ini adalah rukun Islam keenam menurutmu”.” (Lihat kitab ad-Da’awi al-Munawi’in li Da’wah as-Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab, I’dad: Abdul Aziz bin Muhammad bin Abdul Lathif, Darul Wathan li an-Nasyr as-Saudiyah, cetakan pertama, tahun 1412)
    ———

    ———————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Jika anda menginginkan redaksi semacam itu maka silahkan rujuk kitab yang sudah saya sebutkan…
    Tetapi jika anda ingin kandungan (pengkafiran) yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahhab, atau perkataan Syeikh Sulaiman tentang pengkafiran adiknya, maka silahkan buka buku-buku (sebagian sudah kita nukilkan) yang berkaitan dua orang itu…

    Memang sulit menerima kenyataan pahit semacam ini mas…tapi begitulah kenyataannya. Gak percaya? Silahkan anda cek satu persatu karya Syeikh anda itu, dengan mata terbuka, otak yang jernih, jiwa kritis dan niat yang tulus yang jauh dari segala macam fanatisme dan kultus individu yang tidak rasional.

  51. yang saya maksud adalah, dikitab karya Muhammad bin Abdul wahhab beliau mengatakan hal tersebut.

    karena siapa saja bisa berkata-kata, pembuktian bisa dilihat dari kitab karyanya.

    bisa saja saya mengatakan bahwa sifulan pernah berkata rukun Islam ada 6, padahal sifulan tidaklah mengatakan/menulis demikian.

    jika diperhatikan itu hanyalah tuduhan kakaknya, sedangkan beliau mengatakan bahwa rukun Islam ada 5.

    ——-
    “Berkata saudara yang lebih besar dan lebih alim, Sulaiman bin Abdul Wahab, kepada saudaranya (adiknya): “Wahai Muhammad bin Abdul Wahab, ada berapa rukun Islam itu?” Ia menjawab: “Ada lima.” Lantas Sulaiman berkata: “Engkau telah menjadikannya enam.
    ——-

    Sastro Menjawab:
    Mas, baca yang teliti dengan jiwa bersih dan kritis donk…
    Saya menukil dari buku seorang Wahaby yang menukil percakapan Syeikh Sulaiman dengan adiknya, Muhammad bin Abdul Wahhab. Kata “bisa saja” kalau gak punya bukti yang kuat ya jangan dibawa-bawa donk…nanti nampak keawaman kita. Harus ada buktinya…

    Adapun mengenai redaksi semacam itu jelas tidak akan kita jumpai dalam buku-buku Muhammad bin Abdul Wahhab. Akan tetapi pengkafiran terhadap pribadi atau kelompok yang tidak setuju dengan ajaran Wahabismenya, sangat banyak sekali kita temui dalam karya-karyanya. Atas dasar itulah, akhirnya Syeikh Sulaiman dalam beberapa karyanya –baik dalam As-Showa’iq Al-Ilahiyah maupun Fashlul Khitab– selalu menegur Muhammad bin Abdul Wahhab beserta kelompoknya yang telah melakukan pengkafiran kaum muslimin yang tidak sependapat dengannya.

    Karena prilaku dan ungkapan –baik lisan maupun tulisan- Muhammad bin Abdul Wahhab itulah akhirnya Syeikh Sulaiman mengambil kesimpulan bahwa adiknya telah menjadikan rukun keenam buat Islam, yaitu dengan menerima ajarannya. Tanpa penerimaan ajaran Wahabisme berarti seseorang atau sekelompok muslim akan dikategorikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai orang yang kafir dan musyrik. Walaupun Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri mengingkari bahwa dirinya telah menambah satu rukun lagi dalam Islam, tetapi apa yang telah dilakukannya -baik perbuatan, lisan dan tulisan- mengatakan hal itu. Dan itu dipahami betul oleh ulama-ulama Islam, termasuk saudara tuanya, Sueikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. Jadi ini bukan sekedar tuduhan seorang kakak.

    Sekarang soalan saya adalah; Adakah dalil yang lebih kuat dan baik soal pengkafiran ini selain apa yang dilakukan Muhammad bin Abdul Wahhab (membantai kaum muslimin yang tidak menerima dakwahnya), mencela dan menganggap kafir seorang atau kelompok muslim –baik secara lisan maupun tulisan- yang tidak setuju dengan dakwah Wahabismenya? Silahkan and abaca kembali beberapa buktinya dan renungkan dengan hati yang lapang…Menerima kenyataan itu memang terkadang pahit bung!

  52. ayo mas sastro….
    kita tunggu artikel ilmiahnya
    jadi ngeri kalo tahu sebenarnya wahabi…
    mas satro trimakasih banyak ilmunya…

  53. Lagian Buat apa menimba ilmu dari isi kepala sastro bodoh ini. Dalilnya ga ada, semuanya tuduhan thok. Kalo buat hiburan ya lumayan. lebih lucu dari dagelan tukul.

  54. Dari Pemilihah Nama Blognya Sendiri sudah ketahuan si sastro ini mau nipu. Pake nama salafy tapi suka nyembah kuburan. Kalau ga faham manhaj salafy jangan ngaku-ngaku salafy. Pasti si sastro ini gak faham ilmu hadits jadi bisanya comot sana comot sini doang. Kacian deh lu. Mendingan cepat tobat deh.

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Kalau bertabarruk yang diajarkan dan diperbolehkan oleh Rasul, Salaf Saleh dan para Ulama Salaf itu anda kategorikan sebagai syirik maka silahkan anda tuduh kami dengan pelaku syirik…tetapi andapun juga harus berani menyatakan bahwa para sahabat dan ulama itu pun sebagai pelaku syirik juga. Itu namanya konsisten terhadap ajaran sekte Wahabisme. Salut dengan buaya…eh maaf buya sunni…Tapi dari sekarang kalian juga harus tanggalkan nama Salafy karena keyakinan anda tidak sesuai dengan ajaran Salaf Saleh.

  55. Mas, kok isi blognya cuma celaan-celaan aja c, yaa mbok di isi tentang ilmu islam yang bener to… kan supaya kita tahu agama yang benar itu seperti apa, salafy menuduh yang lain kafir, lalu mas menuduh salafy kafir, yang benar yang mana?, orang kan jadi bingung, bukanlah rosulullah jika menyalahkan sesuatu, maka beliau akan menerangkan sesuatu yang benarnya??
    kalo yasinan ato tahlilan gimana mas?? itu boleh ga yaa…
    kata org salafy itu adalah bid;ah, menurut mas gimana???
    trus, kata kelompok lain, seseorang yang tidak berhukum dengan hukum allah adalah kafir?? bener ga mas??klo bener berarti semua orang yang ada di pemerintahan kafir semua donk??ditunggu jawabannya sekalian sama argumennya yaaa biar lebih jelas

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Untuk sementara, kami di sini hanya menyebut beberapa topik-topik yang berkaitan dengan tuduhan Syirik dari kaum Wahaby (Salafy Gadungan) terlebih dahulu. Untuk masalah tuduhan Bid’ah, nanti menyusul. Secara ringkas, Yasinan dan Tahlilan dibolehkan dalam Islam. Untuk dalil terperincinya, nantikan saja dalam blog ini…
    Benar, itu ada dala al-Quran. Tetapi anda tidak boleh dengan mudah mengambil kesimpulan semacam itu, nanti anda terjerembab kepada pengkafiran seperti yang dilakukan Khawarij dengan syiar “Tiada hukum selain (hukum) Allah” -dengan mengambil ayat inil hukm illa lilah- sehingga mereka mengkafirkan sahabat Ali bin Abi Thalib dan Usman bin Affan, plus Muawiyah. Kalau begitu, siapa di dunia ini yang tidak kafir. Hatta Saudi juga kafir dong….kenapa? Apakah Rasul -pengajar Wahyu dan hukum Allah kepada manusia- mengajarkan sistem kerajaan dan mufti berada di bawah kekuasaannya? Jika sistem kerajaan, istana dan singgahsana dibenarkan oleh NAbi maka Nabi-lah yang lebih layak tinggal di istana sebagai raja dan duduk di atas singgahsana…jadi apakah sistem semacam itu -yang tidak diajarkan Rasul Allah- juga tergolong kekafiran? Nanti dulu mas..

  56. itulah sastro masih aja blm insaf, dimata dia ulama salaf pembasmi bidah lebih jelek dibanding, siah yang jelas jelas mentahzir umar abu bakar osman n muawiah. padahal mereka ahli surga

    ——————————————

    Sastro Menjawab:
    Silahkan anda buktikan bahwa yang anda tuduhkan sebagai bid’ah itu benar-benar bid’ah, jangan hanya vonis tapa dalil, nanti justru anda yang terjebak dalam bid’ah dalam pengkafiran…

  57. Ana fikir ada benarnya Abu Wahaby bangga dengan sebutan Wahaby yang dinisbatkan dari al-Wahhab = Maha Pemberi anugerah, Inggrislah yang memberi kemerdekaannya pada 20 Mei 1927

    Kalau mao memakai logika tawasul, Allah SWT memberikan kemerdekaan pada Ibnu Saud dengan wasilah Inggris, itulah kenapa disebut Saudi Arabia

    Kalau berdalih lagi atas nama “pemurnian agama” sebagai apologi perlakuan mereka terhadap Khalifah Osmani apa beda mereka dengan Knights of Templar pada zaman Kegelapan Eropa?

    Kullu bid’atin dholalah, siapa yang sebenarnya bid’ah?
    hehehehe

  58. anggap aja orang orientalis yang menyebut wahabi tp kami sebagai orang yang simpaty kepada syekh tidak pernah membolehkan kami memakai nama itu( sbg bukti tidak ada satupun ulama ahlusunnah pengikut syekhyang dibelakang namanya diberi tambahan wahaby, dr dulu smp sekarang) spt pengikut imam syafi’i pakai assyafi’i, al hambaliy buat imama ahmad dll. kenapa??? karena kami tahu gelar seperti itu tidak pas dan hanya bikinan ahlul bid’ah kafir dari kalangan barat yang pada masa belakangan diikuti oleh para ahli bid’ah kuburiyun semacam anda. dan anda tahu itu…dan ini juga bukti yang anda minta dan pasti dimengerti oleh orang yang berakal. alhasil orientalis sampai memberi gelar tsb karena tahu pengaruh yang datang akibat dakwah syekh, coba kalau syekh ngajari tahlil, talkin pada mayat, burdah, diba’, sholawat syrik, tentu ya cuma jadi jago kampung tidak akan bisa mengekspor dakwahnya keluar jazirah arab. saya kira penjelasan saya bisa dicerna oleh logika sehat dan dapat hidayah…

    ———————————-

    Sastro Menjawab:
    1- Anggapan anda harus berdalil, kalau mau dibilang ilmiah…
    2- Lho katanya orang Wahaby bangga disebut Wahaby yang dari nama Allah, koq anda mudzabdzab seperti itu….
    3- Kalau anda simpati terhadap pribadi dan ajaran Wahaby, kok anda memasang foto anda…bukannya itu haram?
    4- Syeikh anda itu berpengaruh karena dukungan kolonialis Inggris yang berkompromi dengan Klan Saud. Tahu siapa itu kolonial Inggris, muslim kah atau kafir? Apa hukum berkualisi dengan orang kafir, apalagi untuk membantai saudaranya sesama kaum muslimin?

    Bang, kalau pendiri “Qiyadah Islamiyah” atau bahkan seperti Lia Amibnuddin itu mendapat dukungan altileri (tentara dan senjata) plus dukungan dana maka akan juga mampu berkspansi ke mana-mana seperti Syeikh nt yang mendapat dukungan altileri dari Inggris dan dana dari Klan Saud. Jadi, itu bukan tolok ukur kebenaran…hanya orang bodoh saja yang ‘penyebaran’ dijadikan tolok ukur kebenaran…kalau gitu, Kristen yang lebih banyak jumlah pengikutnya dari Islam lebih dihukumi benar donk…? Logika aneh tapi nyata dari seorang masayikh yang sok pinter!

  59. 1. DARI PERTAMA UCAPAN SAYA SUDAH MENGANDUNG DALIL NAQL DAN AQL.
    2. KARENA DARI NAMA ALLAH ITULAH MAKA TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK KONOTASI YANG SENGAJA DIJELEKKAN OLEH MUSUH2 ALLAH.(BACA: SPT KAMU CS)
    3. FOTO JIKA UNTUK SUATU KEPERLUAN ADA RUKHSHAH, FOTO DIATAS UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA ORANG DAN ISI PADA SITUS INI SAYA PANDANG DG SEBELAH MATA, SETELAH KEPERLUAN SAYA SELESAI AKAN SAYA BUANG, NGERTII KAGA’…?
    3. KAMU KIRA SYEKH ITU SEPERTI ORANG YANG JUAL BANGSA DAN NEGARANYA PADA PENJAJAH?? KA;LAU SEKARANG PADA CINA. MAU NYANGKAL???
    4. YANG UTAMA ITU RIDHO ALLAH BUKAN TENTARA, AJARAN SESAT SEPERTI ITU TIDAK AKAN BERHASIL KARENA DASARNYA SUDAH KELIRU DAN TIDAK DIRIDHOI ALLAH.
    5. SEBENTAR…..KAMU ITU BACA QUR’AN GAK SIH, KOK NGOMONGNYA GITU,? JANGAN2 BACA QUR’ANNYA SYIAH MAKANYA GAK KETEMU AYAT YANG DIMAKSUD.BAHWA KEMENANGAN ITU KARENA RIDHO ALLAH.

    ——————————————–

    Sastro Menjawab:

    1- Dalil Aqli dan Naqli? Jangan ngigau mas…cek lagi tulisan anda itu, mana dalilnya, apalagi Aqli dan Naqli…
    2- Anda mengatakan “orang yang simpaty kepada syekh tidak pernah membolehkan kami memakai nama itu”, kalau itu berasal dari nama Allah, kenapa gak boleh pakai nama itu, seharusnya kalian bangga donk…? Kalau ada orang lain melecehkan, baru mereka yang berdosa. Tapi sayang, ternyata nama itu bukan dari nama Allah, tapi nama orang, Abdul Wahhab. Jadi itu alasan yang dibuat-buat Wahaby aja, biar gak ada pelecehan…
    3- Anda mengatakan: “FOTO JIKA UNTUK SUATU KEPERLUAN ADA RUKHSHAH”, ini menunjukkan kerancuan pengetahuan anda tentang hukum Islam dan syarat-syarat adanya rukhsoh (dispensasi). Haram ya tetap haram, iya kalau anda gak pasang foto bisa membahayakan jiwa anda, ya itu baru ada rukhsoh…jadi kesimpulannya, anda ini mazhab Al-Enaki alias cari yang enak doang, semua yang haram bisa diberi rukhshoh karena alasan ADA KEPERLUAN….
    4- Quran Syiah? Kalau anda dapat Quran Syiah ana minta copyaannya donk…Ridho Allah, Syeikh nt dapat ridho Allah dengan dalil apa? Karena ajarannya menyebar? Itu bukan dalil Ridho Allah, karena Hindu dan Budha juga nyebar…apakah lantas Sidarta Gautama mendapat ridho Allah?

    Makanya belajar om…jangan majlas doang, apalagi ampe pagi kalau ada samar…laa yanfa’

  60. Senjata pak sastro ini cuma kata2 “ILMIAH” meskipun ditanggapi dengan ilmiah tetap saja dipakai kata yang ilmiah.
    mungkin semua tidal ilmiah kecuali pak sastro dkk.

    —————————————–

    Sastro Menjawab:

    Mas, jangan merusak kata ilmiah…keilmiahan sesuatu itu batasannya sudah jelas, memiliki referensi yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Mana tanggapan orang Wahaby yang memenuhi standart semacam itu…silahkan anda mulai dari diri anda sendiri, kita akan lihat, mana sich yang kata anda ilmiah itu? Silahkan kasih komentar, jangan asal copy-paste doang….kayak blog dan situs Wahaby yang ada.

  61. provokator juga loe…sasro

    —————————————–

    Sastro Menjawab:
    Kalau ada dalil yang jelas maka bukan provokator mas…tapi penyingkap hakekat. Dan ternyata seringnya yang namanya hakekat itu pahit mas. Gak percaya? Tanya tuch ama orang2 Salafy Gadungan alias Wahhaby…:P

Tinggalkan Balasan ke suaralangit Batalkan balasan