Ulama Ahlusunah dan Pelopor Jama’ah Takfiri (Ibnu Taimiyah)

Dalam karya lain Ibnu Hajar yang diberi judul “al-Fatawa al-Haditsiyah” halaman 86 menyatakan bahwa Ibnu Taimiyah menuduh para ulama Ahlusunah seperti Abu Hasan as-Subki dan puteranya Tajuddin, syeikh Imam ‘Izz bin Jamaah dan para ulama Ahlusunah lain yang sezaman dengannya baik dari mazhab Syafi’iyah, Malikiyah maupun Hanafiyah sebagai pembohong dan pribadi-pribadi buruk. Oleh sebab itu, Ibnu Hajar dalam kitab tersebut mengatakan: “Dia (Ibnu Taimiyah) adalah hamba yang dihinakan, disesatkan, dibutakan dan ditulikan oleh Allah…”.

——————————————

Ulama Ahlusunah dan Pelopor Jama’ah Takfiri
(Pandangan Ulama Ahlusunah tentang Ibnu Taimiyah)

Jika kita menelaah asal-usul kemunculan Wahabisme niscaya kita akan dapati ada tiga periode; kemunculan, kemandekan dan kejayaan. Kemunculan keyakinan ini berawal dari Ibnu Taimiyah al-Harrani yang bercita-cita menghidupkan kembali metode (manhaj) Salaf Saleh yang selama ini dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hambal, namun Ibnu Taimiyah over dalam mengadopsi pemikiran Imam Ahmad sehingga ia harus berbenturan dengan para ulama Ahlusunah wal Jamaah, bahkan dari pengikut mazhab Hambali sekalipun. Sehingga imbas dari perbuatannya tersebut akhirnya ia harus keluar masuk penjara akibat vonis para hakim (Qodhi) dari berbagai mazhab, dan mati dalam keadaan terhina dan dihinakan di dalam penjara. (Lihat pengakuan Ibnu Katsir –salah seorang murid Ibnu Taimiyah- dalam kitab “al-Bidayah wa an-Nihayah” jilid 14 halaman 4 dan 52)

Masa selanjutnya adalah masa kemandekan dimana masa ini lebih banyak diperankan oleh murid-murid Ibnu Taimiyah, pemegang estafet keyakinan dan ajaran Ibnu Taimiyah yang telah menyimpang dari Ahlusunah wal Jamaah. Salah satu murid Ibnu Taimiyah yang paling menonjol saat itu adalah Ibnu Qoyyim al-Jauzi. Namun tentu ia tidak dapat bergerak bebas sepeninggal gurunya, selain ia juga tidak sesembrono gurunya yang ngobral pemikiran-pemikiran sesatnya ke khalayak. Atas dasar itu, pada kala itu pemikiran Ibnu Taimiyah bisa dikatakan mengalami kemunduran yang amat drastis.

Selang beberapa abad kematian Ibnu Taimiyah muncul seorang bernama Muhammad bin Abdul Wahab. Dialah yang menghidupkan kembali ajaran Ibnu Taimiyah yang sempat mandek. Dengan dukungan Ibnu Saud (keluarga dinasi Saud) -yang disokong oleh kolonial Inggris dalam melumpuhkan kabilah-kabilah Arab kala itu- Muhammad bin Saud berhasil menjadikan ajarannya yang hasil pengembangan adopsi dari ajaran Ibnu Taimiyah sebagai mazhab resmi wilayah yang dikuasai oleh kerajaan Arab Saudi. Semenjak itu, ajaran sesat dan menyesatkan itu lebih identik dengan sebutan Wahaby, nisbah kepada ayahnya, Abdul Wahhab. Kenapa tidak disebut Muhammadiyah? Pertama kali yang menakan kelompok itu dengan Wahhabiyah adalah Syeikh Sulaiman bin Abdul Wahhab seorang ulama mazhab Hambali yang mewarisi ilmu ayahnya, saudara tua Muhammad bin Abdul Wahab. Ia dalam surat panjang yang ditulis untuk menasehati adiknya (Muhammad bin Abdul Wahab) yang telah miliki akidah menyimpang dari ajaran ulama Ahlusunah (termasuk mazhab Hambali) yang kemudian karya tersebut dibukukan dan dicetak di Turkia dengan judul “as-Showa’iq al-Ilahiyah fi ar-Raddi ‘ala al-Wahhabiyah”. Jadi penamaan itu bermula dari saudara tua Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri yang disebutkan bahwa ia khawatir terjadi penyimpangan yang lebih dahsyat lagi jika kelompok itu disebut Muhammadiyah, karena kesamaan nama dengan Muhammad bin Abdillah Rasulullah saw. Namun anehnya, para pengikut Wahaby berusaha melakukan pembenaran (Taujih) dengan menyatakan bahwa Wahhab adalah nama Allah, jadi itu adalah sebutan penghormatan karena dinisbahkan kepada Allah. Selain itu tidak sesuai dengan sebab-sebab sejarah penyebutan yang ada, toch mereka juga sering marah jika dinyatakan sebagai “Wahhaby”. Ini merupakan bukti bahwa mereka tidak suka disebut dengan Wahhaby yang terkesan negative. Terjadi paradoksi antara pemikiran dan kenyataan dari penamaan mereka.

Di sini akan kita sebutkan beberapa pemikiran Ibnu Taimiyah yang tidak sesuai dengan ajaran para Salaf Saleh dan mayoritas mutlak Ahlusunah wal Jamaah, namun dia telah mengklaim bahwa semua pendapatnya itu atas akidah Salaf Saleh:

1- Pengharaman Shalat dan doa di sisi kubur para wali Allah. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Majmu’ah ar-Rasa’il wa al-Masa’il” jilid 1 halaman 60)

2- Pengharaman ziarah kubur. (Lihat kitab Ibn Taimiyah yang berjudul “at-Tawassul wa al-Wasilah” halaman 156)

3- Pengharaman istighasah selain Allah. (Lihat kitab Ibnu Taimiyah yang berjudul “al-Hadiyatu as-Saniyah” halaman 40) Ditempat lain Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa barangsiapa yang mengatakan hal itu harus bertaubat dan jika tidak maka ia layak untuk dibunuh. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Ziarat al-Qubur” halaman 17-18)

4- Pengharaman merayakan hari-hari besar keagamaan. (Lihat kitab karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “Iqtidha’ as-Sirath al-Mustaqim” halaman 293-294)

5- Pengharaman bersumpah dengan menyebut nama selain Allah. (Lihat kitab Ibnu Taimiyah yang berjudul “Majmua’h ar-Rasa’il wa al-Masa’il” jilid 1 halaman 17)

6- Keyakinan Ibnu Taimiyah bahwa Allah berbentuk (Tajsim) selayaknya manusia (Anthropomorphis). (Lihat karya Ibnu Taimiyah yang berjudul “al-Fatawa” jilid 5 halaman 192)

Ulama Ahlusunah pertama yang megkritisi tajam pendapat Ibnu Taimiyah dalam masalah pelarangan ziarah kubur nabi dan para wali Allah adalah Muhammad bin Muhammad bin Abu Bakar al-Akhna’I (wafat tahun 763 H) yang bermazhab Maliki (Malikiyah) dalam sebuah risalah beliau yang berjudul “al-Maqol al-Mardhiyah fi ar-Raddi ‘ala Ibni Taimiyah” yang argumentasinya disandarkan kepada hadis-hadis sahih dan dalil-dalil fikih. Namun dikarenakan keangkuhan dan kecongkakan Ibnu Taimiyah yang merasa dirinya paling benar –persis seperti yang dialami oleh kaum Wahaby sekarang ini- akhirnya ia menjawab karya syeikh al-Akhna’i tadi dengan menulis sebuah risalah yang diberi judul “ar-Rad ‘ala an-Akhna’i”.

Jika al-Akhna’i dari ulama Ahlusunah yang bermazhab Maliki, maka terdapat ulama lain yang dari mazhab Syafi’iyah (pengikut Imam Syafi’i) yang juga turut menentang pemikiran sesat Ibnu Taimiyah. Salah satunya adalah Taqiyuddin as-Subki as-Syafi’i (wafat tahun 756 H) yang beliau menduduki kedudukan ketua Qadhi (Qodhi al-Qudhat) di wilayah Syam (sekarang Syiria). Beliau mengarang sebuah kitab yang diberi judul “Syifa’ul Asqom fi Ziyarat Khairil Anam”. Kitab itu ditulis dengan argumentasi yang kuat untuk mengkritisi pendapat Ibnu Taimiyah yang mengharamkan ziarah kubur Rasulullah saw. Sebegitu kuat dan menariknya kitab tadi sehingga menarik perhatian Maula Ali al-Qory seorang ulama pakar fikih yang bermazhab Hanafiyah (pengikut Imam Abu Hanifah) yang akhirnya beliau mensyarahi kitab as-Subki yang bermazhab Syafi’i. Kitab al-Qory tadi diberi judul “Syarh Syifa’i al-Asqom”. Dalam kitab Thabaqot as-Syafi’iyah jilid 10 halaman 186 disebutkan bahwa as-Subki berkaitan dengan Ibnu Taimiyah mengatakan: “Sesungguhnya pemikirannya (Ibnu Taimiyah) tidak sesuai dengan keyakinan mayoritas kaum muslimin dan ia telah menginovasi (membikin-bikin) dalam hal asas-asas keyakinan dan menentang tonggak-tonggak Islam…maka ia telah keluar dari pengikutan agama (al-Ittiba’) menuju mengada-ada agama (al-Ibtida’) dan melakukan keanehan dari mayoritas kaum muslimin”.

Contoh lain dari ulama Ahlusunah yang mengkritisi pendapat Ibnu Taimiyah adalah Nuruddin Ali bin Abdullah as-Samhudi al-Mishri yang bermazhab Syafi’i (wafat tahun 911 H). beliau yang erkenal dengan sebutan Syeikhul Islam di Madinah telah mengarang kitab yang diberi judul “Wafa’ul Wafa’ bi Akhbar darul Musthafa”. Dalam kitab yang pertama kali dicetak oleh negara Mesir pada tahun 1374 dengan cetakan empat jilid disebutkan secara detail pembahasan hadis-hadis yang berkaitan dengan pahala ziarah kubur Nabi, peringatan maulud Nabi, tawassul, istighatsah dan meminta syafa’at pasca kematian Rasul.

Ulama Ahlusunah terkemuka lain yang juga sangat getol mengkritisi pendapat Ibnu Taimiyah adalah Ahmad bin Muhammad bin Hajar al-Haitsami (wafat tahun 973 H) yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Hajar al-Haitsami, seorang Syeikh al-Islam kota Makkah dan mufti besar Hijaz (dataran Arab) yang telah mengarang kitab yang diberi judul “al-Jauhar al-Munaddham fi Ziarah al-Kubur al-Mukarram”. Dalam kitab tersebut Ibnu Hajar menjelaskan legalitas ziarah kubur Rasul dengan menggunakan dalil-dalil yang kuat termasuk dalil ijma’ (konsensus) ulama Ahlusunah wal Jamaah. Dalam kitab tersebut selain Ibnu Hajar menyebutkan dalil-dalilnya yang kuat, beliaupun menukil beberapa pendapat ulama Ahlsunah lain tentang Ibnu Taimiyah. Salah satu yang beliau bawakan adalah pendapat ‘Izz bin Jamaah yang mengatakan: “Dia (Ibnu Taimiyah) adalah lelaki yang sesat dan pembohong. Semoga Allah mengazabnya karena kesesatan dan kebohongannya dengan merasakan hidangan kehinaan di dunia sebelum merasakannya di akherat”. Dalam karya lain Ibnu Hajar yang diberi judul “al-Fatawa al-Haditsiyah” halaman 86 menyatakan bahwa Ibnu Taimiyah menuduh para ulama Ahlusunah seperti Abu Hasan as-Subki dan puteranya Tajuddin, syeikh Imam ‘Izz bin Jamaah dan para ulama Ahlusunah lain yang sezaman dengannya baik dari mazhab Syafi’iyah, Malikiyah maupun Hanafiyah sebagai pembohong dan pribadi-pribadi buruk. Oleh sebab itu, Ibnu Hajar dalam kitab tersebut mengatakan: “Dia (Ibnu Taimiyah) adalah hamba yang dihinakan, disesatkan, dibutakan dan ditulikan oleh Allah…”. ¬

Satu lagi tokoh ulama Ahlusunah yang mengkritisi tajam pendapat Ibnu Taimiyah. Beliau adalah Ibnu Hajar al-Asqolani (wafat tahun 852 H) pengarang kitab “ad-Durar al-Kaminah”. Dalam kitab tersebut beliau banyak menjelaskan tentang siapakah gerangan Ibnu Taimiyah beserta beberapa pemikirannya yang menyimpang. Beliau menjelaskan bahwa dikarenakan Ibnu Taimiyah memiliki pemikiran yang bertentangan dengan keyakinan mayoritas kaum muslimin atas dasar itulah maka ia sering dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh para ulama Ahlusunah dari mazhab Hanafiyah, Syafi’iyah dan Malikiyah. Ibnu Taimiyah sering mengaku-ngaku sebagai pengikut salah satu ajaran Ahlusunah. Bahkan terkadang ia mengaku sebagai pengikut Syafi’i, terkadang ia mengaku sebagai pengikut Asy’ariyah dsn seterusnya, padahal hal itu hanya sekedar pengakuan yang tidak memiliki dasar sama sekali. Dalam kitab tersebut pada jilid 1 halaman 154 Ibnu Hajar menukil pendapat al-Hishni ad-Damsyiqi yang berkata untuk Ibnu Taimiyah dengan ungkapan: “Dia adalah seorang Zindiq. Sesungguhnya keyakinannya adalah memuat ajaran penghalalan darah dan harta (kelompok lain .red)”.

Dan masih banyak lagi para ulama Ahlusunah dari berbagai mazhab yang menyatakan akan kesesatan ajaran Ibnu Taimiyah. Atas dasar itulah akhirnya Ibnu Taimiyah mendapat balasan setimpal di dunia sebelum mendapat siksa Allah di akherat kelak. Ia mati di dalam penjara akibat ajaran-ajaran sesatnya. Namun, setelah beberapa lama ajaran itu secara sembunyi-sembunyi disebarkan oleh pengikutnya yang salah satunya adalah Ibnu Qayyim al-Jauziyah, setelah kedatangan Muhammad bin Abdul Wahab ajaran Ibnu Taimiyah dimunculkan kembali dengan dukungan keluarga Saud yang mendapat sokongan kolonial Inggris.

[Sastro H]

72 Tanggapan

  1. Saran ana buat ikhwan semua. Blog ini berbahaya sekali!!!

    ————————————-
    Sastro Menjawab:

    Blog ini membahayakan kelompok Wahaby karena:
    1- Tidak sesuai dengan doktirn ajaran mereka.
    2- Menggunakan dalil yang kuat dsari al-Quran, as-Sunnah dan Salaf Saleh yang para ustadz Salafy (Wahaby) di Indonesia tidak mampu menjawabnya.
    3- Menyingkap hakekat para dedengkot Salafy Gadungan seperti Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab yang selama ini diagungkan oleh kelompok Wahabi.
    4- Mengkritisi ajaran Salafy Gadungan yang diajarkan oleh Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab yang mengaku penghidup ajaran Salaf Saleh namun ternyata doktrin mereka kosong dari ajaran al-Quran, as-Sunnah dan salaf Salef.
    5- Kaum Salafy yang Wahaby takut jika blog ini diakses banyak orang muslim Indonesia maka eksistensi dan keberlangsungan ajarannya akan terancam dan selain tidak dapat menyusup dalam masyarakat Ahlusunah wal Jamaah di Indonesia mereka akan diberhanguskan dari bumi Indonesia, karena blog ini akan menyingkap hakekat siapa mereka sebenarnya.
    Wahai kaum Salafy yang Wahaby…agama tidak bisa disebarkan hanya dengan bekal uang dari kerajaan Saudi saja. Kebenaran suatu ajaran adalah tonggak keberlangsungan dan tersebarnya ajaran tersebut…buktikan bahwa ajaran kalian benar dan sesuai dengan al-Quran, as-Sunnah dan Salaf Saleh !!!

  2. Assalamualaikum

    Akhi, bertaubatlah, baca kembali tulisan anda ini. Masak poin 5 anda katakan kesesatan:

    “Di antara kesesatan….
    5- Pengharaman bersumpah dengan menyebut nama selain Allah. (Lihat kitab Ibnu Taimiyah yang berjudul “Majmua’h ar-Rasa’il wa al-Masa’il” jilid 1 halaman 17)”

    Berarti menurut anda orang yang menghalalkan bersumpah dengan menyebut selain Allah itu TIDAK SESAT YA????

    (Ya ini nasehat untuk anda saja, kalau anda malu ga usah dimuat, semoga anda bertaubat saudaraku…)

    ——————————–
    Sastro Menjawab:

    Anda belum tahu pokok permasalahannya khan? Makanya, jangan keburu menghukumi, kita akan buktikan dengan dalil-dalil yang ada sebagaimana pengharaman kelompok Salafy gadungan yang anda yakini dalam masalah ziarah kubur, shalat dan berdoa di sisi kuburan, membangun masjid di sisi kuburan atau ziarah kubur buat kaum perempuan yang telah kami tulis…

  3. debat langsung yuk! tro. Antum tentuin tempatnya deh!

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Maaf, bukan kami takut namun kami tidak mau membuang waktu untuk debat dengan anda…Kami sudah beberapa kali berdebat dengan ustadz-ustadz kelompok Salafy gadungan yang hasilnya mereka cuman bisanya emosi saja…coba dech, anda print out salah satu artikel yang selama ini anda sebut syirik dan berikan ke ustadz anda jika beliau mampu menjawab secara ilmiah…maaf jika kami menampik ajakan anda untuk berdebat dengan anda. Kami hanya mau berdebat dengan ustadznya…

  4. #yang pertama dihapus saja .. #

    Mas ..
    tentu saja saya bukan wahabi dan semoga tidak menjadi wahabi dan saya tidak peduli apakah disebut wahabi atau asyari .. terserah saja lah …

    Tapi, terlepas dari seberapa buruknya tingkah laku wahabi ataupun pendapat2 ibnu taimiyah, pertanyaan saya sederhana saja : dimana peran “salafy versi sampean” terhadap umat Islam saat ini ? kok tidak terlihat di permukaan gitu ..

    Biarpun sebagian wahabi berlindung di ketiak Raja Saud,i tapi kan wahabi2 lain seperti Taliban atau seperti wahabi (pengadopsi pemikiran ibnu taimiyah seperti IM, MMI, HT (?) dll) -lah yang “sangat” terlihat membela umat Islam. Sementara yang awam ini saya tidak melihat kiprah & sepak terjang kaum Salafy-nya sampean dalam membela kemuliaan umat Islam dari penindasan Barat … apa mereka pada semedi di gunung2 saja ?

    mohon diterangken …

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Anda khan gak tahu siapa kami sesungguhnya…kalau kami berkiprah gak perlu riya’ sama anda…hehehehe

  5. Klo menurut saya isi weblog ini sangat mencerahkan pemikiran koq. Mana artikel-artikel lainnya mas ?

    ———————————-
    Sastro Menjawab:

    Tenang mas..pelan-pelan. Sekarang giliran Ibnu Taimiyah, nanti Muhammad bin Abdul Wahab dan seterusnya…sudah ada bahan-bahannya kok…alon-alon asal kelakon. Maklum banyak pekerjaan yang menyibukan lainnya yang jauh lebih penting dari Wahabisme yang berkedok Salafy itu mas….

  6. KEBENARAN DATANGNYA DARI ALLAH & RASULNYA, KLO PEMBENARAN DATANGNYA DARI WAHABY

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Ya, ya…bagus memang kenyataannya semacam itu

  7. Pak Ustadz

    Tolong beberkan kesalahan Ibnu Taymiyyah dan bantahan Atas kesalahan tersebut dari Ulama-ulama kita.

    Ini modal saya unutk melibas mereka. Kalo hanya sekedar seperti tulisan diatas, saya agak kurang bisa menjadikan ini sebagai modal perdebatan. Karena mereka selalu mebawa logika agama yang kebetulan agak masuk akal.

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Pertama: Orang Wahaby bukan ahli berpikir. Kedua: Metode Wahaby menantang logika. Ketiga: Kaum Wahaby bukan ahli debat (diskusi) ilmiyah. Jadi salah besar jika anda mengemukakan hal di atas. Saya bukan pertama kali mas ketemu dan berdebat sama mereka…katanya ahli al-Quran, Sunnah dan salag saleh. Waktu debat, dalil mereka pada ilang semua, alias marah-marahan tok.

  8. Assalamualaikum

    Nah kan ga dimuat kan, tapi koq artikel ga dicabut ya, tapi anda juga ga memuat komen saya, gimana sih anda ini. Kalau anda merasa benar tentu anda memuat komen saya, tapi kalau merasa salah seharusnya anda mencabut artikel ini.

    ——————————-
    SAstro Menjawab:

    Maaf ini bukan blog Wahaby yang gak memuat komentar yang gak sesuai dengan pemikirannya…

  9. Ibnu Taymiah bukan imamnya Salafy, apalagi Ibn Abdul Wahhab. Imamnya kaum Salafiyyun itu seorang ahli ibadah, konon beribadah selama 6000 tahun terus-menerus sebelum Allah menciptakan Nabi Adam. Dia juga diberi keistimewaan oleh Allah untuk tetap hidup hingga hari Kiamat untuk membimbing para pengikutnya.

    ———————————–
    Sastro Menjawab:

    Imam Salafy Gadungan adalah Ibnu Taimiyah dan diteruskan oleh Muhammad bin Abdul Wahab…anda bisa lihat dalam karya-karya mereka yang secara fanatik membela dua orang sesat tersebut.
    Siapa bilang Imam kemlompok Salafy semacam itu, yang logis dan pakai otak dong kalau ngomong…jangan nampakkan kebodohan di hadapan umum!

  10. Sungguh blog ini adalah blog yang sakit hati terhadap ahlussunnah waljama’ah. Takutlah kalian semua akan adzab Alloh atas kebohongan kalian ini. Ulama mana yang berani menghina syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan tulisan yang lebih dusta dari tulisan anda ini?? Semoga kalian lekas bertaubat dan semoga Alloh mengampuni kalian. Semoga Alloh memberi petunjuk kepada kita semua. Jika kalian tetap membuat kedustaan dan membuat syubaht-syubhat di tengah-tengah umat. Semoga Alloh menjadikan kalian pelajaran kepada umat saat ini akan balasan terhadap orang yang melecehkan, memfitnah dan meghinakan DAKWAH AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Lihat betapa kelompok Salafy gadungan ini erus menganggap diri sebagai kelompok Ahlusunah wal Jamaah. Padahal, selain Imam-Imam mereka tidak diakui oleh para ulama Ahlusunah wal Jamaah, juga akidah dan keyakinan mereka tidak sesuai dengan keyakinan mayoritas Ahlusunah wal Jamaah…Lihat kembali artikel kami tentang pembelaan terhadap ajaran dan akidah Ahlusunah yang mereka tuduhkan sesat dan syirik ataupun bid’ah.

  11. Assalamu ‘Alaikum
    Maaf langsung pada intinya. Mohon disebutkan 1, 2, atau 3 Hadist yang menjelaskan “Sunnahnya peringatan Maulid Nabi, dan Istighotsah di sisi kubur”, beserta rowi dan sanadnya yang jelas, bagaimana derajat keshokhihannya dan dishokhihkan oleh siapa.
    Karena Alloh berfirman yg artinya :
    “Katakanlah jika kamu mencintai Alloh maka ikutilah aku (Muhammad Sholallohu Alaihi wasallam) niscaya Alloh akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”.
    “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu”.
    Dan sebuah Hadist dari Aisyah rodhiallohu Anha:
    Setiap yang diada adakan (dalam urusan agama) adalah tertolak.

    Tentang Ibnu Taimiyah rohimahulloh, yang akhir hidup dihinakan dipenjara :
    Kemulusan, kemewahan hidup dan kebanyakan pengikut bukanlah jaminan keselamatan dari adzab Alloh karena memang Alloh menjadikan rasa sakit, kesedihan, dan ketakutan adalah sebagai cobaan sesuai Firman Alloh berikut:
    “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”.
    “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan”.

    Wassalaamu ‘Alaikum

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Wah mas joko…kalau argumennya umum semacam itu (ttg Ibnu Tai-miyah) maka walau orang fasiq manapun yang dicaci banyak orang juga bisa pakai dalil-dalil smacam itu…sekarang yang penting, buktikan bahwa Ibnu Tai-miyah itu memang benar-benar Ahlusunah wal Jamaah yang ajarannya sesuai dengan al-Quran, as-Sunnah dan ajaran Salaf Saleh…!!!
    Masalah-masalah yang anda sebutkan itu pasti akan kita cantumkan dalam blog ini, tenang aja…alon-alon asal kelakon. Coba dulu dech -sebelum pokok-pokok bahasan itu kita sampaikan- yang sudah ada tentang ziarah kubur, membangun masjid di sisi kuburan, ziarah kubur buat perempuan…yang konon bid’ah dan syirik menurut Wahaby (Salafy Gadungan), coba dijawab ya mas…!?

  12. ini adalah blog kaum syiah..syiah juga menmgklaim diri mereka juga ahlus sunnah..kebencian mereka thd kaum salafy jelas dan terang hingga berapi2 macam mas sastro iki lho

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Memang sulit ngomong sama orang gak pinter ini…eh mas, orang yang gak suka sama Wahaby itu bukan hanya Syiah atau Sufi aja tahu…lihat tulisan banyak orang Ahusunah yang gak suka sama Wahaby karya Ibnu Taimiyah dan silanjutkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Jika yang benci terhadap akidah mereka dihukumi Syiah maka apakah Ibnu Hajar al-Asqolani dan Ibnu Hajar al-Haitsami keduanya adalah Syiah? Jika anda bilang ya, maka anda harus banyak belajar lagi dech…jangan kayak katak dalam tempurung.

  13. Berarti mazhab itu bukan cuma 4 (empat) dong, tetapi 5(lima) yaitu, Hanafi, Maliki Syafii, Hambali dan Wahabi. Karena klo menurut sy ajaran wahabi itu berbeda dari ke 4 mazhab yg sudah ada. Ditambah Ja’fari (syiah) jadi 6 (enam) mazhab.

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Kalau yang empat sich jelas, mereka masuk ajaran Ahlusunah. Yang satu Ja’fary jelas masuk kategori Syiah yang non Ahlusunah. Untuk yang satu itu, gak tahu ya enaknya diikutkan siapa? Yang jelas berdirinya Wahabisme hampir bersamaan dengan Ahmadiyah dan Bahaiyyah yang ketiganya (plus Wahaby) mendapat dukungan kolonial Ingris.

  14. memang wajar kalo wahaby MUNGKIN terjerumus dlm bbrp kesalahan ijtihad, seperti melarang wanita ziarah kubur, mewajibkan cadar, dll.. ini hal wajar karna ulama tidaklah maksum

    yg jd masalah adalah KEBETULAN fatwa tsb dimasukkan dlm undang2 saudi arabia, shg menyulitkan sebagian org.

    bagaimanapun, bukankah ijtihad yg salah ttp dpt pahala. Walaupun korbannya nyawa, bukankah perang jamal dan perang siffin juga hasil ijtihad yg berbeda dan korbannya ribuan nyawa, tapi semoga Allah merahmati mreka semuanya.

    Mengenai ibnu taimiyah membandingkan turunnya ALLAh seperti turunnya dia dari mimbar masjid kayanya itu cerita bohong dan sudah sering dibantah.

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Sohih, cerita itu hasil nukilan Ibnu Bathutah yang tidak sezaman dengan Ibnu Taimiyah, namun bukankah banyak bukti lain yang menyatakan bahwa berapa banyak ulama Ahlusunah yang sezaman dengannya yang mencela kesesatan2nya?
    Kalau jelas-jelas ijtihad itu bertentangan dengan teks (nash) gimana? Jika sudah jelas bahwa hasil ijtihadnya itu salah apa terus harus diikuti dan difatwakan? Mana konsistensi mereka terhadap kebenaran?

  15. @ abu ja’far
    Harusnya IBLIS itu dapat pahala atas hasil ijtihadnya meskipun salah, bukan malah dilaknat dan terusir dari surga. Iblis tidak mau tunduk dan sujud kpd adam karena ingin menjaga kemurnian tauhidnya. sujudnya hanya dipersembahkan kepada Allah semata.

  16. Mas sastro bisa minta kontak pribadi, kami di Australi ada pengajian virtual, rencananya mo kita kembangkan terus sampai bisa terjangkau ke berbagai belahan dunia… boleh donk diminta ngisi…nanti kalau sampean berkenan kita lebih berkenalan lewat e-mail dan telpon kalau perlu… kami disini akan dengan senang hati mencoba belajar dari berbagai sumber yang terpercaya seperti yang sampean tuturkan….
    Kita dukung mas cara yang ilmiah kayak gini…agar di indonesia kaum muda bisa mendapatkan pilihan… selain itu kita buktikan keberadaan salafy yang sampean kemukakan banyak bermanfaat bagi khalayak…..
    Kami tunggu yaa balasannya…

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Terimakasih atas masukan dari anda semua…
    Untuk kontak pribadi, silahkan hubungi salafyindonesia@yahoo.com. Tolong jelaskan apa dan bagaimana kajian anda tersebut, insyaAllah akan kita tindak lanjuti.

  17. Bung Sastro, ente lihat lagi komennya Si Dibyo. Kayaknya ente nggak ngerti. Saya justru setuju sama dia. Imamnya Salafy Gadungan itu ya Dia itu, yang nolak sujud kepada Nabi Adam dan diberi umur panjang hingga hari kiamat.

    ————————
    SAstro Menjawab:

    Maaf kalo saya salah dalam memahami tuliosan mas Dibyo…

  18. Buat yang ngaku ahlussunnah, segera tinggalkan webblog ini, berapapun hujjah yang disampaikan tetap akan mental kepada orang ini, Gak ada gunanya menasehati orang yang telah tertutupi hatinya oleh sikap ghuluw… fanatik yang telah membutakan mata dan hati orang ini, Klo saya baca dari awal sampe akhir komentar orang/kelompok ini hanya akan menjauhkan (menyesatkan) orang yang akan menjalankan Islam dengan tuntunan Alloh dan Rosul-Nya. Mengaku Ahlussunnah hanya ngaku-ngaku saja. Biarlah orang ini ngaku-ngaku sebagai ahlussunnah menurut akal dan hawa nafsu saja. Tapi lihatlah, cermatilah, buka mata lebar-lebar cara membantah orang/kelompok ini sangat jauh dari cara ilmiah. Dan cara membantahpun hanya dengan cara-cara memutar balikkan kata. Untuk para penuntut ilmu sekali lagi jauhi weblog ini, sejauh-jauhnya, sesungguhnya subhat orang ini sudah sangat jelas dan hati ini sangatlah lemah…………………………..

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Silahkan sebarkan tausiyah anda itu ke segenap teman-teman Salafy anda…agar tidak membuka blog berbahaya ini.

  19. Apa itu salafy mas dan apa itu wahabi ?. Maaf saya soalnya bingung

    —————————————-
    Sastro Menjawab:

    Salafy adalah yang mengikuti ajaran para pendahulu (dari Salaf Saleh). Adapun Wahaby adalah pengikut Muhammad bin Abdul Wahab yang mengaku sebagai penghidup ajaran Salaf Saleh namun kenyataannya gak begitu…

  20. Dulu saya pernah menjadi Wahabi, yaitu ikut ngaji di pengajian yang diselenggarakan oleh organisasi PERSIS dan Muhammadiyah, mulai tahun 1969 sampai tahun 1982. Saya terlahir dari keluarga Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA).

    Memang kalo diperhatikan ajaran ASWAJA dengan Wahabi sangat bertentangan dan saling membid’ah-dlolalahkan. Sering terjadi bentrokan fisik hampir di semua daerah. Aneh kalo sekarang orang Wahabi mengaku ASWAJA ! Ada apa ini ?

    Tahun 1982 saya mencari alternatif pengajian lain, karena setelah saya kaji, dengan ajaran versi Wahabi saya sulit sekali menghadapi orang yang berlatar belakang akademis atau diskusi / debat secara ilmiah. Dengan kata lain ajaran Wahabi sangat anti akal. Disamping itu pandangan Wahabi terhadap Nabi dan keluarganya sangat bertentangan dengan apa yang dikehendaki oleh syar’i terhadap Nabi dan keluarganya. Apalagi setelah Nabi wafat. Mereka menganggap tongkat lebih berguna dibanding Nabi yang sudah wafat !

    Kalau mas Sastro bikin tulisan yang bernada memojokkan Ibnu Taimiyah menurut saya memang bukan mengada-ada. Masalah2 seperti yang ditulis oleh Mas sastro sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum orang2 yang tahu sejarah Islam dan memahami “Peta Umat Islam” di Indonesia, terutama sejak masuknya faham Wahabi.

    Tapi yang paling penting menurut saya adalah bahwa baik Aswaja maupun Wahabi harus menyadari bahwa ajaran Islam yang kita terima pertama kali di Indonesia ini dalam keadaan sangat rusak berat, karena berakar dari ajaran yang sudah diintervensi oleh ulama2 yang disponsori para penguasa Bani Umayah. Sebagaimana diketahui pendiri Dinasti Bani Umayah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan. Siapa Muawiyah ? Menurut saya Muawiyah, sebagaimana bapanya (Abu Sufyan) adalah “biang kerok”nya atau musuh Nabi dan keluarganya.

    Tapi dengan berbagai manipulasi hadis, sosok Muawiyah ini tampil seolah sahabat Nabi yang utama.

    Nah, misi Muawiyah dengan Dinasti Umayahnya adalah menghancurkan atau menghilangkan keutamaan dan hal-hal yang berkaitan dengan Nabi dan keluarganya, termasuk bukti sejarah. Itulah sebabnya Nabi ditampilkan sebagai manusia biasa yang juga bisa salah. Juga banyak peninggalan sejarah yang ada di Mekkah dan Madinah dihancurkan oleh Wahabi !

    Hal ini tidak aneh karena Wahabi berakar dari Muhammad bin Abdul Wahab yang nyambung ke Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Taimiyyah adalah seorang pengagum Muawiyah (tentunya kalo pengagum Muawiyah pasti kurang respek terhadap Ali dong).

    Masalahnya baik Aswaja maupun Wahabi sama2 pengagum Muawiyah. Paling tidak menganggap Muawiyah sebagai sahabat Nabi. Ada teman saya yang sangat mengagumi Muawiyah setelah membaca buku tentang sepak terjang Muawiyah. Katanya Muawiyah sangat cerdik. Saya bilang kalo cerdik tapi tidak tidak diimbangi Iman jadinya licik dong.

    Jadi menurut persoalannya bagaimana kita menilai Muawiyah, si biang keroknya !

    Saya mengharapkan mas Sastro buat tulisan mengenai sepak terjang Muawiyah dan para Bani Umayah termasi Bani Abbasiyah yang telah memporak-porandakan ajaran Islam yang suci.

    ———————————
    Sastro Menjawab:

    Mau lihat blog Wahaby? Silahkan buka turotsi.wordpress.com atau abdurrahman.wordpress.com akan anda dapati hal-hal yang sangat lucu di sana…pengkafiran (takfir) kelompok muslim lain, masalah pecahnya kaum Wahaby sendiri menjadi beberapa kelompok, pelarangan berorganisasi dan artikel tentang Bumi sebagai pusat galaxy, persis seperti doktrin gereja di abad pertengahan…kali aja nanti ada renaisanse dari pihak intelektual Wahaby sendiri…jika ada kaum Wahaby (Salafy Gadungan) terpelajar yang mendalami ilmu alam (sains) maka mungkinkah ia akan mengamini doktrin yang bertentangan dengan penafsiran teks dan eksperimen ilmiah ini? Akhirnya, kira-kira ada gak ilmuwan yang berakidah Wahaby?
    Untuk pemintaan anda yang terakhir itu terus terang agak sulit untuk dikabulkan….Selain karena banyak masalah yang harus diperjelas berkenaan dengan perbedaan akidah dan keyakinan antara Ahlusunah wal Jamaah dengan Wahabisme (Salafy GAdungan) itu…sehingga masyarakat tahu bahwa Salafy (baca: Wahaby) bukan dari Ahlusunah wal Jamaah melankan “Musang berbulu Ayam” yang siap melalap ayam-ayam yang berbulu bersih itu…

  21. Ibnu Taymiyah, Majmu‘ al-Fatawa (Mufassal al-I‘tiqad, 4:374), tolong ini digarisbawahi ya…
    IT menyebutkan bahwa
    “Muhammad Saw akan didudukkan oleh Allah Swt di kursi berada disebelahNYA”

    Lancang benar itu mulut IT

    bagi yang muqallidun Ibnu Taymiyah mungkin bisa jawab ini?
    4 imam madzhab pun tidak pernah mengemukakan hal demikian adakah dalil yang menyebutkan INI?!?!?!

    Atau cuman reko-rekone IT wae

  22. sedikit saja komen saya…
    sayang sekali url blog di wordpress ini udah keduluan dipake oleh orang yang tidak tahu hakikat da’wah salafiyah.

    innalillahi wa inna ilaihi roji’un..

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Siapa yang meningal mas…ingat, kullu nafsin dza’iqotul maut…jangan disayang-sayang semuanya akan binasa termasuk Salafy Gadungan itu mas…

  23. lho mas .. aku jadi bingung waktu sampean nulis artikel tentang jama’ah takfiri ini. Biasanya justru salafy wahabi yang rajin nulis artikel ini untuk “mendiamkan” jama’ah lain tidak mengkritik pemerintah .. jangan jangan sampean juga menyesatkan mereka yang mengkritik pemerintah … lak podo ae lek ngono …

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Ah itu khan perasaan sampean saja mas…

  24. @T Mulya:

    “Sejarah membuktikan…”

    heheheh….sejarah versi siapa nih….terus pembuktiannya bagaimana?? Kitab2 Syi’ah juga??

    Seolah2 sejarah itu lebih mulia dari shahih Bukhari dan Muslim yang sdh melewati serangkaian proses untuk penshahihannya.

    Ups, maaf, saya bicara sama orang Syi’ah yang hanya ngambil hadits ahlus sunnah kalau hanya mendukung pendapat mereka saja.

    Cape’ deh….

  25. Dlm kitab Al Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir sama sekali sedikitpun tidak mencela Ibnu Taimiyah (yg merupakan gurunya) , Ibnu Katsir hanya menceritakan kisah kehidupan gurunya itu yg sering difitnah oleh orang2 yg hasad dan dengki kpd beliau.
    kalo memang ada celaan Ibnu katsir thd Ibu Taimiyah, coba anda kutipkan perkataan Ibnu Katsir yg mencela Ibnu Taimiyah?!

    kalo anda mau bersikap jujur dan objektif, coba anda kutipkan juga penilaian ttg Ibnu Taimiyah dari kitab2 yg mengumpulkan biografi para Huffazh (para hafizh/ahli hadits) seperti kitab Thabaqatul Huffazh dan Tadzkiratul Huffazh.

    Nukilkan dgn JUJUR bagaimana penilaian penulis kitab2 tsb thd Ibnu Taimiyah!

    Berani gak?

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Sepertinya mas Ibnu Achmad ini selalunya terburu-terburu dalam membaca artikel kami. Mas, coba anda cek lagi, apakah kami menyatakan bahwa Ibnu Katsir -murid setia Ibnu Taimiyah- itu mencela gurunya yang dia fanatiki? Kami hanya menyebutkan bahwa Ibnu Katsir mengakui bahwa gurunya mengalami banyak cercaan dari ulama berbagai mazhab Ahlusunah -dari mazhab syafi’iyah, malikiyah dan hanafiyah, juga hanafiyah sekalipun- sehingga menyebabkan dia dijebloskan ke dalam penjara. Pengakuan akan perlakuan beberapa ulama Ahlusunah dari berbegai mazhab Ahlusunah itu yang diakui oleh Ibnu Katsir. Itu yang kami katakan, bukan lantas Ibnu Katsir mencela gurunya yang sangat difamatiki itu…Sekali lagi, saran kami, baca yang teliti dan jauhkan kepala anda dari emosi yang berlebihan sehingga menghilangkan konsentrasi anda dalam memahami tulisan yang ada…maaf. Adapun beberapa orang yang memuji yang anda sebutkan itu, ya jelas saja meuji Ibnu Taimiyah, lha wong Ibnu Taimiyah adalah guru yang mereka fanatiki. Murid Ibnu Taimiyah khan bukan hanya Ibnu Qoyim dan Ibnu Katsir tok khan? Lantas apakah mereka -murid-murid setia Ibnu Taimiyah- dapat dikatakan sebagai mewakili Ahlusunah? Padahal ulama Ahlusunah yang mencela Ibnu Taimiyah bukan yang kelas keroco, tapi para senior dari empat mazhab Ahlusunah wal Jamaah dan tergolong Qodhil Qodhot (Pemimpinannya para Kadi).

  26. Yup setuju ma mas Fahmi, islam gak hancur sama org dari luar islam tapi hancur oleh orag2 islam itu sendiri

  27. Hi Sastro (duh gak bagus banget namanya)

    Jangan – jangan malah antum yang di danai Amerika atau Barat untuk memecah belah dakwah. karena kan memang orang kafir gak suka tegaknya ass sunnah

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Tahu artinya Sastro gak mas?
    Kok pakai dalil ‘jangan-jangan’ sich?

  28. BERSABARLAH….. JANGAN PERBESAR PERTENTANGAN… KUBURANNYA SENDIRI-2… NANTI TOH BAKAL TAHU MANA YANG BENAR.. KECUALI BAGI YANG MENDAPAT IJIN ALLAH DIBUKA MATA BATINNYA….. INSYAALLAH AKAN TAHU KEBENARAN YANG HAKIKI…. TAWAKAL ‘ALA-LLAAH….

  29. Setuju mas sastro!! libas habis yg memfitnah ahlussunah wal jamaah n’ banyakin trus artikelnye supaye aye tambah pengetahuannye

  30. kalau penjawab seorang islam tulen, kenapa tidak marah seorang sahabat Muawiyah dihina dan dituduh sebagai musuh Nabi. Ya Allah, ampuni lah hamba. Terkutuklah orang yang mengutuk Sahabat Nabi-Mu radhiyallaahu anhu. Rafidhi telah menjalar ke sebagian ummat islam. Masukkanlah kami orang yang mencintai sahabat Nabi-Mu, Sayyidina Abu Bakar ra, Sayyidina Umar ra, Sayyidina Utsman ra, Sayyidina Ali kw, Sayyidina Hasan bin Ali ra, Sayyidina Husin bin Ali, Sayyidina Muawiyah, Sayyidina Abu Sofyan ra, dan seluruh sahabat Nabi-Mu radhiyallahu anhum. Amiin. Yg tidak marah kepada para penghina sahabat nabi agar cepat-cepat bertaubat. Pintu maaf dr Allah masih terbuka lebar. kalau tidak, maka kutuk Allah, malaikat, dan kaum mukminin akan menimpa anda.
    Wahabi…….mazhab sempalan yg berbahaya yang meresahkan masyarakat. Harus diberantas….seperti pemberantasan kepada ahli bid’ah lainnya.
    amiiin

  31. Wah ini mah blog buatan NU ma konco-konconya yang merasa dikuliti oleh “wahabi”. Makanya, tampak dari artikel-artikelnya yang banyak celaanya. Saya udah baca artikel-artikel dalam blog ini tapi gak ada satupun yang “ilmiah” sebagaimana klaim anda. Oh ya mas, katanya udah sering debat ya ma ustadz-ustadz salafy, sama siapa aja? Bisa sebutkan namanya? Trus bukti bahwa ustadz-ustadz salafy mampu berdebat secara ilmiah dan bukan pemarah adalah bukti yang terjadi di Bogor, akhir bulan lalu. Ketika membedah mengenai ritual NU yaitu tahlilan, dan kyai (?) tersebut tidak bisa menjawab, malah marah-marah dan besoknya nyuruh santrinya untuk “razia” pengikut “wahabi”. Bahkan sampai lapor MUI lagi. Banyak kok saksinya, wong debat ini debat terbuka.

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    NU? Mas pakai dalil kira-kira khan?

  32. mas sastro saya berwasiat untuk diri saya sendiri dan juga untuk diri anda agar bertaqwa kepada allah, jangan berbuat dusta dan menyebarkan fitnah.

    tuntutlah ilmu agama kepada orang-orang terpecaya

  33. Kaum muslimin yg berpegang pada Manhaj yg haq pasti mengetahui Syaikh Ibnu Taimiyah rahimahullah di barat maupun di Timur Bumi.Begitupun para tolabul ilmi juga demikian, Kita ketahui Syaikh Ibnu Taimiyah rahimahullah berjihad bersama kaum muslimin melawan tentara bangsa tartar pada zamannya,& kitab2x beliau jg selalu dipelajari para tolib dimasa beliau hidup maupun hingga sekarang dan sampai akhir zaman insya Alloh, Adapun situs / Blog ini telah berjuang bersama iblis dan bala tentaranya untuk memecah belah kaum muslimin. Tdk diragukan lagi bahwa situs ini kepanjangan tangan dari sekte JiL ( jaringan islam liberal ) Harap waspada..

  34. alhamdulillah, melalui situs yang BATHIL dan SESAT ini,
    saya dapat informasi untuk belajar islam yang haq melalui
    web rumahsalafy,saya bisa download dakwah islam yang haq.
    alhamdulillah………….tks mas sastro.

  35. Alhamdulillah…..wa syukurillah…..
    dengan mengunjungi SITUS YANG SANGAT BERMANFAAT DAN DIRAHMATI ALLAH ini. wawasan saya semakin terbuka dan mendapat ilmu yang sangat bermanfaat. sehingga saya tahu kedok wahhabi. dan saya jadi semakin teguh dengan ajaran Ahlussunnah wal jama’ah yang berasal dari Nabi SAW, sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in dan ashlfunassholihin. sehingga saya tahu mana yang haq dan mana yang bathil.

    Alhamdulillah…….. terima kasih banyak mas Sastro….

  36. Mas Sastro..setelah saya baca tulisan2 sampeyan, terlihat betapa sampeyan sangat membenci Salafy/Wahaby. Seolah-olah orang Salafy itu pemahamannya sesat dan menyesatkan, sehingga sampeyan harus counter pemahaman tersebut dengan blog ini (maaf kalau saya salah). Padahal sepengetahuan saya bahwa di Indonesia ini pemahaman Islam yang disepakati adalah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah. Dan di Indonesia ada MUI yang notabene adalah representatasi ulama Indonesia. Kalau memang Salafy/Wahaby merupakan paham yang berbahaya dan menyimpang, mestinya dari pihak MUI sudah mengeluarkan fatwa bahwa Salafi/Wahaby adalah faham yang sesat yang mana tujuannya untuk melindungi umat Islam Indonesia dari paham tersebut. Tapi kenyataanya kan sampai sekarang tidak ada fatwa dari MUI mengenai kesesatan faham ini. Jadi, saya masih percaya bahwa Salafy/Wahaby bukanlah pemahaman yang sesat dan saya berharap rekan2 yang ada disini juga bisa lebih bijak dalam menilai sesuatu hal.

  37. bumi sebagai pusat alam semesta khan Ibnu Taimiyah (Majmu’ Fatawa 25/195), dia menukil pemahaman itu khan menggunakan logika Ptolemy dan memasukkan jargon mazhab Gnostic Catholic Roma/Zaman Kegelapan Eropa yakni bumi persis ditengah-tengah.

    kemudian dia menyatakan bahwa Tuhan duduk
    Dalam kitab Ibnu Taimiah Majmu Fatawa Jilid 4 m/s 374 :
    إن محمدًا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه
    “Sesungguhnya Muhammad Rasulullah, Tuhannya mendudukkannya diatas arasy bersamaNya”.
    ini akidah orang Kristen…! Subhanallah

    Dalam ushuluddin ala Ibnu Taimiyah yang menyalahi ijma’ kaum muslimin adalah perkataannya bahwa jenis alam ini qadim (tidak bermula), (sebagaimana ia katakan dalam tujuh karyanya: Muwafaqah Sharih al Ma’qul li Shahih al Manqul, Minhaj as-Sunnah an-Nabawiyyah, Syarh Hadits an-Nuzul, Syarh Hadits ‘Imran ibn al
    Hushain, Naqd Maratib al Ijma’, Majmu’ah Tafsir Min Sitt Suwar, Al Fatawa) dan Allah pada Azal (keberadaan tanpa permulaan) selalu diiringi dengan makhluk.

    Dalam sebagian tulisannya, Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa Allah Ta’ala persis sebesar ‘Arsy, tidak lebih besar atau lebih kecil, Maha suci Allah dari perkataan ini.

    Kalau ente-ente cuman baca shirahnya apalagi hanya terjemahan yang ditulis oleh orang SAWAH ndak valid lah!

    Akhi Sastro maju terus semoga selalu dalam lindunganNYA

  38. setelah membaca blog ini, saya mendapat banyak pencerahan akan kesesatan ibn TAImiyah dan penerusnya…
    Mereka telah memulai terlebih dahulu menodai, menghina, mencaci maki ulama-ulama salafush sholeh dan ajaran mereka (Wahabi) sesat menyesatkan umat.

    Saya sangat mendukung sekali kepada yg lain agar menyebarkan informasi ini akan serangan “antek2” Yahudi, “boneka” Amerika, “donasi” Arab Saudi.

    Maju terus …. Mas Sastro

    Kami mendukungmu……..

  39. Assalaamu’alaikum wr. wb.

    Kang Sastro B@ler@nte ?
    saya berkunjung ke sini ternyata luar biasa. Ilmu Anda itu mendalam sekali. saya akan taut web “berbahya” ini untuk pembelajaran para santri.

  40. maju terus pantang mundur, ane dukung mas Sastro semoga mas Sastro selau mendapat taufik dan hidayah Alloh Swt, blog salafy lain ga ada yg buka commet gini….
    kenapa ya?

  41. terima kasih banyak mas sastro atas artikelnya yang membuat wahabi dan salafy kadungan kelabakan, seperti mas yudis dan abu abdilah yang bisa cuma ngomong istigfar dll. kalau memang mereka itu benar coba berikan bantahan atas artikel ini diblog ini. hidup kebenaran.

  42. mas Syaipul tolong jawab pertanyaan2 saya : kalau memang Muawiyah yang gurunya Ibnu Taimiyah itu sahabat sejati Nabi dan dijamin masuk surga, kenapa pada saat dia berkuasa telah memerintahkan para khatib Jumat untuk melaknat Khalifah Ali selama 70 tahun ? Dan kenapa pula dia memberontak terhadap khalifah Ali sebagai penguasa yang sah (perang Shiffin) ? Dan kenapa pula dia menghancurkan sistem khilafah yang telah ditegakkan oleh para khalifah yang empat dan menggantinya dengan sistem kerajaan yang turun temurun (Dinasti Umayah) ? Dan kenapa Nabi saw sebelum wafatnya bermimpi mimbarnya dinaiki kera-kera ? Kira2 kera2 itu siapa yah ?

  43. Tidak diragukan lagi bahwa As Syaikh Ibnu Taimiyah adalah seorang Ulama Ahlu Sunnah yang sangat setia terhadap Ajaran Rasulullah ASW dan para sahabat yang sangat mengerti tentang Alqur’an dan hadist. Ketahuilah Ibnu Ibnu Taimiyah tidak pernah mengada-ada didalam agama Islam yang mulia ini. Pemahamannya tidak ada bedanya sebagaimana pemahaman Sahabat Rosulullah ASW karena beliau sangat teliti dan hati-hati. Beliau adalah seorang Ulama yang menginfakkan umurnya untuk ilmu menegakkan kebenaran mengajak kepada Tauhid dan menjauhi Syirik, Mengajak Kepada Sunnah menjauhi Bid’ah yang banyak terjadi di Indonsia. Wahai orang mencaci beliau, mohon ampunlah kepada Allah. Jauhkanlah fanatisme buta, belajarlah sampai ke-akarnya, seperti Syaikh Ibnu Taimiyah. Wassallam

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Berlebihan sekali….biasa aja mas, Ibnu Taimiyah juga manusia biasa yang bisa salah dan dosa. Ungkapan anda seakan anda sezaman dan selalu mendampingi dia, dan tahu betul siapa dia. Padahal, kami gak yakin anda pernah baca buku-buku karya dia yang penuh dengan kontradeksi…

  44. Subhanallah, Sebegini sesatkah umat Islam dengan sikap ghuluw/berlebihan? Kaum muslimin dari kalangan Ahlu Sunnah Waljama’ah atau kaum yang selamat tidak pernah membenci orang kecuali karena Allah SWT. Tidak pula menyayangi orang melainkan juga karena Allah. Inilah yang diajarkan para ulama Ahlu Sunnah termasuk didalamnya As Syaikh Ibnu Taimiyah semoga Allah meridhoi beliau. Orang yang membenci dan mencela Ibnu Taimiyah tidak lain adalah orang yang tak mampu mendunduk hawa dan mencelanya karena hawa pula. Ini sikap dari kaum musyrikin dan ahlu bid’ah. Hati-hatilah kaum muslimin. Belajarlah.. belajarlah.. jangan terjerumus dalam ikut-ikutan mencela ulama besar yang diberi petunjuk oleh Allah SWT.

  45. Orang wahabi perlu baca sejarah. Coba siapa yang menggandeng tangan orang – orang Inggris memerangi khalifah Turki Usmaniyah yang notabene Islam. Lihat saja kisah Lawrence of the Arabia, orang kafir itu diajak kerjasama menentang pemerintah Islam. Sekarang dia teriak – teriak gak boleh oposisi terhadap pemerintah (kalau itu keluarga Suud dan emir – emir di negara semenanjung arabia). Toh orang – orang wahabi itu pula yang banyak berperan menggulingkan pemerintahan taliban di Afghanistan. Kalau alasannya karena taliban jahat, apa gak boleh juga menggulingkan pemerintahan keemiratan di semenanjung arab yang gak kalah jahatnya. Hayyoo…
    Dan ingat wahai manusia sedunia, tangan orang – orang wahabi berdarah – darah membantai banyak kaum muslimin. Ketika Muhammad ibnu Abdul Wahhab memulai aksinya merebut kekuasaan di jazirah arab tak terbilang ribuan kaum muslimin dibantai dengan alasan mereka syirik (padahal hanya cuma beda pendapat), di wilayah Irak, dan sebagainya.
    Orang – orang wahabi ini jahat luar biasa (tapi ane gak mau bales nyebut ente kafir lho…). Jangan percaya omongan orang – orang wahabi.
    Di bidang tulis menulis, wah ini gak kalah jahatnya tatkala mereka menebas leher kaum muslimin. Banyak ulama – ulama yang tak sejalan dicerca habis dengan tuduhan dibuat – buat. Demikian pula para syuhada yang namanya difitnah habis. Demikian kasar dan menyakitkan tuduhan mereka seakan – akan menempatkan lawan ‘mazhab’nya itu sebagai pesakitan atau bahkan di luar Islam. Yang saya gak habis pikir kenapa pena – pena itu tidak untuk mencerca Tuan Bush, Blair dan Howard. Apa karena sudah cium pipi sama mas… King Abdullah.
    Orang – orang wahabi itu juga licik luar biadab. Mereka sembunyikan peranan tangan kotor mereka dalam lembaran hitam sejarah Islam. Malah mereka sebaliknya menyusun kisah bahwa seolah – olah mereka pahlawan (atau diktator????….). Hei orang wahabi berkacalah pada orang Indonesia. Kami orang Indonesia merdeka tanpa bantuan negara – negara Barat. Tapi kerajaan kalian merdeka (lepas dari pemerintahan Islam) kan karena ditolong oleh Kerajaan Britain, Perancis dan Amerika Serikat. Jadi jelaslah siapa yang menjadi antek – antek imperialis.
    Kesimpulannya orang – orang wahabi itu kumpulan manusia tidak tahu diri…..

  46. IBNU TAIMIYAH si RAJA FITNAH

    ahlul fitnah ini mencela Imam Al Ghazali dianggap menukil filsafat Yunani namun si IBNU sendiri mendoktrinkan jargon mazhab Gnostic Catholic Roma/Zaman Kegelapan Eropa yakni BUMI SEBAGAI PUSAT ALAM SEMESTA
    ““Bahwasannya bumi terletak di tengah bulatan langit. Yang menunjukkan bahwasannya semua benda langit itu terlihat dari bumi di segala penjuru langit dalam jarak yang sama. Ini semua menunjukkan bahwa jauhnya antara bumi dan langit itu sama dari segala sisi dan ini dengan tegas menunjukkan bahwa bumi itu terletak persis di tengah-tengah (Majmu’ Fatawa 25/195)”

    ndak jauh beda dengan muqollidnya sekarang hobinya memfitnah dan mengSKBkan kaum muslimin yang bisa anda lihat di lembar-lembar jumat yang banyak beredar di masjid-masjid akhir-akhir ini

    by design mereka mencoba mengkotak-kotakkan dengan cara tersebut dengan harapan mendapatkan kepercayaan dari pembaca

  47. Nyambung kang Hadi Arnowo

    masayekh wahabi sendiri tidak bisa menasehati ketidakadilan sosial yang dilakukan oleh keluarga kerajaan Saud yang seharusnya memberikan pengayoman kepada warganya, bagaimana mereka bisa menasehati orang sedunia, sebelum tetangganya sendiri dinasehati?

    atau mereka takut akan kehilangan jabatan, uang dan kekuasaan?

    mereka lewat kaki tangannya juga memfitnah para Syarief yang sebelumnya menguasai Tanah Haram & Madinah sebagai orang-orang yang takut kehilangan kekuasaan

    dan ngapain pula Kementrian Urusan Wakaf ikut cawe-cawe urusan dakwah di luar Saudi Arabia, ini jelas konspirasi politik yang dibungkus pemurnian agama, persis seperti Knight of Templar tempo doloe

  48. alhamdulillah sy bersyukur sekali dgn adanya blog ini, sy skrang bs melihat ahlussunnah dgn baik dan blog ini juga menepis anggapan sbagian orang bahwa ahl sunnah adalah nawashib, melainkan hanya wahabi saja yang nawashib!!

  49. hahahahahaha…..hahahahaha…horeeee…..alhamdulillah akhirnya jenggot wahabi kebakar habis, iya nih orang2 wahabi pada punya gelar drs, DR, MM, Prof…tapi kok masih ngga mau percaya sama akal dan kemajuan teknologi….wah jangan2…gelarnya beli tuh….qqqqqqqq….wahabi2…sadarlah engkau wahabi…orang sudah jelas2 kalo si TAI…MIYAH…salah kok masih ngotot, aku hormat dgn ALIM ULAMA menegakkan Agama dgn lillahitaala kalo ama TAInya….MIYAH…ngga deh..hehehe…

    Mas Sastro, Mas WAN…bongkar terus Mas kebusukan2nya WAHABI…salam sukses

  50. innalillahi wa inna ilaihi roji’un..

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Siapa yang meningal mas…ingat, kullu nafsin dza’iqotul maut…jangan disayang-sayang semuanya akan binasa termasuk Salafy Gadungan itu mas…

    abu sayev:

    waha…..kiai pelo ketahuan belangnya, buka lagi qur’an mas biar nggak pelo…..niatnya mau mencemooh namun ternyata yang keluar dari mulut cuman busanya saja

    ———————————————

    Sastro Menjawab:

    Kyai? Belang? Keluar busa doang?
    Gak pernah ngaca ya mas? Ato udah gak percaya lagi ama kaca?

  51. Assalamu’alaikum
    Cara berpikir anda sejalan sekali dengan saya.

    Hanya orang-orang yang taqlid pada pendusta sekaligus bertaqlid pada orientalis yang tidak mampu melihat kebenaran, seterang matahari di siang bolong yang tidak mendung, tentang Ibn Taimiyah.

    Begitu juga, hanya orang-orang yang taqlid pada pendusta sekaligus bertaqlid pada orientalis yang tidak mampu melihat kebenaran, seterang matahari di siang bolong yang tidak mendung, tentang Asy’ariyah.

    Dia bertobat dari kesesatannya dan rujuk dengan rujukan yang haq, yakni Asy’ariyah yang sebelumnya ia cela dan bid’ahkan habis-habisan, pada hari Ahad (Minggu) tanggal 25 bulan Rabi’ al-Awwal tahun 707H, dengan disaksikan oleh beberapa ulama khalaf yang tsiqah. Saat ia mengatakan, “Saya seorang dari golongan Asy’ary” seraya mengangkat kitab Asy’ariyah keatas kepalanya. Singkat cerita, dia memeluk Islam kembali dengan mengucapkan dua kalimah syahadat yang agung.

    Dia meninggal tahun 728H.

    BTW, apa saja yang terjadi pada Ibn Taimiyah dalam 21 tahun sisa hidup pasca pertobatannya?. Saya kok punya dugaan, jika pertobatannya itu bukan tobat sambel, harusnya dia sangat berkepentingan membatalkan semua pendapat dan pemikiran batilnya, baik dalam bidang akidah maupun dalam bidang fiqh, termasuk menulis banyak kitab dalam rangka itu. Atau mungkin juga dia sebenarnya melakukan itu, tapi kemudian lagi-lagi sejarah tentang ini diputarbalikkan oleh kepanjangan tang Iblis.

    Mas sastro, saya belum memperoleh pencerahan tentang dugaan saya di atas, mas. Barangkali mas bisa kemukakan dengan kebenaran meyakinkan dan terpercaya, mas.

    Kalau bisa disajikan di blog ini, saya rasa itu lebih baik. Tapi kalau harus ke e-mail saya juga saya nantikan dengan khidmat.

    Jazaaka Allah khairan katsira

    Wassalaamu’alaikum

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Saya juga memiliki arsip tentang pertobatan itu. Sebenarnya ingin saya tulis di blog ini, tapi kayaknya sudah disinggung sama Blog Malaysia yang sudah kita link itu…saya gak mau ada pengulangan mas….walaupun ada beberapa poin yang belum mereka singgung.
    Yang jelas, kalaulah taubat dia adalah benar, maka seharusnya kitab-kitab yang memuat ajaran sesat yang pernah dikaryanya itu harus dimusnahkan…bukankah dia telah tobat? Kalau buku-buku itu tidak disirnakan bahkan disembunyikan oleh muridnya (Ibnu Jauziyah) yang nanti bakal disebarkan lagi maka; selain taubatnya itu perlu dipertanyakan lagi, diapun telah melakukan kebohongan publik (mungkin karena takut) terkhusus ulama Ahlusunah kala itu dan -taruhlah dia telah tobat- dengan tersebarnya buku-buku yang dikarang pra taubat -tanpa usaha mennarik buku-buku tadi atau menulis jawaban buku2 yang dikaryanya- maka dosanya masih terus berlangsung, karena ia telah sesat dan menyesatkan. Siapa yang menjadi obyeknya, ya siapa lagi kalau gak kaum sekte Wahaby dukungan orientalis dan kolonialis Inggris itu.

  52. Terima kasih, mas.

    Tanpa tendensi membela Ibn Taimiyah, ijinkan saya memperdetil pertanyaan saya.

    PEMIKIRAN SAYA:
    Pertama, saya percaya bahwa kisah pertobatan Ibn Taimiyah itu benar-benar tulisan Ibn Hajar, bukan rekayasa Setan. Begitu pula tulisan Imam al-Nuwairi dan pendapat ulama tsiqah lainnya.
    Kedua, mewabah kembalinya “virus pembinasa” (pemikiran Ibn Taimiyah) itu tidak bisa dianggap sebagai indikasi (apalagi bukti) bahwa Ibn Taimiyah tidak serius tobatnya. Ini karena setan punya kepentingan dan energi besar untuk menghidupkan “virus pembinasa” itu.
    PERTANYAAN SAYA
    Apa saja yang terjadi pada Ibn Taimiyah (misalnya: apa saja sebenarnya yang dia lakukan) dalam 21 tahun sisa hidup pasca pertobatannya?
    CATATAN
    Bagaimanapun jawaban mas atas pertanyaan saya di atas akan menambah pengetahuan saya. Sebab, apa yang sudah saya tahu pasti belum komprehensif.
    Namun, jika pemikiran saya di atas itu salah, maka pertanyaan saya di atas tidak berlaku.

    ———————————————–

    Sastro Menjawab:
    Maaf, saya tidak menyatakan bahwa tulisan itu bukan dari Ibnu Hajar. Boleh jadi adalah tulisan Ibnu Hajar, tetapi yang kita lihat adalah; apakah taubat Ibnu Taimiyah itu memang benar tulus atau hanya sekedar tindakan politis saja? Ini yang menjadi masalah.
    Anda bisa lihat di kitab sejarah karya Ibnu Khaldun tentang situasi zaman itu (kur-leb 21 tahun sebelum wafat Ibnu Taimiyah) dimana terjadi perebutan kekuasaan antara kekuatan kaum muslimin. Atau karya Ibnu al-Wardi. Di sisi lain kita juga harus melihat, bagaimana dan fitnah apa saja yang menimpa Ibnu Taimiyah pasca wafat ayahnya pada tahun 716 hijriyah. Karena fatwanya yang mengegerkan tentang Thalaq pada tahun 720 H yang bertentangan dengan empat mazhab Ahlusunnah, dan dilanjutkan dengan pengulangan fatwa pelarangan bepergian untuk berziarah ke kubur para nabi dan rasul pada tahun 226 H maka semakin membikin gerah para ulama dari empat mazhab Ahlusunnah. Pengulangan fatwa yang pernah dikeluarkan pada tahun 710 H itu membuktikan bahwa masih ada pertanyaan besar atas tobat yang selama ini dinampakkannya. Jadi ada dua sisi yang harus kita lihat dari sikon hidup Ibnu Taimiyah di akhir2 hayatnya, sisi politis dan akidah. Ingat, ia meninggal tahun 728 H (= 1328 M)…maka silahkan lihat 21 tahun sebelum itu, yaitu sejak tahun 707 H hingga wafatnya!?

    Dari sisi akidah, dia tetap seperti semula (pra tobat). Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh salah satu muridnya, ibnu Qidamah (Muhammad bin Ahmad bin Abdul Hadi) dalam bukunya yang berjudul “Al-Uquud ad-Durriyah” dimana disebutkan bahwa sewaktu dia dalam penjara (pengasingan), dia selalu berhubungan dengan pengikutnya yang setia. BAhkan dinyatakan bahwa surat2 yang telah dibacanya lantas direndam di air, agar tidak terbaca oleh orang lain. JAdi dalam masalah akidah, dia masih tetap dalam kondisi lamanya, bertentangan dengan banyak ulama Ahlusunnah yang empat.

    Namun dari sisi politik, dia telah dipakai oleh salah satu penguasa muslim untuk memimpin perang, di akhir2 hayatnya. Sehingga buat para penguasa yang diuntungkan dengannya, ia memiliki nama harum.

    Jadi, secara politis ia harum namanya, namun secara ideologis, dia tidaklah sebagus itu. Dan kita di blog ini lebih menitik beratkan ke masalah ideologis (baca: akidah), bukan politis. Maka jangan heran jika buku2 Ibnu taimiyah masih terus tersebar, sebagaimana buku2 ulama Ahlusunnah dari empat mazhab yang megkritisinya juga masih terus lanjut.

    Itu saja ringkasnya.

  53. Terima kasih mas.

    Itu sangat berguna. Dari situ saya bisa mengembangkan eksplorasi saya.

    Terkait Ibn Taimiyah ini, saya juga menitikberatkan perihal aqidah, kemudian fatwa-fatwa fiqhiyyah-nya yang ngawurs bin ngacos bin errors bin evils.

    Dengan mengatakan bahwa itu tulisan Ibn Hajar, sebenarnya saya hanya ingin memastikan bahwa pertobatan itu benar-benar terjadi, itu saja.

    Sekali lagi, terima kasih.

  54. Assalamu’alaikum…
    Sungguh saya bingung membaca Blog ini…
    Mana yang di sebut Ilmiah, dan mana yang di sebut provokasi tidak jelas di blog ini… Tolong Mas Sastro.. saya butuh tulisan ilmiah dari anda sebagai pembelajaran bagi saya, dengan komparasi yang adil, tidak berat sebelah–dan tolong di sajikan apa adanya–supaya informasi ini betul2 bisa dipelajari secara detil,bukan hanya dalam bentuk retorika dan pembelaan belaka ::

    1.Sebutkan Kesesatan Ibn Taimiyah Beserta dalil-dalil yang di gunakan Ibn Taimiyah dalam mendukung statement sesat-nya (1 Contoh aja gpp).

    2. Sebutkatkan Counter dari anda yang menurut anda benar,beserta dalil-dalil yang anda gunakan.

    3. Beri saya Penjelasan mengapa Ibn Taimiyah Sesat dan anda tidak,

    thanks

    ———————————————————

    SAstro Menjawab:
    Jawaban dari tiga poin yang anda tulis itu ada pada artikel: “Siapa bilang Ibnu Taimiyah Ahlusunnah”, silahkan membacanya dengan hati dingin, walaupun kepala boleh panas.

  55. assalamu’alaikum mas sastro…. kalau di artikel itu sungguh saya kalau serasa mengkebiri intelektualitas saya..
    tolong anda sajikan tulisan dalam bentuk paparan atas pertanyaan saya sebelumnya… cukup singkat aja kok… ga perlu bertele-tele.. saya hanya butuh 1 aja kesesatan ibn Taymiyah–tapi anda sebutkan pula dalil-dalil yang digunakan Ibn Taimiyah dan sumber kitabnya…

    tolong di jawab pertanyaan saya sebelumnya di atas….
    ini sangat penting, karena menyangkut dien saya saat ini harus berkiblat ke mana..
    syukron

    —————————————–

    Sastro Menjawab:
    Insya-Allah mas…tetapi tentunya gak sekarang2 karena kita harus memulai dari kritisi gugatan kaum WAhaby atas akidah Ahlsunnah wal Jamaah yang selama ini sering disesatkan. Kajian tabarruk saja belum tuntas, sedang kami sudah janji hendak menulis tentang seri tawassul/istighitsah.

  56. Jangan pelajari Kitab Ibnu Taimiyyah bila terlanjur dibujuk setan melakukan Syirik dan bid’ah, Sulit meninggalkan dan malu bila dicemooh kalah. pilihlah kitab-kitab ahli bid’ah Hasanah lainnya. Perangi yang akan menghancurkan tridisi yang syirik (ini cara syetan yang meracuni Umat Islam)
    ———————————————————

    Sastro Menjawab:

    Postingan selanjutnya dengan ID yang berbeda-beda (M dan Gus Rul) saya taruh di sini aja ya, biar gak penuh-penuhin, selamat berkomentar:

    1 Ayo hancurkan kesyirikan apapun nama dan bentuknya
    2 Ayo tinggalkan Bid’ah apapun nama dan bentuknya
    3 Ayo Ikuti Sunnah rasul yang shahih
    Bersatu Ahli sunnah Wal Jama’ah, Allahu Akbar

  57. Mas Sastro….
    Apakah semua pemikiran Ibnu Taimiah itu sesat? Bagaimana jika ada orang yg mengambil jalan tengah yaitu memandang Ibnu Taimiah secara proporsional sbg ulama dan manusia biasa yg memang tidak ma’shum. Jadi kl ada yg benar dari dia kita terima dan yg salah atau sesat kita tidak ikuti. Bagaimana Mas?

    ————————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Tentu tidak mas…apakah sewaktu Ibnu Taimiyah nyuruh orang Shalat, puasa, haji, zakat juga dibilang salah? Gak bener semacam itu.
    Tetapi yang maksudkan adalah itu tadi “proporsional”…jangan dijadikan semua pendapat Ibnu Taimiyah sebagai “tolok ukur kebenaran”, karena kebenaran itu bukan pada individu -tetapi dari Allah- maka jadikan kebenaran Ilahi yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah yang menjadi tolok ukur kebenaran.
    Namun, mayoritas mutlak Wahaby gak bersikap semacam itu, bahkan mereka berani menjelekkan ulama Islam yang lain selama mengkritisi Ibnu Taimiyah atau Muhammad bin Abdul Wahhab….khan ini gak proporsional namanya?
    Insya-Allah suatu saat nanti akan kami sebutkan daftar para ulama Ahlusunnah (yang sezaman dengan Ibnu Taimiyah) yang mengkritisi pendapat Ibnu Taimiyah dan ulama Ahlusunnah (yang sezaman dengan Muhammad bin Abdul Wahab) yang mengkritisi akidah Wahabismenya.

  58. ENTE AHLU BIDAH(SASTRO) PEMECAH UMAT?????BUKAN IBNU TAIMIYAH????sekolah yang bener

  59. @ T Mulya
    dlm pandangan saya anda adalah seorang syi’ah (mudah2an sy salah)..
    Dlm syiah ada sebuah ajaran yg di namakan taqiyyah,dah bgtu syiah jg mengkafirkan sahabat abu bakar dan umar bin khattab radhiyallahu anhum,bhkan ahli hadits yg mrka akui mrka bkn bukhori – muslim,mlainkan tokoh2 mereka sendiri..Jd bgmn mau mngikuti sunnah klo ahli hadits yg mrk akui bkn bukhori muslim..
    Tolong tidak dihapus ya kang sastro!!

  60. @ t mulya
    terlebih anda pun seolah mngatakan bhwa mu’awwiyah ra bkn sahabat Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam,pdhl mu’awwiyah ra merupakan slh satu sahabat yg dijamin masuk surga..itu klo anda mngakui kwalitas bukhori-muslim..bgmn mn menurut kang sastro??
    sekali lagi mohon tidak dihapus..matur suwun..

    ——————————–

    Sastro Menjawab:

    Tenang aja mas, ini bukan situs Wahaby yang suka buang komentar yang gak sejalan…
    Muawiyah dijamin masuk surga? Baru dengar saya…bisa minta referensi hadisnya mas? Yang saya tahu dalam kitab-kitab Ahlusunnah malah sebaliknya, Muawiyah yang tergolong Bani umayyah pernah dipermasalahkan oleh Rasul…lihat kitab Mustadrak as-Shahihain karya al-Haim an-Naisaburi jilid 4 halaman 479, KAnzul Ummal karya al-muttaqi al-hindi jilid 1 halaman 252, Hilliyatul Awliya karya Ibnu Na’im jilid 6 halaman 293 dan Zamakhsari dalam kitab tafsir Al-Kassyaf dalam menafsirkan ayat “alam tara ilalladziina badaluu nikmatallhi kufran” (surat Ibrahim) menyebutkan bahwa Bani Umayyah adalah salah satu dari kelompok itu.

  61. oy,saya abdurrahman s h(bukan gelar srjana hukum,tp sngkatan nama saya)..utk mmbedakan dgn abdurrahman2 yg ngasih komen(dg mnghina ulama) di blog ini..
    setiap manusia pny salah masing2 karena ulama bkn nabi yg ma’sum..
    Setiap perkataan boleh diambil ato ditinggalkan kecuali prkataan Rasulullah (harus diambil)..

    —————————————-

    Sastro Menjawab:

    Termasuk Ibnu Taimiyah khan?

  62. sudah saatnya kita bergerak bersama untuk mendorong MUI mengeluarkan fatwa “sesat dan menyesatkan” bagi “wahabi” dan varian2nya, krn kalo mereka dibiarkan trus berkembang di indonesia maka wajah islam indonesia yg damai akan berubah jd wajah islam yg sangar, yg selalu ingin memberangus selain kelompok mereka……..
    terus kembangkan pemahaman Islam yg rahmatan lil alamin……….

  63. kang sastro yang disebut wahaby apa yang jidadnya hitam,celana cingkrang,jenggot panjang and harus pakai cadar.mhn penjelasannya. yang penting itu aqidah ahlussunnah wal jamaah, umatku di akhir zaman akan jadi 73 glongan satu yang selamat ahlyssunnah wal jamaah.boleh orang ngaku2 ahlussunnah wal jamaah gak ada larangan.nanti daakkherat kanjeng nabi yang menetukan.kalao wahaby sdh yakin pasti masuk surga ana akan ikut

    —————————————————-

    Sastro Menjawab:

    Lho mereka yakin banget pasti masuk sorga Koq…tapi mereka lupa bahwa; Sorga bukan milik mereka sehingga menyesatkan kelompok lain dan sok pemilik sorga. Mereka lupa kalau Allah pemilik Sorga, sehingga harus izin dulu sama Allah, termasuk dalam menyesatkan orang lain. Mereka lupa bahwa, KEYAKINAN mereka GAK AKAN MERUBAH KENYATAAN bahwa SORGA BUKAN MILIK MEREKA sehingga mereka gak bisa seenak udelnya menuduh orang sesat. .

  64. u Abdurrahman, “terlebih anda pun seolah mngatakan bhwa mu’awwiyah ra bkn sahabat Muhammad shollallahu ‘alayhi wa sallam,pdhl mu’awwiyah ra merupakan slh satu sahabat yg dijamin masuk surga..itu klo anda mngakui kwalitas bukhori-muslim..bgmn mn menurut kang sastro?? ”

    SUBHANALLAH, MUAWIYAH Laknatullah dijamin Masuk Surga Kata Wahabi???.
    Muawiyah (Pemberontak Zamannya Imam Ali)
    nama bapaknya Abu Sofyan (Orang Munafik Jaman Rasul),
    nama Anaknya Yazid (Pembunuh Imam Husein-Cucu Rasul). Masak dijamin Masuk Surga????

    SANGAT JELAS SEKALI MEREKA ADALAH DILAKNAT ALLAH dalam Al-Quran ada (terutama tentang Abu Sofyan Laknatullah) , Kurang Bukti Apalagi???

    Masak Ayat Allah (al-quran) bisa terbantahkan dengan Hadist meskipun sekaliber Bukhari Muslim. jadi yang salah Al-quran atau Hadist Bukhari Muslim yak????

  65. jangan mencerca shohabat,mereka punya kalimah La Ilaha Ilallah,seringan ringannya iman pada Allah akan dijamin surga yang besarnya 10 kali kerajaan dunia,
    kisah pelacur yang beri minum anjing,
    dalam ilmu Allah kita belum tahu, mana yang diterima iman dan amalan kita……..teruslah berusaha saudaraku,
    Salah Fy menggonggong kafilah tetap berlalu…..

    maju terus beh………

  66. assalamualaikum wr wb
    salam kenal buat Kang Sastro dari saya..
    Mungkin kang Sastro bisa mengeluarkan artikel tentang perdebatan antara Ibnu Athaillah dengan Ibnu Taymiyah, perdebatan dua pemimimpin golongan yang saling berseberangan. Tapi dilakukan dengan cara yang bijak dan saling menghormati.
    Salam Ahlussunnah wal Jamaah dari saya…

  67. MAJU TERUS KANG SASTRO

    WAHABISME NGGAK MENGENAL GOLONGAN LAIN SELAIN KELOMPOK MEREKA (SORGA UDE DICARTER MEREKA)…..

    MASA SEH…

  68. Semakin banyak Tuhan berkeliaran di indonesia. Sukanya ngeklaim. Yach, semoga kita bisa arif menyikapi perbedaan, tanpa perlu mengklaim mana yang paling benar. Setidaknya Wahabi, Syiah, Muktazilah dan semua orang yang suka mengklaim tetap bisa menghargai perbedaan tanpa jotosan…

  69. bacalah solawat sebanyak2nya/semampumu insya alloh kita nanti mendapat syafaat dari baginda rosulillah saw.jangan gentar and jangan takut dibilang bid’ah oleh manusia2 kutu kupret alias peang.ayooo umat muslim wabil khusus indonesia amalkan dzikir,tahlil,tahmid,tasbih dan sholawat .insya alloh akan bermanfaat bagi kita baik di dunia maupun di akherat

  70. ketahulai Sastro, semenjak membaca block anda ini, saya jadi kepingin tahu tentang Ibnu Taymiyah, akibatnya:

    saya penasaran saya beli buku-buku karangan beliau. saya yakin buku-buku karangan beliau menjadi laris karenanya dicari pembaca block ini.

    dosa Ibnu Taymiyah berkurang karena ada yang menjelekkan beliau (fitnah), dosanya diberikan kepada anda (Sastro).

    anda jadi rugi dan capek sendiri

    ————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Dosanya Ibnu Tai-miyah tidak akan luntur walau difitnah oleh orang sedunia, karena kebanyakaaaan…..apalagi kalau itu bukan fitnah, wah berat sekali dosa ibnu Tai-miyah itu! Kacian dech dia…!?

    anda tidak dapat mempengaruhi orang lain dengan block anda ini.

  71. ….wah web “orang stress” ini bagus juga…alhamdulillah buat nambah daftar web-web “orang stress”…kaisan sastro..pengen terkenal mas ? ada dendam mas dengan orang-orang salafy?…duh mas sastro antum ga ada kerjaan mas…..ulama dihina mas..antum tuh sopo mas?? qur’an aja ga hafal, haist aja hafal dikit. mas sastro ….piye sih antum mas…..sekarang banyak orang kayakantummas…..gak aneh…he he he e lucu…yang dukung juga sama menuduh tas dasar benci semata…wah-wah….mas -mas…..ksian deh antum……cape dehmas….ikut kajian dulu mas….yang bener….jangn cari kesalahan ulama mas….antum”pipis aja belum lurus mas. ga cebok lagi….innalillahi..bahaya mas

Tinggalkan Balasan ke arai Batalkan balasan