Tabarruk 4; Tabarruk Para Sahabat dari Peninggalan Nabi, Pasca Wafat Rasul

Jika rambut Rasul seperti rambut kebanyakan orang lantas kenapa para Salaf Saleh mengharapkannya, dan bahkan menghendaki rambut itu dikubur bersamanya sewaktu meninggal dunia? Apakah itu juga tergolong perbuatan syirik? Benarkah Salaf Saleh melakukan kesyirikan? Ini yang harus dijawab oleh kaum Wahabi.

——————————————

Mengambil Berkah (Tabarruk) Merupakan Perbuatan Bid’ah atau Syirik? (Bag IV)

    (Tabarruk Para Sahabat dari Peninggalan Nabi, Pasca Wafat Rasul)

Setelah kita sebutkan beberapa contoh hadis-hadis yang berkaitan dengan tabarruk para sahabat terhadap diri Rasul pada masa hidup beliau, kini kita akan memasuki sesi kedua yang membahas tentang;

II- Tabarruk para Sahabat (Salaf Saleh) terhadap peninggalan Rasul, pasca wafat beliau.

Imam al-Bukhari dalam kitab shahih beliau menuliskan satu bab khusus tentang “Tentang baju besi (untuk perang .red), tongkat, pedang, gelas dan cincin Nabi, serta apapun yang dilakukan para khalifah pasca (wafat) beliau dari barang-barang tersebut yang belum disebutkan; dari rambut, sandal dan nampan yang diambil berkahnya oleh para sahabat dan selainnya, pasca wafat beliau” (bab; Maa dzakara min Dir’un Nabi wa ‘Ashohu wa Saifihi wa Qodhihi wa Khotamihi wa Maa Ista’mala al-Khulafa’ Ba’dahu min Dzalika Mimma Lam Yudzkar Qisamatuhu, wa min Sya’rihi, wa Na’lihi wa Aaniyatihi mimma tabarraka Ashabuhu wa Ghairuhum ba’da Wafatihi). Hanya Imam Bukhari yang menyebutkan bab tersebut dalam kitab Shahih beliau, yang tidak dilakukan dalam kitab enam (Kutub as-Sittah) yang menjadi kitab standart Ahlusunah wal Jama’ah yang ada. (Lihat: Kitab Shohih al-Bukhari jilid 4 halaman 46 di bab yang sama)

Adapun mengenai hadis-hadis yang membuktikan bahwa para Sahabat yang -tergolong Salaf Saleh- telah melakukan tabarruk terhadap barang-barang peningalan Rasul pasca wafat beliau, seperti:

A- Tabarruk para Sahabat dari rambut Nabi:

1- Dari Abdullah bin Muhib, beliau berkata: “Istriku menyuruhku untuk pergi ke Ummu Salamah dengan membawa gelas berisikan air –dengan pegangan tangan Israil seukuran tiga jari- dan terdapat di dalamnya sepotong rambut Nabi. Jika terdapat seseorang yang terkena mata (penyakit ‘ain .red) ataupun sesuatu (yang lain) maka akan dikirim kepadanya alat pemacar (pewarna rambut .red). Kemudian kulihat dengan berjinjit, ternyata di situ kudapati terdapat rambut merah” (Lihat: Kitab Shohih al-Bukhari jilid 7 halaman 207).

2- Sewaktu Muawiyah akan mati, ia mewasiatkan agar dikuburkan dengan baju, sarung dan selendang juga sebagian rambut Nabi. (Lihat: Kitab al-Ishobah jilid 3 halaman 400, Kitab Tarikh Damsyiq jilid 59 halaman 229 dan Kitab as-Sirah al-halabiyah jilid 3 halaman 109)

3- Sewaktu Umar bin Abdul Aziz hendak meningal dunia, ia membawa rambut dan kuku Nabi seraya berkata: “Jika aku mati maka letakkan rambut dan kuku ini pada kafanku” (Lihat: Kitab at-Thobaqoot jilid 5 halaman 406 tentang (tarjamah) Umar bin Abdul Aziz).

4- Baluran mayat (Hanuth) jenazah Anas bin Malik terdapat sejumput misik dan selembar rambut Rasulullah. (Lihat: Kitab at-Thobaqoot jilid 7 halaman 25 tentang (tarjamah) Anas bin Malik)

5- Salah seorang putera Fadhl bin ar-Rabi’ telah memberikan tiga lembar rambut kepada Abu Abdillah (yaitu; Ahmad bin Hanbal) sewaktu beliau di penjara. Lantas beliau berkata: “Ini adalah bagian rambut Nabi”. Lantas Abu Abdillah mewasiatkan agar sewaktu beliau meninggal hendaknya masing-masing rambut tadi diletakkan pada kedua belah matanya, sedang satu sisanya diletakkan pada lidahnya. (Lihat: Kitab Shifat as-Shofwah jilid 2 halaman 357).

6- Dari Ibnu Syirin, beliau berkata: Aku berkata kepada Ubaidah: “Kami memiliki rambut Nabi. Kami mendapatkannya dari Anas ataupun dari keluarga Anas”. Lantas ia bekata: “Jika aku memiliki selembar rambut saja maka akan lebih kusukai daripada dunia beserta isinya” (Lihat: Kitab Shohih al-Bukhari jilid 1 halaman 51 kitab al-Wudhu, bab al-Maa’ al-Ladzi Yughsal Sya’rul Insan).

7- Al-Waqidi menjelaskan bahwa Ummul Mukminin Aisyah telah ditanya: “Darimana engkau mendapatkan rambut itu?”. Ia berkata: “Sesungguhnya sewaktu Rasul mencukur kepala beliau di haji maka orang-orang memisahkan rambutnya. Lantas kami mendapatkannya sebagaimana orang-orang pun mendapatkannya” (Lihat: Kitab al-Maghozi jilid 3 halaman 1109).

Jika rambut Rasul seperti rambut kebanyakan orang lantas kenapa para Salaf Saleh mengharapkannya, dan bahkan menghendaki rambut itu dikubur bersamanya sewaktu meninggal dunia? Apakah itu juga tergolong perbuatan syirik? Benarkah Salaf Saleh melakukan kesyirikan? Ini yang harus dijawab oleh kaum Wahabi.

B- Tabarruk para Sahabat dari gelas Nabi:

1- Dari Sahal bin Sa’ad pada sebuah hadis, beliau berkata: “Suatu hari aku mendapati Rasul duduk-duduk dengan para sahabat beliau di Saqifah Bani Saidah, lantas beliau bersabda: “Berilah kami minum, wahai Sahal!”. Kemudian aku keluarkan gelas ini dan kuberi minum mereka dengannya”. (Lantas perawi berkata) Kemudian Sahal mengeluarkan gelas tersebut dan memberi kami minum dengan menggunakan gelas tersebut. Dia berkata: “Kemudian Umar bin Abdul Aziz memintanya, dan iapun lantas memberikannya kepadanya”. (Lihat: Kitab Shohih al-Bikhari jilid 6 halaman 352 dalam kitab al-Asyrabah, Kitab Shohih al-Muslim jilid 6 halaman 103 dalam bab Ibahat an-Nabidz lam Yasytari wa lam Yashir Muskiran).

2- Dari Anas: “Sesungguhnya gelas Nabi telah pecah. Kemudian pecahan tadi diikat dengan rantai perak. Berkata ‘Ashim: Aku melihat gelas itu dan minum menggunakan gelas tersebut” (Lihat: Kitab Shohih al-Bukhari jilid 4 halaman 47 dalam bab Bad’ul Khalq).

3- Abu Burdah berkata: “Abdullah bin Salam berkata kepadaku: Engkau akan kuberi minum dengan menggunakan gelas yang pernah dipakai Nabi” (Lihat: Kitab Shohih al-Bukhari jilid 6 halaman 352 dalam kitab al-Asyribah).

4- Dari Shofiyah binti Buhrah, beliau berkata: “Pamanku Faras telah meminta kepada Nabi sebuah piring yang pernah dilihatnya dipakai makan oleh Nabi. Lantas beliau memberikannya kepadanya”.
Dia berkata: Dahulu, Umar jika datang kepada kami, ia akan mengatakan: “Keluarkan buatku piring Rasulullah. Lantas kukeluarkan piring tersebut, kemudian ia memenuhinya dengan air Zamzam, dan meminum sebagian darinya, lantas selebihnya, ia percikkan ke wajahnya” (Lihat: Kitab al-Ishobah jilid 3 halaman 202 dalam huruf Fa’ pada bagian pertama berkaitan dengan (tarjamah) Ibnu Faras nomer ke-6971, Kitab Usud al-Ghabah jilid 4 halaman 352 pada huruf Fa’, Faras ‘Amm (paman) Shofiyah nomer ke-4202, dan Kitab Kanzul Ummal jilid 14 halaman 264).

Apa beda antara gelas biasa yang tidak pernah dipakai oleh Rasul dengan gelas bekas bibir Rasul sehingga menyebabkan para sahabat mulia yang tergolong Salaf Saleh merebutkannya? Apakah perbatan ini tidak tergolong melebih-lebihkan Rasul yang menyebabkan orang terjerumus ke dalam kesyirikan? Apakah kaum Wahaby berani menyatakan bahwa perbuatan tercela (versi Wahabi) itu juga diajarkan oleh para sahabat yang tergolong Salaf Saleh? Mereka harus konsisten dengan ajaran Wahabismenya dengan menyatakan bahwa perbatan itu adalah syirik, yang meniscayakan bahwa para sahabat telah mengajarkan kesyirikan kepada kita.

C- Tabarruk para Sahabat dari tempat tangan dan bibir Nabi:

1- Dalam sebuah kisah yang berkaitan dengan kedatangan Nabi ke rumah Abu Ayyub al-Anshari sewaktu beliau baru berhijrah ke Madinah, Abu Ayyub berkata kepada Beliau: “Kami menyiapkan untuk beliau makan malam dan lantas mengirim (hidangan) baginya. Sehingga jika beliau mengembalikan sisa-sisa (makanan)nya maka aku dan Ummu Ayyub akan mengusap-usap bekas tangan beliau dan memakannya, untuk mengharap berkah. Hingga akhirnya suatu malam, kami mengirim buat beliau makanan yang terdapat bawang merah dan bawang putih di dalamnya. Lantas Rasul menolaknya, sehingga kami tidak mendapati bekas tangan beliau. Akhirnya kudatangi beliau dengan perasaan takut. Lantas kutanyakan: Wahai Rasulullah, demi ayahku, engkau dan ibuku, engkau telah menolak hidanganmu sehingga kami tidak mendapati bekas tanganmu? Lantas beliau menjawab: Aku mendapatkan bau pohon ini (bawang). Dikarenakan aku adalah lelaki yang selalu bermunajat (maka menjauhinya). Adapun kalian, makanlah darinya…”. (Lihat: Kitab al-Bidayah wa an-Niayah jilid 3 halaman 201, Kitab Sirah Ibnu Hisyam jilid 2 halaman 144 dan Kitab ad-Dala’il karya al-Baihaqi jilid 2 halaman 510)

2- Dari Anas: “Sewaktu Rasul memasuki rumah Ummu Sulaim, beliau mendapati di rumah tersebut terdapat Qirbah (tempat air dari kulit) yang tergantung dan di dalamnya terdapat air. Kemudian beliau mengambilnya dan meminum langsung dari bibir (Qirbah), dengan posisi berdiri. Lantas Ummu Sulaim mengambilnya dan memotong bibir Qirbah tadi yang kemudian disimpannya” (Lihat: Kitab Musnad Imam Ahmad bin Hanbal jilid 7 halaman 520 hadis ke-26574 dan atau Kitab at-Thobaqaat jilid 8 halaman 213)

3- Dari Ummu ‘Amir –nama aslinya Fakihah atau Asma’- binti Yazid bin as-Sakan, beliau berkata: “Aku melihat Rasulullah melaksanakan shalat maghrib di masjid kami. Lantas aku pergi ke rumahku dan membawakan daging dan roti. Lantas kukatakan: Makanlah!? Lantas beliau bersabda kepada para sahabatnya: Silahkan makan!? Akhirnya beliau bersama para sahabat beliau yang datang makan bersama…lantas kukatakan: ????” (Lihat: Kitab al-Ishobah jilid 4 halaman 471 pada huruf ‘Ain di bagian pertama, berkaitan dengan (tarjamah) Ummu ‘Amir pada nomer 1374 dan atau Kitab at-Thobaqaat jilid 8 halaman 234).

4- Dari Abdurrahman bin Abi Umrah yang diriwayatkan dari neneknya, Ummu Kultsum. Beliau berkata: “Sewaktu Rasul memasuki rumahku, beliau mendapati Qirbah tergantung yang berisi air. Lantas beliau meminum darinya. Kemudian kupotong bibir Qirbah dan lantas kuangkat, mengharap berkah dari bekas bibir Rasulullah” (Lihat: Kitab Sunan Ibnu Majah jilid 2 halaman 1132 dan atau Kitab Usud al-Ghabah jilid 5 halaman 539 dalam huruf Kaf mengenai (tarjamah) Kultsum pada nomer 7243)

Pertanyaan yang sama juga bisa dilontarkan dan harus dijawab oleh kaum Wahaby, bahwa apakah perbuatan semacam itu (tabarruk dari peninggalan Rasul) tergolong Syirik? Apakah hal itu meniscayakan bahwa para Sahabat yang tergolong Salaf Saleh telah mengajarkan kepada kita kesyirikan? Beranikah kaum Wahabi menvonis para sahabat di atas tadi telah melakukan kesyirikan? Mana bukti bahwa ajaran Salafy (yang pada hakekatnya Wahaby itu) hendak menumbuhkan dan menyebarkan ajaran Salaf Saleh? Salaf Saleh yang mana yang hendak mereka hidupkan ajarannya, padahal segenap Salaf Saleh membolehkan tabarruk –yang dinyatakan syirik oleh kaum Wahaby- itu? [Sastro H]

Bersambung….

47 Tanggapan

  1. Apanya yg salah dgn tabarauk kpd Rasulullah shalallahu`al;ayhi wasallam? gak ada yg salah koq!
    Siapa bilang tabaruk kpd beliau itu syirik???

    Tabaruk yg syirik adalah tabaruk kpd selain Rasulullah, misalnya tabaruk thd benda2 yg dianggap keramat, azimat, kuburan, dll. Itulah tabaruk yg termasuk syirik!
    Semoga anda dapat memnedakannya

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Ya, itu setelah anda membaca hadis-hadis itu…
    Kepada selain Rasul Syirik? Kita akan buktikan bahwa itupun tidak syirik dan terbukti telah dilakukan pula oleh para Salaf Saleh…nanti setelah anda membaca daliul-dalilnya anda akan mengatakan; itu tidak berlaku bagi kuburan Salaf Saleh…Padahal Salaf Saleh, selain Rasul.
    trus bagaimana dengan tabarruk dengan kuburan Rasul dan Salaf Saleh, apakah itu juga syirik? Jika anda menyatakan tidak, maka anda bertentangan dengan fatwa ulama anda (Wahaby), dan jika anda mengatakan ‘Ya, syirik’ maka anda harus mengikuti lanjutan kajian hadis kita…

  2. Assalamu’alaikum …
    Mas Sastro punya saya kok nggak ditanggapin ya…mengenai keotentikan artikel artikel yang mas Sastro tuls disini, (Artinya mas sastro benar benar mengkaji dari kitab aslinya dan tidak hanya menyadur dari tulisan orang lain)so kami bisa yakin jika mengikuti uraian dari artikel yang Mas Sastro tulis
    jakakumullah…boleh ditanggapi via email aja kok
    Wassalam

    ————————–
    Sastro Menjawab:

    Berapa kali kami harus menjawab pertanyaan yang seringnya sama….Bahkan kadang terulang?
    Sudah kami jelaskan bahwa walau sebagian artikel kami adalah hasil kami sendiri, namun sebagian juga kami nukil dari blog dan situs lainnya. Kami kira sah-sah saja, selama visi dan misinya sama…itu juga akan dapat kita lihat dalam blog/situs yang sevisi dan semisi…

  3. justru anda yg tidak bisa membedakan tabaruk yg dibolehkan dgn taabaruk yg syirik!
    anda mengira bahwa salafy menganggap segala bentuk tabaruk adalah syirik.
    Lalu anda membantah perkiraan anda sendiri itu dgn dalil2 ttg tabaruk yg dibolehkan!
    Padahal tidak pernah ada yg menyatakan bahwa tabaruk para shahabat kpd Rasululah sbg kesyirikan!

    Sama seperti orang2 bodoh yg mengira bahwa salafy menganggap segala bentuk tawasul adalah syirik (mungkin termasuk anda yg mengira begitu!), padahal ada tawasul yg disyariatkan dan ada tawashul yg syirik!

    ——————
    Sastro Menjawab:

    Kok lari kemana-kemana mas…masalah tawassul belum kami bahas secara terinci di blog ini, itu menyusul…
    Pertanyaan kami kepada kaum Wahaby adalah; Apakah bertabarruk kepada kubur Rasul, mimbar Rasul dan peninggalan mukjizat abadi Rasul (al-Quran) adalah Syirik? Kalau anda mengatakan ‘tidak’ ini bertenangan dengan fatwa dan prilaku para Muthowwi’ (Rohaniawan) Wahaby…coba saja kita mengusap pagar kubur Rasul, Mengusap mimbar yang dulu dipakai Rasul, Mengusap Pintu dan dinding masjid Nabawi yang dulu dipakai ibadah Rasul, dan atau meletakkan al-Quran di mobil dan mencium al-Quran setelah dan sebelum membacanya…apa kata ulama Wahaby tentang -peninggalan Rasul- itu semua? Mereka akan bilang; Syirik dan Bid’ah…! Padahal, banyak hadis yang aan menjelaskan bahwa para Sahabat mulia Rasul yang tergolong Salaf Saleh telah melakukannya…lantas mana bukti ungkapan anda (yang Wahaby) bahwa “Hanya bertabarruk kepada Rasul yang dibolehkan”? Apakah tabarruk itu juga mencakup peninggalan Rasul pasca wafat beliau, atau hanya sewaktu Rasul masih hidup saja? Obyek bekas dan peninggalan Rasul apa saja yang boleh ditabarruki? Apakah bertabarruk dengan hari kelahiran Rasul (maulud) juga tergolong bid’ah dan syirik? Apakah obyek peninggalan para Sahabat mulia Rasul juga boleh ditabarruki? Apa jawaban anda, wahai Akh Ibnu Ahmad? Silahkan praktekkan ungkapan ini dengan ajaran dan fatwa para mufti Wahaby di Saudi…juga prilaku para muthowwi’ (rohaniawan wahaby) yang berkeliaran di Haramain (di dalam dan sekitar masjid Nabawi dan masjidil Haram) dengan mengobral murah kata-kata “Syirik” dan “Bid’ah”.

  4. Assalamualaikum wrwb.

    Mas Sastro yg di rahmati Allah.

    Mungkin akh Ibnu Achmad belom tau kalo pada suatu hari ketika Imam Ahmad bin hambal r.a. sakit yg tak kunjung sembuh, beliau pergi ke kuburan Imam Syafi’i r.a. dan seraya berdoa kepada Allah dan mengusap badan beliau yg sakit itu ke kuburan Imam Syafi’i r.a. dan tak berselang lama kemudian penyakit itupun sirna (sembuh).

    Masih banyak lagi kisah tabarukan di kalangan ummat salaf dan mereka saling bertabaruk.

  5. Assalamualaikum
    udah deh Ustadz Sastro idolaku..
    yang namanya orang “ngeyel” (contohnya Ibn Achmad) ga usah ditanggapin!
    soale mereka kebeneran cuman cari pembenaran bukannya kebenaran yang benar-benar Benarrr..
    aduh jadi pusing neh, POKOKNYA ™:
    BENAR!!!!!!!

  6. Na’am…bertabaruk dengan dengan kuburan, dan minbar Nabi adalah syirik, berbeda halnya dengan Al Qur’an, kenapa dikhususkan? ya karena ada rekomendasi langsung dari Allah, sebagaiman tertera di dalam QS Al An’am.92, “Dan ini (Al Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi….”
    QS. Al An’am,155, Al Anbiya 50, Shad 29. dan keberkahannya tetap ada sampai an taqumas sa’ah
    Adapun seperti Kuburan, minbar, maka tidak ada nash yang menyebutkan bahwa rasul pernah melakukan hal tsb, atau pernah berwasiat, bahkan Umar radhiallahu anhu pernah mencium Hajar Aswad, Hajar Aswad loh…, tujuan apa? bukan mencari barakah dari benda batu itu sendiri, Umar paham batu tidak bisa memberikan apa-apa, tapi dia melakukan hal tsb karena pernah melihat rasulullah melakukannya. ittiba’an

    Apalagi bertabaruk dengan hari kelahiran rasul, ya lebih..lebih mas.
    Wes, coba sebutkan nash yang pasti, jelas, secara konteksyang tidak perlu ditafsirkan kesana kemari yang menyebutkan bolehnya bertabaruk dengan kuburan, minbar, hari kelahiran dan peninggalan beliau setelah wafat, tapi nash yang yang shahih. coba hatu burhanakum in kuntum shadiqiin……

    Kayaknya sastro perlu belajar agama mulai dari Alif ba ta.

    NB: tadi saya dikabari ada blog terbaru bagus artikelnya http://haulasyiah.wordpress.com
    coba aja kunjungi, siapa tahu bisa taubat….!!!
    sastro..sastro jadi wong kok ngeyelan

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Nantikan nukilan hadis selanjutnya yang membuktikan bahwa Salaf Saleh pun telah bertabarruk dengan kubur dan mimbar juga berbagai peninggalan lain Rasul, pasca wafat beliau…Jika anda menerima ahlan Wa Sahlan, dan jika tidak, silahkan buktikan bahwa kaum Wahaby penghidup ajaran Salaf Saleh! Beranikah mereka mensyirikkan Salaf Saleh?

  7. Akh Ibnu Achmad menulis :
    Tabaruk yg syirik adalah tabaruk kpd selain Rasulullah, misalnya tabaruk thd benda2 yg dianggap keramat, azimat, kuburan, dll. Itulah tabaruk yg termasuk syirik!

    Akh coba akh baca lagi isi Surat Yusuf 93-96 apakah tabaruk yg selain Nabi SAW adalah syirik? bukankah kisah tersebut termasuk tabaruk ?
    Ingatloh kisah itu bukan dari NABI SAW, padahal akh Achmad bilang tabaruk selain dari NAbi SAW adalah syirik.
    apa akh mau menyangkal lagi kisah di dalam Al-Qur’an tsb di atas ???

    coba lagi akh liat hadist Bukhori No.5413 berkata Rasulullah SAW ” Dengan nama Allah atas tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada kami, dengan izin Tuhan kami”
    apa artinya hadist tersebut ?? bukankah Rasulullah sendiri menjadikan airliur orang mukmin sebagai berkah untuk pengobatan??.

    mau bukti lagi ?? bagaimana dengan Nabi Musa ketika akan wafat ia meminta kepada Allah didekatkan ke wilayah suci Palestina, menunjukkan bahwa nabi Musa as. ingin di makamkan dengan mengambil berkah dari tempat suci tersebut (hadist Bukhori 1274)

    Masih mau bukti lagi coba akh baca Surah Al-Imran 97.

    Semoga Allah SWT menghujani / dan menyirami hujan rahmatNYA kepada akh Ibnu Achmad & akh Sastro. AMiiiiiin (doain ana juga yaa!)

  8. saya yakin bahwa tidak ada sahabat nabi yang tidak mengerti makna tabarruk , namun hanyalah perasaan sedihlah karena terus merasa kehilangan junjungannya, sehingga mereka berbuat yang menurut anda ber TABARRUK. Saya juga yakin hal itu bisa disamakan dengan tangisan sahabat sewaktu mendengar adzan BILAL setelah beberapa waktu Nabi wafat, BILAL mengingatkan mereka sewaktu Nabi masih ada bersama mereka. Saya setuju dengan masalah membahas masalah ini secara terbuka dengan dasar kitab2 yang ada. Tidak melalui kabel karena hanya akan membuat ketidakpuasan atau perasaan senang / kesel / marah sendiri. Smoga ALLAH SWT tidak menutup hati kita. AMIN

  9. adew capek deh kok dibahas terus itu sudah ada semua baca aja lah
    g usah diperpanjang apalagi sampek mencela makanya kalo baca jangan dari satu sumber baca dong dari pihak lawan cari buku lawan yang dianggap paling kuat.
    kebanyakan kita menghakimi tanpa memandang alasan dan dalil dalil dari pihak lawan.
    ambuh mumet sirahku.
    dikandani do ngenggekel ae
    wakakakakka

  10. buat temen2….
    mari kita do’akan para wahabist yang baik-baik
    semoga penjelasan dari Ustadz Sastro bisa mencerahkan
    recommended site: http://www.pesantrenvirtual.com

  11. Perpindahan Mazhab Meningkat di Suriah
    Sabtu, 07 Oktober 06 – oleh : husamuddin
    http://www.sinaimesir.com/index.php?pilih=lihat&id=468

    Sinai Online: Sebagian pengamat melihat kemenangan Hizbullah dalam perang melawan penjajah Zionis Israel yang berlangsung selama sebulan lebih, terhitung sejak genderang perang ditabuh 12 juli lalu, telah menyebabkan terjadinya gelombang perpindahan mazhab dari Sunni ke Syiah yang diikuti lebih kurang 70% punduduk Suriah.

    Selain itu, Musthafa Sadah seorang ulama Syiah mengatakan, tujuh puluh lima orang Sunni yang berasal dari Damaskus, diketahui telah berpindah ke mazhab Syiah semenjak dimulainya perang di Lebanon pertengahan juli lalu.

    Kesaksian lain diungkapkan oleh seorang muslim Sunni, Wail khulail (21), sebagaimana yang disiarkan stasiun televisi milik Hizbullah mengatakan, “Sepanjang hidup, baru sekarang saya meyaksikan perang yang dimenangkan oleh bangsa Arab”. Dirinya lalu berencana akan pindah ke mazhab Syiah secara utuh. Seorang Syeikh Sunni mengungkapkan “Sebenarnya untuk pindah ke mazhab Syiah tidaklah mudah, selama lima tahun kami merasa khawatir untuk mempublikasikan keyakinan akan mazhab ini, tetapi sekarang semuanya telah berubah”paparnya.

    Musthafa Sadah kembali menegaskan, bahwa perpindahan ini bukan disebabkan adanya campur tangan Iran. (hsm/al)

  12. ehhh di sini di Indonesia masih ngeributin masalah qunut boleh apa tidak, klo Tahsajud jari telunjuknya di goyang apa tidak?? terus sholawat nabi dan maulid serta tabaruk boleh apa tidak ??
    itu mah sudah dari zaman kuda gigit besi blum selesai juga…. duhh wahabi dan Aswaja……kenapa kalian bertengkar terus……

  13. @Abi Hawra
    Dari jaman kuda gigit besi, sekarang bahkan nanti memang akan tetap seperti itu. Bukan masalah bertengkar atau tidak, yang dikhawatirkan adalah perbedaan itu menjadi pertentangan dan dimanfaatkan pihak-pihak lain (dengan segala tendensinya, misal politik, ekonomi). Paling gawat jika salah satu pihak mengklaim paling benar dan bertindak lebih jauh. Sedangkan penafsiran salahnya berakibat fatal, hingga ekses-eksesnya, misalnya perpecahan ummat, dieksploitasi pihak asing.

  14. Salaf Saleh yang mana yang hendak mereka hidupkan ajarannya, padahal segenap Salaf Saleh membolehkan tabarruk –yang dinyatakan syirik oleh kaum Wahaby- itu?
    ================================================
    Apakah salafy-wahaby menganggap bahwa semua tabaruk itu syirik?? mohon dicantumkan contoh2nya..

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Tentu Wahaby tidak terima jika dinyatakan bahwa semua tabarruk haram, karena mereka tidak memiliki dalil pengharaman secara mutlak. Namun ada beberapa hal dibolehkan secara historis dan dalil teks agama namun diharamkan juga oleh Wahaby. Seperti pada kisah tabarruk terhadap kubur, mimbar dan masjid Nabi. Bahkan pengambilan berkah antara sahabat dengan sahabat lainnya yang membuktikan bahwa manusia selain Nabi pun bisa diambil berkahnya; Dapat diambil contoh tabarruk dari sahabat yang saya contohkan di sini adalah apa yang disebutkan dalam Kitab Usud al-Ghabah jilid 3 halaman 167 berkaitan dengan Abbas bin Abdul Muthalib nomer ke-2797 tentang beberapa orang yang bertabarruk dari Ibnu Abbas dan menyebytnya dengan sebutan ‘Saaqi al-Haramain’. Lihat juga dalam kitab Fathul Bari jilid 2 halaman 399 dimana setelah menyebutkan kisah tentang Ibnu Abbas lantas Ibnu Hajar mengatakan bahwa dari kisah itu meniscayakan akan penekanan bertabarruk dari orang pemilik kebaikan, walaupun orang yang sezaman dengan kita skarang ini…detailnya menyusul.

  15. Bravo mas Sastro, maju terus. in ahsantum ahsantum lianfusikum, wain asa’tum falahaa.

  16. Ada kelompok Wahabi Yang Uring-uringan, ada Kelompok yang Cuek. untuk yang cuek: kita ini bukan kelompok yang cupat/pikiran sempit yang gak mau menerima perbedaan, JUSTRU kita mau meluruskan pemahaman demi anak cucu kita, dari wahabi yang selalu menfitnah Rasul. MAJU TERUS MAS SASTRO. Dari pada kita diem/ cuek padahal ini masalah akidah yang serius. INGAT Islam slalu difitnah karena WAHABI.

  17. Mas.. apakah Usamah bin Laden termasuk WAHABI ??

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Ajaran yang dianutnya adalah Wahabisme…makanya ia (ketua al-Qaedah) bisa bersatu dengan kelompok Taleban di Afghanistan, karena sama-sama Wahabynya.

  18. Mas Sastro punya saya kok nggak ditanggapin ya…mengenai keotentikan artikel artikel yang mas Sastro tuls disini, (Artinya mas sastro benar benar mengkaji dari kitab aslinya dan tidak hanya menyadur dari tulisan orang lain)so kami bisa yakin jika mengikuti uraian dari artikel yang Mas Sastro tulis

    =========

    secara metodologi penulisan ilmiah… mas sastro sudah memenuhi syarat, yaitu mencantumkan nama kitab yg asli, jika memang anda meragukan silahkan cek kitab asli yg ditulis oleh mas sastro sbagai sumbernya.
    seperti contoh ini -> (Lihat: Kitab al-Bidayah wa an-Niayah jilid 3 halaman 201, Kitab Sirah Ibnu Hisyam jilid 2 halaman 144 dan Kitab ad-Dala’il karya al-Baihaqi jilid 2 halaman 510)

  19. ha…ha….ha………..,
    terimakasih mbak santi pertanyaannya,pertanyaan sederhana yang dapat menunjukkan kebodohan dan kedangkalan ilmu si sastro, kalau mau tahu bgm pendapat dan sikap salafy/wahabi thdp usamah bin laden dkk dan yg sejenisnya,silahkan baca buku masalah jihad,teroris dan bom bunuh diri menurut fatwa2 ulama salafy/wahabi, buku ini gampang dicari di toko buku spt gunung agung dll.

  20. lanaa a’maluna walakum a’malukum..
    bagi sesama muslim sebaiknya: ”
    saya tidak menyalahkan kamu tetapi aku tidak ikuti cara kamu..”

  21. Saudara2ku seiman tercinta..

    Siapa sih yang terbaik dari kita?
    Coba deh ngaku salah satu kalo dirinya paling baik ato paling benar ato paling sholeh..
    Sampe di bumi manapun akan kukejar kalo emang dia itu sudah dijamin Alloh akan masuk syurga.

    Jadi kalo boleh usul neh, sebaiknya kita kembalikan ke diri masing2 deh.
    Kita beramal sesuai dengan yang kita pelajari dari guru yang shoheh.
    Kalo ada yang suka ama mBah Abdul Wahab ya monggo kita ga bisa nyalahkan, tapi kalo ada yang milih nderek poro Walisongo nggih sumongo, ga ada yang berhak menyalahkan ato bahkan mengkafirkan, na’udzubillah deh!!
    Ini loh GUE yang paling KOTOR!! yang paling BAHLUL !!

    Kebenaran adalah milik Alloh aja.
    Sedangkan manusia adalah makhluq yang lemah dan penuh hawa nafsu.
    Ingat loh yang paling baik dari kita adalah yang paling taqwa, trus bukti dari itu semua adalah gimana kondisi kita saat SAKAROTUL MAUTT!!!
    imankah? ato saat kafir?? HIYYYY na’udzubillah

    So be COOL MAN….!!!
    Hati-hati dengan strategi musuh islam DEVIDE et IMPERA, kaya ga tau aja sih?
    Kembalilah pada Qur’an fa yaa ikhwanii…
    ‘amma ba’du
    Ku ingatkan kalian dengan Nama Alloh pada KELUARGA ROSULULLOH..!!
    Ku ingatkan kalian dengan Nama Alloh pada KELUARGA ROSULULLOH..!!
    Ku ingatkan kalian dengan Nama Alloh pada KELUARGA ROSULULLOH..!!

  22. Sebenarnya ini bukan masalah benar atau tidak benar, karena yang paling tahu siapa yang benar disisi TUHAN hanya DIA, saya pikir wajar2 saja mas sastro (salam kenal) menampilkan sebuah info lain tentang agama, selama ini sudah hampir 100 tahun terjadi pelarangan hal2 yang diyakini berbau BID’AH, pemerintah arab saudi dengan gencar (di dukung dana yang besar) mengkampanyekan ke seluruh dunia paham mereka, Jama’ah haji diberikan buku2 yang berisi tentang pelarangan TABARRUK, TAWASSUL, WASILAH, dll, hormat kepada ulamapun (mis. cium tangan) di anggap bid’ah.

    Saya senang dengan forum ini,

    Maju terus mas sastro, pantang mundur …..

  23. Saya kira blog ini membawa banyak manfaat ilmu, ternyata banyak kejelekkan saya menyesal ikut membaca blog ini.

  24. Saudara Prima,

    Banyak kejelekannya itu yg mana????

    Jangan begitu? ambilah yg manfaat tinggalkan yg menurut anda gak manfaat. Tidak usah mencela.

    Saya orang Islam abangan dan saya ingin belajar dari berbagai sumber. Menurut saya situs2 seperti ini sangat berguna bagi saya (mungkin bagi sampeyan tidak).

    Saya hanya berpedoman bahwa manusia selain Rasullullah masih mungkin bisa salah jadi kalau seorang syaikh salah dalam suatu hal biarlah kesalahannya itu tidak usah kita turut tetapi saya juga tidak akan mencaci beliau. Kenapa?

    Karena saya tidak yakin saya lebih baik dari beliau dan juga menjaga ukhuwah wajib hukumnya dari pada saling cela meskipun masing2 pihak mungkin benar mungkin salah.

    Atau karena saya orang bodoh ya, nggak punya ilmu untuk bisa saling mendebat, mengkafirkan, mencela orang Islam lain????????

  25. Salah Besar jika anda mengira jika ini blog salaf.
    Namanya saja yang salafy, isinya semua menyesatkan.

    Mas, mendingan antum DIAM daripada menyesatkan banyak orang.
    Sudah dinasehati juga masih ngeyel.

  26. hmmmmmmmmmmmmmm tabrruk yo gak masalah yang masalah klo terjadi perpecahan ummat salam kenal dari madura

  27. sayang kejadian itu berlangsung setelah rosul wafat. andai saja saat itu rosul masih hidup, pasti rosul akan mengatakan DARAHNYA HALAL

  28. YANG DIHALALKAN DARAHNYA ADALAH KELOMPOK KHAWARIJ SEBAGAIMANA DULU RASULULLAH MEMERINTAHKAN SAHABT ABU BAKAR DAN UMAR UTK MEMBUNUHNYA KETIKA SEDANG SHALAT, NAMUN MEREKA GAGAL KARENA TERPESONA OLEH KEKHUSYUAN IBADAHNYA. PADAHAL MENURUT RASULULLAH DIA DAN KELOMPOKNYA ADALAH SUMBER FITNAH DAN PERPECAHAN DI KALANGAN UMAT INI. MEREKA MEMBACA AL QUR”AN TAPI HANYA SEBATAS KERONGKONGAN SAJA, MEREKA TELAH KELUAR DARI AGAMA SEBAGAIMANA ANAK PANAH TELAH KELUAR DARI BUSURNYA.

    MEMANG KHAWARIJ SBG KELOMPOK SEKARANG TELAH PUNAH, NAMUN SIFAT DAN KARAKTERISTIKNYA MASIH BANYAK DITEMUKAN DAN MASIH BANYAK DIANUT, TERUTAMA OLEH KELOMPOK WAHABI. YANG MENGAKU SEBAGAI PENGHIDUP KEMBALI AJARAN SALAF SALEH, TAPI SAYANG SALAF SALEH YANG MEREKA IKUTI ADALAH SALAF SALAH YANG RASULULLAH SENDIRI TELAH MEMERINTAHKAN UNTUK MEMBUNUHNYA.

    @IND, F.B
    ANDA JANGAN MENGANDAI-ANDAI, TAPI FATWA HALAL DARAHNYA BAGI KHAWARIJ DAN YANG SEMISAL DNGNYA (WAHABY) JELASS RASULULLAH TELAH MEMFATWAKAN !!!!!

  29. Alaika salam saudaraku Mas Sastro. Saya dukung terus tulisan Anda, kita sama2 prihatin akan banyaknya antek dan pendukung Wahabi di Indonesia (pendukung Ibnu Taimiyah, Muhamad Bin Abdul Wahab,dll) yang rajin mengkafirkan dan membid’ahkan org lain yang tidak sepaham dengan pikiran2 busuknya. Jika rezim Wahabi tidak dilenyapkan dari bumi Indonesia, saya takut rahmat Allah, syafaat Rasul, dan himmah para masyaich tidak akan pernah turun, yang ada juga laknat dan bencana… Maju terus saudaraku!!! Kami orang beriman dibelakang Anda!

  30. blog ini bagus!

    Saya juga sebel sama orang2 wahabi yang gampang memvonis seseorang/kelompok sebagai orang/kelompok sesat.

    Maju terus mas sastro!

  31. “al muhibbu ma’a man ahabba ilaihi” orang yang senang kepada kanjeng Nabi insyaallah besok akan dikumpulkan denganKanjeng Nabi, orang yang senang kepada ibnu taimiyah besok insyaalah juga akan dikumpulkan dengan beliau.. gitu aja kok repot… orang yang senang kepada walisongo dan menziarahi beliau karena senang dengan amal soleh beliau insyaalah besok juga akan dikumpulkan jadi satu… saya sejak kecil sudah lahir dari keluarga NU .. saya dikatakan ahli neraka ya terima kasih… karena memang saya tidak dijamin masuk surga oleh allah seperti kanjeng nabi, khulafaur rosyidin, siti khodijah, atau lainnya… dan kalo orang yang menganggap bahwa dirinya pasti masuk surga ya kalo bisa ajak2x kita2 yang dikatakan ahli neraka.. gitu aja koq repot islam itu mudah dan indah mengapa harus dipersulit.. astaghfirullah lilmuslimiin wal muslimat wal mu’minin wal mu’minat pokoknya semua orang yang mengaku Islam semoga diampuni segala dosanya tidak perduli wahaby, salafy, syiah, ahlussunnah, NU, Muhammadiyah dll… Amiiiiiinx3…

  32. saya kagak ngerti apa yang dibicarain, saya ndak ngerti hadist shohih itu gimana, ulama yan suu’ itu seperti apa… umpama saya sekarang jadi orang non muslim dan melihat umat islam seperti ini saling mengkafirkan menjelek2kan saya pasti akan tertawa senang.. tetapi berhubung saya muslim karena alhamdulillah saya sudah bersaksi bahwa AllahSWT adalah Tuhanku dan pelindungku dan Muhammad SAWadalah adalah nabi, rosul, dan kekasih(wali)nya saya hanya bisa mengelus dada.. sejujurnya saya tidak suka dengan wahabi atau salafy dan semoga allah melindungi saya agar tidak mengikutinya… saya hanya ingin menjalankan islam yang saya kenal islam yang indah, islam yang menghargai kebudayaan orang indonesia yang tidak bertentangan dengan syariat… saya cuma ingin bisa meneladani kanjeng nabi bukan meniru kanjeng nabi.. karena saya tahu saya bukan nabi karena saya diciptakan sebagai manusia biasa… terserah orang wahaby salafy atau lainnya mengkafirkan saya atau membid’ahkan perilaku saya, saya akan mencoba menerimanya dengan lapang dada karena itu yang diajarkan oleh guru2 saya.. saya suka pergi ke makam auliya, orang yang alim.. ke makam orang tua saya.. apakah itu BID’AH???? walaupun hanya sekadar mendoakan beliau dan meneladani sifat2 baik beliau.. kalo ada yang membid’ahkan atau mengkafirkan tindakan saya.. saya mau nanya kepada yang katanya hobby mengkafirkan dan membid’ahkan, KALIAN INI SIAPA????.. lawong sama2 manusia yang tidak di kasih jaminan tiket masuk surga ae koq koyok ngono… la lek wong wahaby, salafy dan sealiran sudah ada jaminan masuk surga baru mungkin pantas bilang begitu… meskipun saya sangat tidak suka sikap mayoritas orang wahaby dan salafy hingga mungkin telah merasuk ke dalam darah… tetapi saya diam aja, saya ndak akan bilang wahabi itu sesat karena saya ndak tahu apa2.. karena saya memang awam saya takut salah, karena saya masih bodoh dalam masalah agama.. karena saya masih mau makan roti padahal saya ndak tahu roti itu terbuat dari apa, bagaimana cara membuatnya dll.. Jadi saya setuju orang seperti cak sastro ini dia berani berargumen, semoga cak sastro tidak menulis artikel ini dengan emosi tetapi dengan hati dan niat untuk membela ahlussunnah waljama’ah… ya semoga aja niatnya tetap bener, untuk membela kaum yang dianiaya karena disudutkan oleh satu kelompok minoritas di indonesia, dan ikhlas lillahi ta’ala…
    bagi orang-orang yang merasa dirinya benar ayo monggo meneladani sifat kanjeng nabi.. meskipun beliau tahu pamannya itu ingkar terhadap islam tetapi beliau tetap menghormati beliau dan tetap santun kepada beliau, kanjeng nabipun sangat sedih ketika pamannya itu wafat… la mbok podo ngoco pada akhlaknya kanjeng nabi… akhlak yang mulia, akhlak yang sangat indah…. wiz jelas2 pamane itu salah menurut syar’ie…
    ayo kita ingat lagi bagaimana ketika khalid bin walid membunuh orang kafir yang telah berucap syahadat di bawah pedangnya nabi langsung memarahinya…. padahal orang itu bersyahadat karena terancam jiwanya… la sekarang orang bersyahadat karena memang ia pingin menjadi muslim la koq malah di kafirkan dengan begitu mudahnya…
    astagfirullah lil mu’miniin wal mu’minaat wal muslimiin wal muslimat al ahyaa’i minhum wal amwaat birokhmatika ya arhamar roohimiin….

  33. Kenapa harus resah dan prihatin saudaraku….
    Tenang ajalah, mereka kan menyampaikan ayat-yat Al Qur’an dan As Sunnah, yang menerangkan tentang perbuatan syirik, bid’ah, kurafat…
    Dia itu hanya menyampaikan kok… bukan menuduh kita…..
    Lha kalau kita merasa terkena dengan ayat-ayat Al Qur’an tersebut ya segeralah kembali ke Qur’an dan Sunnah. Gitu aja kok repot……

    Kita menggembar-gemborkan sebagai Ahlussunah wal Jama’ah. Tapi kita buka hadits saja nggak apalagi mempelajari, trus Ahlussunnah nya siapa…?

    Ditempat saya seminggu sekali ada kajian Riyadush Sholihin. Kita undang tetangga-tetangga sekitar. Begitu sampai pada kajian hadist yang menerangkan masalah tawasul, timbulah sanggahan-sanggahan dari saudara-saudara kita para nadliyin.

    Perkiraan saya saudara-saudara kita itu pada kajian minggu depan tidak akan datang lagi. ….Eh ternyata benar… sampai sekarang sudah nggak ada yang ikut lagi…. Lha trus ahlussunah nya siapa ya…?

    Atau kalau boleh tahu, Riyadush Sholihin dan Bulughul Maram itu apa kitabnya kelompok “Salafy” itu? bukan kan…

    Atau kitabnya siapapaun karena didalamnya hanya berisi Hadits seharusnya wajib dipelajari semua umat islam tanpa kecuali.

    Contohnya wudlu aja, yang katanya tuntunannya Imam Syafi’i, ternyata bukan. Kitabnya Imam Syafi’i itu ada empat kitab, lha yang jadi pegangannya pengikut Imam Syafi’i itu pegangannya satu kitab, yang merupakan ringkasan dari empat kitab tsb. Itu terjadi pada generasi setelah Imam Syafi’i. Pada generasi berikutnya yang satu kitab tsb diringkas lagi, begitu seterusnya setiap generasi. Jadi yang kita pegang ini sudah perasan yang keberapa kalinya.. Jadi sudah banyak mengalami distorsi…. Kenapa kita tidak mencari dari sumber aslinya.

    Oleh karena itu, saudaraku, marilah kita buka hati kita untuk mau menerima Al Qur’an dan As Sunnah secara murni, kita pelajari, kita kaji. kita fahami dan kita amalkan. Janganlah kita fanatik pada kelompok atau golongan kita yang membuat butanya mata hati kita..

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Yang jadi masalah bukan kitab Ritadhus Sholihin atau Bulugul Maromnya mas…tapi interpretasi kelompok Salafy itu lho…Jangan dua kitab itu, al-Quran saja jika salah interpretasinya bisa jadi amburadul. Bayangkan, kaum salafy (Wahaby) itu mempraktekkan ayat-ayat yang buat kaum msyrik kepada kaum muslimin selain kelompoknya, ya jelas marah dan tersinggung donk…lantas, gimana kalau kami praktekkan ayat-ayat munafik untuk kaum Wahaby, kalian akan marah dan tersingung gak? Kalian tahu khan konsekuensi kemunafikan dan menjadi kaum munafik khan? Begitu juga dengan kesyirikan dan kaum musyrik yang semua kelompok muslim manapun akan berlepastangan dari kelompok musyrik beserta ajarannya tersebut. Renungkanlah…!

  34. Mas Abu Aceh, jadi selama ini mas Abu berjalan dalam kegelapan dong….. karena nggak tahu mana yang salah dan mana yang benar.

    Nggak bisa ditawar lagi yang benar hanya Al Qur’an dan as Sunnah…..

    Kalau kita hanya boleh bertawasul pada amal terbaik kita, pada orang yang masih hidup (minta di do’akan) dan dengan Asma’ul Husna, ya itu saja yang harus kita amalkan. Jangan tawasul lewat orang yang sudah mati (arwah para wali, arwah para Kyai dll…). Arwah beliau-beliau itu sdh nggak biasa apa-apa dan nggak bisa kemana-mana. Jangankan untuk kita, untuk dirinya sendiri saja sudah nggak bisa.

    Sekali lagi marilah kita kaji, kita fahami dan kita amalkan apa yang ada dalam Al Qur’an dan As Sunnah, agar kita tidak berjalan dalam kegelapan.

  35. “sayang kejadian itu berlangsung setelah rosul wafat. andai saja saat itu rosul masih hidup, pasti rosul akan mengatakan DARAHNYA HALAL”

    hahaha….ini kalo rasulnya sampeyan, nek Rasul Muhammad SAW ga mungkin, lha wong yang kafir quraisy aja diamaafin

  36. kita ga usah pusing pusing, ambil saja yang sanadnya sahih, dari siapapun asalnya asal bisa dipertanggung jawabkan ga masalah,, itu aja kok repot, jangan bingung yach saudara2

  37. paparkan saja dalil-dalil dan jangan mudah mengambil kesimpulan, berpegang teguh dengan satu kesimpulan untuk masalah cabang, karena akan ada pendapat yang lain. Untuk berdakwah kepada khalayak berikan yang sifatnya umum saja, yang khusus diberikan secara person to person.
    Saya sendiri dari dulu setuju dengan memperbolehkannya tabaruk namun dengan i’tiqad yang memberikan manfaat dan mudharat hanya Allah sahaja.

  38. salam…
    saat ini sopo sih yang paling tahu persis sama makna tiap kata dan kalimat dalam Qurán ma sunnah…kalo ada yang ngaku…saya boleh nanya lagi ga..? sejak kapan ente dapat mandat dari tuhan..? apa penafsiran kita dah dapat sertifikasi dari Sang Empunya, kalo tidak! jangan pernah memvonis, karena tafsiran kita juga PASTI belum tentu benar…toleran adalah sikap yang paling bijak.

    Kenapa wahabi seperti jadi mazhab pesakitan..? karena kebanyakan dari wahabiyyun ini ga ngerti toleransi, sikap luhur yang hanya dimiliki oleh spesis manusia…

    Success 4 all moslem communities!

  39. orang kaya sastro ngomong pake dalil lemah alias palsu. harus dilawan pake keegoisan, gak usah pake dalil, gak akan nyambung.

    sastrot, POKOKNYA LO GAK USAH TANYA DALIL GUA APA, POKOKNYA MENURUT GUA TABARUK BID’AH SYIRIK DAN ORANG YANG MELAKUKANNYA ADALAH MUSYRIKKKKKK…. PUAS LO

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    1- Lihat, ia telah melakukan pembohongan nama…dan dalam al-Quran dsebutkan bahwa Laknat Allah akan terkena bagi para pembohong…
    2- Emosi dan egois adalah ciri pengikut Setan yang dilarang oleh Allah…lantas mana bukti bahwa anda ikut Salaf Saleh? jangan-jangan cuman slogan aja tuch, tapi hakekatnya ikut Setan Toleh…

  40. JUSTRU LO YANG DILAKNAT ALLOH, KARENA LO SUDAH MENGHALALKAN BID’AH, SYIRIK, TAHAYUL, KHURAFAT. DALIL-DALIL DIPELINTIR SEENAKNYA.

    —————————
    Sastro Menjawab:
    Mana bukti kalau kami memelintir? Apa gak sebaliknya?

  41. Mengambil Berkah (Tabarruk) Merupakan Perbuatan Bid’ah atau Syirik?

    ————–

    Sastro Menjawab :

    Sangat jelas, tabarruk merupakan perbuatan bid’ah dan syirik, bahkan bisa sampai derajat haram.

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Lihat membohongkan atas nama penangungjawab blog ini. Kira-kira siapa pelakunya? Kenapa mereka melakukan pendustaan semacam ini? tentu selain kebodohan untuk menjawab, kemunafikan dan akhlak bejat meniru ulama mereka yang ngelama.

  42. adakah dalilnya yang melarang untuk bertabarruk.apakah rosululloh melarang orang muslim untuk ziarah kubur.apakah antum2 ngerti/bisa baca hati orang bahwa orang ziarah kubur itu minta2 berkah kekuburan atau antum2 hanya meraba2 aja.kita harus ingat bahwa kita ini adalah terdakwa nanti diakherat nabi muhammad yang menentukan diterima gaknya ibadah2 kita.mudah2an dg ngaji kita tdk kekal tinggal di neraka. teruskan kang sastro aku setuju karo ustadz. soale aku wong nu tulen lho

  43. assalamu’alaikum wr. wb.

    MUNGKIN BERGUNA BAGI SEDULUR2 ASWAJA :
    ======================================

    PERTAMA, tuduhan bid’ah, khurofat & syirik tsb harusnya kita jadikan bahan muhasabah. jujur kita akui, dalil-dalil valid & shahih yg kita pake itu pada praktek di lapangan terkadang mengalami distorsi. kita mungkin menuduh wahaby salah mengintepretasikan sebuah ayat atau hadits, tapi mengapa kita enggan mengakui bahwa dalil-dalil kuat ttg tabaruk tsb juga mengalami penyelewengan di lapangan.

    KEDUA, jangan terkecoh dengan web blog ini. sejak jaman baheula para orientalis menjebak muslimin indonesia dengan selalu -dan selalu- ngebahas ttg tabaruk, ziarah, tawasul dsb. di saat kaum kafir sudah bisa mengembangkan energi nuklir, kita umat muslim dijebak dng permasalahan yg begini2 terus. energi kita akan habis dan terkungkung dalam ke’jumud’an bila terpancing ngebahas ini, kitapun lupa memikirkan ibadah mahdhoh. L…i…h…a…t, banyak koment2 yg masuk pada jam-jam waktu sholat.

    KETIGA, lebih baik kita kembali kepada “guru”/ kiai/ ‘ulama/ murobbi kita masing2 apapun madzhab & manhajnya. dalam tradisi aswaja (ahlus sunah wal jama’ah) menggali ilmu kepada selain “guru”, entah melalui membaca buku atau membaca sumber lain kayak gini harusnya sudah mendapat ijazah/rekomendasi dari sang guru. jangan sampe kita mengikuti jejak Ibnu Taymiah yang jenius namun ilmunya tdk nafi’ krn tak mendapat restu “guru”.
    >>>Dan i…n…i…l…a…h yg membuat saya ragu pd web blog ini, karena mas sastro ngamuk & uring-uringan ketika saya tanya “siapa seh guru/kiai/ustadz mas sastro ?”

    assalamu’alaikum wr.wb.

    ———————————-

    Sastro Menjawab:
    Kalau anda konsisten dengan saran anda itu maka lakukanlah dengan baik…kalau orang Ikhwanul Muslimin saja sudah kalian (Salafy yang Wahaby) sesatkan maka pasti kalian tidak rela jika mereka kembali ke guru-guru mereka sesama IM khan?
    Makanya buat kami gak penting anda tahu siapa guru kami…karena baik guru maupun muridnya (Kami) semua akan kalian kafirkan khan? Karena gak semua guru kami (karena sebagian guru kami seperti kalian, tetapi kami telah tobat karena guru kami yang lain) sepaham dengan kalian…Paham?

  44. ^ 44

    1. Memang yakin betul sebabnya penyelewengan di lapangan?Distorsi? Tidak ada alternatif lain?

    2. Urusan jauh lebih kompleks, dari teknologi (atau khususnya nuklir). Yakin betul, peradaban sampai ke arah tolok ukur kemajuan teknologi itu tidak memerlukan keterbukaan pikiran, perbedaan pendapat, toleransi terhadap perbedaan sampai yang ke prinsip-prinsipnya? Yakin jugakah jangkauan sampai ke teknologi, kalau kultur sainsnya masih model otoritas agama di abad tengah?

    3. (Ganti bersikap simple) “Harus berpegang pada al-Qur’an dan hadits! Berpegang pada selain itu adalah bid’ah, termasuk kalau berpegang pada ulama !”

  45. >>> 45.

    assalamu’alikum wr. wb.

    PERTAMA, kita harus fair – jika sampeyan seorang ahlussunnah yg pernah mengamalkan konsep tabaruk, tawasul pasti melihat distorsi itu ?, emangnya sampeyan belum pernah mengamalkan itu ya ?, atau sampeyan emang bukan aswaja ?

    KEDUA, kalo udah tahu permasalahan umat Islam kompleks, harusnya kita tdk menjebak diri dng masalah yg itu2 aja. Ajaran Islam itu “kaffah”, tdk bisa kita mempelajarinya sepotong2 kayak gini. Diperlukan “as-sulam” -step by step- dalam mempelajarinya.

    KETIGA, para shohabat -radhiyallahu anhum- aja harus ber”guru” pada Kanjeng Rasulullah SAW dalam belajar Al-Qur’an. Lha kita yang jauh dari generasinya para tabi’in, apa mau mempelajari sendiri Al-Qur’an & Hadits, pdhl yg biasa dipelajari ya terjemahan thok -yg bisa aja penerjemahnya seorang orientalis & zionis-.

    Buat mas sastro :
    >>> kalo emang punya “guru”, jangan malu/takut untuk ngakuinnya, emangnya waktu mengelola blog ini belum mendapat restu dari beliau ya, berarti mas sastro ngikutin jejak Ibnu Taimiyah dong.

    wassalamu’alaikum wr. wb.

    —————————————

    Sastro Menjawab:

    1- Masalah Tawassul belum kita bahas, menyusul. Distorsi mananya yang distorsi? Lagian kajian kita belum tuntas kok anda sudah dengan yakin mengukumi semacam itu…buktikan letak distorsinya, jika anda benar! Saya melakukannya, kenapa, Syirik ya? Buktikan kalau itu syirik, dan telah saya buktikan (walau belum tuntas betul) bahwa saya telah meniru sahabat (Salaf Saleh) dalam masalah dierbolehkannya tabarruk, gak ikutan Wahabisme.

    2- Saya setuju step by Step. Tapi jenjang mana saja yang harus kita lalui, itu sesuai dengan sikon kita. Di sini kita dalam rangka menyangah ajaran sesat Wahabisme, jadi ini step by step menurut saya. Boleh jadi teman yang lain melalui step yang lain. Perbedaan step bukan terus menyebabkan mereka sesat dari Islam bukan?

    3- Rupanya anda masih penasaran dengan guru kami ya? Alhamdulillah akhirnya Allah telah menunjukan kami ke guru-guru yang mulia dan berilmu luas dan manfaat, lepas dari penyimpangan guru-guru Wahaby.

    Lho Ibnu Tai-miyah itu gak punya guru tho…? pantesan kok nyimpang gak karu-karuan gitu…!? KACIAN DECH DIA

Tinggalkan komentar