Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Ahlusunah? (Bag-III)

Jika sebagian ulama Ahlusunnah telah menyatakan, akibat kebencian Ibnu Taimiyah terhadap Ali dengan ungkapan-ungkapannya yang cenderung melecehkan sahabat besar tersebut sehingga ia disebut nashibi (pembenci keluarga Nabi .red), lantas jika dikaitkan dengan tiga hadis di atas tadi yang menyatakan bahwa kebencian terhadap Ali adalah bukti kemunafikan, maka apakah layak bagi seorang munafik yang nashibi digelari ‘Syeikh al-Islam’? Ataukah pribadi semacam itu justru lebih layak jika disebut sebagai ‘Syeikh al-Munafikin’ atau ‘Syeikh an-Nawashib’ (jamak dari Nashibi)? Jawabnya, tergantung pada cara kita dalam mengambil benang merah dari konsekuensi antara ungkapan beberapa ulama Ahlusunnah dan beberapa hadis sahih yang telah disebutkan di atas tadi. Dan lebih aneh lagi, para pengikut Ibnu Taimiyah yang juga ikut-ikutan mengatasnamakan dirinya “penghidup ajaran Salaf” (Salafy/Wahaby), masih terus bersikeras untuk diakui sebagai pengikut Ahlussunah, padahal di sisi lain, mereka masih terus menjunjung tinggi ajaran dan doktrin Ibnu Taimiyah yang jelas-jelas telah keluar dari kesepakatan (ijma’/konsensus) ulama Ahlussunah beserta “ajaran resmi” Ahlussunah wal Jamaah.

————————————————

Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Ahlusunah? (Bag-III)

Pernyataan Resmi Ahlusunnah wal Jama’ah Perihal Kekhalifahan Ali:

Sudah kita lihat, bagaimana Ibnu Taimiyah tidak menyinggung nama Ali dalam masalah kekhalifahan? Dan bagaimana ia berdusta atas nama Imam Syafi’i tanpa memberikan dasar argumen yang jelas? Ibnu Taimiyah bukan hanya mengingkari Ali, tetapi bahkan memberikan kemungkinan kekhalifahan buat Muawiyah. Padahal tidak ada kelompok Ahlusunnah pun yang meragukan kekhalifahan Ali. Berikut ini akan kita perhatikan pernyataan resmi beberapa ulama Ahlussunah perihal pandangan mazhab mereka berkaitan dengan kekhalifahan Ali bin Abi Thalib:

1. Dari Abbas ad-Dauri, dari Yahya bin Mu’in, ia mengatakan: “Sebaik-baik umat setelah Rasulullah adalah Abu Bakar dan Umar, kemudian Usman, lantas Ali. Ini adalah mazhab kami, juga pendapat para imam kami. Sedang Yahya bin Mu’in berpendapat: Abu Bakar, Umar, Ali dan Usman”.[51]

2. Dari Harun bin Ishaq, dari Yahya bin Mu’in: “Barangsiapa yang menyatakan Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali (Radhiyallahu anhum) –dan mengakui Ali sebagai pemilik keutamaan, maka ia adalah pemegang as-Sunnah (Shahib as-Sunnah)…lantas kusebutkan baginya oknum-oknum yang hanya menyatakan Abu Bakar, Umar dan Usman, kemudian ia diam (tanpa menyebut Ali .red), lantas ia mengutuk (oknum tadi) mereka dengan ungkapan yang keras”.[52]

3. Berkata Abu Umar –Ibnu Abdul Bar- perihal seseorang yang berpendapat sebagaimana hadis dari Ibnu Umar: “Dahulu, pada zaman Rasul, kita mengatakan: Abu Bakar, kemudian Umar, lantas Usman, lalu kami diam –tanpa melanjutkannya)”. Itulah yang diingkari oleh Ibnu Mu’in dan mengutuknya dengan ungkapan kasar. Karena yang menyatakan hal itu berarti telah bertentangan dengan apa yang telah disepakati oleh Ahlussunah, baik mereka dari pendahulu (as-Salaf), maupun dari yang datang terakhir (al-Khalaf) dari para ulama fikih dan hadis. Sudah menjadi kesepakatan (Ahlussunah) bahwa Ali adalah paling mulianya manusia, setelah Usman. Namun, mereka berselisih pendapat tentang, siapakah yang lebih utama, Ali atau Usman? Para ulama terdahulu (as-Salaf) juga telah berselisih pendapat tentang keutamaan Ali atas Abu Bakar. Namun, telah menjadi kesepakatan bagi semuanya bahwa, sebagaimana yang telah kita sebutkan, semua itu telah menjadi bukti bahwa hadis Ibnu Umar memiliki kesamaran dan kesalahan, dan tidak bisa diartikan semacam itu, walaupun dari sisi sanadnya dapat dibenarkan”.[53]

Jadi jelaslah bahwa menurut para pemuka Ahlussunah, Ali adalah sahabat terkemuka yang termasuk jajaran tokoh para sahabat yang menjadi salah satu khalifah pasca Rasul. Berbeda halnya dengan apa yang diyakini oleh Ibnu Taimiyah, seorang ulama generasi akhir (khalaf) yang mengaku sebagai penghidup pendapat ulama terdahulu (salaf), namun banyak pendapatnya justru berseberangan dengan pendapat salaf saleh.

Pernyataan Ulama Ahlusunnah Perihal Pandangan Ibnu Taimiyah Tentang Ali:

Apa dan kenapa Ibnu Taimiyah membenci Ali sedemikian rupa? Bukankah membenci Ali baik dengan lisan, tulisan dan prilaku merupakan tanda kemunafikan, sebagaimana yang disinggung oleh beberapa riwayat? Pada bagian kali ini akan kita nukil beberapa pernyataan ulama Ahlusunnah perihal pernyataan Ibnu Taimiyah yang cenderung melecehkan Ali bin Abi Thalib:

1. Ibnu Hajar al-Asqalani dalam menjelaskan tentang pribadi Ibnu Taimiyah mengatakan: “Ia terlalu berlebihan dalam menghinakan pendapat rafidhi (Allamah al-Hilli seorang ulama Syiah. red) sehingga terjerumus kedalam penghinaan terhadap pribadi Ali”.[54]

2. Allamah Zahid al-Kautsari mengatakan: “…dari beberapa ungkapannya dapat dengan jelas dilihat kesan-kesan kebencian terhadap Ali”.[55]

3. Syeikh Abdullah Ghumari pernah menyatakan: “Para ulama yang sezaman dengannya menyebutnya (Ibnu Taimiyah) sebagai seorang yang munafik dikarenakan penyimpangannya atas pribadi Ali”.[56]

4. Syeikh Abdullah al-Habsyi berkata: “Ibnu Taimiyah sering melecehkan Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan: Peperangan yang sering dilakukannya (Ali) sangat merugikan kaum muslimin”.[57]

5. Hasan bin Farhan al-Maliki menyatakan: “Dalam diri Ibnu Taimiyah terdapat jiwa ¬nashibi (membenci keluarga Nabi .red) dan permusuhan terhadap Ali”.[58]

6. Hasan bin Ali as-Saqqaf berkata: “Ibnu Taimiyah adalah seorang yang disebut oleh beberapa kalangan sebagai ‘syeikh Islam’, dan segala ungkapannya dijadikan argumen oleh kelompok tersebut (Salafy). Padahal, ia adalah seorang nashibi yang memusuhi Ali dan menyatakan bahwa Fathimah (puteri Rasulullah. red) adalah seorang munafik”.[59]

Dan masih banyak lagi ungkapan ulama Ahlusunnah lain yang menyesalkan atas prilaku pribadi yang terlanjur terkenal dengan sebutan ‘syeikh Islam’ itu. Untuk mempersingkat pembahasan, dalam makalah ini kita cukupkan beberapa ungkapan mereka saja. Namun di sini juga akan dinukil pengakuan salah seorang ahli hadis dari kalangan wahabi (pengikut Ibnu Taimiyah sendiri .red) sendiri dalam mengungkapkan kebingungannya atas prilaku imamnya (Ibnu Taimiyah) yang meragukan beberapa hadis keutamaan Ali bin Abi Thalib. Ahli hadis tersebut bernama Nashiruddin al-Bani. Tentu semua pengikut Salafy (Wahabi) mengenal siapa dia. Seusai ia menganalisa hadis al-wilayah[60] (kepemimpinan) yang berkaitan dengan Ali bin Abi Thalib, lantas ia mengatakan: “Anehnya, bagaimana mungkin syeikh Islam Ibnu Taimiyah mengingkari hadis ini, sebagaimana yang telah dia lakukan pada hadis-hadis sebelumnya (tentang Ali), padahal ia memiliki berbagai sanad yang sahih. Hal ini ia lakukan, tidak lain karena kebencian yang berlebihan terhadap kelompok Syiah”.[61] Jadi jelaslah, kebencian yang mendalam terhadap kelompok Islam Syiah-lah yang menyebabkan kebutaan hati Ibnu Taimiyah dalam melihat kebenaran Ali bin Abi Thalib. Dan terbukti, kitab “Minhaj as-Sunnah” ini khusus dikarang oleh Ibnu Taimiyah dalam menjawab buku karya seorang ulama Syiah yang berjudul “Minhaj al-Karamah” karya al-Hilli, yang di dalamnya membahas tentang beberapa keutamaan keluarga Rasul, termasuk Ali bin Abi Thalib.

Dari sini jelas bahwa akibat kebencian terhadap satu kelompok secara berlebihan menyebabkan Ibnu Taimiyah terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kesesatan, sehingga menyebabkan ia telah menyimpang dari ajaran para salaf saleh yang selalu diakuinya sebagai pondasi ajarannya. Bukankah orang yang disebut ‘syeikh Islam’ itu mesti telah membaca hadis yang tercantum dalam Shahih Muslim –kitab yang diakuinya sebagai paling shahihnya kitab- yang menyatakan: “Aku bersumpah atas Dzat Yang menumbuhkan biji-bijian dan Pencipta semesta, Rasul telah berjanji kepadaku (Ali); Tiada yang mencintaiku melainkan seorang mukmin, dan tiada yang membenciku melainkan orang munafik”.[62] Sedang dalam hadis lain, diriwayatkan dari ummulmukminin Ummu Salamah: “Seorang munafik tiada akan mencintai Ali, dan seorang mukmin tiada akan pernah memusuhinya”.[63] Dan dari Abu Said al-Khudri yang mengatakan: “Kami dari kaum Anshar dapat mengenali para munafik melalui kebencian mereka terhadap Ali”.[64]

Jika sebagian ulama Ahlusunnah telah menyatakan, akibat kebencian Ibnu Taimiyah terhadap Ali dengan ungkapan-ungkapannya yang cenderung melecehkan sahabat besar tersebut sehingga ia disebut nashibi, lantas jika dikaitkan dengan tiga hadis di atas tadi yang menyatakan bahwa kebencian terhadap Ali adalah bukti kemunafikan, maka apakah layak bagi seorang munafik yang nashibi digelari ‘Syeikh al-Islam’? Ataukah pribadi semacam itu justru lebih layak jika disebut sebagai ‘Syeikh al-Munafikin’ atau ‘Syeikh an-Nawashib’? Jawabnya, tergantung pada cara kita dalam mengambil benang merah dari konsekuensi antara ungkapan beberapa ulama Ahlusunnah dan beberapa hadis sahih yang telah disebutkan di atas tadi.

Dari sini jelaslah, bahwa para ulama Salaf maupun Khalaf -dari Ahlussunah wal Jamaah- telah mengakui keutamaan Ali, dan mengakui kekhalifahannya. Lantas dari manakah manusia semacam Ibnu Taimiyah yang mengaku sebagai penghidup mazhab salaf saleh namun tidak menyinggung-nyinggung kekhalifahan Ali, bahkan berusaha menghapus Ali dari jajaran kekhilafahan Rasul? Masih layakkah manusia seperti Ibnu Taimiyah dinyatakan sebagai pengikut Ahlusunnah wal Jama’ah, sementara pendapatnya banyak bertentangan dengan kesepakatan ulama salaf maupun khalaf dari Ahlussunah wal Jamaah? Ataukah dia hanya mengaku dan membajak nama besar salaf saleh? Tegasnya, pandangan-pandangan Ibnu Taimiyyah tadi justru lebih layak untuk mewakili kelompok salaf yang dinyatakan oleh kaum muslimin sebagai ‘Salaf Thaleh’ (lawan dari kata ‘Salaf Saleh’), seperti Yazid bin Muawiyah beserta gerombolannya, gerombolan fasik yang suka melanggar hokum-hukum Allah seperti Zina, minum Khamr, judi dan membunuh kaum muslimin yang tak berdosa.

Tetapi anehnya, para pengikut Ibnu Taimiyah yang juga ikut-ikutan mengatasnamakan dirinya “penghidup ajaran Salaf” (Salafy/Wahaby), masih terus bersikeras untuk diakui sebagai pengikut Ahlussunah, padahal di sisi lain, mereka masih terus menjunjung tinggi ajaran dan doktrin Ibnu Taimiyah yang jelas-jelas telah keluar dari kesepakatan (konsensus) ulama Ahlussunah beserta “ajaran resmi” Ahlussunah wal Jamaah. Lantas, apakah pengikut fanatik Ibnu Taimiyah yang sekarang ini mengatasnamakan diri sebagai Salafy akan menuduh Ahlusunah sebagai Syiah, hanya karena mencintai Ali? Apakah kecintaan kepada Ali adalah dominasi kaum Islam Syiah? Buktikan bahwa kalian (wahai Salafy) sebagai penghidup Salaf Saleh dengan tidak meniru sepak terjang Syeikh kalian itu yang terang-terangan telah membenci Ali. Tetapi cintailah Ali, sebagai seorang Sahabat Nabi, Khalifah Rasul dan sebagai Salaf Saleh yang harus diikuti. Terlampau banyak sunah Nabi yang menjelaskan akan keharusan mengikuti Ali.

——————————–

Rujukan:

[51] Al-Isti’aab Jil:3 Hal:213

[52] Ibid

[53] Ibid Jil:3 Hal:214

[54] Lisan al-Mizan Jil:6 Hal:319-320

[55] Al-Hawi fi Sirah at-Thahawi Hal:26

[56] Ar-Rasail al-Ghomariyah Hal:120-121

[57] Al-Maqolaat as-Saniyah Hal:200

[58] Dinukil dari kitab Nahwa Inqod at-Tarikh al-Islami karya Sulaiman bin Shaleh al-Khurasyi hal:35

[59] At-Tanbih wa ar-Rad Hal:7

[60] Hadis yang mengatakan: Ali waliyu kulli mukmin min ba’dy (Ali adalah pemimpin setiap mukmin setelahku)

[61] Silsilah al-Ahadis as-Shohihah, Hadis no: 2223

[62] Shohih Muslim Jil:1 Hal:120 Hadis ke-131 Kitab: al-Iman, atau Shohih at-Turmudzi Jil:5 Hal:601 Hadis ke-3736, dan atau Sunan Ibnu Majah Jil:1 Hal:42 Hadis ke-114

[63] Shohih at-Turmudzi Jil:5 Hal:594 Hadis ke-3717

[64] Ibid Hal:593

113 Tanggapan

  1. Assalamu alaikum kang sastro, mau tanya nihh kalau mahdzab Ja’fari yang di ajarkan Imam Ja’far Shodiq itu termasuk dari kalangan Ahlussunah wal jamaah atau bukan yaa??

    terima kasih yaa

    ———————————
    Sastro Menjawab:

    Sebatas yang saya ketahui bahwa yang diakui sebagai mazhab fikih Ahlusunah hanya empat; Hanafiyah, Malikiyah, Syafi’i dan Hanbaliyah…padahal kala itu banyak orang yang telah sampai pada derajat ijitihad seperti imam empat yang ada. Adapun dari sisi teologi, mazhab Ahlusunah hanya tiga; Asy’ariyah, Thahawiyah dan Maturidiyah. Selain itu semua -dari sisi istilah- tidak termasuk Ahlusunah. Adapun mazhab Imam Jakfar kalau gak salah ia tergolong salah satu mazhab dalam Syiah. Silahkan tanya kepada ahlinya…

  2. Assalamu Alaikum Wr. Wb. Saya dukung mas Sastro untuk berdakwah melawan golongan Wahaby (perusak agama dgn mengatasnamakan Agama). Sebaiknya Mas satro juga membahas penyimpangan Wahabi dalam hal Tauhid Asma wa Shifat yaitu kekeliruan memahami ayat Mutasybihat sehingga terjadi penyerupaan Khaliq dan makhluq (Naudzubillah min dzalik). Semoga Allah senantiasa merahmati dan memberkati mas sastro. Amin…..

  3. kang sastro, inilah fenomena bunglon.
    dulu waktu saya belum begitu tahu “dong-ding”nya, mereka selalu merasa pd ketika menyandang sebutan wahabi. Kesono-kemari dengan atribut zhahirnya yang khas. Sangat bangga mereka dengan sebutan wahabi itu. Kesono-kemari bawa parang dan berkata lantang inilah islam yang selalu siap jihad, dan seterusnya. Tapi akhirnya kembali seperti semula. Yang bangga dengan sebutan wahabi mulai risih bila diberi geleran itu. Yang dulu petentang-petontong, sekarang ya kalem-kelem lagi. Apa sebabnya? ya karena dakwah mereka tidak diterima. Mengapa tidak diterima? …..
    Sekarang mereka mati-matian menyebut dirinya “ahlul sunnah”, bersikap lebih “semanak”, bahkan dilingkungan saya sekarang sudah jarang terdengar “dzikir bid’ah, tahayul dan Khurafat, kafir”. Mereka menggunakan idiom “kurang betul, seharus yang betul adalah anu-anu dan anu”.
    Sehalus apapun kamuflase mereka ya semua udah tahu “belangnya”, walaupun secara sosial, menjadi lebih baik, tetapi dari aqidah, biarpun dibumbui seenak apapun, daging sapi tetap bukan daging gajah, si wahabi tetap bukalah ahlul sunnah, si wahabi hanyalah pengikut Ibnu Taimiyah.

  4. Assalamualaikum…
    Kang Sastro tolong ditampilin,ya?
    buka situs salafy http://www.muslim.or.id
    Jazakumullah…
    Wassalam…
    Rif’an Muazin
    ————————–
    Sastro Menjawab:
    Alaikum salam wr wb…Terimakasih, anda bukan orang pertama yang mempromosikan situs semacam itu…Wassalam

  5. Assalamualaikum wr.wb,
    yang dimaksud oleh akang Sastro itu ahlinya siapa mas ??
    bisa kasih referensi ?

    ——————–
    Sastro Mejwab:

    Ya yang punya mazhab mas…atau para pakar perbandingan mazhab yang obyektif. Maaf, saya bukan dari keduanya…

  6. Assalamu’alaikum..
    Semoga Allah Ta’ala selalu meridoli usaha baik kita Amiin..
    Mas Sastro mohon dijelaskan mengenai hukum membaca AlQur’an jika perlu dibuat artikel tersendiri tentang Membaca Alquran di kuburan untuk menghadiahkan pahalnya ke Mayat. Soalnya sering saya dengar bahwa hal itu adalah sebuah bid’ah yang nyata, tidak pernah ada dasarnya .. apakah memang benar demikian ???mohon penjelasannya Jazakumullah khoiron katsiir

    ——————————–
    Sastro Menjawab:

    Waalaikum salam…Setelah menelaskan tentang konsep Tauhid, maka kami hendak menjelaskan satu persatu perbuatan yang dianggap syirik oleh kaum Wahabi. Yang pertama, ya tabarruk ini…ini aja belum tuntas ya…
    Nanti setelah kita menjelaskan apa dan bagaimana Bid’ah itu baru kita akan perjelas satu persatu perbuatan yang dianggap Bid’ah, termasuk baca al-Quran untuk mayat, tahlil…dsb. Kami harap para pengunjung sabar dan terus mengikuti erkembangan artikel di blog yang sederhana ini…plus jangan lupa, untuk memperkenalkan blog ini ke segenap kaum muslimin…
    jazakumullah

  7. maaf maksud saya membaca alquran dikuburan seperti banyak yang dilakukan kaum muslimin di makam2 para wali dan keluarga kita.trimakasih

  8. akh, gitu apakah ibnu taimiyyah wahabi?
    [tapi ibnu abdul wahhab lahir jauh setelah ibnu taimiyah]

    ———————————-
    Sastro Menjawab:

    Benar Ibnu Taimiyah bukan Wahhaby…tetapi Muhammad bin Abdul Wahab mengadopsi ajaran Ibnu Taimiyah dan mengembangkannya. Dikarenakan hanya Muhammad bin Abdul Wahab yang mampu menyebarluaskan ajaran itu (yang mengaku Salafy) dengan persekongkolan dengan keluarga Saud yang dibantu Inggris maka mazhab itu akhirnya disebut Wahaby, bukan Ibnu Taimy, Ibnu Katsiry atau Ibnu Jauzyi…

  9. Assalamualaikum…
    Jazakallaah Mas Sastro telah menampilkan situs http://www.muslim.or.id
    Tampilkan juga ya situs saya sendiri (baru), yang ini isinya download: software hp islami, kajian dan e-book islami, saya tunggu kunjungan mas sastro dan kawan – kawan di rumah online saya di http://www.rumahsalafy.blogspot.com

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Sama-sama, insya-Allah akan kami kunjungi…

  10. Assalamualaikum…
    Saya dahulu adalah Asy’ary dan Ma’turi dan dulu saya malam jum’at itu yah! Al-Barzanji…
    Saya dahulu masuk ke salafy lalu saya keluar lagi, meskipun dalam hati saya salafy adalah benar dan aku salah, namun saya terus – terus saja mencari pembenaran.
    Setelah saya melihat bahwa pengamalan islam mereka sangat bagus dengan ilmu dan dalil, saya akhirnya memutuskan dengan bulat kembali ke manhaj ini. Ingat ini adalah manhaj, bukan madhab, saya meresa merdeka di sini. Alhamdulillah! hanya dalam 20 hari saya ikut bahasa arab di mereka saya sudah faham dasar – dasar nahwu. Alhamdulillah! sekarang juga saya sedang memperdalamnya.
    Dalam rangka mencari kebenaran dan bukan pembenaran saya mengharapkan mas sastro dan kawan – kawan salafy yang lain memberikan saya tulisan asli (arab)nya dari apa – apa yang mas sastro tuliskan di sini atau nukilkan di sini.
    Jika tentang hadits maka tolong kirimkan juga lengkap tentang di kitab apa jilid berapa lengkap dengan teks arab dan status hadits, karena itulah tradisi salafy hati-hati dalam pengambilan dalil.
    Kirimkan ke email saya muazin@as.ro atau rifanila1@yahoo.com.hk,
    oh ya bagi yang punya friendster bisa add email saya azin_pati@yahoo.com,
    terakhir kunjungilah situs saya dan komentari, karena saya sangat haus masukan dan komentar seburuk – buruknya juga gak apa – apa.
    oh ya situs saya http://rumahsalafy.blogspot.com
    Jazakumullaah!
    Wassalam…

    Pencari kebenaran (semoga)

    Rif’an Muazin

  11. […] pendapat Ibnul Qayyim, murid seorang tokoh yg begitu saya kagumi, Ibnu Taimiyyah. Begitu melihat tulisan ini, hati saya terasa sesak dan penuh tanda tanya. Bagaimana mungkin seorang salafy begitu benci dengan […]

  12. Kok saya belum menemukan identitas jelas pembuat situs ini?
    Sebenarnya ada..tapi aku aja yg ga nemu.
    Atau emang ga ada, karena pembuatnya ga berani menampilkan jati diri sesungguhnya .

  13. apa tolak ukur anda mengatakan itu adalah sebuah kebenaran. saya melihat antara mengambil pendapat orang lain dan berpendapat sendiri itu ada berat sebelah. kesimpulan anda dengan kesimpulan yang dibuat oleh pembuat kitab rujukan anda itu banyak bedanya. ini kalau kita memakai pendekatan holistik.
    he… maaf sodara….
    kalau boleh saya memberi penilaian… berpikir kritis yang anda pakai sekarang ini memakai pendekatan dari filsafat teori kritis (mazhab franfrut). saya mengkorelasikan dengan statement anda yang mengklaim bahwa khalifah su’ud telah berkerja sama dengan inggris.(info yang anda punya tentu sepihak). dalam kajian sejarah, posisi anda sebagai pengutip sekaligus pengkritik yang tidak sempurna dan bersifat tertutup (bahasa lainnya ceroboh).
    Ini pertanyaan terakhir mas dari saya…
    “apakah anda tergolong orang yang membenci Wahaby, Salafy, atau Ibnu Taimiyyah??????..” tolong dijawab mas sastro..

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Silahkan anda menuduh yang bukan-bukan, mau berat sebelah, mazhab bangkrut eh Franfrut, ceroboh atau apapun dech…silahkan kaji ulang dari berbagai sumber tentang kehidupan Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab yang kenapa ajarannya bisa menadi mazhab resmi Saudi? Kapan dan kenapa kerajaan Saudi berdiri? http://www.saudidebate.com bisa menjadi salah satu alternatifnya.

    Membenci? Kami tidak membenci sekte (termasuk Wahaby) atau metode apapun (termasuk Salafy) selama tidak merasa benar sendiri, apalagi menyesatkan kelompok lain sehingga menyebabkan perpecahan diantara barisan kaum muslimin…itu saja. Kami kira ini sdah sangat jelas, buat manusia yang mau berpikir…!

  14. Assalamu’alaikum…
    Makasih kami ucapkan karena anda mau menanggapi komentar dari kami.
    “That good answer”
    Maaf, apabila sampai anda merasa tertuduh dengan penilaian kami terhadap metode pengkajian yang anda pakai. Kami merasa perlu menanyakan “Apakah sama Memberi penilaian dengan Menuduh???”. Dari kami, itu bukan tuduhan akan tetapi penilaian yang kami simpulkan karena adanya kesamaan. itu aja, tak lebih.
    Selanjutnya mas, kami mengutip perkataan mas sastro “Kami tidak membenci …. selama tidak merasa benar sendiri, apalagi menyesatkan kelompok yang lain sehingga menyebabkan ..”
    pada posisi ini, kami sepihak dengan mas sastro. kami dapat memahami, bahwa apa yang anda lakukan sekarang adalah mencoba untuk memberikan penyadaran sekaligus sebagai seseorang yang membawa bendera anti taklid pada mazhab, ‘sekte’ (menurut pengertian anda), ataupun metode.
    pada kutipan perkataan anda yang mengatakan “… selama tidak merasa benar sendiri …” kami mengambil kesimpulan bahwa anda sedang beranggapan salafy yang ada sekarang mempunyai sikap seperti itu, yaitu merasa benar sendiri, dan suka menyesatkan kelompok lain. dan sikap seperti ini yang anda tidak senangi…!
    Namun saya merasa, perkataan ini menembak diri anda sendiri… coba refleksi lagi artikel-artikel yang anda buat… telunjuk anda sedang menunjuk orang-orang yang mengklaim dirinya salafy sekarang adalah yang tersesat…
    Apakah ini yang dinamakan ketidak konsistenan… membenci prilaku tersebut (merasa benar sendiri, gampang menyesatkan kelompok lain) akan tetapi disisi yang sama anda sebagai pelaku dari apa yang anda benci tersebut???
    Terkait dengan hal tersebut diatas. Kami secara pribadi, mau tau posisi Anda dalam mengkaji persoalan Ahmadiyah… (dari segi akidah mereka) kalau anda punya artikel ini, tolong kasi tau dimana saya bisa mendapatkan itu…
    Maksud kami disini adalah hanya ingin melihat bagaimana anda konsisten terhadap ketidak senangan anda terhadap “sikap merasa benar sendiri” dan “menyesatkan kelompok lain”.

    Perkataan anda yang lain “…. menyebabkan perpecahan barisan kaum muslimin”. Kalau anda betul-betul tidak menginginkan adanya perpecahan ummat, kami akan berdiri bersama anda untuk bersama-sama berjuang melawan perpecahan itu….
    Tapi tetap kami merasa ironi, artikel-artikel yang anda buat, dengan sistematika dan cara pembahasaan seperti itu … apakah itu betul-betul lahir dari orang yang tidak ingin adanya perpecahan ummat???
    Perkataan anda yang lain ….. ” Kami kira ini sudah sangat jelas bagi manusia yang mau berpikir”…
    Kami sangat setuju dan sependapat sekali bahwa kita sebagai manusia mesti berpikir…
    pada waktu ini saya sedang berpikir “apakah rahasia/hikmah dibalik adanya perbedaan pemahaman diantara kaum muslimin sekarang??
    Kami kira ini adalah masalah yang baik untuk kita sama-sama pikirkan. Kami menunggu artikel anda mengenai hal ini.

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Sebagaimana yang sudah pernah kami katakan, jawabannya simple saja: Kami memakai jurus SENJATA MAKAN TUAN buat kaum Wahaby, agar mereka tahu bagaimana jika mereka disesatkan oleh kelompok lain? Terus terang saja, blog sederhana ini telah membikin para pengikut Wahaby itu kebakaran jenggot…itu hasil penelitian kami di lapangan. Anda akui ataupun tidak, inilah kenyataan yang ada di lapangan…Dan kami akan meneruskan cara kami ini selama Wahaby masih gencar menyesatkan kaum muslimin lainnya…

  15. Assalamu’alaikum…
    Salam hormat saudaraku…
    Langsung saja ya…
    Kami beranggapan bahwa, yang sedang membohongi diri sendiri adalah saudara sastro. Hampir semua apa yang kami tulis pada komentar kemarin, sama sekali tidak anda tanggapi secara serius. Saya juga beranggapan, bahwa senjata makan tuan itu sebenarnya juga mas sastro alami.
    Anda boleh saja menghindar dengan mengatakan bahwa kami mesti harus teliti membaca tanggapan dan artikel-artikel anda. agar kami dapat lebih memahami apa yang anda maksudkan. kami menerimanya dan sedang kami lakukan sekarang.
    Memang terlintas dalam benak kami bahwa memang blog yang sederhana ini menghadirkan suatu hal yang lain, yang tidak secara umum difahami oleh saudara muslim kita yang lain.
    Kami pribadi juga telah menanyakan apa niat anda melakukan hal seperti ini. Dan anda menjawab ikhlas dan untuk Allah. tapi coba anda korelasikan hal tersebut dengan perkataan anda ini “KAMI MEMAKAI JURUS SENJATA MAKAN TUAN buat kaum wahaby…. ” sampai dengan perkataan ” terus terang saja… membikin para pengikut wahaby itu kebakaran jenggot… itu …” dengan perkataan ini anda menunjukkan ekspresi kegembiraan, Lantas apakah masih ikhlas niat anda untuk Allah???. Kami memang tidak akan pernah bisa menebak apa yang ada di hati anda, dan jawaban dari anda pun hanya anda yang tahu kebenarannya. Akan tetapi apa yang anda lontarkan itu akan kami uji dengan apa-apa yang telah anda ucapkan sendiri. Kami rasa inilah cara satu-satunya untuk membuktikan kekonsistenan anda.
    Dan apabila anda tidak mampu membuktikan kekonsistenan anda, maka jelas bagi kami untuk mengatakan bahwa anda tidak ikhlas dalam melakukan ini, dan mungkin tidak berlebih bagi kami untuk mengatakan bahwa anda sebenarnya sedang “membenci” kaum wahaby (salafy). Tetapi kebencian yang bukan berasal dari kecintaan dan ketulusan anda menyembah Allah.
    Kami ulangi lagi, Anda telah mengatakan bahwa “wahaby adalah salah satu golongan yang memecah belah ummat”. Sejauh pemahaman saya, dengan apa yang anda lakukan sekarang ini malah tidak akan bisa menjamin munculnya persatuan ummat. Bukankah perpecahan itu ada karena masing-masing golongan bertahan dengan pemahamannya sendiri dan merasa benar sendiri secara berlebihan. Dan tidak pernah mencoba untuk sama-sama duduk dalam sebuah forum untuk mendiskusikan hal ini secara serius yang dilatar belakangi dengan sifat kasih sayang kita terhadap sesama saudara segama.
    Bahkan saya berkesimpulan bahwa andalah yang mempunyai sifat “merasa benar sendiri”. Kesimpulan ini lahir setelah mencermati cara anda menanggapi komentar dari artikel yang anda buat sendiri.
    Dan uniknya lagi, sepertinya dihati anda sekarang ini adalah hanya wahaby lah yang sesat. lalu bagaimana dengan golongan-golongan selain wahaby/salafy.???
    Baiklah supaya anda tidak bingung dengan apa yang kami maksudkan… kami meminta saudara sastro untuk membuat artikel mengenai Ahmadiyyah… itu saja tidak lebih. tolong informasikan kepada kami dimana kami bisa mendapatkan artikel tersebut, atau kalau anda tidak berkeberatan silahkan kirim artikel tersebut ke alamat email kami iznu79citra@yahoo.com.
    Wassalam
    Iznu

    ——————————-
    Sastro Menjawab:

    Pertanyaan yang ingin mengalihkan perhatian kami kira tidak perlu dijawab dengan serius. Maaf, kami melihat tanggapan anda menjurus ke arah itu…bagaimana anda ingin kami menulis tentang Ahmadiyah sedang visi dan misi blog sederhana ini bukan mengungkap satu persatu sekte dalam Islam. Ingat mas, misi kami hanyalah mengungkap satu sekte yang suka mensyirikkan dan menbid’ahkan kelompok muslim lainnya yang selama ini berkedok Salafy…hanya itu. Jadi jangan meminta kita membahas tentang Ahmadiyah, Syiah, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, tarekat-tarekat Tasawuf atau pengikut Imam Syafi’i dsb yang semua dianggap sesat oleh kaum Wahaby…Blog ini kekhususannya jelas.

    Dan apakah ketika kami “Senang” berkhidmad kepada kaum muslimin (Ahlusunah wal Jamaah) dengan membuka kedok pihak (Wahaby) yang selama ini menyesatkan mereka tanpa dalil itu bertentangan dengan keikhlasan? Sejak kapan kata senang bertantangn dengan keikhlasan?

  16. Komentar balik…
    Kami memahami visi dan misi anda, dan kami akan mencoba konsisten berada pada visi dan misi tersebut dalam mengajukan komentar.
    Baiklah, Kami akan mengutip kembali perkataan anda “Ingat mas, kami hanyalah mengungkap satu sekte yang suka mensyirikkan dan membid’ahkan kelompok muslim lainnya yang selama ini berkedok salafy…”. Kesimpulan yang kami dapat kan dari perkataan anda ini adalah Bahwa salafy adalah sekte (menurut anda).
    Perkataan anda lagi “Dan apakah ketika kami “senang” berkhidmad kepada kaum muslimin (ahlusunnah wal jamaah) dengan membuka kedok pihak wahaby yang selama ini menyesatkan mereka tanpa dalil itu bertentangan dengan keihlasan…” kesimpulan dari perkataan ini anda telah mengklaim diri anda sendiri berkhidmad kepada kaum muslimin (ahlussunnah wal jamaah).
    Dari kesimpulan tersebut diatas, maka muncul pertanyaan dari kami.

    1. Apakah salafy yang ada sekarang ini masih termasuk muslim (beragama islam)???
    2. Sejauh pemahaman kami, kesesatan itu ada yang mengeluarkan pemeluknya dari agama islam dan ada bentuk kesesatan yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari agama islam. Pertanyaannya “Apakah kesesesatan salafy (menurut pendapat anda) yang anda coba bongkar sekarang adalah termasuk yang mengeluarkan pengikutnya dari islam atau tidak???”
    Jawaban anda dari kedua pertanyaan diatas, sangat kami butuhkan. Itu agar komentar kami nantinya tidak keluar dari visi dan misi yang telah anda tetapkan.
    Tanggapan kami selanjutnya adalah mengenai “senang” menurut versi anda.
    Kami menjawab bahwa “senang” yang anda maksud dalam jawaban anda tidak bertentangan dengan keikhlasan. Tapi kami merasa, ini bukan suatu bentuk penyamaan yang tepat dengan kesenangan yang kami maksud pada komentar kami terdahulu. Akan kami perjelas “senang” yang kami maksud… Coba fahami lagi apa yang telah anda katakan “Terus terang saja, blog sederhana ini telah membikin para pengikut wahaby itu kebakaran jenggot… ini hasil penelitian dilapangan”.
    Coba anda bayangkan ketika “senang” itu datang dihati anda setelah mengetahui bahwa saudara muslim anda (yang mengklaim dirinya salafy) itu tidak mampu menjawab (menurut pendapat anda) argument-argument anda dalam artikel yang telah anda buat. Bahkan anda mengatakan artikel-artikel tersebut mengadopsi cara berpikir salafy sendiri (senjata makan tuan).
    Coba anda renungkan, “Senang” yang datang dihati anda setelah meneliti bahwa saudara anda (orang yang mengklaim dirinya salafy) marah, sakit hati, mengumpat, bahkan mungkin lebih dari itu.
    Itulah maksud kami tentang “senang” pada komentar kami yang terdahulu. jadi jauh berbeda dengan “senang yang anda maksudkan dalam jawaban anda. Lantas pertanyaan terakhir adalah Apakah senang yang kami maksudkan itu yang terjadi pada diri anda????.
    Kami merasa komentar ini tidak keluar dari visi dan misi anda. Akan tetapi kalau anda tetap mengadakan ini tetap berada diluar koridor visi dan misi anda…. dari sekarang kami katakan bahwa anda tidak konsisten. Coba anda baca lagi ragam jawaban yang anda berikan kepada pemberi komentar pada blog anda ini.
    Wassalam
    iznu

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada satu riwayat yang menyatakan “Barangsiapa yang mengkafirkan orang muslim maka dialah sendiri yang kafir” bukan? Apakah menuduh syirik itu bukan masuk kategori hadis ini? Silahkan anda renungkan…
    Kami tahu, kaum wahaby pun memiliki keragaman dalam bertindak, ada yang garis keras sekali, garis keras dan ada yang moderat. Anda bisa perhatikan ini di wordpress sendiri. Bagaimana yang garis keras menghabisi kelompok Wahaby sendiri yang dianggap terlampau lunak erhadap Ahli Bid’ah? Apakah Ahli Bid’ah -versi anda- masih masuk kategori muslim yang bisa masuk surga? Tentu berdasarkan banyak riwayat yang ada anda akan menatakan bahwa Ahli Bid’ah mustahil masuk surga. Sedang di sisi lain, orang-orang seperti anda menuduh bahwa acara maulud Nabi, Tahlil, Istighasah dst adalah bid’ah. Karena semua jenis bid’ah sesat dan berakhir ke neraka, berarti konklusi anda adalah Semua orang NU adalah Ahli Neraka bukan? Karena mereka melakukan segala yang anda angap Bid’ah itu. Tugas kami di sini adalah menjelaskan, apakah benar bahwa apa yang anda dan kelompok Wahaby tuduhkan itu benar tergolong Bid’ah? Atau dalam kasus lain dengan tuduhan Syirik..

    Untuk menjawab apakah kaum Salafy (Wahaby) itu muslim…itu sangat bergantung pada apa definisi muslim. Jika tolok ukur muslim adalah bersyahadat, maka jawabannya adalah mereka pun muslim. Tapi jika muslim adalah yang tidak mengkafirkan muslim yang lain karena karena mengkafirkan muslim lain itu tergolong kafir maka jawaban kami sangatlah jelas…

    Prilaku kaum garis keras Wahaby inilah yang menyakitkan kaum muslimin lainya. Padahal selain tuduhan kaum Wahaby itu tidak beralasan -dalam blog ini satu persatu secara bertahap akan dijawab- juga mereka khan tahu kalau menyakiti hati kaum muslimin yang tidak bersalah itu tergolong dosa besar…Orang zalim semacam itu harus diingatkan dengan keras agar mereka sadar bahwa dirinya telah berlaku zalim. Menjawab kezaliman dengan kezaliman terkadang diperlukan, bahkan dalam beberapa kondisi diharuskan, demi membela yang teraniaya. Dengan membalas kezaliman orang zalim ini akhirnya yang teraniaya merasa senang. Kesenangan orang yang tertuduh dan terzalimin inilah yang kami cari…dan tentu esenangan semacam itu sama sekali tidak bertentangan dengan keikhlasan. Terserah kaum Wahaby yang zalim itu mau komenar apa, mau dibilang gak konsisten, gak konsekuen, gak bener….terserah, yang jelas itu prinsip kami.

  17. ironi terbesar abad ini adalah…
    1.maling teriak maling
    2.menolak taklid tapi paling anti terhadap pendapat golongan lain
    3.mengaku paling ahli hadits sahih, tapi tidak pernah mau mensahihkan (baca konfirmasi) tuduhan kepada golongan lain
    4.mau menyatukan umat sambil menyebarluaskan tuduhan sesat yg belum tentu benar semua golongan selain dirinya
    5…. C spasi D (capek deh 🙂

  18. mas sastro, ternyata ada lagi yang kebakaran jenggot……

  19. Tidak ada yg lebih menjijikkan, menurut saya, sebuah kelompok yang mengagung-agungkan diri sebagai paling lurus agamanya melakukan tindakan untuk menulis dengan prasangka yang penuh kekejian, semua “kesesatan” dan bid’ah kelompok lain. Melecehkan semua kelompok dan ulama diluar diri mereka dengan terng-terangan melebihi anjing hitam kurap. Dicetak beribu-ribu eksemplar dalam majalah, buletin dan diedarkan setiap hari di internet. Bahkan ditempelkan di papan-papan masjid. Tanpa pernah ada ketulusan hati untuk berdialog dan menanyakan ke sumber yang dituduh. Dan meyakini fakta tsb melebihi kesahihan sebuah hadits. Sungguh, bahkan seorang orientalis paling picik pun tidak bertindak segegabah itu. Bravo Mas Sastro!

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Terimakasih mas…tapi tolong, kalau bisa bahasanya bisa sedikit di-rem mas…

  20. afw akh,kita harus sama-sama berbuat jujur,terutama apa yang ada dalam dada kita ini.kalau saja sahabat umar bin khatab berada di depan anda dalam keadaan anda punya pemikiran seperti ini, kira-kira bagian tubuh anda yang mana dulu yang dicium pedangnya? jangan bertindak gegabah,apalagi mengikuti apa yang dimaukan syiton,ittaqillah haitsuma kunta! justru seharusnya kita bersyukur masih ada dikalangan manusia yang mau untuk mengingatkan saudaranya yang sedang tergelincir ke dalam jurang kenistaan. maka bertaubatlah sebelum nafas sampai ke kerongkongan.jangan anggap nasehat-nasehat yang ada seperti angin malam,coba dengarkan dan renungi! jangan takut kehilangan dunia, kembalilah, dan pasti Allah akan memberikan anda sesuatu yang lebih baik. jazakallah khair

  21. Memang keyakinan yg sudah mendarah daging sulit dihilangkan. Marilah kita belajar agama ini dengan benar… marilah jaga kemurnian agama ini dengan benar.. tidak ada islam arab, islam indonesia dll. Yang memahami islam dengan benar adalah nabi muhammad, ummat yang memahami islam adalah para sahabat nabi. dari sanalah kita belajar. Apa yang disebut pengkafiran juga harus dilihat benarkah tuduhan itu. Memang agama ini sudah banyak di pahami oleh berbagai macam orang. Sementara itu dulu.. kita kembali ngaji…

  22. banyak orang yang mengaku-ngaku mencintai laila tapi laila sendiri tidak pernah mencintai mereka. itulah pepatah arab yang cocok bagi pembuat situs salafyindonesia.wordpress.com ini, apalagi alqur’an dan assunnah yang akan membantah engkau wahai manusia zalim. silahkan engkau ejek dakwah salaf ini, maka kami akan berusaha mengungkap kesesatan engkau wahai ahli bid’ah ,insya Allah kita semua akan menghadap Allah dihari yang tiada berguna apapun kecuali orang yang membawa niat yang ikhlas dan amal shaleh. dan saya lihat engkau dari dua kemungkinan yaitu seorang munafik yang berada dikerak neraka atau engkau ahli bid’ah yang akan mengantarkan engkau ke neraka tidak ada pilihan ketiganya. semoga Allah menunjuki engkau untuk mendapatkan hidayahnya.

  23. selamat atas kesesatan engkau, wahai manusia-manusia zalim, dan dakwah salaf adalah yang paling benar dan tiada duanya dan kalian diatas kesesatan yang nyata bahkan sampai ke tingkat kufur. good bye bagi kalian wahai manusia sesat, dan kami salafiyin akan bersenang-senang diatas kebenaran yang hakiki ini sampai hari kiamat nanti dan selama kalian diatas kesesatan kalian wahai kaum sastro(sesat, tolol, bobrok= sastro)

  24. Kemarin tanggal 13-06-2007 telah terjadi penghancuran Masjid Suci di Samara Irak, Penghancuran itu juga dapat di akibatkan oleh adanya Fatwa ulama wahabi/salafi dari Arab Saudi yang bernama Bin Jabrin, berikut kutipan dari swaramuslim.com
    http://berita.swaramuslim.net/more.php?id=5423_0_12_0_M

    ” Peran fatwa mufti Arab Saudi dalam peledakan menara di Samarra

    Fatwa terakhir Bin Jabrin, ulama terkenal Arab Saudi tentang wajibnya merusak tempat-tempat suci orang-orang Syiah berperan dalam peledakan dua menara Haram dua imam as.

    Fatwa terakhir Bin Jabrin yang diumumkan di situs pribadinya beberapa bulan yang lalu sangat berpengaruh terhadap pengikut wahabi/salafy, sehingga para wahabi/salafy Irak melakukan rancangan atas peledakan tempat-tempat suci ini.

    Sebelum peledakan kali kedua, Bin Jabrin merestui para teroris wahabi/salafy untuk meledakkan dua Haram Imam Ali Naqi dan Imam Hasan Askari as, dan menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan syar’i. Ia menyanjung kejahatan ini. Jabrin menganggap bahwa Haram Imam Ali Naqi dan Imam Hasan Askari as adalah berhala orang-orang Syiah.

    Kemarin, setelah diberitakan bahwa para teroris wahabi/salafy akan melakukan penyerangan terhadap Haram Imam Ali bin Abi Thalib as di Najaf dan Haram Imam Husein as di Karbala, Ayatullah Muhammad Hadi Mudarrisi, ulama terkenal Irak mengingatkan kepada para pejabat Irak dan meminta orang-orang syiah senantiasa waspada.

    Bin Jabrin adalah marja agama wahabi/salafy kedua setelah Abdurrahman Albarrak di dunia. Sebelumnya ia sebagai anggota dewan fatwa Kerajaan Arab Saudi. Tahun kemarin ia mengeluarkan fatwa agar tempat-tempat suci orang-orang Syaih dihancurkan.

    Berita-berita Jabrin didukung oleh media resmi Kerajaan Arab Saudi dan di biayai oleh kementrian Islam negara ini. Ia mengklaim: “Karena keindahannya, bangunan-bangunan ini tidak boleh dianggap sebagai peninggalan bersejarah Islam dan tempat suci. Kendati bangunan-bangunan ini ada di negara-negara Islam, namun syariat tidak menerimanya dan Islam menyuruh untuk menghancurkannya”.

    Ia juga menfatwakan bahwa memperingati acara Asyura dan Idul Ghadir adalah bid’ah.

    Duh aduhhh, wahabiii, wahabiii, mau apa dikau dengan islam ???

  25. bismillah…ini neh situs orang-orang yang ngaku-ngaku ASWAJA (Ahlul Sunnah Wal Jamaah) tapi mereka tuh jauh banget dari sunnah rasulullah, sebenernya mereka ini golongan ASJAWA (ASal JAWA) cos mereka cuma mau denger ‘fatwa’ dari ‘kyai, ajengan or ustadz’ mereka adja yang kebanyakan memang dari Jawa, jadi gak bakal mau dengerin ulama ahlusunnah yang udah diakui keilmuannya di seluruh dunia, contoh ‘ulama atau ustadz’ ASJAWA itu ya orang-orang NU dan sekitarnya (contohnya pembuat situs/blog ‘cemen’ ini) hehe…. oiya terusin deh mas ngebela maulid,tahlilan, ngalap berkah/tawassul ke kuburan dan semua bid’ah serta kesyirikan yang laen, ntar antum bakalan kaget kalo mulut antum udah penuh tanah (udah di kubur maksud ane), tapi kalo masih bisa tobat ya buruan…

  26. mas sastro

    masukan dikitt, bahasa artikel-artikelnya mungkin di perhalus dikit biar orang awam yang baca tidak merasa terganggu dengan gaya bahasanya.
    semoga sukses……

  27. Ah masa sih da’wah salafi-wahabi paling benar dan tiada duanya…?

    Dalam kitab Ibnu Taimiyah Majmu Fatawa Buku 4:374 (mufassal i’tiqad) :
    إن محمدًا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه
    artinya:
    “Sesungguhnya Muhammad Rasulullah, Tuhan mendudukkannya diatas arsy bersamaNya”.

    Orang kristen bilang
    “Kristus diangkat ke surga dan duduk bersanding Tuhan Bapa”

    Bahkan dalam hal ini pun salafiyun bertasyabuh kepada aqidah kristen
    QURAN KARIM, Hadist Nabawi Sahih, dan Imam 4 mazhab pun tidak pernah menyebut demikian…! Dan hanya Ibnu Taimiyah yang mengklaim dirinya Hanbaliyyin berkata demikian. WaLLahi tidak pernah…! SubhanaLLah

  28. Saya hanya seorang muslim, tidak ingin berpihak kepada siapa pun, hanya ingin menyampaikan pikiran saya, semoga diterima.

    Jika memang bermaksud membuka keburukan kaum salafy, menurut perspektif saudara, go ahead, itu hak asasi anda.

    Hanya, lebih baik nama blog-nya yang lebih transparan, misalnya Kebobrokan kaum salafy, tapi terserah anda.

    Lebih baik lagi, jika bukan cuma statement via blog, tapi ajak debat terbuka, buka kitab, insya allah, lebih bermamfaat, dari pada cuma via media seperti ini. saya yakin, saudara-saudara salafy, siap untuk berdebat secara ilmiah, tanpa emosi, sehingga, mungkin ada ilmu yang dari penulis blog ini, belum tersampaikan kepada saudara-saudara salafy, bisa diterima, demikian pula sebaliknya. Bukankah, tugas setiap muslim adalah saling mengingatkan dalam keshabaran?

    Jika tidak juga, please tunjukkan alamat saudara penulis blog yang sebenarnya, sehingga insya allah kita bisa saling berkunjung. Kalau di situs-situs slaafy, mereka cantumkan alamatnya kok, jadi jelas.

    Jika alamat or identitas disamarkan, maaf, sekali lagi maaf, maka trendnya adalah penyebaran fitnah belaka dengan kepengecutan yang luar biasa. Kalau benar seperti itu, sebaiknya saudara-saudaraku dari kalangan salafy, jangan terpancing. Masih banyak permasalahan ummat yang harus diselesaikan daripada sekadar menjawab tudingan-tudingan seperti itu.

    Hanya Allah yang maha benar.

    ————————-
    Sastro Menjawab:

    Mas, anda harus perjelas dulu definisi fitnah….fitnah bukan mensamarkan identitas. Walau identitas samar tetapi muatannya dapat dipertanggungjawabkan maka itu bukan fitnah…sebaliknya, walaupun identitasnya jelas tetapi bukti otentik berita yang dibuatnya ngarang dan tidak sesuai dengan realita, itu tergolong fitnah….mohon dipahami perbedaan antara fitnah dan kesamaran identitas….

  29. Soal Ibnu Taimiyah ,jangan ghibah or fitnah !!!! Palagi cuma buat muasin nafsu sendiri. Cukup kembali ke Qur’an dan Hadist. Mudah2an niat kalian smua cuma untuk meninggikan kalimat Allah SWT

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Fitnah? Lha wong apa yang kita sampaikan itu sesuai dengan apa yang dalam kitab-kitabnya kok..apa itu fitnah?
    Ghibah? Coba terjemahkan buku-buku Ibnu Taimiyah ke dalam bahasa Indonesia secara obyektif niscaya kita bukan hanya dapati segudang ghibah di dalamnya, tetapi juga penuh muatan caci dan makian Ibnu Taimiyah kepada para ulama Ahlusunah lain yang tidak sejalan dengan pemikirannya…gak percaya, silahkan buktikan!

  30. orang wahaby nggak henti2nya mengobral tuduhan sesat bidah kafir kepada sesama muslim, padahal Allah telah mengancam bahwa tuduhan itu akan kembali kepada salah satu, yang menuduh atau yang dituduh…..apa nggak takut wahai wahabiyyun? bertobatlah

  31. untuk mas Sastro gak usah takut , sudah ini tak kasih alamat ku….
    Wan Abdilah, ana seorang Syiah dan gak perlu takut menghadapi Wahabi.
    Ente-ente yang merasa Wahabi atau salafi bisa datang ke alamat ana
    di Jalan H Samali Depan Gg Sahid, Pasar Minggu masuk aja bertemu dengan saya ini no telp saya. 081511581105 , atau 081513222824 Buat ente-ente yang merasa Wahabiyin atau salafi saya tantang untuk datang bawa kitab kitab nya, tapi dengan satu syarat bicara yang sopan dan mau mengakui kekeliruan yang ada.
    Wassalam

  32. Orientalis memang jago, tidak percuma pendidikan di L.A. selama ini, sudah menghasilkan kecerdasan taktik dalam menghancurkan islam. Orientalis gitu lho… bahasa-bahasa yang digunakan tidak asing lagi bahwa ini adalah gerakan-gerakan orientalis, saya kan mantan orientalis. iya kan kang sastro…

  33. saya yakin komentar saya pasti ditolak, dan akan dihapus lagi dan lagi… habis kedoknya kang sastro sebagai orientalis kebuka sih.. he..he..he.. iya kan kang sastro..!!!

    ————————
    Sastro Menjawab:

    Jika bahasa tidak provokatif dan menjelek-jelekkan kelompok muslim lain dengan bahasa yang kasar maka kami pasti akan mencantumkannya…maaf, ini bukan blog Wahaby (Salafy gadungan) yang mendellete semua komentar yang tidak sejalan dengannya…

  34. Buat Mas Sastro dan Wan Abdillah

    dan salam untuk semua,

    @buat mas sastro

    makasih pencerahannya, percuma debat terbuka dengan wahaby/salafy
    ujung-ujungnya bukan pake otak tapi main keroyok dengan golok.
    sudah sering saya liat debat mereka selalu menggunakan kekerasan jika terpojok.

    saya yakin mas sastro bikin blog ini karena menjamurnya blog-blog wahaby/salafy yang menghujat sana-sini. karenanya cukup berdebat lewat internet saja mas sastro. kecuali kalo blog-blog salafy tidak menghujat sana-sini saya yakin blog seperti punya mas sastro ini gak bakal muncul, benar nggak mas?

    saya terima kasih banyak dengan mas sastro walaupun blog ini sederhana tapi bahasannya cukup dalam dan dan padat, saya mendapatkan banyak dari sini. dan blog ini sangat berguna untuk kajian banding terhadap blog-blog dan situs-situs salafy yang bertebaran dan isinya hanya menghujat selain salafy.

    semoga blog-blog seperti ini semakin banyak agar orang-orang yang awam terhadap agama tidak silau dengan dakwah-dakwah salafy yang sok benar sendiri. semoga Allah Swt selalu melindungi dan menolong mas sastro.

    @buat mas Wan Abdillah
    Sampean masya-Allah, Saya yakin mereka tidak akan datang ke rumah saudara, nasehat saya hati-hati saja, saya takut mereka akan datang ke rumah saudara bukan untuk berdialog/berdebat, tapi mungkin akan menjadikan rumah saudara seperti kejadian di samara – Irak (apalagi perbuatan teroris tersebut sudah dilabeli “fatwa” oleh Mufti mereka “Bin Jabrin”). entah contoh dari salaf yang mana yang ditiru Bin Jabrin?

    jadi metode mereka bukan “Ud’u ila sabili Robbika bil-hikmah wal-mauidzoh khasanah” tapi bahasa yang berdarah-darah.

    semoga Allah Swt melindungi saudara!

  35. bukannya saya taklid pada salah satu tokoh atau madzhab, tapi dari berbagai tulisan yang pernah saya baca, rata2 pendapat maupun fatwa yang dikeluarkan ibn taimiyah selalu mendasarkana atas dalil yang ia ketahui.

    saya khawatir maksud anda menganggap ibnu taimiyyah bukan gol salaf hanyalah pendapat orang yang memandang suatu masalah dari suatu paradigma yang sempit. akan lebih baik kalo suatu masalah dipandang secara komprehensif sehingga kita bisa memilah dan memilih mana yang benar atau yang kurang bisa dibenarkan.

    jika ada seseorang yang awam diberitahu hal yang kebenaranya nisbi, maka ia tentu akan mengikuti pendapat yang diperdengarkan padanya. jika oarang awam mengikuti pendapat sampean, maka akan timbul paradigma kurang baik dari seorang ibn taimiyyah dalam fikirannya. selanjutnya ia akan menjauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan ibn taimiyyah. padahal banyakkebaikan yang bisa kita ambil dari beliau.

    dengan buruknya nama seorang tokoh, maka ia akan dikucilkan dengan sendirinya. ilmunya akan ditinggalkan. pandangan dan fatwanya tidak akan digubris. tulisan karangannya pun akan hanya seperti kertas kumal tak berguna.

    itulah saya kira salah satu maksud sampean menulis artikel ini.

  36. Emang dasar Orang Wahabi nya aja yang pengecut, buktinya sampai saat ini blm ada yang Berani telp Saya… padahal saya sudah cantumkan No HP saya besar besar dan saya BERANI TANTANG MEREKA untuk Berdebat tapi blm ada jawaban dari mereka, gak dikantor saya gak dirumah saya semuanya sama WAHABI/ SALAFY itu PENGECUT…..
    Wassalam,
    nb : mas Sastro terima kasih untuk memuat koment-2 saya selama ini,
    tolong sampaikan kepada kaum-kaum Wahabiyun dan salafiyun pengecut itu, saya masih MENUNGGU…

  37. @salam wan abdillah
    bravo buat sampean !

    @salam mas sastro
    saya dapatkan blog anyar khusus mengkaji pemikiran Ibnu taymiah yang nyeleneh, dan ketidakjujurannya dalam menukil riwayat. tolong sampean masukkan ya, buat ikhwan-ikhwan silahkan mengunjungi blog ini, dan buat salafi/wahabi silakan berdebat disana ditunggu.

    ini alamat blog nya
    INILAH IBNU TAYMIAH http://ibnutaymiah.wordpress.com/

    Ternyata orang-orang semacam mas sastro tambah banyak aja, gak mau kalah dengan blog-blog wahabi/salafi yang hujat sana-hujat sini.
    dipikir gak ada yang tau apa itu pemikiran nyeleneh Ibnu taymiah dan pengikutnya salafi/wahabi

    makasi mas sastro!

    —————————-
    Sastro Menjawab:

    Terimakasih juga atas informasinya. Kami berharap kaum muslimin Indonesia lebih gencar untuk menghadang perkembangan ‘Jamaah Takfiriyah’ (Geromboran Pengkafiran) itu menyebar di Tanah Air, jika tidak, maka akan meresahkan banyak kelompok akibat pengkafiran/penyesatan mereka terhadap semua kelompok Islam yang tidak sepaham dengannya.

  38. Mas, saya masih awam tentang agama. boleh saya minta untuk dibahas tentang apa arti dan maksud dari AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH disertai dengan dalil yang shahih (begitu kata orang pinter) biar lebih berdasar.

    Semoga kita semua di lapangkan hati ini untuk menerima hidayah dari Allah dan dimudahkan dalam mengamalkannya.

  39. aslm mas sastro dan kawan2 lainnya, saya ada referensi website yang mengatakan ibnu taimiyah telah bertaubat dari pemikirannya, terutama yang memirip2kan Allah swt dengan sifat makhluk, ini adalah kesaksian beberapa ulama terdahulu spt Ibnu Hajar al-atsqalani, dll …. mungkin bisa di cek … kebetulan site ini juga modelnya sama spt blognya mas sastro [mengkritik wahabi] … gimana tanggapan mas sastro mengenai hal ini … ???
    ini nih linknya :
    http://jihadwahabi.blogspot.com/2007/07/mesti-baca-ibnu-taimiah-bertaubat-dari.htm

    ——————————
    Sastro Menjawab:

    Memang, ada beberapa sumber yang menyatakan hal itu. Tetapi kita harus tahu sejarah Ibnu Taimiyah sehinga tidak langsung dapat menerimanya. Pertama: Dalam sejarah disebutkan bahwa Ibnu Taimiyah sering melakukan perdebatan denga ulama Ahlusunah, terkhusus dari mazhab Syafi’i, Hanafi dan Maliki. Tetapi karena keraskepalanya -walaupun ia terpojok- tetapi ia terus berpegang terhadap manhajnya yang Dhol wa adhol itu. Kedua: Dari hal tersebutlah akhirnya ia sering keluar-masuk penjara. Ketiga: Dibebaskan dari penjara setelah berjanji untuk bertobat, lantas ia lakukan itu. Tetapi setelah keluar dari penjara terbukti ia masuk terus meyakini ajaran sesat (tidak sesuai dengan Ahlusunah wal Jamaah) tersebut. Terbukti ia mati dipenjara, karena mengulangi kesalahan yang sama. Jadi, saya menyangsikan ‘Tobat’ Ibnu Taimiyah dari akidahnya. Dan bukti dalam kitab yang disebutkan itu adalah; ungkapan Ibnu Taimiyah dalam rangka menyelamatkan diri saja, agar bebas dari penjara. Namun, ternyata ia mengulanginya lagi, dan dijebloskan kembali ke penjara hingga menemui ajal.

    Kalaupun dia benar-benar taubat, maka ia harus mengarang satu buku yang mengingkari buku-buku yang pernah dia tulis sesuai dengan pikirannya yang nyimpang dari ajaran Ahlusunah itu. Terbukti, hingga akhir hayatnya dia tidak mengingkari semua ajaran-ajarannya yang telah ditulis olehnya dan oleh anak buahnya, yang hingga saat ini masih diikuti oleh para kaum Wahabi yang mengaku-ngaku Salafy itu.

  40. meskipun aq dukung mas sastro tuk meluruskan sesuatu yang bengkok tentang salafy ataupun wahaby, namun aq tidak sependapat dgn org yg menyatakan para ulama sekaliber ibnu taimiyah dan ibnu qayyim sbagai non ahlussunnah waljamaah hanya dgn kritikan beliau.
    Beliau semua adalah mujtahid, demikian pula muhammad bin abdul wahhab, ataupun bin baz, beliau semua berijtihad pada masanya dan kondisi lingkungannya masing2 (ingat fatwa dipengaruhi juga oleh kondisi lingkungan), jika benar ijtihad mereka maka akan mendapatkan pahala 2 dan jika salah dapat pahala 1 di akhirat kelak.
    Yang perlu ditekankan sebenarnya adalah meluruskan kaum muslimin yang memberi cap cap atau label label bid`ah atau syirik serta kafir dan sebagainya kepada sesama kaum muslimin.
    yang salah itu kita yg belum punya kapasitas yang memenuhi syarat dan bercakap2 tentang hukum dalam agama. toh perbedaan pendapat itu sudah terjadi sejak jaman dahulu bahkan sejak rasul saw masih hidup. para sahabatpun masih berbeda2 pendapat apalagi setelah meninggalnya rasul saw.
    Perbedaan pendapat bukan berarti menyalahkan orang lain, mari kita kembali ke pesan2 para ulama, ra’yuna shawab yahtamilu al-khatha’, wa ra’yukum khatha’ yahtamilu al-shawab” [Pendapat kami adalah benar, tapi mempunyai potensi untuk salah dan pendapat Anda salah, tapi mengandung kemungkinan untuk benar].
    Kebenaran mutlak pada hal2 dimana para ulama berbeda pendapat itu semua hanya bisa ditemukan di akhirat kelak.
    Kebenaran mutlak di dunia hanya berkisar pada hal2 yang disepakati oleh ulama. Seperti shalat 5 waktu itu wajib, adapun cabang2nya kebawah itu sudah byk perbedaan pendapat ulama. Hormatilah para ulama karna beliau semua adalah pewaris para nabi.
    —————-
    ingat aq bukan pendukung wahabi ataupun salafi, cuma seorang muqallid kepada para ulama yang telah mengajarkan dan menyampaikan islam kepada kita smua. Semoga mas sastro snantiasa konsisten dalam perjuangannya dan tidak keluar jalur. Barakallah brother!

  41. Assalamu’alaikum…
    Baca blog ini bikin panas aja…
    Saya tidak bermanhaj salafy (maksudnya beda kelompok lah).
    Saya juga tidak begitu senang dengan sebagian cara da’wah yg dilakukan oleh mereka.
    Tapi apakah dengan cara seperti ini akan mempersatukan umat???
    Saya rasa tidak!!!
    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (Q.S.Al Hujuraat :11)

  42. Ternyata semakin jelas pendukung mas sastro adalah musuh bebuyutan ahlusunnah = Syiah

  43. hmm beginilah org2 jahil yg berbicara akan agama 🙂

  44. Saya mau tanya
    yang dimaksud oleh saudara sastro ahlussunnah tanah air itu siapa?
    trus saudara sastro ini dibarisan mana? kok misterius apa ada ahlussunnah misterius?setahu saya ahlussunnah selalu menampakkan diri untuk beramar ma’ruf nahi mungkar (cth. membongkar kesesatan suatu sekte)
    lantas yang disebut ulama ahlussunnah zaman sekarang siapa?
    tolong disebutkan,
    apa ahlusunnah itu pokoknya yg gak nyalah-nyalahin orang atau yag gimana?
    trus gimana mengenai imam2 ahlusunnah(Imam Malik, Imam Syafii,Imam Ahmad, ) yg mereka sangat benci terhadap bid’ah
    sbg cth. pernah imam malik marah dan mengusir menyatakan bid’ah terhadap orang yang bertanya bagaimana Allah beristiwa
    apa contoh tersebut bisa digolongkan Imam Malik bukan ahlussunnah tetapi terpengaruh atau mencetuskan pemikiran wahabi yang kemudian diadopsi syaikhul islam Ibnu Taymiah

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Jawabnya jelas mas….yang mazhab empat itu lho..!? Sedang Wahaby bukan dari yang empat itu.

  45. Buat mas ioen yth.

    SALAM

    Sepertinya anda belum mengenal benar siapa Ibnu Taymiah, Ibnu taymiah itu Imam-ya para wahabi/salafy. jadi kalo mau liat Ibnu taymiah itu seperti apa liat saja Anak buahnya, yang garang dan keras, sok paling benar, menyalahkan semua umat Islam yg tidak sepaham. seakan-akan Imam atau ulama mereka ADALAH Nabi yang membawa syariat.

    saya harap anda membaca kitab-kitab Ibnu Taymiah dulu sebelum berkomentar, dari situ anda bisa tau, perhatikan bahasa kasar yang dipakai ibnu taymiah terhadap ulama-ulama ahlusssunnah, karenanya gak heran kalo pengikutnya -para wahabi/salafy/jamaah takfiri- kasar seperti itu juga.

    Jadi tepat kalo blog ini mengkritik Ibnu Taymiah, karena Ibnu Taymiah adalah akar dari pemikiran takfiri wahabi/salafy itu.

    Jadi kalo mas sastro menulis “Siapa Bilang Ibnu Taymiah Ahlussunnah?” itu benar karena dia bukan ahlussunnah. baca komentar-komentar ulama ahlussunnah tentang Ibnu Taymiah. dan perhatikan tulisan mas Sastro diatas dan tulisannya yang lain tentang Ibnu Taymiah.

    Selanjutnya, Buktikan omongan saya ini dibuku-buku Ibnu Taymiah, biar anda tahu siapa sejatinya Ibnu Taymiah. Ini saya kasi situs wahabi yang memuat buku-buku Ibnu Taymia.

    (buku-buku Ibnu Taymiah : http://arabic.islamicweb.com/Books/ )

    kemudian kunjungi blog ini YANG KHUSUS MENGKAJI PEMIKIRAN IBNU TAYMIAH. anda bisa mendiskusikan pemikiran-pemikirannya disitu biar sampean tahu siapa itu Ibnu Taymiah. INILAH IBNU TAYMIAH http://ibnutaymiah.wordpress.com/

  46. Demikianlah sastro selalu berupaya untuk menyembunyikan segala hal yang terkait dengan dirinya, baik tempat, orang-orang yang pernah berhubungan dengan, nama yayasan, nama kota, dan sebagainya…, ada apa ini? Sumber atau referensi apa yang bisa dipertanggungjawabkan untuk mengetahui benar tidaknya cerita tersebut atau oknum-oknum yang terkait? Kenapa penulis begitu ‘takut’ untuk diketahui jati dirinya? Apakah ini yang namanya ilmiah itu? Inikah sikap obyektif dan proporsional itu? Jawablah dengan kejujuran…

  47. Assalamu’alaikum…

    Bertobatlah engkau wahai Sastro !!! Apa yang engkau ungkapkan adalah fitnah dan tanpa bukti yah sahih !!!! Tuduhan terhadpa Syaikhul Islam di dasari atas ketakutan menyebarnya Dakwah Islam yang sesuai tuntutan Rosulullah dan Shabat. Apakah selama ini engkau sudah meninggalkan kebid’ahan dan menjalankan sunah-sunah Rosulullah secara benar ? Coba koreksi kembali dirimu !!! Sebelum engkau menghujat Ulama Besar !!! Coba berikan bukti secara ilmiah (sumber-sumber buku karangan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahab), tidak ada satupun tulisan yang mencela Shabat Mulia Ali ra. Aku meyakini mungkin Andalah perusak umat ini !!! Anda mungkin penganut SYI’AH RAFIDHAH ( Penyembah Ali ra ) !!!! ?????

  48. Melihat perdebatan di atas rasanya kok jadi ikut sedih, ya! Tradisi ilmiah Islam yang baik kok tidak nampak dengan baik. yang ada kok debat kusir, tanpa mau menunjukkan argumentasi yang memadai, selain hanya ungkapan retotis karena tidak mau melihat diri sendiri salah.

    semua faham ada sisi benar dan baiknya dan ada sisi salah dan buruknya. bukan berarti para imam madzhab dan pemimpin aliran itu berhati buruk atu berniat untuk berbuat salah. tetapi, sebagai manusia ada batas-batas di mana kebenaran itu tidak sepenuhnya terungkap, melainkan hanya sebagian terungkap. Hanya Allah yang tahu kebenaran yang utuh. manusia hanya berusaha mendekati kebenaran tersebut. itulah esensi dari agama yang hanif, selalu mendekati kebenaran karena kebenaran memang bukan diri manusia atau sesuatu yang sudah jadi dan selesai dalam benakl manusia.

    untuk kasus Wahabi, saya pikir memang Wahabi itu punya plus minus. nilai plusnya adalah ia mengajak kepada pemurnian agama untuk membawa Islam kepada sebuah pemahaman Ilahi yang lebih rasional dan sederhana, tetapi terang. Wahabi juga mengajak orang untuk berijtihad agar dapat kembali kepada nilai-nilai ajaran Islam.
    Akan tetapi, Wahabi juga punya berbagai kelemahan. Pertama Wahabi tidak cukup mampu melanjutkan tradisi intelektual Ibnu taimiyyah itu sendiri. kalau Ibnu taimiyyah masih mau belajar logika Yunani, meskipun kemudian mengingkari keabsahannya, tampaknya para pengikut wahabi kontemporer justru meninggalkan rasionalitas tersebut. yang tertangkap dari Ibnu Taimiyyah barangkali hanya tentang terhadap tradisi ISlam yang ada di masyarakat.
    Kedua, ijtihad yang dikumandangkan oleh para pengikut wahabi seringkali hanyalah sesuatu yang indah di bibir saja. Salah seorang jurnalis barat, Leopold Weiss yang kemudian masuk Islam dan berganti nama menjadi Muhammad Asad, pun mengkritik Wahabi sebagai sebuah kegagalan intelektual, meskipun Muh Asad sangat dekat dan kagum kepada semangat tauhid wahabi.
    Ketiga, orang-orang Wahabi sangat peduli dengan nasib orang Islam dan mendambakan persatuan Islam. Sayangnya dakwah Wahabi seringkali tidak dilakukan secara bijak karena tidak menerapkan fiqh waqi’ dan pentahapan dalam berdakwah. ketidakmampuan wahabisme dalam menterjemahkan Islam dalam aneka konteks kultural itulah yang membuat Wahabisme justru akan merusak persatuan umat Islam karena tidak mampu bertenggang rasa.

    Hal yang sama sebenarnya juga terjadi kepada ahlussunnah wal jamaah versi Indonesia. sebagai sebuah tradisi besar keagamaan dan memiliki jaringan intelektual yang panjang dan luas selama berabad-abad, ahlussunnah wal jamaah versi Indonesia sebenarnya mengalami kebekuan dan dekadensi. perubahan zaman yang cepat membuat doktrin tersebut tertatih-tatih dalam mengikuti perkembangan zaman.
    Nilai positif ahlussunnah waljamaah versi Indonesia adalah nilai tawassuth dan orientasi taqarrub kepada Allah. pengaruh tasawwuf membuat orientasi kepada spiritualitas dan akhlak sangat nampak dalam tradisi tersebut. kedua, ahlussunnahwal jamaah versi Indoensia juga mampu menyebarkan Islam secara damai dan kultural di Nusantara. Ketiga, ulama-ulama yang menjadi rujukan dan perbendaharaan referinsinya sangat kaya dan inspiratif dalam menghayati agama Islam.
    Sayangnya, pembakuan nilai-nilai tersebut justru membuat tradisionalisme menjadi stagnan. tidak ada upaya untuk melakukan usaha dinamis untuk memperbaharui gagasan-gagasannya. terbukti dengan banyaknya kaum muda yang lari kepada berbagai paradigma kontemporer: dekonstruksi, marxisme dst karena ingin melompati kewibawaan tradisi tersebut yang nyaman, tetapi membelenggu.
    kedua, generasi muda yang merasa mewakili ahlissunnah versi Indonesia tersebut juga kehilangan kebijaksanaan para pendahulunya dan mengalami disorientasi. aplikas ahlussunnah dan pembelaan terhadap ahlussunnah tidak didasarkan atas upaya mencari nilai hakikai Islam, melainkan hanya sekedar untuk mempertahankan identitas dan komunalisme sosialnya. sebagian generasi mudanya mengalami ketakutan untuk melakukan diskursus dengan sesama pemikir Islam karena takut keluar dari bangun ahlussunnah versi Indonesia. itu adalah sebuah perwujudan ketakutan karena kurangnya kemampuan berinteraksi dengan sesama elemen umat Islam sendiri dan secara berani berdialog secara ilmiah dan argumentatif.
    Penulis mengakui bahwa penilai tersebut belum sepenuhnya mampu merefleksikan seluruh persoalan. penulis sadar bahwa ada banyak hal yang barangkali harus dikaji oleh seluruh komponen umat islam untuk mencari kalimatun sawa’. itulah keindahan ukhuwwah yang sebenarnya.

  49. Saya baru mendapat kabar bahwa Ibnu Taimiyah sebenarnya sudah bertaubat atas kekeliruan fatwa-fatwa beliau. Ketika beliau mendekam di balik penjara, dia banyak merenung dan menyesali tindakannya selama ini. Sayangnya, beliau belum sempat meralat pendapat lamanya karena ajal datang menjemput.
    Sayangnya, Kaum Salafy/Wahabi mengambil rujukan pendapat Ibnu Taimiyah sebelum bertaubat.

  50. mas sastro teruskan pencerahan ini, kita bisa melihat siapa yang tulus dan siapa yang menyesatkan.islam itu indah,damai dan sejahtera.saya kira tanggapan para penyokong wahabi yang terbaca dimilis ini terlihat angkuh, sombong, menang sendiri, kasar , tidak sopan apalgi santun dan sama sekali jauh dari akhlakul karimah.seakan-akan hanya mereka yang telah mendapatkan pasport masuk surga.bagi kawan kawan penganut paham wahabi coba juga buka mata dan hati anda terhadap kondisi keber -agamaan masyarakat saudi saat ini yang rata-rata berfaham wahabi. sungguh gersang!.dan tanya juga kepada para tkw yang pernah kesana apakah mereka diperlakukan islami atau tidak?kalo saya yang jawab nanti dikira fitnah lebih baik teman -teman wahabi saja yang lakukan survey.sekali lagi semoga kawan-kawan wahabi tidak selalu mengutip pendapat ibnu taimiyah nanti bisa-bisa biliau anda jadi kan nabi .maulid nabi anda larang tetapi maulud ibnu taimiyah anda lestarikan.

  51. tuk mas syafi’in, baca baik2 tulisan saya, smoga anda bisa paham tulisan tsb.

  52. Assalaamu ‘alaikum wr wb

    Kalo saya baca tulisan di blog ini kok lain ya.. sama situs sebelah yang barusan saya buka.. eh di sana ada juga tentang kata2 Syech Ibnu Taimiyah.

    Kok kata-katanya tidak seperti yang di tulis di sini ya…?

    Bagi yang ingin membaca masalah “hukum pengkafiran” coba dech baca di sini : http://www.almanhaj.or.id/content/2190/slash/0.

    Mudah2an bisa menjadi pertimbangan agar asal menyalahkan orang, dan menuduh bahwa si A si B telah mengkafir2kan orang, menyesat2kan orang dll.

    Maaf saya ini kan hanya orang bodoh yang ingin car ilmu dari internet.

    Wssalaamu ‘alaikum wr wb

    ——————————
    Sastro Menjawab:
    Dan bandingkan dengan abdurrahman.wordpress.com atau turotsi.wordpress.com mas…

  53. alangkah lebih baikya respon terhadap kajian mas sastro ini juga menelorkan kajian ilmiah atau counter terhadap kajian mas sastro. sepanjang yg saya baca para pengeritik hanya berkutat pada persoalan yang justru tidak di bahas pada kajian tersebut, katakanlah menanyakan masalah tahlil dan istighosah. padahal persoalan utamanya adalah sepak terjang pemikiran ibnu taymiyah terhadap salah satu sahabat yang di nilai oleh mas sastro telah didistorsi oleh ibnu taimiyah. fokus inilah yang seharusnya di kaji ulang oleh para pengeritik mas sastro…………sebagai catatan saya bukan pendukung mas sastro ……………..melainkan hanya ingin menunjukkan bagaimana mengkaji atau membahas suatu masalah secara konsisten…………………itu saja

  54. Assalamu’alaikum, wr.wb.

    Mas Sastro, saya mengucapkan terimaksih atas pencerahan ini. Dan saya menyadari bahwa sebenarnya paham Wahabi tidak identik bahkan menyimpang jauh dari paham Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, dan bagi orang awam yang ingin memeluk Islam tentunya tidak akan menemukan Bahwa Islam adalah agama kasih sayang dan tidak menjadi rahmat buat seluruh alam. Mungkin paham Wahabi inilah yang memberi kesan bahwa Islam adalah agama yang sangat ekslusif dan agama kekerasan, sehingga umat Islam selalu di curigai dimana-mana. Mudah-mudahan pencerahan mas sastro bermanafaat dalam mempersatukan Umat Islam yang kita butuhkan saat ini.

    Wassalam.

  55. …kw bilang ibnu taimiyyah bukan ahlussunnah….kurasa begitu jikakubaca sekilas dari postinganmu itu…

    Nah..begini aja gampangnya….murid2 ibnu taimiyah yang senantiasa memujinya itu siapa??/…Contoh saja Ibnul Qayyim, atau yang sering kita dengar juga Ibnu katsir….Kau melecehkan ibnu taimiyah..tanpa tau siapa dia…Murid2nya begiru banyak bertebar di muka bumi ini dahulu…dan kita tau kredibilitas mereka…liat saja Ibnu Katsir…kitab tafsirnya merupakan kitab tafsir paling baik yang ada sekarang…..dia adalah murid Ibnu Taimiyah…Lalu Kau bilang Ibnu Taimiyah bukan Ahlussunnah….tak taukah kau siapa dia????
    Sekali lagi saya katakan…yang mengatakan Ibnu taimiyah bukan ahlussunnahy…kurasa dia tak tau apa itu ahlussunnah atau dia tak tau siapa itu Ibnu Taimiyah…

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Terbalik mas…justru kami tahu siapa sebenarnya IBNU TAI-miyah itu akhirnya kami menyatakan hal itu. Kalau anda bangga dengan tafsir Ibnu Katsir yang anak murid Ibnu Tai-miyah itu, maka apa ada kitab tafsir Ahlusunah yang sebaik Tafsir al-Kabir karya fakhrur Razi atau jika secara sastra seperti tafsir al-Kassyaf karya Zamakhsyari?

  56. Barang siapa membuka aib saudaranya dia sama saja memakan bangkai saudaranya sendiri. Udah deh ayo kita tutup semua pertentangan. Ambil garis tengah..mari membangun…kita ini Islam terbesar……..di dunia.
    Ayo bekerja..masih banyak orang2 miskin..masih banyak anak2 putus sekolah..jadi Ikhwah semua..marilah kita ambil persamaan..kita lupakan semua pertentangan…….kebenaran milik Allah..bagi kita masing2 cukuplah saling memberitahu (menasehati) tidak perlu saling menyerang.
    Kita ini satu saudara..satu tubuh…
    Tidak inginkah kalian Islam kembali berjaya.?
    untuk berjaya perlu ikhtiar…yaitu membangun, belajar, bersatu….
    Lihat pergilah ke negara manca yang kafir2..lihat bagaimana pandangan mereka terhadap pertentangan antar sesama kita………
    “Do Islam improve technology? you are arguing by using laptop, computers and internets we developed…” itu selalu kata mereka
    Jadi sudahlah…cukuplah saling menasehati dan mendoakan antara kita
    Si A menasehati B sambil mendoakan semoga Allah memberikan keselamatan iman bagi kita semua.

  57. ana dari Malaysia, pak Sastro tak sepatutnya berbuat semacam ini. Ibnu Taimiyah dimana-mana dikenal ulama Ahlu Sunnah. Ajarannya sangat lurus. Kenapa pak sastro jadi begini? ana tidak habis fikir. Antum belajar dari mana?. Hati-hatilah pak Sastro. Ulama di Malaysia heran membaca web antum yang kacau ini.

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Pengunjung blog ini ramai juga dari Malaysia pakcik, jangan gusar…mereka tak cakap seperti pakcik…
    Kalau yang pak cik maksud dari Ulama Malaysia adalah Cik Asri dari Perlis, ya jelas lah, dia khan raja Wahaby (mufti) di semenanjung Malaysia.Ya tak?

  58. Nyambung commen Abu Abdillah dan tanggapan Om Sastro.
    sekedar memberi tambahan wawasan aja. Bahwa dalam ilmu tafsir, dikenal 2 klasifikasi tafsir. Pertama disebut Tafsir bil ma’tsur dan kedua disebut Tafsir bir ro’yi. Tafsir dikatagorikan bil matsur jika sistematika penafsirannya menggunakan uratan penafsiran Al-Qur’an dengan Al-Qur
    an kemudian dengan al-Hadits, perkataan salaf dan yg terakhir dengan bahasa arab. Sedangkan tafsir bi ro’yi tidak mengikuti sistematik itu. Mungkin langsung menafsirkan dari sisi gaya bahasa,astronomi,falak, medis,aljabar dll. Yang disebutkan Abu Abdillah masuk katagori pertama, sedang yg Om Satro sebutkan masuk katagori kedua. Jadi tentu sudut pandangnya berbeda. Untuk yg pertama ulama tidak berselisih tentang hukumnya. Sedang yg kedua menjadi perselisihan ulama mengenai hukumnya.

    silahkan klo ad yg mau nambahi

    ———————-
    Sastro Menjawab:

    Kalau Si Ustaimin yang berfatwa bahwa bumi pusat galaxy dengan menafsirkan ayat-ayat tanpa di dasari dengan dalil yang jelas, plus pengetahuan astronomi yang cukup baik. Maka kalau Sastro anda anggap melakukan Tafsir Birra’yi maka Utsaimin memakai mbahnya Tafsir birra’yi…ya gak?

  59. Mas Sastro, ana punya artikel yang cukup menarik. Silahkan datang dan tolong kasih dong tanggapannya.. Trims

  60. Assalamu’alaikum, wr.wb
    Tafsir Ahlusunah yang sebaik Tafsir al-Kabir karya fakhrur Razi atau jika secara sastra seperti tafsir al-Kassyaf karya Zamakhsyari? Pertanyaan saya :
    1. Apakah tafsir ini ada yang sudah terjemahan Bahasa Indonesia Mas Sastro?
    2 Klo tahu di Surabaya ada di toko mana mas? apa sekitar Ampel?

    ———————
    Sastro Menjawab:

    Belom ada versi bahasa Indonesianya mas…

  61. ane tambahin dech

    menafsirkan Quran bilmatsur atau bira’yu atau bi’aqli atau bi’naqli atau bi’sikan Iblis atau dicampuraduk semuanya karena hobi TAJSIMnya ngga ketulungan….?

    urusan yang nampak mata diukur dengan ilmu aljabar, fisika, algorithma

    Cobak ente lihat hadist Nabawi Syarief yang diwejangkan kepada Abu Dzar ra. diungkapkan dengan kata-kata tasawuf, begitu diaplikasikan dalam majmu fatawa ya tentu saja menjadi tajsim

    Subhanallah, Naudzubillah min dzalik..!

  62. kembali saya menanggapi
    Kepada saudaraku Satro…
    berikut adalah komentar kami terhadap jawaban mas sastro.
    Anda cukup pintar untuk berargumentasi, kami mengakui itu. Terlepas dari isi artikel atau jawaban-jawaban anda pada komentar kami yang memang menyentil rasa kebersahabatan dihati banyak saudara kita yang lain.
    Akan tetapi kami masih belum kehabisan pertanyaan untuk anda, dengan harapan kami dapat lebih dapat mengenal anda. Dan kekonsistenan anda pada visi dan misi anda.

    Salah satu hal yang mesti anda ketahui, atau mungkin anda sudah memahaminya, bahwa kategori logis bagi kami terhadap manusia adalah kesesuaian antara apa yang diucapkan dengan apa yang dia lakukan (sikap, perilakunya).
    Kami akan mencoba menyebutkan 1 per satu apa yang masih menjadi pertanyaan dihati kami terhadap apa yang anda ucapkan dan apa yang anda lakukan.
    1. Anda berkata tidak senang dengan sikap salafy yang gampang menyesatkan/membid’ahkan orang lain. Namun, dalam mengkaji dan membahasakan konsep-konsep (sumber-sumber referensi pemahaman salafy) anda juga tidak terlepas dari
    sikap menyesatkan ini. Sekali lagi Anda tidak senang tetapi melakukannya pula.
    2. Anda berkata bahwa apa yang anda lakukan sekarang ini adalah dalam rangka perhidmadan anda terhadap kelompok muslimin (ahlussunnah) yang lain yang menurut anda sedang tertindas/dizhalimi. Akan tetapi anda pun sepertinya sedang menzhalimi saudara anda atau kelompok muslim (salafy) yang lain.
    Pemahaman kami terhadap kata “tertindas” dalam hal berkeyakinan adalah orang yang merasa sebagian atau seluruh hak dan kebebasannya dalam meyakini sesuatu itu di
    “tidak diakui kebenarannya” atau disesatkan secara “sepihak” (kami mengira bahwa “sepihak” menurut versi anda adalah kesalahan dalam memahami makna ayat, hadist sehingga berpengaruh terhadap prilaku penganutnya terhadap keyakinan yang berada diluar keyakinan mereka). Implikasinya adalah anda membahas konsep-konsep atau referensi bahkan ulama-ulama yang menjadi panutan para salafiyyun. baik dari segi sejarah, pemahaman, penafsiran, dll.
    3. Anda memposisikan diri sebagai golongan Ahlussunnah yang tidak taklid kepada mazhab, sekte, hizbi dll. dan menjadikan Nabi kita sebagai manusia yang terbaik didunia.
    dari point tiga ini, akan lahir beberapa sub point yang terkait dengan kekonsistenan anda.
    a. Sejauh pemahaman kami, seorang muslim itu terhadap sesama muslimnya mempunyai 3 hak yang harus dipenuhi olehnya (anda pasti tahu kedudukan, riwayat, penafsiran hadist ini). lantas pertanyaannya adalah “Apakah pernah anda melakukannya (mengunjunginya ketika saudara anda sakit, mengiring jenazahnya kepemakaman, dan selalu menyambung tali kasih sayang kepada mereka) dalam hal ini yang kami maksudkan adalah salafy atau yang berfaham wahaby???”. Ini pun kalau anda masih ingat terhadap perkataan anda sendiri bahwa anda adalah pengikut sunnah Nabi kita.
    b. Dalam jawaban komentar kami anda mengatakan bahwa yang mengkafirkan kaum muslimin sesungguhnya dialah yang kafir. coba ingat kembali dan baca kembali artikel-artikel anda. Bukankah posisi yang menyesatkan/bahkan mengkafirkan itu ada pada posisi anda. (ibarat anda sedang menunjuk orang dengan telunjuk anda, akan tetapi jari yang lain menunjuk pada diri anda sendiri).
    c. Nabi kita tidak pernah bahkan melarang ummatnya untuk mengadu sesama muslimnya, akan tetapi coba cermati perkataan anda “Karena semua jenis bid’ah adalah sesat dan
    berakhir dineraka, berarti konklusi anda bahwa semua orang NU adalah ahli neraka bukan..??”. Kami berkesimpulan bahwa anda cukup pintar untuk menarik kesimpulan tentang apa implikasi perkataan anda ini terhadap Salafy dan NU. dan kami merasa bahwa anda sedang tidak mengikuti nabi kita, anda sedang dan telah membohongi diri sendiri, atau bahasa umumnya adalah tidak konsisten.
    d. Apabila nabi yang mengatakan bahwa setiap bid’ah itu adalah sesat. maka apakah ada ruang bagi anda untuk menolak. Karena anda telah mengklaim diri sebagai ahlussunnah.

    4. Anda sering meminta para pembaca artikel anda untuk membaca artikel anda dengan baik. Namun, kami melihat anda juga kurang begitu memahami apa komentar-komentar yang diajukan.

    Demikian Ya… akh..
    Sejauh pemahaman kami, bahwa yang sedang terjadi adalah tidak akan keluar dari etika kita dalam hal berbeda pendapat. Dan juga Sepertinya kita masih memiliki perbedaan pemahaman mengenai beberapa terminologi-terminologi yang anda pakai dalam tulisan-tulisan anda.
    Kedepan selanjutnya kami akan mengomentari terminologi-terminologi yang anda pahami dan kami akan mengajak anda untuk bersama-sama membangun persepsi/pemahaman mengenai terminologi-terminologi tersebut yang dilatar belakangi dengan etika seorang muslim yang mengikuti sunnah Nabi.
    Saya mungkin tidak akan terlalu banyak berbicara pada tataran penafsiran ayat, karena anda mungkin lebih faham mengenai bidang tersebut.
    Akan tetapi ajakan kami adalah membahas salafy/wahaby ini dengan etika seorang muslim yang baik.
    Iznu

    ——————————-
    Sastro Menjawab:
    Berkaitan dengan sentilan kami yang anda artikan sebagai “pengikis rasa kebersahabatan” maka harus anda lihat kembali, betapa ungkapan pengkafiran kaum Wahaby selama ini kepada kaum Ahlusunah wal Jamaah membuat mereka seakan telah keluar dari persaudaraan seagama. Oleh karenanya, silahkan benahi kembali metode Wahaby yang arogan tersebut, jika anda memang ingin bertindak proposional.

    Mananggapi persoalan pertama kami katakan, memang kami tidak suka menyesatkan (ataupun disesatkan) dalam arti ofensif / aktif. Namun dalam pembelaan diri (difensif) maka kami terpaksa melakukannya. Hal itu karena, agar kemlompok Wahaby tahu bagaimana rasa hati mereka sewaktu dinyatakan sesat oleh pihak lain, sebagaimana mereka dengan seenak nafsunya menyesatkan kelompok lain. Mungkin tepatnya, ini adalah senjata makan tuan.

    Masalah kedua, sebenarnya perbedaan yang ada banyak berkaitan dengan masalah ijtihadi (furu’) memahami ayat dan hadis. Dimana kita semua tahu bahwa perbedaan ijtihad tidak boleh saling merasa benar, karena masing-masing mempunyai dalil yang dibuat sandaran. Namun sayangnya, kaum Wahaby tidak mau sampai situ, Wahaby menarik semua pembahasan kepada konsep Tauhid-Syirik yang berkaitan dengan Prinsip dasar agama sehingga orang itu disebut muslim ataupun tidak. Nah, jika kaum Wahaby telah menuduh kelompok lain salah dalam berijtihad (seperti dalam masalah bolehnya bertabarruk umpamanya) dan terjerumus ke lembah kesyirikan maka konklusinya adalah kelompok lain tadi telah keluar dari Islam khan? Nah, apakah penuduhan semacam ini (pengkafiran) proposional? Jika tidak, apakah pelakunya tidak boleh disebut sebagai Zalim dan obyek sasarannya disebut Mazlum (teraniaya)? Silahkan anda renungkan…!?

    Masalah poin ketiga, a) Yang namanya bermasyarakat harus ada yang namanya hubungan timbal balik dan bukan sepihak. Jika anda menuntut konsekuensi kita untuk ‘menghormati’ (dengan makna yang luas) kepada kelompok Wahaby sebagai saudara sesama muslim maka selayaknya anda juga menyerukan kepada mereka untuk menganggap kami dari Ahlusunah sebagai muslim, bukan ahli Bid’ah, Syirik dan Khurafat yang tentu anda tahu konsekuensi semua itu dalam hukum Islam. b) Anda mestinya sering dengar hadis Nabi yang terkenal yang berbunyi: “Man kafara musliman fa qod kafar” (Barangsiapa yang mengkafirkan seorang muslim maka dia telah kafir) bukan? Nah, sekarang marilah kita praktekkan di luar. Orang Wahaby sering mengkafirkan kaum muslimin dengan tuduhan ahli Bid’ah, Syirik dan Khurafat khan? jika kita terapkan hadis tadi, apakah orang Wahaby tadi masih layak disebut muslim, atau dia telah kafir akibat dari mengkafirkan saudaranya sesama muslim? Jika dia telah kafir akibat pengkafiran, lantas apakah salah jika saya tinggal nunjuk hidung mereka (Wahaby) yang telah mengkafirkan sesama muslim tadi? c) Jangan diambil sepenggal-sepenggal, anda cek lagi kenapa kami menjawab semacam itu? Anda lihat dari semua komentar dari saudara anda sesama Wahaby, betapa banyak dari komentar mereka yang menyinggung kelompok lain yang tidak sepaham, termasuk NU yang habis dikuliti sama kelompok Wahaby ini. Apakah anda menuntut kelompok NU untuk toleransi kepada Wahaby sedang Wahaby selalu bersikap tak tahu diri? Jika itu yang anda harapkan maka betapa tidak adilnya anda…? d) Benar bahwa “Semua Bid’ah Sesat” yang berarti tanpa pengecualian. Tetapi anda harus ingat bahwa, apakah benar obyek yang dituduhkan kaum Wahaby terhadap kelompok Ahlusunah bahwa obyek A dan B itu adalah Bid’ah? Ini yang menjadi masalah. Ini khan tergantung konsep kita dalam mendefinisikan bid’ah itu sendiri sama gak? Lha kalau begitu, lantas bagaimana dengan ungakapn khaifah Umar yang menyatakan “Ni’matul Bid’ah Hadzihi” (Sebaik-baik Bid’ah adalah ini) dalam masalah shalat tarawih berjamaah yang sering anda dan kita lakukan, apakah ini tergolong bid’ah yang sesat juga? Jika tidak sesat maka apa definisi bid’ah versi anda, lha wong khalifah Umar telah menyatakannya dengan jelas koq? Jika sesat maka mari sama-sama kita tinggalkan, beranikah anda meningalkan amalan yang sudah dinyatakan sebagai sunah itu?

    Masalah keempat, anda kurang jujur dalam menilai. Penilaian anda sangat subyektif dan sepihak. Silahkan anda lihat kualitas komentar saudara-saudara anda dari Wahaby, apakah nyambung dengan artikel terkait? Apakah sewaktu saya membahas tentang Ibnu Taimiyah, eh tiba-tiba ada yang menaggapi; “emang nt lebih pinter dari Syeikh Ibnu Taimiyah?”, “Bertaubatlah sastro”, “Anjing Sastro”…dst. Apakah salah jika lantas kami menghimbau mereka untuk kembali membaca artikel kami dengan baik dan memberi komentar sesuai dengan artikelnya, bukan malah kesana-kemari yang gak nyambung, apalagi terdapat cacian dan makian.

    Saran yang bagus namun perlu adanya saling interaksi kedua belah pihak, Wahaby dan Ahlusunah. Jelas anda tidak bisa menuntut kami untuk berbaik hati kepada kelompok Wahaby selama mereka masih memiliki hoby pengkafiran. Toch dalam tulisan dan artikel kami, kami tidak pernah menggunakan gaya bahasa yang sangat kasar, cuman sekedar sentilan ringan yang jika dibanding dengan cacian dan makian kaum Wahaby maka ungkapan kami tidak ada apa-apanya. Kami hanya akan menjawab agak sedikit keras komentar yang bernuansa arogan, walau hal itu bertentangan dengan adat dan kebiasaan kami sebagai orang timur. Namun bagaimana lagi, walaupun pengikut wahabisme yang asli Indonesia pun sudah banyak terpolusi dengan watak dan budaya Arab Saudi yang kasar dan arogan dalam bersosial, maka kamipun yang sudah banyak mengenal watak dan budaya Arab yang tidak mencerminkan akhlak dan etika Rasul yang tertuang dalam ajaran Islam yang “Rahmatan Lil Alamin”, maka terpaksa kami harus sedikit membalasnya, agar mereka tahu diri dan meninggalkan etika dan akhlak Arab Jahiliyah itu untuk meniru akhlak dan etika Rasul

  63. Ini situs apa ya? Kok agak sulit dipahami.
    Mohon penjelasannya?

    ——————–
    Sastro Menjawab:

    Baca tentang kami…

  64. hahaha… masa tulisan orang syiah ente pajang juga mas sastro ?! ente Islam atau Syiah ?

    trus ente kira mereka mengatakan kebenaran ? Ente sendiri udah ngeliat bukunya belom ??

    Ana punya bantahan yang ana ambil dari kitabnya Ibnu Taimiyah sendiri:

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Ahlussunnah beriman bahwa khalifah sesudah Nabi adalah Abu Bakar lalu Umar lalu Utsman lalu Ali. Dan inilah yang disepakati oleh Ahlussunnah dalam masalah kekhalifahan.” (Aqidah Al-Wasithiyah).

    Penjelasan: Ucapan Ibnu Taimiyah ini benar-benar membungkam mulut-mulut sesumbar orang-orang syiah yang memusuhinya. Ini adalah bukti bahwa Ibnu Taimiyah beriman kepada kekhalifahan Ali radhiyallahu ‘anhu. Semoga Allah membersihkan nama-nama para Ulama yang menjadi tujuan kedustaan orang-orang syiah.

    Sekarang siapa yang buta ?! Mereka orang syiah yang membaca buku Ibnu Taimiyah untuk mencari kejelekannya (karna Ibnu Taimiyah adalah musuh bebuyutan Syiah) atau Kiyai Kampung yang mengiyakan ucapan musuh-musuh islam ?!

    ——————
    Sastro Menjawab:
    He he he…Syiah? Apakah pembenci prilaku Ibnu Taimiyah pasti Syiah, mana dalilnya? Apakah Ibnu Hajar juga termasuk Syiah?
    Tolong diperjelas rujukan kitab “Akidah Washitiyah”-nya mas…
    Ini (ungkapan Ibnu Taimiyah di atas) berarti menunjukkan plin-plannya Ibnu Taimiyah…tulisan di arya satu dengan yang lain saling bertentangan…Kami yakin anta tahu, plin-plan (mudzaddzabin baina dzalik) itu tanda apa?
    Trus bagaimana, apakah dalam artikel di atas yang mengkritisi dan menyatakan bahwa Ibnu Taimiyah itu adalah Nashibi adalah Syiah atau ulama Ahlusunah? Jangan menjelekkan Syiah jika ternyata sendiri jelek…sesama jelek dilarang saling mendahului (he he he)

  65. “Man ngamila ngamalan laisa ngalai amruna fahuarodhan” barang siapa beramal yg tdk prnh saya contohkn maka amalan itu tertolak
    ibni sisrin tabiin jg prnah mengusir siapa orng yg dianggapnya bidah tp dia punya dasar. mendengar orang membitahkan seharusnya kita tak usah kebakaran jenggot. kta intpksi diri aj bener nggak amalan kita bitah kalo mas sastro nggak merasa tunjukkan dalilmu pd orng yg mengaku dirinya salafm, tpi kalo mas sendiri gak menujukan dalilnya. mas termakan dengan hadis sohih diatas tlng komentari’……..!!

    ———————–
    Sastro Menjawab:

    Maaf tolong ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar…terus terang kami gak paham bahasa dan maksud anda..

  66. Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Ahlusunah? ….pertanyaan yg paling bodoh dari orang yg bodoh…..dari mana anda meragukan Siapa Bilang Ibnu Taimiyah Ahlusunah?

    ——————–
    Sastro Menjawab:
    Jika anda baca dengan baik maka pertanyaan ini gak perlu terlontar mas….

  67. mAS sastro, kajian tentang shahih bukhari di situs http://shahihbukhari.wordpress.com emang bagus banget..sip deh, jadi keatuan borok2nya IMAM BUKHARI ya..gmn mas sastro??

    —————————–
    Sastro Menjawab:
    Ngomong yang betul dong…

  68. Ngomong yang betul dong..Ini maksudnya apa mas sastro??
    Berikut ini saya ambilkan beberapa judul postingan dari situs http://shahihbukhari.wordpress.com, antara lain:
    1 – Bukhari Menelanjangi Nabi Muhammad Saw
    2 – Skandal Perselingkuhan Monyet ala Bukhari
    3 – Nabi saw. Menyakiti, Mencaci-maki, Melaknat dan Mendera Orang Tanpa Alasan
    4 – Imam Bukhari seorang Mudallis!!
    5 – Kitab Shahih Bukhari Bukan Karangan Imam Bukhari!
    6 – Nabi saw. Tidak Mampu Menahan Syahwat Setelah Memandang Wanita Molek, dst

    La, bukannya judul2 dari postingan tersebut dalam rangka mengungkapkan borok2 IMAM BUKHARI??
    Betul gak??

    —————————–
    Sastro Menjawab:

    Wah sampean salah alamat mas…harusnya tanya sama yang bikin blog itu !!! Apa hubungannya dengan blog ini ??? Yang nulis yang bertanggungjawab dimata siapapun…saya bertanggungjawab pada blog ini, bukan blog lain yang gak ada hubunganya…apalagi blog yang ngelindur…

  69. mas sastro, hancurkan penghancur islam dari dalam. gunakan ketajaman analisis dan keluasan wawasan sampeyan. trus perluas gerakan.untuk menyadarkan mereka yang putus asa pada kondisi umat dan menjadi pengkhianat menhancurkan islam dari dalam.
    jaga keselamatan diri anda mas sastro anda menghadapi seseuatu yang besar.

  70. temen2 sunah sudah jelas kang sastro itu syiah tulen, tidak akan pernah bisa sejalan dengan kita, yang cocok dia itu bukan diajak debat percuma udah bebal gak ada niat belajar sama sekali tengok aja dia berhujah gak pakai dalil tapi pakai ahwa / dengkul tapi yang cocok dia itu didoakan aja smoga kembali ke jalan yang benar. skarang ini dia sangat ghulu terhadap ali ra (berlebih-lebihan) aku kawatir lama lama nasibnya sama dengan ahmadiah

    ——————————–
    Sastro Menjawab:

    Apakah pembenci cara dakwah Wahaby pasti Syiah? Mana buktinya secara teks, logika maupun realitanya jika anda memang benar? Ayo jawab jika anda mampu menetapkannya…!

  71. Bilang Nabi Besar BID”AH loh kata Buku Biad’ah-Biad’ah di Indonesia, Kalo disini ada Ustadz Wahady tolong dong buat tulisan :
    1. Bid’ah-Bid’ah di Kerajan Saudi
    2. Rapot Merah AA Sewwed
    3. Sejarah Kelam Wahaby

  72. anda termasuk orang yang mengambil isi kitab para ulama dengan cara memilih – milih sesuai hawa nafsu anda, jika disitu terisi kebenaran tetapi tidak sesuai dengan hawa nafsu anda, anda buang sejauh-jauhnya dan jika di situ terisi sesuatu yang salah dan sesuai dengan hawa nafsu anda, anda beberkan dan patahkan karya tersebut seluas-luasnya sesuai dengan hawa nafsu anda sehingga yang tampa seakan-akan semua isi dari kitab tersebut salah/sesat/jelek menurut anda. Ingatlah tidak ada manusia yang sempurna kecuali Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam.

  73. tolong diperjelas kang abdul maksud anda: siapa yang menuruti hawa nafsu, siapa yang tidak. mohon kalau komentar yang jelas.

  74. tolong diperjelas kang abdul maksud anda: siapa yang menuruti hawa nafsu, siapa yang tidak. mohon kalau komentar yang jelas. saya baru komentar abdul. belum komentar.

  75. ia benar kang sastro yang membenci dakwah salafy bukan hanya syiah ada juga yang lain diantaranya
    kawarij,mutazilah,jabariyah,rafidho kayak sampean,qodariyah dan murjiah
    kalo anda muslim kok beci kali sih dengan wahabi bukankah kata itu asalnya dari al wahab, nama Allah artinya pemberi berarti kamu benci dong dengan sang pemberi. sekalipun ibnu taimiyah dan syeh abdul wahab tidak dilahirkan kedunia ajaran salaf tetap seperti ini menolak sirik bitah & kurafat. belajarlah kang sastro gak usah gengsi… ini masalah surga dan neraka kalo sudah terlanjur malu belajarlah secara diam-diam semoga allah membuka jalan untukmu

    —————————

    Sastro Menjawab:

    Jadi teman-teman dan saudara-saudara kita dari NU, Muhammadiyah, Persis, HT, IM, Jamaah Tabligh, para pengikut Tarekat sufi semua anda anggap Khawarij? Mana buktinya jangan bisa ngomong aja….kalau Salafy yang Wahaby khawarij maka itu sudah kami buktikan…

  76. info untuk temen2 ahlusunah disini….!! kalo mengkomentari sastro jangan panjang panjang singkat aja tapi jelas dan lugas & dikasih dalil, percumah sastro gak baca dengan baik, sastro itu orang emosi, jadi yg namanya orng emosi ya membabibutalah hujahnya yang penting menutupi gengsinya karena sudah terlanjur malu

    —————————
    Sastro Menjawab:

    Ahlusunah atau Wahaby, beda lho…?
    Dan sarankan lagi, kalau ngasih komentar yang sesuai dengan tulisannya donk…jangan ngelantur kayak ngigau gitu…
    Kalau bisa dan mampu mengkritisi tulisan-tulisan yang bertajuk ARTIKEL…kalau bingung silahkan tanya ustadz kalian…

  77. Awas, tulisan si Anti Sastro bisa diartikan memecah belah ummat dari dalam! “Bau” trik kuno a la agitasi kolonial mengajak satu golongan untuk menyerang yang lain 😉

  78. sudah jelas kok, masak baca beberapa baris aja gak jelas BO AMAT, maaf. soalnya baca artikel di situs yang panjang dan pusing ini aja (mungkin) ngerti kok baca komentar ana aja gak jelas.
    wassalam

  79. Mas sastro..jangan-jangan anda termasuk profokator yang bermaksud memecah belah umat islam, naudzubillah
    Seharusnya kita tabayuni berita-berita yang mencemohkan orang lain, bagaimana kalau kabar itu salah…?
    oleh karena itu kalau menulis artikel sebaiknya digunakan rujukan-rujukan yang berasal dari Al Qur’an dan Hadits..jangan pendapat hawa nafsunya..

  80. lihatlah temen2 salafy, sastro mengatakan
    “temen-temen dan saudara saudara kita nu dan muhammadiah”
    berarti dia masih sayang dengan nu dan muhammadiah padahal dua golongan ini jelas mengakui bahwa ibnu taimiyah sebagai ulamanya, dan didalam situs ini sastro jelas-jelas benci setengah mati dengan ibnu taimiyah, andai kata ahmad dahlan dan wahid hasim pendiri dua kelompok ini masih hidup tak mungkin rela dianggap teman oleh sastro lantaran ulama besarnya ibnu taimiyah telah dicabek cabek oleh sastro

    —————————
    Sastro Menjawab:

    pertama: Persaudaraan adalah berdasarkan ajaran Islam, bukan ORMAS.
    kedua: Tidak semua orang NU menerima ajaran Ibnu Tai-miyah
    ketiga: Kalaupun sebagian NU dan MD mengikuti Ibnu Tai-miyah maka bukan otomatis mereka keluar dari Islam dan kami kafirkan sebagaimana yang kalian (kaum Wahaby) lakukan…
    NU,MD, HT, IM dan sebagainya adalah saudara seagama kami…kenapa tidak? Sekarang mana bukti kalian menganggap mereka saudara, lha wong dicaci tock (lihat turotsi atau abdurrahman yang keduanya di wordpress itu, contoh konkrit)

  81. ajaran nu yang murni adalah pendirinya, wahid hasim beliau juga mengakui bahwa ibnutaimiyah adalah seorang almujadid banyak kali ijtihad yang di ambil darinya,terkutip dari pengikut2nya yang masih berpegang pada sunah yang kehidupanya hampir dekat dengan dia dan begitu juga muhammadiah, ajaran yang murni adalah pendirinya seperti ahmad dahlan,buya hamka. otomatis pemikiran wahid hasim buya hamka dan ahmad dahlan sangat bertentangan dengan pikiranmu,jadi merekalah sebenarnya orng nu dan muhammadiah yang sejati yang tidak seperti sekarang ini
    satu lagi pertanyaan buat kamu Tro !!
    ada sekelompok telah menuduh umar bin hattab membunuh fatimah,abu bakar membiarkan tidak berbuat adil, usman bersikap dholim dengan abu zar,menolak hadis sohih tentang sudah dilarangnya kawin mut,ah. knapa telingamu tidak panas mendengar ini!! knapa justru dakwah syar,i yang kamu musuhi

    ————————–

    Sastro Menjawab:

    Maaf, orang-orang itu saya hormati, tetapi apa harus diikuti semua kebijakannya? Maaf, saya gak melihat mereka seperti anda melihat Bin Baz, Aali Syeikh, Albani dimana anda taklid buta sama orang-orang seperti itu.

  82. aku IBNU TAIMIYYAH memohon kepada murid2ku wahabi (salafy gadungan)yang pernah mengikuti pemikiranku,ajaranku segeralah bertaubat dan kembali kejalan yang lurus,ikutilah akidah ahlusunnah (imam asyary) dan pesan-pesan mas sastro,ok!

    —————————-

    Sastro Menjawab:

    Mas, minta tolong, kasih komentar dengan tidak mengatasnamakan orang itu…pakai nama dan ungkapan lain yang lebih pantas. Berbohong walau dengan tujuan gurau hendaknya dijauhi…maaf.

  83. BLOG ini berisi kemarahan,balas dendam dan hal-hal yang semakna,PENUH DENGAN BISIKAN IBLISSSSSS
    KESIMPULANNYA : TUNJUKKAN BAHWA SI SASTRO ITU ADALAH BERSURITAULADAN KEPADA NABI SAW, YANG RAMAH,SABAR DAN YANG SEMAKNA….

    PUSING… LIHAT TULISANNYA…. MENDINGAN GUA BACA KORAN LAMPU MERAH HA HA HA HA

  84. ittaqillah ya akhi……..
    saya rasa tulisan ini hanya sebuah omong kosong, yang dipenuhi oleh hawa nafsu dan pemikiran yg dangkal.
    penulis jika dibandingkan dengan syaikh islam IBNU TAIMIYAH rahimahullah hanyalah bagaikan antara langit dan sumur.
    buktikan sesuatu dengan hujjah yg shahih, jangan didasari oleh :KEJAHILAN, TA’ASSHUB, MENGIKUTI HAWA NAFSU, TAQLID BUTA DAN GHULU TERHADAP MADZHAB.
    ………..akhir kata, kita buktikan di akhirat siapa sebenarnya orang-orang yang benar dan siapa orang yang sesat.

  85. 84. BLOG ini berisi kemarahan,balas dendam dan hal-hal yang semakna,PENUH DENGAN BISIKAN IBLISSSSSS
    KESIMPULANNYA : TUNJUKKAN BAHWA SI SASTRO ITU ADALAH BERSURITAULADAN KEPADA NABI SAW, YANG RAMAH,SABAR DAN YANG SEMAKNA….
    PUSING… LIHAT TULISANNYA…. MENDINGAN GUA BACA KORAN LAMPU MERAH HA HA HA HA

    Agus Ente Bahlul, masak blog seperti ini di bilang berisi kemarahan,balas dendam dan hal-hal yang semakna,PENUH DENGAN BISIKAN IBLISSSSSS

    Mas Satro gendeng ( julukan dari saya Ya ) kebenaran tuh memang pahit bagi nafsu, tul ga ? Mudah2an Agus Bahlul cuma bercanda

  86. Jadi teman-teman dan saudara-saudara kita dari NU, Muhammadiyah, Persis, HT, IM, Jamaah Tabligh, para pengikut Tarekat sufi semua anda anggap Khawarij? Mana buktinya jangan bisa ngomong aja….kalau Salafy yang Wahaby khawarij maka itu sudah kami buktikan…

    yang ini saya punya buktinya mas, contohnya pangeran diponegoro, Teuku Umar, Cuk Nyak Dien, Sunan gunung Jati,Pangeran Hasanudin, ngusir belanda melawan belanda, Kaum padri ( Imam Bonjol), mbahnya kyai Gus Dur,dll laen2 yang kebanyakan adalah sufi yg dihujat salafy eh Wahabi..Bukankah Itu Khawarij ?karena melawan penjajah.hehe saya jadi khawartir salah ya.

  87. saya bersaksi bahwa wahabi yang kalian kira adalah manhaj yang benar.. Allahu akbar!!

  88. Assalamu’alaikum mas pakde..
    blog ini kok mirip2 ama dengan blognya zainal abidin ya…satu kubu, satu pemikiran, satu halaqoh, satu manhaj, satu sistem, satu gerakan atau apa ya?…cuma nanya aja kok pakde…
    ya boleh-boleh aja sih akhi berpendapat tentang kesesatan Ibnu Taimiyah, tapi demi originilatas keilmiahan semua kajian ini perlu ditestcase, diuji….

  89. Assalamualikum wr, wb. Mas Sastro
    Iya nih saya juga bingung ama Wahabi ini, mereka menyatakan bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah. Kalo gitu Ahlisunnah Wal Jamaah emangnya ngga bersumber dari dua itu, dan untuk Ahli penafsiran mengenai Al Qur’an dan Sunnah saya pikir orang2 AhliSunnah Wal Jamaah sudah banyak ulamanya, jadi bingung juga nih…..ya saudara2ku Wahabi kalo kalian beranggapan aliran anda yg terbaik lakukan sendiri jangan mengajak orang2 untuk ikut aliran anda. Terimakasih

  90. Kasihan ya, mengambil penukilan2 tulisan Ibnu Taimiyah dari sumber yang keliru, ga di cek dlu kebenarannya, dan langsung di telan mentah2. taqlid buta …

    ———————————

    Sastro Menjawab:
    Kasihan para pentaklid buta Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul Wahhab dalam membala ajaran dua orang itu, seakan dua orang itu adalah nabi yang ajarannya gak mungkin salah…Gak baca (atau mungkin gak bisa baca teks Arab) dulu eh bilang menukil keliru…aneh bin ajaib ini orang.
    Kalau sudah terbukti ajaran mereka berdua salah, kenapa gak ditanggalkan aja…gitu aja kok repot!? Apakah ini bukan bukti nyata taklid buta? Mana bukti kalau anda mengikuti Salaf Saleh (Rasul dan Sahabat) kok malah mengikuti Ibnu Tai-miyah dan Muhamad bin Abdul Wahhab yang tergolong khalaf (lawan shalaf), taleh (lawan shaleh) lagi.

  91. Assalamu’alaykum Warohmatullah Wabarakatuh…
    sebelumnya afwan akhi….jujur ana sudah terhitung kurang lebih 6 bulan mengikuti kajian salafi…

    namun dengan itu, tidak serta merta ana menyebut diri ana sendiri dengan sebutan salafi/salafiyyin yang saat ini tampaknya sedang dibahas dengan gencar-gencarnya dalam blok ‘sederhana’ ini….

    bukan karena ana tidak setuju dengan manhaj ini…

    justru,,karena ana masih sangat jauh dari sifat mereka yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah,serta menahan diri dari bid’ah dan hawa nafsu….

    jujur,,saya sangat setuju dengan salah satu komentar dalam blog ini,, anta menamai diri dengan ahlussunnah namun justru tak nampak sfat ahlussunnah dalam tulisan anta….anta memojokkan manhaj yang memperingatkan dari kesesatan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW…anta menggembar-gemborkan bahwa manhaj salafi ini mengkafirkan golongan lain padahal dimata ana (akhwat yang masih sangat awam) justru anta lah yang menyalahkan suatu manhaj yang sangat jauh dari kekafiran…

    astaghfirullah hal ‘adzim…. sekali lagi afwan jika tulisan ana termasuk kasar…sebab ana sedikit mengetahui (dari kajian salaf) bahwa Rasulullah melarang perdebatan dan perselisihan… jika anta memang ahlussunnah, tentu anta tau dan menahan diri…

    lagipula,jika tidak keberatan,,ana masih belum jelas atas anta sendiri…
    bagaimana mungkin ana bisa meninggalkan manhaj yang dengan jelas mengajarkan tauhid, sifat wara’ dalam beribadah, menimbang-nimbang suatu perkara dengan nas yang jelas(shahih) tidak dhaif dan palsu,serta menjauhi fanatisme golongan…

    dan bagaimana mungkin ana berpindah dan mengindahkan pendapat seseorang yang tak jelas dan hanya mengandalkan keyakinan dan akal pribadi…seperti anta…. (terlihat jelas dari jawaban anta menanggapi tulisan yang berlawanan dengan pendapat anta)

    sekali lagi,,,afwan…

    ———————————————

    Sastro Menjawab:
    jujur saja ukht, apa yang akan anda katakan terhadap orang yang mengambil berkah dari kubur Rasul, mengusap-usap dinding makam dan menangis di sisi makam suci beliau? Anda pasti mengatakan itu syirik bukan? Lihat dan baca kumpulan artikel kami tentang tabarruk, jika anda dan kelompok anda memang benar mengikuti al-Quran, Rasul dan Salaf Saleh…
    Saya tidak akan menaggapi artikel yang telah terjawab pertanyaannya di artikel-artikel kami. Tinggal melihat kembali artikel yang telah kami cantumkan…
    Kami telah susun kriteria artikel yang ada…tinggal klik saja…

  92. maaf kan bat klo memang bat keliru, tp tulisan mas sastro jelas banyak kelirunya, mengenai Ibnu Taimiyah, jelas sekali Ibnu Timiyah hanya menukil dari hadits shahih tp mas bilang mendukung khawarij. tentang terhinanya beliau dalam penjara, penukilan tentang ucapan beliau tentang istiwa dan masih banyak yang lainnya. Begitu pula dengan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, tentang menghancurkan kubah sahabat yg dijadikan tempat meminta berkah ke pada si penghuni kubur. kebiasaan yang harus di hentikan .Untuk mendapatkan doa yang di ijabah , kan Rasulullah sudah menyebutkan tempat2 dan waktu2 tertentu yang bisa menyebabkan terkabulnya doa .
    memang agak sulit menjelaskan , tp bat mohon , mas sastro banyak2 belajar lagi, ga rugi kok . Walaupun Nabi anda mengajarkan belajar sampai mati , tp apa iya Nabi anda juga menyuruh anda menghujat secara sepihak dr sumber yang tidak berimbang ? . “Wahai orang orang yang beriman , bila datang orang fasiq membawa berita kepadamu , telitilah terlebih dahulu….”. mendasarkan Al quran dan assunah dan penjelasan sahabat pada setiap pencarian .

    —————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Pertanyaan saya sederhana saja mas…bainaka wa bainallah, Sastro dapat anda bohongi namun Allah tidak dapat dibohongi, apakah anda telah membaca buku karya Ibnu Taimiyah itu? Jika anda belum pernah membacanya maka silahkan pertanggungjawabkan sendiri ungkapan anda itu di hadapan-Nya. Namun jika anda telah membacanya, maka:
    1- Cek lagi kebenaran apa yang telah dituliskan di artikel di atas (tentu secara sempurna, dari bag-1 hingga ke-3). Bagaimana kebencian Ibnu Taimiyah terhadap Syiah hingga tega melecehkan Ali bin Abi Thalib? Apakah Ali bin Abi Thalib milik dan dominasi Syiah saja? Bukankah dia adalah khalifah keempat Ahlusunah wal Jamaah?

    Sebegitu bencinya Ibnu Taimiyah hingga tega mengangkat dan memuji Khawarij untuk menjatuhkan Syiah? Apakah tidak ada cara lain yang lebih layak sehingga tidak perlu mengangkat Khawarij yang dilaknat oleh Rasul?

    2- Anda hanya mencoba mencari pembenaran terhadap Ibnu Taimiyah saja. Apakah dia Nabi sehingga dia pasti benar dan mustahil salah? Taruhlah -kalaupun kami harus toleran dengan pernyataan anda- apa yang anda nyatakan itu betul bahwa nukilannya (dari buku-buku Ibnu Taimiyah) salah atau kurang sempurna, lantas bagaimana pendapat anda terhadap ungkapan-ungkapan para ulama Ahlusunah wal Jamaah perihal Ibnu Taimiyah itu? Apa anda juga tidak akan memperdulikan dan mengaggapnya sama sekali?

    Saya tidak akan menyarankan anda pelajari mazhab Islam lain. Saran saya, pelajarilah sekte Wahabi yang anda anut dengan kebersihan hati, kejernihan otak dan jiwa kritis…dengan begitu insya-Allah anda akan tahu hakekat wahabisme itu, sebagaimana yang telah kami lalui…dengan tiga bekal tadi, insya-Allah, Allah akan memberi bisikan kebenaran kepada diri anda, jika niat anda tulus.

  93. mas sastro…..mas sastro…….
    pinter sitik wis mlete……………..
    lah aku yo gak ngerti sopo iku ibnnu taimiyh, tapi yo..rosoku luwih pinter daripd kowe iku..

    koen dodol tempe neng pasar ae timbang gawe rusuh islam tanpa ilmu…….

  94. ane orang awam banget, tapi sangat tertarik sama tulisan mas sastro, belum lama ini, gara-gara ane kirim artikel tentang keutamaan ahlul bait rasulullah buatan Buya Hamka yang tokoh muhammadiyah, ane dituding syiah sama temen kantor yang wahabi salafy, ane sakit hati banget..gilirn ane kirim fadhilah shalawat nabi ane dituding bid’ah??..kita2 jadi pada kebingungan..

    sejak itu ane bertekad pengen tau apaan sih ajaran wahabi salafy dan sempet baca tulisan2 tentang bid’ah, sesat dll tapi kok lama2 seakan bikin kerdil ajaran Islam, ternyata hati ane setuju sama tulisan mas sastro..kebanyakan salafyin pada kasar dan keras2 menyudutkan saudara muslim yang lain, menurut ane nih, umat Islam di Indonesia gak bakal sebanyak sekarang kalo Sunan/wali yang nyebarin islam pake metode orang2 wahabisalafy yang keras2 kayak gitu.

    Buktinya wahabi salafy di kantor ane pada gak ada yang deketin….ane dan temen2 nih supir truk logistik di bekasi yang lagi nyari kebenaran tentang islam..tapi makin puyeng dengerin orang wahabisalafy ngomong bid’ah/sesat/kafir dll..beda banget sama pembawaan dakwah versi Habaib Ja’far Assegaff Jatinegara yang MasyaAllah santun dan nyentuh kalbu paling dalem…sampe ada beberapa nashoro yang jadi mualaf karena kehebatan pendekatan beliau yang santun dan rahim.

    Intinye Ane setuju sama tabarrukan, ngalap berkah, Maulid,dll yang tujuannya adalah pendekatan diri sama Allah SWT..menurut imam ali..”..semakin tahu banyak pintu/jalan, semakin mudah sampai tujuan..”..

    Mudah2an Allah permudah kalam mas sarwo njawab pertanyaan orang orang pintar dan keras dari wahabisalafy..

  95. assalamu’alaikum…

    hidup teknologi… mngkin itu kalimat yg saya tulis prtma mengingat paska invasi cyber, manusia seakan-akan lebih kritis!! meninggalkan malapetaka taklid buta pada siapapun,,,
    ya…
    eh, ada yg saya tanyakan nih mas…
    maksud kata “Indonesia” di akhir kata “Salafy” itu apa sih?
    di “about us” pnjelasan antum mngasumsikan bahwa Islam butuh adaptasi dgn budaya lokal?
    apakah itu berarti jug sebuah kontekstualisasi?

    Mohon ditampilkan ya…

    tabik.

    ————————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Jika anda tahu apa dan bagaimana masyarakat Indonesia maka akan anda ketahui bagaimana Islam bisa masuk ke Indonesia dengan tanpa peperangan….
    Dan jika anda tahu apa makna dan hakekat Salaf Saleh besrta ajarannya, niscaya akan anda tahu bagaimana mereka memahami ajaran agama ini dengan tetap memahami keberagaman, tanpa pengkafiran…
    Apakah saya pernah menyatakan bahwa “Islam butuh adaptasi dgn budaya lokal”? Sebegitu pentingkah budaya lokal sehingga Islam harus beradaptasi terhadapnya? Ataukah sebegitu kakukah Islam sehingga sering bertentangan dengan budaya lokal? Lantas bagaimana anda mengartikan bahwa “Islam adalah rahmat bagi alam semesta” jika anda kaitkan dengan realita beragamnya budaya lokal di dunia ini?
    Ini adalah pertanyaan2 induk yang bisa dijadikan bahan menulis tesis bahkan disertasi dalam mengungkap bahwa betapa luwesnya Islam dalam berinteraksi dengan budaya-budaya lokal yang ada, selama tidak bertentangn dengan ajaran prinsipnya…

  96. Assalamu’alaikum

    Waah…. ini situs pembahasannya berat banget ya…
    Belum apa2 sudah nyerang kelompok salafy n kelompok wahabi… trus jelekkan ibnu taimiyyah…gak paham akunya hahaha 🙂
    Apakah dengan saling jelek2an disitus itu akan memperbaiki umat??
    Bukankah org awam akan jadi tambah bingung??

    Dg munculnya pembelajaran tentang saling menjelekkan sejak dini, bukankah org yang dibentuk oleh mas akan menjadi muslim yang waspada terhadap muslim yang lainnya.Saling su’udhon terhadap saudaranya.Mendahulukan su’udhon diatas khusnudhon??

    Aku sih gak hidup dizaman ibnu taimiyyah, aku cuman bisa melihat karya2 beliau aja…
    Dan aku bukan tipe orang yang mudah percaya omongan orang. Apalagi omongan itu terkait tentang penjelekan diri orang lain. Apalagi orang yang dijelekkan itu juga masih muslim, bahkan ulama..
    meskipun klo mas ditanya mana sumbernya, mas nunjuk situs lain…
    OOO gak bakalan percaya semudah itu… ya gak?? (kitakan orang berpendidikan lagi!!!)

    Oh ya sekalian ngiklan ya mas kupunya situs
    http://kisahislam.com/i/
    http://mediamuslim.org/m/
    (pindahan sementara dari http://www.mediamuslim.info)
    mudah2an comment saya ditampilin… hehehe

    ——————————————————–

    Sastro Menjawab:
    Mas, sejak zaman Nabi hingga sekarang, musuh itu ada dua, ada musuh di luar Islam (eksternal) yang kafir, dan ada musuh di dalam atau berbaju Islam (internal) yang munafik…dan dari zaman dulu hingga sekarang, ulama itu ada dua; ulama yang lurus / baik (kheir) dan ada juga ulama yang menyimpang (su’). Silahkan anda terapkan dua pembagian tadi dengan fenomena riil pengkafiran Wahabisme terhadap kaum muslimin yang tidak sejalan dengan mereka.

  97. Mas Sastro maksud antm “pengkafiran”(pinjam istilahnya Sastro) Wahabisme terhadap kaum muslimin yang tidak sejalan dengan mereka atau tidak sejalan dengan Mas Sastro sang pendukung Sholat di Kuburan (Nabi melarang sholat di kuburan), membolehkan istighosah kpd selain Allah (Nabi memerintahkan agar meminta hanya kpd Allah)???????????

    ——————————————————-

    Sastro Menjawab:
    Nabi melarang shalat dikuburan? Silahkan anda baca kembali artikel tentang “membangun masjid di sisi kuburan” mas…

  98. Ana pernah punya pengalaman buruk dengan seorang sales buku-buku Islam. 8 bulan yang lalu datang seorang sales buku dengan seorang yang mungkin berpemahaman Wahabi, meski demikian karena tamu tetap ana hormati.

    Mereka datang dengan membawa satu dos karton berisi buku-buku dengan judul bermacam-macam pula. Kemudia ana bertanya

    Ana : adakah buku-buku yang sedang laris sekarang?

    Sales : oh ada, ini buku MMB (Matahari Mengelilingi bumi: Sebuah kepastian menurut Al-Quran dan Sunnah)

    Sekilas judul buku itu menarik, namun banyak hal yang ganjil. Kemudian saya bertanya lagi:

    Ana : bagaimana konsep penciptaan alam semesta?

    Teman Sales : Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Telah kami jelaskan bahwa langit itu bulat menurut para ulama dari para kalangan sahabat dan tabi’in, bahkan tidak hanya satu orang ulama yang mana mereka mengetahui tentang riwayat menyatakan bahwa langit itu bulat, seperti Abul Husain bin Munadi, Ibnu Hazm dan Ibnul
    Jauzi” (Majmu’ Fatawa 25/195)

    Ana : Ane setuju dengan ijma’ tersebut. Apakah benar langit itu benar-benar bulat seperti bola atau lonjong?
    Menurut astronomi modern bentuk langit tidaklah bulat seperti bola melainkan lonjong seperti telur.

    Teman Sales : Saya tidak tahu

    Ana : bagaimana konsep alam semesta menurut Ibnu Taimiyah?

    Sales : Beli saja mas buku ini Insyaallah ada jawabnnya

    Teman sales kemudian menggambar di sebuah kertas yang dia ambil dari Risalah al ‘Arsyiyah yang terdapat dalam Majmu’ Fatawa (6/545) yang pada intinya adalah :
    Arah atas alam semesta adalah yang sejajar dengan kepala manusia, oleh karena itu dimana pun manusia berada maka yang searah dengan kepalanya adalah atas alam semesta. Dan yang paling atas dari alam semesta ini adalah ‘Arsy-nya Allah Ta’ala.

    Dia menggambar yang bentuknya mirip CD, apa yang diluar CD menurutnya adalah arsy

    Ana : Subhanallah (dalam hati)

    Kemudian ana masuk ke dalam dan membawa Majmu Fatawa ne Ibnu Taimiyah dan bertanya

    Ana : Saya yakin ente-ente ini pengagum Ibnu Taimiyah, apapun yang terjadi?

    Mereka : Imam Ibnu Taimiyyah adalah Imam yang Tinggi keilmuannya, Dai Mujahid Besar, ya akhi…

    Ana : Gambar ente tentang astrologi Ibnu Taimiyah bagus, saya punya al Majmu ini tolong dibaca Dalam kitab Ibnu Taimiyyah Majmu Fatawa Jilid 4/374 (mufassal al i’tiqad)
    إن محمدًا رسول الله يجلسه ربه على العرش معه
    yang artinya:
    “Sesungguhnya Muhammad Rasulullah, Tuhannya mendudukkannya diatas arsy bersamaNya”.
    nah ini Ibnu Taimiyyah jelas-jelas bilang begitu
    KENAPA GAK ENTE GAMBAR SEKALIAN……!!!!!!

    Akhirnya kedua sales itu ngeloyor pulang kagak salam lagi

  99. Salamun ‘alamanittaba’al huda, setelah ana baca tulisan kalian yg sangat ngawur/ kurang ajar rasanya saya ingin muntah.
    Berani2nya kalaian mencaci maki para ulama ahlus sunnah!, tobatlah sebelum terlambat.

    ———————————————————–

    Sastro Menjawab:

    Jangan keburu-buru memvonis ngawur sebelum anda cek kebenarannya dengan membuka referensi2 yang dijadikan rujukan…nanti akan menyesal!?
    Mencaci ulama Ahlusunnah atau Wahaby, beda lho mas…? Sejak kapan Wahaby masuk jajaran Ahlusunnah? Kalau memang mereka Ahlusunah lantas kenapa para pengikut Ahlusunah mereka kafirkan dan menyebabkan para ulama dan pengikut Ahlsunnah dari empat mazhab mengkritisinya denga keras? Silahkan anda renungkan dengan membuang jauh2 fanatisme yang ada di hati dan otak anda itu…

  100. Apakah kalian telah baca semua kitab2 / fatwa2 ibnu taymiyyah?
    Coba kalo ada yg menyimpang dari qu;an-sunnah tunjukkan keradaku
    Atau janga2 kalian blm baca ?
    Ana ragu jangan2 kalian gak bisa bahasa arab dan hanya taklid buta pada org2 sesat!

    ———————————————————-

    Sastro Menjawab:

    He he he….emang anda doang yang bisa bahasa Arab? Mau mentang2 pernah hidup di Arab ya…? Maaf, kalau bekal bahasa Arab doang, Abu Jahal dan Abu Lahab lebih jago dari anda dalam kemampuan berbahasa Arab. Untuk mempelajari Islam berbekal bahasa Arab doang gak cukup, perlu hati dan otak….
    Lihat dan cek referensinya mas…trus buktikan pernyataan beberapa ulama Ahlusunnah tentang Syeikh anda itu. Apakah anda juga akan meragukan kemampuan bahasa Arab para ulama yang emang lahir, besar dan hidup di Arab itu…monggo kalau anda mau meragukannya!?
    Kita akan terus mengecek berbagai buku karya Ibnu Taimiyah, termasuk Majmuatul Fatawanya yang berjilid2 itu, apalagi yang kecil2….tenang aja mas, kita terus menelaahnya. Bagaimana dengan anda yang pengikut sejatinya yang konon bisa bahasa Arab, punya buku2nya gak? Bisa bahasa Arab tapi kalau gak bisa menelaahnya -karena keterbatasan pustaka anda- juga percuma om…

  101. hemhmmm……emang ada ya salafy yang masang gambar manusia di webnya? ana curiga yang bikin web ini salafy palsu!

    ———————————————–

    Sastro Menjawab:

    Kami juga heran, Saudi yang katanya pengikut Salafy (Gadungan=Wahaby) itu di mata uang mereka terdapat gambar (foto) raja2 mereka…bahkan di kantong2 para rohaniawan mereka juga tersimpan uang2 itu. Mungkin aja para Muthawwo’ itu sudah tidak mengaggap raja2 itu sebagai manusia, sehingga foto mereka seperti foto uang rupiah yang bergambar Orang Utan itu kali ya…:P
    Trus mana yang katanya gambar itu haram?

  102. Saya g habis pikir, kenapa ada yang sewot…???
    Kalau ulama itu salah… ya sudah salah, manusia kok.
    Kalau benar menurut saudara, ya tinggal di sanggah secara baik-baik, argumentatif…… selesai…….

    Entar kita semua jadi pada pinter karena dapat pembelajaran dari semua…….

    Jalan keluar? toleransi….
    Berbeda? silakan debat dengan baik.
    Kalau udah selesai ya, monggo dengan keyakinannya masing-masing…………….

    Lanjut Mas Sastro, bagus untuk pencerahan……

  103. Para Rabbi Yahudi turut berduka cita atas tindakan Zionis menyerang Libanon, lihat surat para Rabbi Yahudi kepada Sekjen Hizbullah Sayyid Hasan Nasrullah.
    http://infosyiah.wordpress.com/2008/03/ … #more-1723

    Seluruh ummat Islam merasa khawatir, akankah Zionisme menguasai Libanon? Bukankah negara-negara Arab pernah terusir kalah tidak berdaya menghadapi Israel sampai sekarang.

    Ketika kaum syi’ah dan kaum sunni bahu membahu menghadapi Israel di Lebanon dengan keterbatasannya….
    Ketika sebagian mereka telah menjadi korban keganasan Israel……..tiba-tiba, pada tanggal 16 Dzulqaidah 1427 H, Syekh Abdullah bin Jabrin, Syekh al-Harbi dan Syekh al-Umar, tiga mufti besar kerajaan Saudi, bersama puluhan syekh Saudi lainnya mengeluarkan Deklarasi berisi fatwa yang secara tidak langsung mengkafirkan Sayid Hasan Nasrullah dengan Hizbullah yang Syiah itu, dan mengharamkan segala jenis bantuan kepada Hizbullah dalam perang melawan Israel di Libanon. Tidak cukup dengan kegilaan ini, mereka juga menuduh bahwa Hizbullah yang Syiah itu sekutu Amerika dan pelindung Israel yang membunuhi orang-orang Ahlus Sunnah. Lebih jauh mereka memprovokasi kaum muslimin Sunni untuk menghancurkannya. Astagfirullah……..

    ——————————————-

    Sastro Menjawab:

    Info yang menarik mas…tapi apa gak salah tuch mufti2 Saudi? bukannya mereka yang sekutu USA sehingga menyerahkan penjagaan tanah suci (Haramain) ke USA, kala itu…? MALING TERIAK MALING. DASAR GAK PUNYA MALU…!

  104. assaalammualaikum
    mas sastro
    perkenalkan saya mahrizal
    saya dukung mas
    gerakan salafy ini meresahkan umat
    selalu menyalahkan yang lain
    terus berjuang halau golongan salafy

  105. wah ternyata setelah komala selidiki banyak juga yg membenci Ibnu taimiyah diantaranya , khowarij, murjiah, asyariyah, syiah (rafidi),syufiah, mutazila , maturidiyah, qodariyah, jamiyyah dll. sungguh luar biasa, lalu siapa diantara kelompok itu yg paling benar ya?

    ——————————————-

    Sastro Menjawab:
    Mbak, Muktazilah, Khowarij dan Murjiah adalah sekte2 yang sudah punah sejak dulu, sebelum Ibnu Taimiyah lahir…gimana mereka membenci Ibnu Tai-miyah itu? Silahkan baca sejarah mereka dg benar…

    Saya tambahkan…para pengikut Imam Mazhab empat; hanafiyah, Malikiyah, Syafi’iyah dan Hambaliyah.
    Kalau sudah begitu maka pertanyaannya adalah, kenapa semua memusuhi Ibnu Tai-miyah, sebagaimana semua membenci kaum Yahudi?

  106. Salam bagi semuanya
    Wow seru man dialognya…
    Dulu dikampung ana sesama muslim rukun. Selesai solat tengok kiri kanan salaman – njalok sepuro – ati adem, mulut tersenyum..
    Duhh… lupa utang2 ku…
    Antara Maghrib – Isyak … ngaji di surau bersama pak Moden.
    Apalagi kalao malam jum’at kadang ada selametan
    Wow… nyeemm nyeem… kare ayam terbayang wenaak tenaan…
    Al hasil kampungku rukun waktu itu…
    Waktu itu ?
    Ya…..
    Kenapa dengan sekarang ?
    itulah…. Ahh… (aku bicara dengan wajah murung seperti di sinetron TV)
    Semenjak kedatangan orang2 yg kelihatan paling Ualim –
    Mereka pakai gamis sangat islami jika dipandang – jenggotnya gondrong agak semrawot –
    wah persis kayak crita para sahabat di komik 1000an
    Celananya cingkrang…
    Awalnya mereka sangat suopan
    Kemudian mengajarkan kepada penduduk kampungku
    perihal Selametan dan Maulid itu Bid’ah …
    Ndak boleh salaman habis solat
    Ndak boleh lagi cium tangan emak / bapak ku
    Katanya syrik….

    Weleh weleh… 3 bulan semenjak orang2 bajenggot itu menguasai kampungku dan mushollahku….
    Mulai teman teman sesama jamaah saling curiga…
    Kita ada yg di cap Ahlu Bid’ah…
    Bid’ah Solawatan wiuh fi Naaar / neroko..
    Takutlah aku selametan lagi. hiiih..

    Maka kini kampungku jadi banyak yg berbuat maksiat
    Anak2 muda mau ke mushollah malah takut takut
    Takut Bid’ah DOLAlah….
    Akhirnya temen2 seneng ke Mol2, bola sodok…
    Disana katanya tidak ada Monster Bid’ah….

    Betul tulisan sodaraku diatas ternyata
    Salafy meresahkan ummat Islam
    Salafy malah membuat perpecahan di kampungku
    Salafy memecahkan 1 masalah dgn 5 masalah
    Maulid Nabi dilarang tapi Maulid Superman boleh..
    Bagaimana ulama2 Salafy menilai kehadiran
    tentara2 Amrika di Saudi ? Bid’ah kah atawa monggo2 aja?
    Dari hasil bacaan saya – saya tidak melihat
    ada seorang salafy pun yg berani mengkritik
    Ulamak2 / Pemda Saudi yg minta perlindungan
    kepada Amrika ? Kenapa ? Why ? Opo o….?

    Apakah Wahaby itu diatur oleh orientalis Inggris yg sangat memahami bahwa peringatan Maulid pada zaman Salahuddin Al Ayyubi (Panglima Perang Islam pada perang Salib) telah menimbulkan keberanian yg luar biasa kpd ummat Islam?
    Sehingga Kaum Nasrani jadi kalah?
    Nah agar Nasrani bisa melumpuhkan ummat Islam
    maka dibilang aja kpd seluruh ummat Islam lewat
    Wahaby agar kalo memperingati Maulid itu Bid’ah ?
    Artinya bisa bisa Manhaj Mahaby ini kepanjangan tangan orientalis ?

    Yoook kita selidiki ……

    Cuma karena dikemas dgn jenggot lebat
    dan Celana cingkrang – jadi mereka terlihat
    ngislami tooolen –
    padahal Inalillahi….

    Apakah pem bid’ah an Maulid ini POLITIS ?

    Kenapa Wahaby membenci Wali Songo ?
    Kenapa Wahaby menghancurkan rumah Rosulullah?
    Kenapa Wahaby menjadikan rumah rosul jadi toilet umum?
    Kenapa Wahaby membenci Ahlul Bayt ?
    ………………………………….
    (Mari kita menyanyi sambil menangis…)

    Ya Nabi… Salam alaika….
    Ya Rasul salam alaika…
    Ya habib salam alaika..
    Solawatullah Alaika…
    …………………………………

  107. Yang menghina belum tentu lebih naik dari yg dihina. Kendurkanlah urat saraf, Yuk kita belajar bersama.

Tinggalkan Balasan ke iznuwardi Batalkan balasan